Anda di halaman 1dari 14

P E N YA J I A N

LISAN
PENGERTIAN PENYAJIAN LISAN
• Penyajian Lisan adalah Penyampaian secara lisan atau
kemampuan berbicara serta kemampuan mengucapkan bunyi-
bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan.

• Pendengaran menerima informasi melalui rangkaian nada,


tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi
berlangsung secara tatap muka, ditambah lagi dengan gerak
tangan dan air muka (mimik) pembicara.
Tujuan utama penyajian lisan adalah untuk berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi tentu tidak terlepas dari kemampuan
seseorang dalam menyampaikan dengan lisan. Dalam hal ini
sangat diperlukan adanya kemampuan dan penguasaan dalam
teknik-teknik penyajian lisan. 

Secara umum, berbicara mempunyai tiga tujuan:


• Melaporkan atau memberitahukan
• Menghibur
• Membujuk, mengajak atau meyakinkan
METODE PENYAJIAN LISAN
• Metode Impromtu
Metode yang disampaikan dengan tanpa persiapan. Pembicara secara langsung
berbicara berdasarkan kemampuan seadanya.
• Metode Naskah
Metode ini biasanya dilakukan oleh pejabat negara. Metode membaca naskah ini
dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
• Metode Menghafal
Metode ini dilakukan dengan penuh persiapan. Naskah yang akan di pidatokan
dipersiapkan lebih dahulu kemudian dihafalkan kata demi kata.
• Metode Ekstemporan
Metode ini dilakukan dengan cara menuliskan pokok-pokok pikiran (outline) yang
akan dipidatokan. Juru pidato kemudian menyampaikan masalah yang telah
disampaikan itu dengan kata-katanya sendiri. Ia juga menggunakan catatan kecil
untuk mengingatkannya tentang urutan dan ide-ide penting yang hendak
disampaikan.
PERSIAPAN PENYAJIAN LISAN
Persiapan-persiapan untuk penyajian lisan, dapat dilihat melalui ketujuh
langkah berikut:
A.    Meneliti Masalah:       1. Menentukan maksud.
         2. Menganalisa pendengar dan situasi.
         3. Memilih dan menyempitkan topik.
B.     Menyusun Uraian:      4. Mengumpulkan bahan.
         5. Membuat kerangka uraian.
         6. Menguraikan secara mendetail.
C.    Mengadakan Latihan:  7. Melakukan latihan sebelum melakukan pidato.
BENTUK PENYAJIAN LISAN

Jenis Penyajian lisan sebagai berikut:


1. Pidato
2. Diskusi
3. Ceramah
4. Dialog
5. Rapat
6. Presentasi 
7. Pembawa Acara (MC)
1. Pidato
Pidato adalah penyajian lisan kepada sekelompok massa. Seorang bicara secara
langsung di atas podium atau mimbar dan isi pembicaraannya diarahkan pada
orang banyak.
Berpidato memerlukan sejumlah kemahiran dasar, yakni:
a.       Mampu mengungkapkan pikiran secara lisan dengan lancar,
b.      Menguasai bahasa secara baik dan benar,
c.       Keberanian tampil di depan umum.
 
Ciri-ciri berpidato
Pidato yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Mengandung tujuan yang jelas
b.      Isi pidato mengandung kebenaran
c.       Cara penyampaiannya sesuai dengan kondisi pendengar
2. Diskusi
• Pengertian umum diskusi adalah membicarakan suatu masalah oleh para peserta diskusi
dengan tujuan untuk menemukan pemecahan yang paling baik berdasarkan berbagai masukan.

• Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran.
Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan.

• Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah untuk
memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini
dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang.

• Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman
secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih
teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan
kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu
argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham
seseorang.
3. Ceramah
ceramah merupakan kelompok berbicara satu arah pembicara
menyampaikan gagasannya kepada pihak lain dan tidak
memerlukan reaksi sesaat dalam bentuk bicara yang berupa
tanggapan atau respon.

Ceramah dapat dikategorikan sebagai metode komunikasi lisan


yang paling tua. Meskipun demikian, hingga saat ini masih sering
dipakai, baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam
kegiatan komunikasi sosial lainnya.
4. Dialog
• Dialog terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani
(dia) yang artinya jalan, batu, cara dan (logos) yang berarti
kata, sehingga dialog dapat diartikan sebagai bagimana cara
manusia dalam mengunakan sebuah kata.
• Dialog juga dapat diartikan sebagi sebuah percakapan timbal
balik antara dua orang atau lebih. Macam dialog yaitu drama,
teater, opera.

5. Rapat
Rapat adalah pertemuan atau kumpulan dalam suatu
organisasi, perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi
formal maupun nonformal untuk membicarakan, merundingkan
dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil
Rapat menurut sifatnya dibedakan menjadi 4, antara lain:

(a)Rapat resmi (formal meeting) : Rapat yang diselenggarakan untuk


membahas masalah masalah yang sangat penting dan berlaku peraturan.

(b)Rapat tidak resmi (nonformal meeting) : Rapat yang diadakan tidak


berdasarkan perencanaan yang formal.

(c)Rapat terbuka : Rapat yang dihadiri oleh semua anggota dan materi
yang dibahas merupakan masalah yang bersifat tidak rahasia.

(d)Rapat tertutup : Rapat yang dihadiri oleh peserta rapat tertentu saja dan
masalah yang dibahas merupakan masalah-masalah yang bersifat rahasia.
6. Presentasi
Presentasi adalah salah satu jenis komunikasi antara pembicara dan
pendengar. Tujuan Presentasi adalah Edukasi atau pendidikan, Memberikan
Informasi, Persuasi atau mempengaruhi.
Secara umum presentasi lisan dapat dikategorikan kedalam dua bagian
besar yaitu:
1)Presentasi Pretemporaneous: segala jenis penyajian yang dipersiapkan
sedemikian rupa tanpa menghiraukan tingkat penerimaan pendengar
atau kesesuaian isi sajian dengan kebutuhan pendengar. Presentasi jenis
ini dibagi atas :
2)·Presentasi Teks
·Presentasi Hapalan

2)Presentasi Extemporaneous: segala jenis penyajian yang disesuaikan


dengan tingkat penerimaan pendengar dan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pendengar. Presentasi jenis ini dibagi atas :
3)·Penyajian Spontan
7. Pembawa Acara
Pembawa acara adalah orang yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya
suatu acara orang sering beranggapan bahwa seorang pembawa acara cukup
berbekal suara yang enak didengar dan menampilkan yang enak dipandang.
padahal, masalahnya tidaklah sesederhana itu karena seseorang pembawa acara
memerlukan keterampilan dan pengetahuan.

Pada umumnya acara dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu


(1) acara yang bersifat resmi,
(2) acara yang bersifat setengah resmi, dan
(3) acara yang bersifat tidak resmi.

Penggolongan sifat acara ini harus dihayati benar oleh seorang pembawa acara
karena menyangkut busana yang dikenakannya dan bahasa yang harus
dipakainya dalam melaksanakan tugasnya itu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai