Anda di halaman 1dari 75

PATOLOGI

MUSKULOSKELETAL
Siska Rizki Asputri
Wafda Maulida Azka
Aghniya Shafa
Meliana
Nadila Rahmanda
Putri Wulan Indah KELOMPOK 4
Ellla Rosha
Jihan Firdausya
Kuny Anisatul
Muzdalipah
Pintaning Mahardika
PENYAKIT BAWAAN
PADA TULANG
(KONGINETAL)
ETIOLOGI

Perkembanga
n yang
menyimpang

Mutasi yang Penyakit


mempengaruhi metabolik
pembentukan genetik lain
CONTOH KELAINAN KONGENITAL
TULANG

• Osteogenesis
imperfekta
(brittle bone
disease)
sebenarnya adalah
sekelompok
penyakit genetik
yang disebabkan
oleh cacat pada
pembentukan
kolagen tipe 1
CONTOH KELAINAN KONGENITAL
TULANG
• Akondroplasia
adalah bentuk cebol
yang paling sering pada
orang kerdil (dwarfism).
Akondroplasia
mempengaruhi semua
tulang yang berasal dari
osifikasi enkondral.
Perubahan yang sangat
jelas meliputi tubuh
yang pendek,
ekstremitas proksimal
memendek tidak
seimbang
CONTOH KELAINAN KONGENITAL
TULANG
• Thanatophoric dwarfism,
Penyakit ini disebabkan
oleh salah arah atau mutasi
titik yang paling sering
terletak di ekstrasel dari
FGFR3. Heterosigot yang
terkena memperlihatkan
pemendekan yang ekstrem
dari anggota badan, dahi
menonjol dan toraks yang
sangat kecil, yang
merupakan penyebab
gagal napas yang
mematikan pada masa
perinatal.
PENYAKIT YANG
DISEBABKAN KARENA
PERTUMBUHAN
TULANG
PENYAKIT YANG DISEBABKAN KARENA
PERTUMBUHAN TULANG
 Osteoporosis adalah kelainan yang didapat yang ditandai
oleh massa tulang yang berkurang, menyebabkan
kerapuhan tulang dan mudah fraktur.
 Penyakit Paget, kemungkin disebabkan oleh infeksi
paramyxovirus pada orang yang sensitif secara genetik
Hasil akhir dari proses ini ialah massa tulang bertambah
yakni tulang yang baru terbentuk tidak teratur dan lemah,
sehingga tulang menjadi besar dan bentuknya tidak teratur.
PENYAKIT YANG DISEBABKAN KARENA
PERTUMBUHAN TULANG

Riketsia adalah kelainan pada anak-anak, yang


berpengaruh pada penimbunan tulang di lempeng
pertumbuhan.
 Osteomalasia terjadi pada orang dewasa, di mana
tulang yang terbentuk kekurangan mineral,
sehingga mengakibatkan kecenderungan untuk
fraktur.
Hiperparatiroidisme, Produksi HPT yang
berlebihan secara primer atau sekunder (karena
gagal ginjal) menyebabkan meningkatnya aktivitas
osteoklas dan resorpsi tulang sehingga
mengakibatkan fraktur dan deformitas.
FRAKTUR
>>>>>>>>>
DEFINISI FRAKTUR
Fraktur adalah
Fraktur adalah terputusnya
terputusnya hubungan
hubungan atau
atau
kontinuitas tulang
kontinuitas tulang karena
karena stress
stress pada
pada tulang
tulang yang
yang
berlebihan (Luckmann
berlebihan (Luckmann and
and Sorensens,
Sorensens, 1993
1993 :: 1915)
1915)

Fraktur adalah
Fraktur adalah patah
patah tulang,
tulang, biasanya
biasanya disebabkan
disebabkan
oleh trauma
oleh trauma atau
atau tenaga
tenaga fisik
fisik kekuatan
kekuatan dan
dan sudut
sudut dari
dari
tenaga tersebut,
tenaga tersebut, keadaan
keadaan tulang
tulang itu
itu sendiri,
sendiri, dan
dan
jaringan lunak
jaringan lunak disekitar
disekitar tulang
tulang akan
akan menentukan
menentukan
apakah fraktur
apakah fraktur yang
yang terjadi
terjadi itu
itu lengkap
lengkap atau
atau tidak
tidak
lengkap. (Price
lengkap. (Price and
and Wilson,
Wilson, 1995
1995 :: 1183)
1183)

Fraktur menurut
Fraktur menurut Rasjad
Rasjad (1998
(1998 :: 338)
338) adalah
adalah hilangnya
hilangnya
konstinuitas tulang,
konstinuitas tulang, tulang
tulang rawan
rawan sendi,
sendi, tulang
tulang rawan
rawan
epifisis, baik
epifisis, baik yang
yang bersifat
bersifat total
total maupun
maupun yang
yang parsial.
parsial.
Fraktur Tibia
Fraktur Tibia Fibula
Fibula adalah
adalah terputusnya
terputusnya tulang
tulang tibia
tibia
dan fibula.
dan fibula.
JENIS FRAKTUR
 Patah
 Patah tulang
tulang tertutup
tertutup (patah
(patah tulang
tulang simplek).
simplek). Tulang
Tulang yang
yang patah
patah
tidak tampak
tidak tampak dari
dari luar.
luar.
 Patah
 Patah tulang
tulang terbuka
terbuka (patah
(patah tulang
tulang majemuk).
majemuk). Tulang
Tulang yang
yang patah
patah
tampak dari
tampak dari luar
luar karena
karena tulang
tulang telah
telah menembus
menembus kulitkulit atau
atau kulit
kulit
mengalami robekan.
mengalami robekan. Patah
Patah tulang
tulang terbuka
terbuka lebih
lebih mudah
mudah terinfeksi.
terinfeksi.
 Patah
 Patah tulang
tulang kompresi
kompresi (patah
(patah tulang
tulang karena
karena penekanan).
penekanan).
Merupakan akibat
Merupakan akibat dari
dari tenaga
tenaga yang
yang menggerakkan
menggerakkan sebuahsebuah tulang
tulang
melawan tulang
melawan tulang lainnya
lainnya atau
atau tenaga
tenaga yangyang menekan
menekan melawan
melawan panjangnya
panjangnya
tulang. Sering
tulang. Sering terjadi
terjadi pada
pada wanita
wanita lanjut
lanjut usia
usia yang
yang tulang
tulang belakangnya
belakangnya
menjadi rapuh
menjadi rapuh karena osteoporosis.
karena osteoporosis.
 Patah
 Patah tulang
tulang karena
karena tergilas.
tergilas. Tenaga
Tenaga yangyang sangat
sangat hebat
hebat
menyebabkan beberapa
menyebabkan beberapa retakan
retakan sehingga
sehingga terjadi
terjadi beberapa
beberapa pecahan
pecahan
tulang. Jika
tulang. Jika aliran
aliran darah
darah keke bagian
bagian tulang
tulang yang
yang terkena
terkena mengalami
mengalami
gangguan, maka
gangguan, maka penyembuhannya
penyembuhannya akan akan berjalan
berjalan sangat
sangat lambat.
lambat.
 Patah
 Patah tulang
tulang avulsi.
avulsi. Disebabkan
Disebabkan oleh oleh kontraksi
kontraksi otot
otot yang
yang kuat,
kuat,
sehingga menarik
sehingga menarik bagian
bagian tulang
tulang tempat
tempat tendon
tendon otot
otot tersebut
tersebut melekat.
melekat.
Paling sering
Paling sering terjadi
terjadi pada
pada bahu
bahu dan
dan lutut,
lutut, tetapi
tetapi bisa
bisa juga
juga terjadi
terjadi pada
pada
tungkai dan
tungkai dan tumit.
tumit.
 Patah
 Patah tulang
tulang patologis.
patologis. Terjadi
Terjadi jika
jika sebuah
sebuah tumor
tumor (biasanya
(biasanya kanker)
kanker)
telah tumbuh
telah tumbuh ke ke dalam
dalam tulang
tulang dan
dan menyebabkan
menyebabkan tulangtulang menjadi
menjadi rapuh.
rapuh.
Tulang yang
Tulang yang rapuh
rapuh bisa
bisa mengalami
mengalami patahpatah tulang
tulang meskipun
meskipun dengan
dengan cedera
cedera
ringan atau
ringan atau bahkan
bahkan tanpa
tanpa cedera
cedera sama
sama sekali.
sekali.
KLASIFIKASI FRAKTUR
(MENURUT PARA AHLI)

Menurut Depkes RI (1995),


berdasarkan luas dan garis traktu

Menurut Black dan Matassarin (1993)


yaitu fraktur berdasarkan hubungan
dengan dunia luar

Long (1996) membagi fraktur


berdasarkan garis patah tulang,
MENURUT DEPKES RI (1995), BERDASARKAN LUAS
DAN GARIS TRAKTUR MELIPUTI:

Fraktur komplit Adalah patah atau


diskontinuitas jaringan tulang yang
luas sehingga tulang terbagi menjadi
dua bagian dan garis patahnya
menyeberang dari satu sisi ke sisi lain
serta mengenai seluruh kerteks.

Fraktur inkomplit Adalah patah atau


diskontinuitas jaringan tulang dengan garis
patah tidak menyeberang, sehingga tidak
mengenai korteks (masih ada korteks yang
utuh).
MENURUT BLACK DAN MATASSARIN (1993)
YAITU FRAKTUR BERDASARKAN HUBUNGAN
DENGAN DUNIA LUAR

Fraktur tertutup : Fraktur yang tidak menyebabkan


robeknya kulit, jadi fragmen frakturnya tidak
menembus jaringan kulit.

Fraktur terbuka : Fraktur yang disertai kerusakan kulit


pada tempat fraktur (Fragmen frakturnya menembus
kulit), dimana bakteri dari luar bisa menimbulkan infeksi
pada tempat fraktur (terkontaminasi oleh benda asing)
A.  Grade I       : Luka bersih, panjang <>
B. Grade II   : Luka lebih besar / luas tanpa kerusakan
jaringan lunak yang ekstensif
C. Grade III : Sangat terkontaminasi dan mengalami
kerusakan jaringan lunak yang ekstensif, merupakan
yang paling berat.
LONG (1996) MEMBAGI FRAKTUR
BERDASARKAN GARIS PATAH TULANG,

1.
Green stick : Fraktur dimana salah
satu sisi tulang patah, sedang sisi
lainnya membengkok.
2.
Tranversal : Fraktur melintang.

3.
Longitudinal : yaitu patah
memanjang
4.
Oblique : garis patah miring

5.
Spiral : patah melingkar
PENGOBATAN
 Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah
sekeliling tulang.
 Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang
dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
 Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan
sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah
jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan
utama untuk patah tulang pinggul.
 Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk
menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-
pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk
patah tulang pinggul dan patah tulang disertai
komplikasi.Imobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan
otot menjadi lemah dan menciut. Karena itu sebagian
besar penderita perlu menjalani Fisioterapi. Terapi dimulai
pada saat imobilisasi dilakukan dan dilanjutkan sampai
pembidaian, gips atau traksi telah dilepaskan.
Pada patah tulang tertentu (terutama patah tulang
pinggul), untuk mencapai penyembuhan total, penderita
perlu menjalani physioytherapy selama 6-8 minggu atau
ETIOLOGI
Lewis (2000) berpendapat bahwa tulang bersifat relatif rapuh namun
mempunyai cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan.
Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu:

 Fraktur akibat peristiwa trauma. Sebagisan fraktur disebabkan oleh


kekuatan yang tiba-tiba berlebihan yang dapat berupa pemukulan,
penghancuran, perubahan pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan
kekuatan langsung tulang dapat patah pa da tempat yang terkena dan
jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya
menyebabkan fraktur lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan
biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit
diatasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur
komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas.

 Fraktur akibat peristiwa kelelahan atau tekanan. Retak dapat terjadi pada
tulang seperti halnya pada logam dan benda lain akibat tekanan
berulang-ulang. Keadaan ini paling sering dikemukakan pada tibia, fibula
atau matatarsal terutama pada atlet, penari atau calon tentara yang
berjalan baris-berbaris dalam jarak jauh.

 Fraktur petologik karena kelemahan pada tulang. Fraktur dapat terjadi


oleh tekanan yang normal kalau tulang tersebut lunak (misalnya oleh
tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat rapuh.
TANDA DAN GEJALA
Lewis (2006) menyampaikan manifestasi kunik fraktur adalah sebagai berikut:
1. Nyeri. Nyeri dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Hal ini dikarenakan
adanya spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan
sekitarnya.
2. Bengkak/edama. Edema muncul lebih cepat dikarenakan cairan serosa yang
terlokalisir pada daerah fraktur dan extravasi daerah di jaringan sekitarnya.
3. Memar/ekimosis. Merupakan perubahan warna kulit sebagai akibat dari
extravasi daerah di jaringan sekitarnya.
4. Spame otot. Merupakan kontraksi otot involunter yang terjadu disekitar
fraktur.
5. Penurunan sensasi. Terjadi karena kerusakan syaraf, terkenanya syaraf karena
edema.
6. Gangguan fungsi. Terjadi karena ketidakstabilan tulang yang frkatur, nyeri
atau spasme otot. paralysis dapat terjadi karena kerusakan syaraf.
7. Mobilitas abnormal. Adalah pergerakan yang terjadi pada bagian-bagian yang
pada kondisi normalnya tidak terjadi pergerakan. Ini terjadi pada fraktur
tulang panjang.
8. Krepitasi. Merupakan rasa gemeretak yang terjadi jika bagian-bagaian tulang
digerakkan.
9. Defirmitas. Abnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari kecelakaan atau
trauma dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi
abnormal, akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.
10. Shock hipouolemik. Shock terjadi sebagai kompensasi jika terjadi perdarahan
hebat.
11. Gambaran X-ray menentukan fraktur. Gambara ini akan menentukan lokasi
dan tipe fraktur
KOMPLIKASI

1. Komplikasi Dini
Nekrosis kulit
Osteomielitis
Kompartement sindrom
Emboli lemak
Tetanus

2. Komplikasi Lanjut
 Kelakuan sendi
 Penyembuhan fraktur yang abnormal :
delayed union, mal union dan non union.
 Osteomielitis kronis
 Osteoporosis pasca trauma
 Ruptur tendon
PEMERIKSAAN
PENUNJANG FRAKTUR

1. Laboratorium :
Pada fraktur test laboratorium yang
perlu diketahui : Hb, hematokrit sering
rendah akibat perdarahan, laju endap
darah (LED) meningkat bila kerusakan
jaringan lunak sangat luas. Pada masa
penyembuhan Ca dan P meengikat di
dalam darah.

2. Radiologi
X-Ray dapat dilihat gambaran fraktur,
deformitas dan metalikment.
Venogram/anterogram
menggambarkan arus vascularisasi.
CT scan untuk mendeteksi
struktur fraktur yang kompleks. 
OSTEOMALACIA
OSTEOMALACIA

• Osteomalacia ialah pelunakan


tulang setelah pertumbuhan
selesai, yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin D, sehingga
penyerapan kalsium dari usus
teralang.
• Tulang yang sering terkena ialah
vetebrata lumbal, pelvis, dan
tulang-tulang tungkai.
• Osteomalacia sering terjadi
pada wanita hamil, kelaparan,
gangguan penyerapan lemak
( oleh karena vitamin D melarut
dalam lemak ) dan gangguan
fungsi ginjal.
OSTEOMALACIA

Terdapat hal lain yang dapat mempengaruhi , yaitu:


• Defisiensi absorpsi kalsium atau vitamin D dari usus
• Renal tubular acidosis
• Payah ginjal menahun
• Kelainan herediter yang merupakan predisposisi bagi
osteomalacia. Dalam golongan ini termasuk sindrom
Fanconi dan osteomalacia yang resisten terhadap vitamin
D.

• Gejala klinik ialah nyeri pada tulang dan otot, kyphosis,


tungkai melengkung, penyempitan pelvis. Pada tulang yang
melunak mudah terjadi fraktura inkomplit.
OSTEOMYELITIS
OSTEOMYELITIS

• Osteomyelitis adalah infeksi mikroorganisme


pathogen pada tulang dan sum-sum tulang.
• Infeksi dapat sampai ke tulang melalui dua cara
yaitu, haematogen dan perkontinuitatum.
OSTEOMYELITIS

Osteomyelitis Osteomyelitis
Acuta Chronica
OSTEOMYELITIS ACUTA

• Pada Umumnya Disebabkan Karena Kuman Pyogenic Yang


Disebarkan Secara Haematogen Ketulang Dan Sum-sum
Tulang (Staphylococcus)

• Sering Terjadi Pada Anak-anak Dan Biasanya Daerah


Metaphysis Dari Tulang, Karena Adanya Aliran Darah
Lambat, Sehingga Kuman Mudah Berkembang Dalam
Bentuk Sarang-sarang Infeksi Yang Kemudian Meluas
OSTEOMYELITIS ACUTA

Asal Infeksi:
• Hematogen
dapat terjadi bila Staphylococcus akan masuk aliran darah
melalui kulit, tenggorokan, tonsil atau gigi. 

• Non-hematogen
A. Asalnya dapat dari luar, misalnya trauma, patah tulang,
luka tembak
B. Dapat juga dari suatu proses radang yang berdekatan.

Tulang yang biasanya terkena adalah femur, tibia, humerus


dan radius.
OSTEOMYELITIS CHRONICA
DAN GEJALA KLINIS

• Osteomyelitis chronica ialah infeksi mikroorganisme pathogen


pada tulang dan sum-sum tulang yang sudah kronis.
• Beberapagejalaklinisyangterjadi
A. Look,terjadiEdema dan bengkak kemerahan dan sering terdapat
luka yang mengeluarkan pus,nanah.Kadang-kadang tampak
tulang matidipermukaan.
B. Move,terjadipergerakanekstrimitasyangdapatmengganggufungsi
biladigerakan
C. Anamnase,Dimanagejala akut sudah berkurang dan terdapat
gejala lokal yang lebih khas terhadap infeksi tulang dan
sumsumnya.
D. Feel,terjadNyeri tekanakanberkurang pada tulang yang sakit dan
pada penekanan mengeluarkan pus
dantulangmati,akanbertambah bila terjadi komplikasi fraktur.
TUMOR TULANG
TUMOR TULANG

• Tumor tulang adalah kondisi yang terjadi ketika


sel-sel tulang tumbuh secara abnormal.
Pertumbuhan tumor tulang dapat dibedakan
menjadi tumor jinak ( nonkanker ) dan tumor
ganas ( kanker )
• Gejala tumor tulang:
~Demam
~Selalu berkeringat, terutama di malam hari
~Pembengkakan di sekitar area tumor
~Tulang mudah patah, meski karena cedera
ringan
TUMOR TULANG

TUMOR TUMOR TULANG


TULANG JINAK GANAS
TUMOR TULANG JINAK
• jenis tumor jinak yang paling banyak ditemukan dari seluruh
kasus tumor tulang.
• berkembang pada masa kanak-kanak dan remaja,padabagian
Osteochondroma ujung tulang panjang, seperti lengan dan tungkai.

• Echondroma adalah kista tulang rawan yang tumbuh di dalam


sumsung tulang.
• Tumor ini dapat muncul di tulang lengan dan tangan, serta
Enchondroma paha dan kaki.

• Kista tulang aneurisma merupakan kelainan pembuluh darah


pada sumsum tulang.
• Sering ditemukan di tulang lutut, panggul, dan tulang
Kista tulang
aneurisma belakang, serta berpotensi mengganggu pertumbuhan tulang.
TUMOR TULANG GANAS
Chondrosarcoma
Rentanterjadipadakelompok usia 40-70 tahun. Tumbuhnya berawal
dari sel tulang rawan, dan biasanya menyerang tulang bahu,
lengan, panggul, dan pangkal paha.

Osteosarcoma
Umum dialami oleh anak-anak dan remaja.Biasanya muncul di
tulang lutut, paha, dan tulang kering, serta dapat tumbuh dengan
cepat dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Sarkoma Ewing
Kondisi ini biasanya terjadi pada kisaran usia 5-20
tahun.Terbentukdotulangdanjaringanlunaksekitartulangsertadapat
muncul di tulang lengan atas, kaki, panggul, tulang belakang,
rusuk, bahkan tulang tengkorak
KELAINAN PADA
OTOT
KELAIANAN PADA OTOT

• Strain adalah trauma pada suatu otot atau


tendon yang biasanyadisebabkan oleh
peregangan otot yang melebihi batas normalnya.
Strain dapat pula disertai dengan robekan atau
ruptur jaringan
KELAIANAN PADA OTOT

• Sprain atau keseleo


adalah trauma pada
suatu sendi biasanya
berkaitandengan
cedera ligamentum.
Pada keseleo yang
berat , ligamentum
dapat putus.Psrain
dapat menyebabkan
peradangan,
pembengkakan, dan
nyeri.
KELAIANAN PADA OTOT

• Rigor Mortis atau kaku mayat adalah kekakuan


atau kontraksi otot-ototyang terjadi beberapa jam
setelah kematian. Rigor mortis timbul akibat
berkurangnya ATP dalam sel-sel otot.
• Atrofi adalah penurunan ukuran suatu sel atau
jaringan. Dapat terjadi akibat tidak di
gunakannya otot atau terjadi pemutusan saraf
yang menpersarafi otot
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Sinar – X • Mielografi
• CT Scan (Computed • Arthrografi
Tomografi Scan) • Arthrosentesis
• MRI (Magnetic (aspirasi sendi)
Resonance Imaging) • Skintigrafi Tulang
• Angiografi (Pemindai Tulang)
• Termografi
• Digital Substraction
• Elektromiografi
Angiography (DSA)
• Absorpsiometri foton
• Biopsi
tunggal dan ganda
SENDI
SENDI

Sendi merupakan tempat berbagai


penyakit, termasuk degenerasi,
infeksi, jejas yang dimediasi imun,
gangguan metabolisme dan
neoplasma.
OSTEOARTRITIS

• osteoartritis adalah penyakit degeneratif dari tulang rawan


sendi di mana reaksi kondrosit terhadap stres biomekanik
dan stres biologis menimbulkan kerusakan matriks.
• Biasanya terjadi pada orang dengan usia lanjut
OSTEOARTRITIS

• Perubahan awal dari osteoartritis meliputi


perubahan di dalam komposisi dari struktur
matriks. Kondrosit mempunyai kapasitas terbatas
untuk berproliferasi dan beberapa membagi diri
membentuk klon kecil dari sel yang mensekresi
matriks baru.
• Keluhan dan gejala yang spesifik meliputi rasa
sakit di bagian dalam, terutama bila digerakkan,
kaku di pagi hari, krepitasi (sensasi seperti
diparut atau meletup di sendi) dan keterbatasan
dalam bergerak.
ARTRITIS REUMATOID (AR)

Artritis reumatoid (AR) adalah satu penyakit


autoimun inflamasi kronik yang sistemik, mengenai
banyak jaringan akan tetapi pada prinsipnya
menyerang sendi.
ARTRITIS REUMATOID (AR)

Seperti penyakit autoimun lainnya, artritis reumatoid


merupakan kelainan di mana faktor genetik dan
lingkungan berperan pada kerusakan toleransi
terhadap antigen sendiri.
• Faktor genetik: Diperkirakan 50% risiko terhadap
artritis reumatoid berhubungan dengan faktor
genetik.
• Faktor lingkungan: Peradangan dan lingkungan yang
tidak menyenangkan seperti merokok dan infeksi
bisa menyebabkan sitrulinisasi dari beberapa protein
itu sendiri,menghasilkan epitop baru yang memicu
reaksi imun.
ARTRITIS REUMATOID (AR)
ARTRITIS REUMATOID PADA ANAK
(JUVENILE)
• Artritis reumatoid pada anak (ARA) bukan satu
penyakit tunggal tetapi sekelompok kelainan
yang multifaktor dengan komponen lingkungan
dan genetik.
• Sering mengenai sendi besar dengan keluhan
serta gejala seperti pembengkakan sendi, rasa
hangat, nyeri dan kehilangan fungsi dimulai
sebelum usia 16 tahun dan menetap lebih dari 6
minggu.
SPONDILOARTROPATI SERONEGATIF

• Klinis, morfologik dan gambaran genetik kelainan


ini berbeda dengan artritis reumatoid dan artritis
lainnya.
• Ciri spondiloartropati sebagai berikut:
• Perubahan patologis dimulai pada ligamen yang
melekat ke tulang (bukan pada sinovium).
• Keterlibatan sendi sakroiliaka, dengan atau tanpa
artritis di sendi perifer lainnya.
• Tidak ada faktor reumatoid (sehingga dinamakan
seronegatif).
• Berhubungan dengan HLA-B27.
SPONDILOARTROPATI SERONEGATIF

• Kelainan kelompok ini meliputi beberapa


gambaran klinis, yang contoh khasnya ialah
ankilosis spondilitis. Yang lainnya meliputi
sindrom Reiter, artritis psoriatik, spondilitis yang
berhubungan dengan penyakit radang usus dan
artropati reaktif sesudah infeksi (contoh: dengan
Yersinia, Shigella, Salmonella, Helicobacter atau
Campylobacter).
GOUT

• Gout mengenai kira-kira 1% penduduk dan lebih


sering terjadi pada pria. Penyakit ini disebabkan
oleh kelebihan asam urat yang merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin, dalam jaringan dan
cairan tubuh.
• Gout dibagi menjadi bentuk primer (90%) dan
bentuk sekunder (10%)
GOUT

1. Gout primer ialah kasus yang penyebab


utamanya tidak diketahui atau (kurang sering)
yang kelainannya disebabkan oleh cacat
metabolit sejak lahir yang menyebabkan
hiperurisemia.
2. gout sekunder, penyebab hiperurisemia
diketahui, akan tetapi gout tidak selalu
merupakan kelainan yang utama.
GOUT

• Gout lebih sering pada pria daripada wanita;


biasanya tidak menyebabkan keluhan sebelum
usia 30 tahun. Faktor risiko penyakit ini meliputi
obesitas, peminum alkohol yang berat, konsumsi
makanan yang banyak mengandungi purin,
diabetes, sindrom metabolit dan kerusakan ginjal.
GOUT PALSU (PSEUDOGOUT)

• Gout palsu (pseudogout) juga dikenal sebagai


kondrokalsinosis. Deposit kristal ini pertama timbul
pada struktur yang dibentuk oleh tulang rawan
seperti meniskus, diskus intervertebralis dan
permukaan sendi.

• Gout palsu khas terjadi pertama kali pada usia 50


tahun atau lebih tua dan akan menjadi lebih sering
dengan meningkatnya usia; bahkan suatu hal yang
umum 30% sampai 60% gout palsu terjadi pada usia
85 tahun atau lebih tua. Tidak ada perbedaan jenis
kelamin atau ras.
ARTRITIS SUPURATIF

• Bakteri dapat menempel pada sendi selama


bakteriemia; infeksi sendi oleh mikroorganisme
seperti itu hampir seragam menghasilkan artritis
supuratif

• S. aureus merupakan penyebab utama pada


anak-anak yang lebih tua dan dewasa, dan
gonokokus lazim pada orang dewasa dan dewasa
muda.
ARTRITIS SUPURATIF

• Gejalanya berupa serangan sakit


yang tiba-tiba, kemerahan, dan
bengkak pada sendi yang
terkena, dengan gerakan yang
terbatas.
TUMOR SENDI DAN LESI YANG
MENYERUPAI TUMOR
Tumor jinak lebih sering dari yang ganas.
Neoplasma ganas akan dibahas di dalam tumor
jaringan lunak. Lesi yang menyerupai tumor seperti
ganglion dan kista sinovial, lebih sering dari
neoplasma; sebagai akibat trauma dan proses
degeneratif. Di sini akan didiskusikan lesi yang
menyerupai tumor, neoplasma sendi dan jaringan
lunak yang berhubungan
GANGLION DAN KISTA SINOVIAL

• Ganglion adalah sebuah kista kecil (diameternya


kurang dari 1,5 cm) berlokasi di dekat kapsul sendi
atau sarung tendon; pergelangan tangan merupakan
tempat yang sering. Isi kista menyerupai cairan
sinovial, walaupun sering tidak ada hubungan
dengan rongga sendi

• Secara klasik dapat diobati dengan Bible therapy


(pemukulan area yang terkena dengan buku yang
besar biasanya cukup untuk memecahkan kista,
akan tetapi pengumpulan cairan kembali bisa
terjadi)
TUMOR SEL DATIA TENOSINOVIAL
(TENOSYNOVIAL GIANT CELL TUMOR)

• Tumor sel datia tenosinovial (TSDT) adalah


sebuah istilah untuk beberapa neoplasma jinak
dari sinovia yang berhubungan erat. Walaupun
lesi ini sebelumnya diduga sebagai proliferasi
reaktif.

• TSDT difus, biasanya menyerupai artritis


monoartikular. Pada 80% kasus mengenai lutut,
diikuti oleh pinggul dan pergelangan kaki. Pasien
mengeluh sakit dan bengkak yang berulang.
TUMOR JARINGAN LUNAK
TUMOR JARINGAN LEMAK
LIPOMA

• Lipoma adalah tumor jinak jaringan lemak dan


merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering
pada orang dewasa. Kebanyakan lipoma adalah lesi
soliter.

• Lipoma dapat disubklasifikasi berdasarkan


gambaran histologisnya dan/ atau perubahan
susunan kromosomnya yang karakteristik.
Kebanyakan lipoma mudah digerakkan, lambat
membesar, massa yang tanpa rasa sakit (walaupun
angiolipoma dapat menimbulkan nyeri setempat);
eksisi yang lengkap biasanya kuratif.
LIPOSARKOMA

• Liposarkoma adalah tumor ganas yang


berdiferensiasi lemak. Paling sering pada dekade
ke-lima dan ke-enam dari kehidupan. Kebanyakan
liposarkoma berada di jaringan lunak bagian
dalam atau di retroperitoneum.
TUMOR FIBROSA DAN LESI
MENYERUPAI TUMOR
FIBROMATOSIS

• Fibromatosis adalah sekelompok fibroblas yang


proliferatif yang dikenal dari kecenderungannya
untuk tumbuh infiltratif.
• Fibromatosis berwarna putih keabu-abuan, keras
seperti karet, berbatas tidak jelas, berupa massa
yang infiltratif dengan ukuran terbesar 1-15 cm.
FIBROSARKOMA

• Fibrosarkoma adalah neoplasma ganas yang


terdiri atas fibroblas. Paling banyak pada orang
dewasa, ciri khasnya adalah tumbuh di bagian
dalam jaringan paha, lutut dan retroperitoneal.
Cenderung tumbuh lambat, biasanya sudah ada
beberapa tahun pada saat didiagnosis.
TUMOR FIBROHISTIOSITIK
BENIGN FIBROUS HISTIOCYTOMA
(DERMATOFIBROMA)
• Dermatofibroma adalah lesi jinak yang relatif sering
pada orang dewasa yang memperlihatkan sebagai
nodul yang berbatas tegas, kecil (kurang dari 1 cm)
dan mudah digerakkan pada dermis atau jaringan
subkutan

• Pada pemeriksaan histologis, ciri khasnya terdiri dari


jalinan sel spindel bercampur dengan sel seperti
histiosit yang mengandungi banyak lemak dan
berbusa. Batas lesi cenderung infiltratif, akan tetapi
invasi lokal tidak terjadi. Penyembuhan dengan
eksisi lokal.
PLEOMORPHIC FIBROBLASTIC SARCOMA/PLEOMORPHIC
UNDIFFERENTIATED SARCOMA

Tumor dari jenis ini aslinya didiagnosis sebagai


malignant fibrous histiocytoma, akan tetapi tanpa
menggunakan petanda imunohistokimia yang
objektif hal ini menjadi jelas bahwa ini adalah
kelompok diagnostik keranjang sampah yang
meliputi sejumlah sarkoma yang berdiferensiasi
buruk, seperti leiomiosarkoma dan liposarkoma.
YEAAYY!!!
ALLHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai