(BBLR)
OLEH :
1
Berat lahir dan usia gestasi : Kurva pertumbuhan BB
Lubchenco: Berat lahir tak sesuai usia gestasi.
2
Kurva pertumbuhan Lubchenco
Usia kronologis : usia yang dihitung sejak lahir
Usia koreksi : usia kronoligis – (40mgg - usia gestasi)
3
BKB berisiko terjadi komplikasi , sebab :
Kulit tipis, lemak subkutan <, permukaan tubuh relatif luas
dibanding masa tubuh, respons metabolik kurang
kehilangan panas
Otot dada lemah, hambat usaha nafas spontan
Imaturitas jaringan paru, surfaktan kurang sulit nafas,
mudah cedera karena VTP dan oksigen
Korioamnionitis lahir prematur sistem imun <
infeksi akut (pneumoni, sepsis, meningitis)
Volume darah lebih sedikit , risiko hipovolemi
Imaturitas pembuluh darah otak , risiko perdarahan
4
Permasalahan
Bayi Kurang Bulan (BKB) / Prematur : lahir < 37 mgg
Bayi hampir cukup bulan (Late preterm infants / LPI).
bayi lahir usia gestasi 34+0/7 - 36+6/7 mgg
. masih termasuk kelompok BKB / prematur (<37 mgg)
5
Gangguan nafas :
Organ belum matur : perkembangan paru, kontrol nafas, tonus
otot, kualitas surfaktan belum sempurna.
Gejala : . frek. napas, > 60 x/min atau < 30 x/min
sianosis sentral (biru sekitar lidah dan bibir)
apnu (napas berhenti > 20 detik)
6
Meliputi :
Distres respirasi (penyakit membran hialin) ,
t.u BKB < 32 mgg (25%), komplikasi awal extremely
prematurity (80%)
Sebab defisiensi surfaktan
Gejala : sesak (>60x/min), retraksi, sianosis, nafas cuping
hidung, merintih, suara napas lemah
Terapi: surfaktan profilaksis ( < 28 mgg) / rescue),
cegah alveoli lengket (atelektasis) ↓ CLD, BPD
7
TTN (transient tachypnea of the newborn)
Absorbsi cairan paru lambat, pe ↓ compliance dan
pengembangan paru , me ↑ nya ruang mati
Biasa pada BCB /LPI
Tanda : merintih, takipnea, retraksi
Terapi : oksigenasi, biasanya cepat sembuh ± 3 – 5 hri,
mungkin perlu ventilasi / CPAP
8
HPP (hipertensi pulmonal persisten) :
Terjadi pada LPI, BCB atau lebih bulan
Menetapnya pola sirkulasi janin dengan pirau kanan ke kiri
melalui PDA dan foramen ovale setelah lahir
resistensi vaskuler paru tinggi hipoksia berat.
BPD (Bronchopulmonary Dysplasia) , hipoks lama,
kronis inflamasi, jaringan parut pada alveoli , butuh O2 lama
(28 hri) capai SpO2 >90%, VTP
Terapi : - ristriksi cairan, diuretik, bronchodilator
- Ventilator M : CPAP, CMV, SIMV, HFV
Sesuai klinis .
9
Apnoe of Prematurity (AOP)
Imaturitas
APNEA
10
- AOP (Apnea of Prematurity )
. Henti nafas selama 20 detik . Kontrol pernafasan belum stabil
. Kadang disertai penurunan denyut jantung dan desaturasi
- Apnu < 20 detik + bradikardi / desaturasi patologis
Terapi : - stimulasi taktil
11
Retinopathy of Prematurity (ROP).
Gangguan perkmbangan pembuluh darah retina
retina luka atau lepas (ablasio)
Berlangsung ringan membaik, serious buta
Oksigen tambahan pada BKB salah 1 faktor risiko
memberatnya ROP (bukan faktor utama)
< 1500 gratau < 32 mgg risiko ROP ↑
Lebih rendah usia gestasi frekuensi meningkat.
Terapi: - jaga vit E normal
- laser photocoagulasi
12
Pemantauan :
< 28 mgg oftalmoskopi indirek usia kron. 31 mgg
28 – 32 mgg oftalmoskopi indirek usia 4 mgg
<1500 gr teratur smp p. darah retina sempurna
risiko tinggi tes penglihatan usia 1- 5 tahun
13
Hiperbilirubinemia : indirek dan direk ikterus
yaitu kadar bilirubin total ≥ 5 mg/dL (86 umol/L)
16
Hipoglikemia. kadar gula darah < 40mg/dL
cadangan glikogen dan lemak tubuh rendah
hipotermia dan hipoksia hipoglikemi meningkat
metabolisme belum sempurna cad. glikogen <
Ibu diabetes
17
Anemia
sering terjadi pada BKB
bersifat fisiologis ok supresi hematopoesis pada
6 - 12 mgg kelahiran, pengambilan darah sering,
umur eritrosit pendek, kebutuhan pertumbuhan
Titik nadir : BKB Hb 7 - 10 gr/dL (4 - 8 mgg)
BCB Hb 11 gr/dL (8 -12 mgg)
Gangguan pendengaran
1-2 /1000 bbl kelainan pendengaran ↑ 10-50 x pada
bayi berisiko / BKB. 1 - 5% bayi usia gestasi 25 – 26 mgg
19
Nutrisi BBLR
Bayi sehat :
21
Sepsis neonatal :
SNAD (sepsis neonatal awitan dini) : transmisi vertikal
Ibu ( kolonisasi stretokokus grup B, kpd ≥ 18 jam, korioamnionitis,
tanda vital janin tak stabil.
SNAL (sepsis neonatal awitan lambat) : transmisi horisontal dari
lingkungan. + tindakan aseptik
Mencegah kejadian sepsis : memutus rantai transmisi :
SNAD : deteksi dini infeksi ibu
SNAL : hygiene baik, tindakan asepsis-antisepsis
ASI sedini mngkin ↓ penggunaan kateter vena , nutrisi
parenteral
21
Kondisi klinis BBLR dapat dipulangkan :
bayi dapat bernafas tanpa penyulit
suhu tubuh stabil 36,5 - 37,5C
kemampuan koordinasi menghisap, menelan dan
22
pemeriksaan fisik tak ada kelainan
telah di vaksin hepatisis B atau dijadwal
rencana : skrining pendengaran, ROP
penilaian risiko hiperbilirubinemia
keluarga,lingkungan, faktor sosial dinilai
Ibu & pengasuh , tunjukkan kompetensi :
frekuensi kencing, rawat tali pusat, kulit, kelamin, hygiene tangan,
sepsis,dehidrasi, ikterus, penggunaan termometer, lingkungan,
tempat tidur aman, tanggapan cepat (komplikasi , emergensi)
23
Pemantauan .
Terjadi penurunan bb (10-15%), ↑ usia 10-14 hri
Pe ↑ bb 1-1,5% dari bbl hingga 2-2,5 kg 20-30gr/hri
Pe ↑: PB 0,5-1cm/mgg, LK 0,5cm/mgg (mgg1), 1,07cm/mgg
(mgg2) 1cm/mgg (kurva Fenton)
Fungsi saraf : fungsi kognitif
Gangguan : bahasa, persepsi visual, belajar, perhatian
Perdarahan intraventrikuler imaturitas matriks germinal
Perkembangan motoris dan neurologi pantau teratur
24
Fungsi pendengaran
Skrinig BAEP (brainstem auditory Evoked Potensial dan
Transient Evoked Otoacoustic Emission)
Gagal pemeriksan lengkap
25