Anda di halaman 1dari 70

KEBIJAKAN

SISTIM RUJUKAN BERBASIS


KOMPETENSI

Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan

Makassar, 5 Oktober 2019


01
PENDAHULUAN
PELAYANAN KESEHATAN :
HAK DASAR MANUSIA
 MERUPAKAN HAK KONSTITUSIONAL MASYARAKAT
PATIENTS NEEDS

Good Health Care System:


Population needs/kebutuhan orang
Accessible/dapat di akses
Affordable/keterjangkauan

• Akses Wajib disediakan oleh


• Adil & merata Pemerintah dan
• Mutu Pemerintah Daerah
3
TANTANGAN
PELAYANAN KESEHATAN
Jangkauan Pelayanan Kesehatan
belum merata terutama di daerah
DTPK

AKSES
Mutu pelayanan rujukan pasien belum baik
DAN MUTU

Kelas RS tidak menggambarkan


kompetensi yang sebenarnya

Mutu pelayanan belum merata

4
S AKSES MUTU UHC
I
S Pembangunan Akreditasi Fasyankes :
T Fasyankes : - PPI
- Pembangunan R
E - Keselamatan Pasien prosentase
M
Puskesmas E
penduduk yang
KEBIJAKAN I
- Pembangunan RS
Pratama
Peningkatan Sarana,
Standar Kompetensi
Fasyankes dijamin
G
U
Standar Pelayanan :
PENGUATAN N
F
O
Prasarana dan Alat
Kesehatan
Terbentuknya PSC
- PNPK, PPK, Clinical
Pathway Akses terhadap
Pelayanan Kesehatan
L
A
S
PELAYANAN R
M
A
Kab/Kota yang sudah
terintegrasi dengan NCC
119
- SPO
Peningkatan
yang Berkualitas
I

KESEHATAN S
I
Pelayanan Kesehatan
Bergerak di DTPK
Kompetensi SDM Klinis
dan Manajerial Seberapa lengkap
pelayanan yang
Pengembangan
Penguatan Sistem Pelayanan Yang Inovasi dijamin
Rujukan

TERWUJUDNYA PELAYANAN KESEHATAN


YANG BERKUALITAS 5
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM PROGRAM
PENINGKATAN AKSES PENINGKATAN MUTU

6
STRATEGI PENINGKATAN AKSES & MUTU YANKES

02
01 PENGUATAN PENINGKATAN SUMBER
FASKES DAYA KESEHATAN
• Pemenuhan sarana, • Meningkatkan
prasana, alat kesehatan,
Kompetensi klinis dan
dan kebutuhan obat
Kompetensi
(farmasi)  kompetensi
manajerial
• Tata kelola dan • PDSP
kepemimpinan • Insentif  remunerasi
• Mutu  Akreditasi
03 PEMANFAATAN 04
TEKNOLOGI PENGUATAN SISTEM
INFORMASI RUJUKAN
Optimalisasi penggunaan • Sistem rujukan berbasis
Teknologi Informasi untuk kompetensi
memperluas dan • Regionalisasi sistem rujukan
mempermudah akses baik • Regulasi perwilayah
masyarakat maupun internal RS • PENGEMBANGAN RUJUKAN
 layanan berbasis IT BERBASIS IT
7
02
PERUMAHSAKITAN
RUMAH SAKIT (UU 44/2009) :
Institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang Memberikan pelayanan yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat aman, bermutu,
jalan dan gawat darurat antidiskriminasi dan efektif

Menyediakan sarana dan


pelayanan bagi masyarakat
miskin
KEWAJIBAN
Melaksanakan fungsi
sosial

Menjaga standar
mutu pelayanan

Menerima imbalan
HAK jasa pelayanan
9
KONDISI YANG DIHARAPKAN
KOMPETENSI AKSES DAN MUTU PELAYANAN
UHC FASKES
KESEHATAN

Sarana Prasarana Alat Kesehatan Sistem Pelayanan dan Mutu melalui


Farmasi sistem rujukan akreditasi

Sumber Daya Kesehatan DIPERLUKAN PENGUATAN FASKES

DISTRIBUSI

RS MEMBANGUN
KOMPETENSI
KOMPETENSI KOMPETENSI MANAJERIAL
INTERPROFESIONAL
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PROFESIONAL &
GOOD CLINICAL GOVERNANCE
KEPEMIMPINAN KEMAMPUAN
KLINIS
KEMAMPUAN
TEKNIS MEDIS TEKNIS PROMOSI DAN PREVENSI
STANDAR
PELAYANAN
KESEHATAN
PMK 1438 TAHUN 2010 10
PROGRAM NASIONAL DALAM PELAYANAN DI RS

REGULASI – PNPK - PEDOMAN - SPO

pencegahan
dan Program PENINGKATAN
pengendalian TB Dots
pengendalia resistensi
keselamata maternal Penangana MUTU
n pasien neonatal MDR-TB n HIV PELAYANAN DI
n Infeksi antikiroba
emergensi
(PPI) RS

FAKTOR PENDUKUNG PROGRAM


RS SESUAI STANDAR
SISTEM INFORMASI RS
(PELAPORAN, REKAM MEDIK
ELEKTRONIK)
11
PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN

TATA KELOLA KLINIK DAN MANAJEMEN


Good PASIEN
Patient
R Care
Tata Kelola QUALITY & SAFETY
U Asuhan Pasien
yang Baik

i
as
Sistem Pelayanan Klinis

Si
M

st

rm
Good Asuhan Pasien / Patient Care

em
A Clinical

fo
Governance

In
H

Ko
Tata Kelola Klinis

&
mu
yang Baik

Sistem

i
as
n
S Manajemen

ika

nik
Good
A

si
Hospital

mu
&
K Governance

Ko
In
Tata Kelola RS

fo
I yang Baik

em
rm
T

st
as

Si
i
12
TATA KELOLA YANG BAIK SEBAGAI KEBUTUHAN RS

TATA KELOLA
KLINIK YANG • Mutu
BAIK pelayanan
• Keselamatan
TATA KELOLA pasien Kepuasan
ORGANISASI • Cost efektif pasien
YANG BAIK
• Produktifitas

13
03
SISTEM RUJUKAN
SISTEM RUJUKAN NASIONAL:
Penguatan Layanan Primer
Dan Peningkatan Kualitas Layanan Sekunder

FAKTA: Panduan Klinis


>70% Penyakit yang ditangani PNPK, PPK, CP
Rumah Sakit adalah Penyakit
Proses Rujukan PROFESI
Kewenangan tingkat pertama
(puskesmas)

Memperkuat Meningkatkan
Layanan Kualitas
Kesehatan Layanan Kesehatan
Primer Penurunan Tingkat Rujukan
Kematian di RS

Penurunan Beban
Kapasitas RS

PPK tingkat I REGIONALISASI RS


15
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

PUSKESMAS

UKM UKP

GATE KEEPER

13

Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai tulang punggung pelayanan kesehatan,
kontak pertama dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan
16
16
RUJUKAN MEDIK
DI PELAYANAN PRIMER
Dokter dapat merujuk pasien pada kasus penyakit
pada kondisi :

Time Age Complication Comorbidity

komplikasi dari ada/tidak-nya


lama perjalanan penyakitnya,
umur pasien tingkatan
penyakit
penyakit
kesulitan penyerta

Condition
• melihat kondisi fasilitas
pelayanan

17
IMPLEMENTASI RUJUKAN ONLINE DALAM PROGRAM JKN
Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Rujukan Berjenjang
Berbasis Kompetensi Melalui Integrasi Sistem Informasi

BEBERAPA INFORMASI PERMASALAHAN DARI


RUMAH SAKIT TERKAIT RUJUKAN ONLINE

• Pasien menumpuk di kelas C dan kelas D.


• Tidak memenuhi kebutuhan penyakit pasien,
apapun penyakitnya harus diselesaikan di
rumah sakit yang dikunci dan mengabaikan
mutu dan keselamatan pasien.
• Kasus yang membutuhkan pelayanan
subspesialis, pasien tetap harus windows
shopping dahulu.
• Sistem rujukan menjadi tidak tertata karena
tidak ada batasan kuantitas maupun kualitas
tenaga medis.

Seharusnya Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,


Kementerian/Lembaga Terkait 18
PERMASALAHAN SAAT INI

PERMASALAHAN PENYEBAB
 Tidak Dipublikasikannya informasi secara real time:
Antrian Pasien BPJS di Pelayanan
1. Jadwal Praktek Dokter
Rawat Jalan RS
2. Jadwal Buka Poliklinik di RS
3. Kuota Pasien

 Penolakan Pasien di RS
 Lambatnya pelayanan awal IGD 1. Kamar Rawat Inap Penuh
2. Ketersediaan Alat Kesehatan di RS

Tidak ada pembatasan maksimal pelayanan kesehatan pada


 Kelas RS tidak menggambarkan
masing - masing klasifikasi rumah
kompetensi yang sebenarnya

 Sebaran Distribusi Tenaga Kesehatan


Ketersediaan Jumlah dan jenis SDM terbatas
yang Tidak Merata

Kurangnya komunikasi antara fasyankes yang merujuk dan


 Proses Rujukan yang lama dirujuk
19
STRATEGI PENINGKATAN AKSESPENDAHULUAN
DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Penguatan Sistem Rujukan

Sistem Rujukan Regionalisasi Regulasi Pengembangan


Berbasis Sistem Per Rujukan
Kompetensi Rujukan Wilayah Berbasis IT

20
STRATEGI
Menyediakan Informasi Pelayanan Kesehatan Melalui Media Komunikasi Online mengenai :

Ketersediaan Tenaga Ketersediaan Sarana, Pedoman Kriteria


Ketersediaan Pelayanan Medis (dokter, spesialis, Prasarana dan Alat Rujukan berbasis
sub spesialis) Kesehatan dan obat Kompetensi fasyankes

KOMPETENSI FASYANKES

Ketersediaan Ketersediaan
Tempat Tidur Ketersediaan
Informasi Komunikasi/ Ketersediaan Tracking
Komunikasi Proses
jadwal dokter Kosong (real Konsultasi jarak darah ambulance
Rujukan
time) jauh

SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE)


SISTEM RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI

Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh


DIPERLUKAN TATA KELOLA
Tersier dokter sub spesialis di Faskes Tingkat lanjutan
YANG BAIK
(RS Kelas A dan kelas B)
KEWENANGAN KLINIS
PPK I  FKTP
PPK II
PPK III PNPK, CP DAN PPK
INA
Sekunder CBGs
SUMBER DAYA MANUSIA
Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh
SARANA PENUNJANG DAN ALKES dokter spesialis di Faskes Tingkat lanjutan
(RS Kelas C dan D, Klinik Utama)

Penunjang Diagnosa

Primer KAPITASI
Obat-obat
Pelayanan Kesehatan Dasar oleh
Faskes Tingkat pertama
FOKUS PELAYANAN PRIMER (Puskesmas, RS Kelas D Pratama)
Promotif dan Preventif

Pengecualian: Gawat darurat, bencana, geografis, kekhususan masalah kes pasien


22
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
PERORANGAN (Permenkes 001 Tahun 2012)
Pelayanan
Efektifitas Fasilitas Pelayanan
kesehatan Aksesbilitas Kebutuhan Medis
Pelayanan Kesehatan Terdekat
dilaksanakan secara
Kesehatan
berjenjang

Rujukan Vertikal Penerima Rujukan


Keselamatan dan bertanggung jawab Informasi dan
pasien Rujukan
sejak menerima Komunikasi
rujukan
Horizontal

Tindakan Administrasi :
Pembinaan dan teguran, pencabutan ijin
Pengawasan (praktek/operasional)

• SDM
• Sarana Prasarana dan Alat
ARAH PERUBAHAN Kesehatan
• Penunjang Diagnosa
BERBASIS KOMPETENSI FASKES • Obat-Obat
23
DUKUNGAN DALAM SISTEM RUJUKAN
MENUJU UHC
Harmonisasi Regulasi terkait sistem rujukan berjenjang berbasis kompetensi serta
Regulator ketentuan persyaratan penyelenggaraan fasilitas kesehatan

