Anda di halaman 1dari 26

Drg.

Sulistiawati
PSKG UNSRI
Frekwensi tumor ganas rongga mulut 
Asia tenggara >>> bila dibandingkan
dengan negara lain di seluruh dunia
Penyebab utama  mengunyah tembakau

Mukosa mulut  bagian yang mudah


mengalami perubahan  berhubungan
dengan pengunyahan  iritasi mekanis
Keluhan
benjolan
nyeri
tukak / borok
pembengkakan leher
Lesi dini dapat berupa bercak merah atau putih
seperti sariawan, dengan adanya pengerasan atau
indurasi disekelilingnya dan biasanya belum ada
keluhan sakit.

Bila membesar akan memberikan gambaran


seperti kembang kol  berwarna kemerahan dengan
bagian tengahnya nekrosis atau rapuh dan berbau,
bisa juga berupa tukak atau sariawan, bisa juga
gambaran dengan permukaan rata tetapi keras.
 Penyebaran kanker rongga mulut
1. lokal infiltrasi ke jaringan sekitarnya dan
merusaknya
2. metastasis limfogen 
kelimfonodi submandibula atau
limfonodi parotis

pembuluh darah
(ex. ke paru-paru)
Pre cancer = pre malignant

Merupakan suatu stase sebelum cancer

Prinsip : observasi pd sejumlah penyakit


yg berpotensi untuk menjadi kanker
ORAL PRE CANCER
penyakit atau kondisi yang berhubungan
dengan adanya peningkatan resiko menjadi
malignant (kanker) atau dpt berkembang
mjd kanker, dpt dibagi 2, yi

ORAL PRE CANCER

(histological Typing of Cancer and Precancer


of the Oral Mucosa by WHO 1997)
 WHO : “a morphologically altered tissue in which cancer
is more likely to occur than in its apparently normal
conterpart”

Lesi jinak dan berpotensi untuk menjadi kanker


Miskroskopis tjd perubahan morfologi jaringan
Berupa lesi putih , merah, atau kombinasi

Prediktor terbaik untuk mengetahui potensialitas suatu


lesi untuk bertranformasi menuju keganasan adalah
derajat displasia yang dapat dilihat melalui pemeriksaan
histologi. Dysplasia adalah (abnormalitas pertumbuhan)
abnormalitas sitologikal.
Pemeriksaan histopatalogi
Pertumbuhan abnormal / epitel dysplasia

proliferasi
diffrensiasi
morfologi

Mitosis abnormal
Keratinisasi
Peningkatan rasio nukleus:sitoplasma
Hiperkromatin nuklear
mild severe
leukoplakia

erytroplakia

Palatal keratosis(stomatitis
nikotina
Lesi
precancer
Squamous epitelial
dysplasia

Solar keratosis

Squamous cell
carcinoma in situ
Selain itu perlu diperhatikan pula lesi lain yang
menyerupai lesi pre kanker ini seperti:
1. chronic hiperplastic candidiasis
2. white sponge naevus
3. pseudomembranous candidiasis
4. leukoedema
Precancer condition
PREMALIGNANT CONDITION
Penyakit atau kondisi yang menyebabkan peningkatan
resiko terjadinya kanker atau meningkatkan resiko
berkembangnya kondisi pre kanker menjadi kanker

MALIGNANT POTENSIAL
The risk of cancer being present in a precancerous
lesion or condition, either at the time of initial
diagnosis or at a future date. The potential for
mucosa without precancerous lesions or conditions is
termed "normal“.
Precancer
condition

1. Sidorepenic dyspagia
2. Lichen planus (erosive)
3. Oral submucous fibrosis
4. Syphilis (exp. Tertiary)
5. Discoid lupus
erythematous
6. Xeroderma pigmentosum
7. Epidermolysis bullosa
1. Clinical categorization
bedakan antara resiko tinggi dan rendah, perhatikan
faktor resiko
2. Pemeriksaan sitologi
3. Biopsi
4. Enzyme histochemistry
5. Immuno histochemistry
6. Kombinasi berbagai teknik biologi molekular
7. Follow up
 Etiologi multifaktorial
1. OHI jelek
2. iritasi menahun
3. tembakau : mengisap pipa dan cerutu, faktor
mengunyah tembakau, ektrinsik
merokok
4. alkohol
5. UV : kanker bibir
6. sistemik : imunitas, nutrisi faktor
7. genetik intrinsik
8. idiopatik
No Lesi / kondisi Etiologi Resiko keganasan

1. Dysplastic Leukoplakia Unknown High, but can regress

2. Erytrhoplasia Idiophatic/smoking Very high

3. Speckled Leukoplakia Idiophatic/smoking High

4. Tertiary of syphilis Treponema pallidum Very high

5. Oral submucous fibrosis ‘Betel’ chewing High

6. Dysceratosis congenital Genetic High

7. Pipe smokers keratosis Pipe smoking Low and not in the


keratotic area
8. Snuff-dipper keratosis Smokeless tobacco Low

9. Chronic candidiasis Candida albicans Low

10. Lichen planus Idiophatic Low

11. Discoid lupus erythematosus autoimmune Unclear, (mainly lips)


A. Pengertian
term : leukos = putih
plakia = plak (patch)
B. Predileksi
Dapat ditemukan di mukosa bukal, komisura labial,
dasar mulut, lidah, palatum, lengkung palatina,
gingiva, retrocommisural area, dan alveolar bone
C. Etiologi
1. tembakau : merokok, mengunyah
2. alkohol
3. mikroorganisme : candida,
treponema pallidum,
virus (HIV, HPV,dll)
4. diet deficiency
5. trauma (pd gingigiva dikaitkan dg menyikat gigi
terlalu keras)
6. idiopatik
D. Klasifikasi
1. Homogen : white or whitish
smooth, flat
umumnya benigna (jinak)

2. Non homogen: verrucous, nodular, ulcerated


white or mixed (white & red)
berpotensi keganasan
E. Clinical Features
- Berbatas jelas
- Ada pola striae yang sangat halus, kecil, keratinisasi
- Kadang2 perm keriput
- Terlihat hiperparakeratotik
- Jika diangkat/ dihapus tidak hilang
- Pd komisura labial bbtk nodular (speckled) leuokoplakia
- Adanya vakuola  dihubungan dg reaksi basa tinggi dari
tembakau basah
- Tembakau asap tgg  bibir terbakar  menahun 
precancer  cancer
- Candidal leukoplakia:
disebabkan candida albicans
speckled (bercak/bintik) leukoplakia
dapat mengalami displasia
respon thd anti fungal dan berhenti merokok

- Syphilitic leukoplakia
biasanya pd dorsum lidah
merupakan bentuk dari tertiary shypilis
potensi malignansi tinggi
- Hairy leukoplakia
umumnya ditemukan pd pasien immunocompromised
ex. Komplikasi infeksi HIV
jinak self limiting
Prabu, SR., 2004, Textbook of Oral Medicine,Oxford
University Press: 156-165

Cawson, R.A., Odell, E.W., dan Porter, S.,2003,


PCawson’s essentials of Oral Pathology and Oral
medicine, ChurchillmLivingstone: 230-9

Gandolfo, S., Scully, C., dan Carrozzo, M., 2006, Oral


Medicine, Churchill Livingstone.
1. Sebutkan klasifikasi lesi pre cancer (WHO, 1997)!
2. Sebutkan klasifikasi leukoplakia!
3. Jelaskan treatment leukoplakia

Anda mungkin juga menyukai