Komitmen dalam bentuk pedoman yang mendukung implementasi sistem rujukan


Asosiasi Faskes berjenjang berbasis kompetensi

Perhimpunan Panduan PNPK pelayanan kesehatan


profesi

Pemenuhan terhadap standar kompetensi (tenaga medis ,sarana prasarana) dan


Fasilitas complay terhadap ketentuan persyaratan penyelenggaraan fasilitas kesehatan
Kesehatan

Mempersiapkan sistem dan perangkat untuk mendukung implementasi rujukan


berjenjang berbasis kompetensi

24
Perangkat Pengawasan Kompetensi Fasyankes

Kompetensi
SDM

RS Online
Kesiapan
Fasyankes
ASPAK

Sarana
Prasarana
Alkes
25
Faktor Keberhasilan Sistem Rujukan
Berbasis Kompetensi
Kompetensi Pemenuhan Portabilitas Pengendalian
Faskes yang Kebutuhan Biaya
dituju Medis Pasien

• Sarana
• Prasarana
MUTU DAN • Kemudahan memberikan Efektif,
• Sumber Daya
Akses jaminan Efisien
Kesehatan
KESELAMATAN • Alkes • Waktu pelayanan dengan tetap
• Biaya kesehatan mempertah-
PASIEN • Akreditasi
• Ketepatan yang
• Kompleksitas ankan mutu
Layanan berkelanjutan
Penyakit

26
04
PENGELOLAAN RUJUKAN DAN
REGIONALISASI SISTEM
RUJUKAN
ARAH KEBIJAKAN REVISI
Project analysis slide 2
DEFINISI SISTEM RUJUKAN
PERMENKES 001/2012

Sistem Rujukan Yankes perorangan


Sistem rujukan Yankes terintegrasi
merupakan Pengaturan
merupakan integrasi Yankes primer,
pelimpahan keseluruhan atau
sekunder dan tersier melalui suatu
sebagian wewenang dan tanggung
sistem rujukan 
jawab Yankes secara timbal balik.

Sistem rujukan Yankes perorangan


dilaksanakan secara berjenjang
sesuai dengan Kompetensi dan
kebutuhan medis pasien.

28
STRATIFIKASI Yankes

A. Yankes masyarakat
Kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menanggulangi timbulmnya masalah kesehatan di masyarakat

B. Yankes perseorangan
1.Yankes tingkat pertama (primer)
dilakukan
2.Yankes tingkat kedua (sekunder) berdasarkan
Kompetensi
3.Yankes tingkat ketiga (tersier).

29
Pengelolaan Rujukan
Provinsi/Kabupaten/Kota
 Dalam menata sistem rujukan Yankes, pemerintah provinsi/kabupaten/kota
berwenang mengatur pengelolaan sistem rujukan provinsi/kabupaten/kota
berbasis regionalisasi kewilayahan.
 Pengaturan pengelolaan sistem rujukan harus:
1. menjamin efisiensi dan efektifitas Yankes;
2. kemudahan akses masyarakat terhadap upaya kesehatan; dan
3. terintegrasi dengan sistem rujukan regional.
 Pengaturan pengelolaan sistem rujukan dilakukan dengan memperhatikan:
1. Pemetaan fasilitas Yankes berdasar kewilayahan (regionalisasi)
2. Jenjang kompetensi fasilitas Yankes
3. Rujukan lintas batas
30
PENGELOLAAN RUJUKAN PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
KONSEP REGIONALISASI 10 LANGKAH REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN
SISTEM RUJUKAN : Membangun
Pemetaan Sarana Mengadakan Sistem Informasi
Kesehatan rumah pembinaan bagi rujukan
• Kab/Kota dibagi dalam sakit di Kab/Kota SDM Fasyankes (telemedicine,
beberapa wilayah sisrute)
rujukan/region berdasarkan
hasil mapping Menetapkan
Regionalisasi Melakukan uji coba Monitoring dan
dengan PerGub/ kewilayahan Evaluasi
• Tingkat Kab/Kota harus SK Gubernur
mempunyai sistem rujukan, dan
tingkat provinsi harus Pembagian Peran
mempunyai regionalisasi sistem - Peran Dinkes
Penyusunan SPO
rujukan - Peran RS
- Peran Pusat

• Penetapan Pusat Rujukan


Regional ditetapkan dengan Penguatan
Penyusunan
Pedoman PPK
Peraturan/ SK Gubernur, Bupati fasyankes yang
terpilih
yang mengacu
dan Walikota pada PNPK

31
TUJUAN
REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN
Mengembangkan
Regionalisasi Sistem Dimensi Mutu
Meningkatkan Jangkauan
Rujukan berjenjang Sesuai
Pelayanan Kesehatan
Kompetensi Fasilitas
Rujukan
Kesehatan di Prov dan People-
Kab/Kota Effective safe centered

Timely Equitable efficient


Meningkatkan Pemerataan Mempertahankan dan
akses Pelayanan Kesehatan Meningkatkan Mutu dan
Rujukan sampai ke DTPK Keselamatan Pasien
Integrated

32
INTEGRASI PROGRAM
Penerapan & Penataan Sistem Rujukan
Keterangan:

Primer (GK) SISRUTE


Rujukan Sekunder
Rujukan Tersier (tidak berlaku pada RS RUJUKAN
daerah dengan kondisi tertentu) REGIONAL
Puskesmas Klinik

20
PUSAT
RUJUKAN RS Kabupaten/kota
RS RUJUKAN RS RUJUKAN

14 RS RUJUKAN
PROVINSI
REGIONAL REGIONAL
NASIONAL

110
RS RUJUKAN
Dokter
Praktik Mandiri
RS RUJUKAN REGIONAL
REGIONAL
33
KRITERIA RUMAH SAKIT RUJUKAN
NO KRITERIA RS NASIONAL RS PROVINSI RS REGIONAL

Penetapa Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


1 n Menteri Kesehatan Gubernur Gubernur HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang
peraturan Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional

Rujukan lintas
Rujukan lintas provinsi Rujukan lintas provinsi kabupaten
2 Akses /mengampu sekurangnya 4 /mengampu sekurangnya 4 /mengampu
rujukan provinsi provinsi sekurangnya 4
kabupaten/ kota
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
B & RS HK.02.02/MENKES/391/2014 tentang
3 Kelas RS A & RS Pendidikan A & RS Pendidikan Pedoman Penetapan RS Rujukan Regional
PENDIDIKAN
4 Akreditasi Paripurna dan JCI Paripurna Miminal Utama

5 Transport Memiliki akses darat, udara Memiliki akses darat, udara Akses dari 4
asi dan air min. dari 4 Provinsi dan air min. dari kabupaten kabupaten

Sister Hospital dg RS Sister Hospital Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya


Sister Sister Hospital dengan RS Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0363/2015
6 Hospital top di LN Rujukan Nasional / ASEAN / dg RS regional –
Kelas A lainnya kab/kota tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan
Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional

7 Unggulan 2 layanan subspesialistik 1 layanan subspesialistik Spesialistik


Layanan spesialistik
34
TUGAS RUMAH SAKIT RUJUKAN
RS RUJUKAN NASIONAL RS RUJUKAN PROVINSI RS RUJUKAN REGIONAL
• Menjadi rumah sakit rujukan nasional sebagai • Menjadi RS Rujukan sebagai pengampu • Menjadi rumah sakit rujukan regional sebagai
pengampu rujukan medik dari rumah sakit rujukan medik dan transfer knowledge dari pengampu rujukan medik dari rumah sakit
regional sesuai ketentuan yang berlaku; rumah sakit dibawahnya sesuai ketentuan yang kabupaten/kota sesuai ketentuan yang
• Melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan berlaku berlaku;
ketentuan yang berlaku; • Menjalin kerja sama dengan rumah sakit • Melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan
• Mengembangkan layanan unggulan rujukan nasional dan/atau antar rumah sakit ketentuan yang berlaku;
subspesialistik sesuai klasifikasi dan jenis rujukan terutama dalam pemenuhan • Mengembangkan layanan unggulan spesialistik
rumah sakit; kebutuhan sumber daya manusia untuk sesuai klasifikasi dan jenis rumah sakit;
• Menyusun standar prosedur operasional operasional pelayanan unggulan sesuai kriteria • Menyusun standar prosedur operasional
rumah sakit dengan sistem rujukan dari rumah yang ditetapkan rumah sakit dengan sistem rujukan yang
sakit regional jejaringnya; • Mengembangkan layanan unggulan minimal 1 merupakan kolaborasi dari jejaring fasilitas
• Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, subspesialistik sesuai klasifikasi dan jenis pelayanan kesehatan di kabupaten/kota;  
prasarana, alat, bahan, fasilitas dan sistem rumah sakit serta analisa setempat untuk • Menyiapkan sumber daya manusia, sarana,
informasi yang mendukung pelayanan sebagai rumah sakit rujukan provinsi prasarana, alat, bahan, fasilitas dan sistem
rumah sakit rujukan nasional sesuai standar; • Mengembangkan sarana , prasarana dan informasi yang mendukung pelayanan sebagai
• Mengembangkan Health Technology peralatan penguatan sebagai rumah sakit rumah sakit rujukan regional sesuai standar;
Assesment/HTA khususnya penapisan rujukan dengan prioritas penguatan IGD , IBS, • Merupakan jejaring penerapan Health
teknologi tepat guna secara aktif di wilayah ICU, ICCU, NICU, PICU dan tempat tidur kelas III Technology Assesment/HTA khususnya
sekitarnya dengan mengutamakan produk serta layanan ambulans untuk penguatan penapisan teknologi tepat guna secara aktif di
dalam negeri termasuk menggunakan riset SPGDT wilayah sekitarnya dengan mengutamakan
berbasis pelayanan; produk dalam negeri termasuk menggunakan
• Penguatanpenerapanhospital riset berbasis pelayanan;
bylaws/peraturan internal rumahsakit yang • Penguatan penerapan hospital
menjadi landasan transparansi, akuntabilitas, bylaws/peraturan internal rumah sakit yang
etikadan hukum kesehatan di rumah sakit menjadi landasan transparansi, akuntabilitas,
etika dan hukum kesehatan di rumah sakit
35
05
PENGEMBANGAN
SISTEM RUJUKAN
 Identitas pasien serta
hasil pemeriksaan
penunjang (berupa
 SISRUTE merupakan
teks di aplikasi).
penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur
 Pemilihan RS yang
pelimpahan tugas dan akan dituju dengan
tanggungjawab secara timbal menyertakan alasan
balik baik vertikal maupun
PENGEMBANGAN rujukan.
horizontal yang dilakukan SISTEM  Riwayat rujukan
secara terintegrasi. RUJUKAN gunanya untuk melihat
informasi terkait
 Pada proes rujukan diharapkan TERINTEGRASI pasien yang telah
adanya komunikasi dan BERBASIS IT dirujuk ke rumah sakit
informasi awal sebelum pasien
dirujuk melalui media
rujukan yang dapat
komunikasi, sehingga update informasi
pelayanan di RS yang dirujuk tambahan terkait
dapat memberikan pelayanan pasien maupun
yang cepat dan tepat yang pembatalan rujukan.
berdampak pada keselamatan  Monitoring Rujukan
pasien dan kepuasan untuk memonitoring
pasien/keluarga. jika ada pasien yang 37
TATA HUBUNGAN DAN SISTEM RUJUKAN
Pusat Komando Nasional /
NCC
Panggilan Darurat

119 PPK I
• Puskesmas
PSC Kab/Kota • KLINIK PRATAMA
• PRAKTIK MANDIRI
DOKTER
PPK II DAN PPK III • RS Kelas D Pratama
• PPI
• PPRA
• Keselamatan
pasien
• Manajemen Sistem Rujukan
Mutu Yankes
SISRUTE
PENGEMBANGAN SISRUTE

1. Integrasi dengan Dukcapil


2. Informasi Data Sarana, Prasarana dan SDM Rumah Sakit
(terintegrasi dengan RS Online dan ASPAK)
3. Standarisasi Alasan Rujukan, ICD 10, ICD 9 CM dan lain-
lain
4. Telekonsultasi (Chat dan Video)
5. Rujukan pasien dengan memanfaatkan Resume Medis
Elektronik (RME)
6. Upload Dokumen Laboratorium, Radiologi dan EKG
7. GPS Tracking Ambulance

39
RUJUKAN DILAKUKAN
MENGIKUTI KETENTUAN/RULE
YANG ADA

KRITERIA RUJUKAN DAN


PENGEMBANGAN RUJUK BALIK DISUSUN
DENGAN KRITERIA RUJUKAN
SISTIM DARI MASING-MASING OP
RUJUKAN
AKAN DILAKUKAN PENYUSUNAN
KRITERIA RUJUKAN DAN RUJUK
BALIK DENGAN OP SECARA
BERTAHAP UNTUK
KASUS/DIAGNOSA YANG BELUM ADA
40
Sistem Rujukan Berbasis Kompetensi
dalam SISRUTE Pengembangan

JUKNIS DAN
APLIKASI IT
SISRUTE
PENGEMBANGAN

1. MEMPERBAIKI SISTEM RUJUKAN DGN BERDASARKAN


BASIS KOMPETENSI;
2. MENGINTEGRASIKANNYA LANGSUNG DENGAN
SISTEM IT RUJUKAN (SISRUTE)
3. MENYIAPKAN PAYUNG HUKUM YANG TEPAT
“DRAFT REVISI PERMENKES NO 1 TH 2012”
41
Draft SK Keputusan Dirjen Pelayanan Kesehatan Tentang Panduan Rujukan Dan Rujuk Balik Di
Fasilitas Kesehatan Beserta Lampiran Daftar Kompetensi Penanganan Penyakit (Kewenangan
Klinis Berdasarkan Klasifikasi Kelas Rumah Sakit Rs Kelas A, Rs Kelas B, Rs Kelas C Dan Rs Kelas D)

Sudah Terkumpul Panduan


Rujukan Penanganan
Penyakit 645 Kasus (Kode
ICD X dan IX CM) 42
RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI

43
RUJUKAN BERBASIS KOMPETENSI

44
SURAT EDARAN PENGGUNAAN SISRUTE
SECARA NASIONAL

1 3
Surat Dirjen Surat Direktur
Pelayanan Jenderal
kesehatan Pelayanan
RI Kesehatan
sehubunga tentang
Permohonan
n dengan Penggunaan
Implementa SISRUTE
si sistem
rujukan 10 Desember 2018
terintegrasi
20 Desember 2016 19 September 2017
Membangun Sistem lnformasi Rujukan melalui Sistem Rujukan
2 Terintegrasi (SISRUTE KEMENKES), dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya untuk pelayanan publik lebih baik;

45
APLIKASI TERINTEGRASI DALAM SISRUTE :

SISTEM INFORMASI
Aplikasi yang memuat informasi RAWAT INAP
SIRANAP data kapasitas dan ketersediaan
setiap jenis tempat tidur RS
SISRUTE
Aplikasi yang memuat informasi
RS ONLINE data profile RS, Layanan dan SDM
Rumah sakit
Aplikasi yang memuat informasi
ASPAK Sarana, Prasarana dan Alat
Kesehatan
Aplikasi yang memuat informasi
KOMDAT data profile PUSKESMAS dan SDM
Puskesmas

46
PERSIAPAN HARDWARE DAN JARINGAN ALAMAT APLIKASI SISRUTE
MINIMUM
AWAL IMPLEMENTASI SISRUTE
sisrute.kemkes.go.id
internet

APLIKASI SISRUTE

Telkom Astinet

Provider lain

47
MANFAAT PENGGUNAAN TI PADA RUJUKAN PASIEN
(SISRUTE)
SEKARANG

• Informasi medis pasien secara cepat dan KEDEPAN


lengkap dapat diketahui sebelum pasien
datang
• Perujuk bisa mengetahui tujuan RS sesuai
 Konsultasi online dan telemedicine
kebutuhan pasien
untuk membantu penegakan
• Perujuk bisa dapat kepastian terhadap pasien
diagnose
yang akan dirujuk
• Perencanaan alat medis dan SDM
• Perencanaan pengembangan RS
 Resume Medis sebagai lampiran
• Tracking ambulance sebagai monitoring rujukan pasien dan bisa digunakan
sebagai lampiran klaim elektronik
pasien yang akan datang
• Tracking ambulance sebagai bahan
monitoring posisi ambulance
• History tracking ambulance sebagai data
dasar klaim ambulance
RENCANA INTEGRASI SISRUTE-
RUJUKAN ONLINE (BPJS)
SISRUTE DIGUNAKAN DALAM PROSES RUJUKAN UTAMA

1. Informasi HFIS DAN PCARE jika dibutuhkan di Sistem Rujukan


akan dibuat di SISRUTE atau dilakukan Interoperabilitas data di
HFIS dan PCARE ke SISRUTE
2. Identifikasi hal-hal lain yang dibutuhkan dalam proses
Interoperabilitas
3. Disepakati Metode Interoperabilitas yang digunakan
4. Timeline Proses Interoperabilitas sampai dengan Implementasi
49
TAHAPAN INTEGRASI SISRUTE DENGAN RUJUKAN ONLINE BPJS
Brainstroorming rencana
integrasi

Inventarisir sistem antara


Kemenkes dan BPJS Kesehatan

Mapping Data

Uji Coba (Telah Terintegrasi)

50
FASKES TK.I RUJUKAN ONLINE
Di Rujuk
• Dokter bertindak

Pcare
SISRUTE NOMOR
vclaim
RUJUKAN
PENERBITAN
SEP

FASKES TK.II

FASKES TK.III
RS ONLINE
SIRANAP

D C B A
Rujuk Horizontal Rujuk
SEP PPT KEEMKES BY HIKMAT 2019
52
PPT KEEMKES BY HIKMAT 2019
53
PPT KEEMKES BY HIKMAT 2019
54
RUJUKAN RAWAT JALAN

PPT KEEMKES BY HIKMAT 2019


SCROLL PILIHAN SESUAI DIAGNOSIS PASIEN
- BY DIAGNOSIS
- BY ICD X

PPT KEEMKES BY HIKMAT 2019


TAP PILIHAN SESUAI DIAGNOSIS PASIEN SAAT INI

PPT KEEMKES BY HIKMAT 2019


SCROLL PILIHAN INDIKASI RUJUKAN
SESUAI KONDISI PASIEN

PPT KEEMKES BY HIKMAT 2019


PPT KEEMKES BY HIKMAT 2019
LIST PILIHAN RS SESUAI KLAS DAN KOMPETENSI

PPT KEMKES
KEEMKESBY
BYHIKMAT
HIKMAT2019
2019
ALUR RUJUK RAJAL
PKM KELAS A
KLINIK PRATAMA POLI 1
DIAGNOSIS
SEP DIAGNOSIS ICD X POLI 2
ICD X
NIK Rp.377100 POLI 3
KIS POLI 4

DIAGNOSIS I/II/III Total:


Peserta Rp.1.171.500

Rp.264800
Rp.264800
Rp.264800

DIAGNOSIS I DIAGNOSIS III SURAT RUJUK


DIAGNOSIS II
POLI 1

POLI 1 POLI 1 DIAGNOSIS ICD X POLI 2


DIAGNOSIS ICD X DIAGNOSIS ICD X
POLI 3
POLI 2 POLI 2
POLI 4

KELAS B
KELAS D KELAS C
SYARAT IMPLEMENTASI SISRUTE

Leadership dan komitmen pimpinan serta internal staf RS

SIRS RS harus sudah punya dan siap diintegrasikan

TIM RS yang selalu siap 24 jam dengan level kompetensi

Punya rasa “SENSE OF CRISIS & SENSE OF BELONGING”

KUNCI SUKSES
SISRUTE
66
HARAPAN TERHADAP
SISRUTE (1)

67
HARAPAN TERHADAP
SISRUTE (2)

68
DIREKTORAT
JENDERAL
PELAYANAN
KESEHATAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai