Anda di halaman 1dari 27

Pencangkokan Organ Dalam

Menurut Islam

Disusun Oleh
DIDAN HASAN MURTAQI
(25000119140269)
Definisi Transplantasi Organ
• Donor organ atau lebih sering disebut
transplantasi adalah pemindahan suatu
jaringan atau organ manusia tertentu dari
suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya
sendiri atau tubuh orang lain dengan
persyaratan dan kondisi tertentu. Syarat
tersebut melipui kecocokan organ dari donor
dan resipen.
Klasifikasi Transplantasi Organ
• Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan
menjadi :
• Autotransplantasi
• Homotransplantasi
• Heterotransplantasi
• Autograft
• Allograft
• Isograft
• Xenograft dan xenotransplantation
• Transplantasi Split
• Transplantasi Domino
Jika ditinjau dari sudut penyumbang atau donor alat
dan atau jaringan tubuh, maka transplantasi dapat
dibedakan menjadi :
• a. Transplantasi dengan donor hidup
Transplantasi dengan donor hidup adalah
pemindahan jaringan atau organ tubuh
seseorang ke orang lain atau ke bagian lain
dari tubuhnya sendiri tanpa mengancam
kesehatan.
• b. Transplantasi dengan donor mati atau
jenazah Transplantasi dengan donor mati atau
jenazah adalah pemindahan organ atau
jaringan dari tubuh jenazah ke tubuh orang
lain yang masih hidup.
Penyebab Transplantasi Organ
Ada dua komponen penting yang mendasari
tindakan transplantasi, yaitu:
• 1. Eksplantasi : usaha mengambil jaringan atau
organ manusia yang hidup atau yang sudah
meninggal
• 2. Implantasi : usaha menempatkan jaringan
atau organ tubuh tersebut kepada bagian
tubuh sendiri atau tubuh orang lain.
dua komponen penting yang menunjang
keberhasilan tindakan transplantasi
• 1. Adaptasi donasi
• 2. Adaptasi resepien
Transplantasi Organ dari Segi Agama
Ditinjau dari segi kondisi donor (pendonor)-nya
maka ada tiga keadaan donor:
• Donor dalam keadaan hidup sehat
• Donor dalam kedaan sakit (koma) yang diduga
kuat akan meninggal segera
• Donor dalam keadaan meninggal
Kaidah Hukum Islam
Macam-macam Transplantasi Organ
Beserta Hukum dan Syaratnya :
• Penanaman jaringan/organ tubuh yang diambil dari
tubuh yang sama. Seperti praktek transplantasi kulit
dari suatu bagian tubuh ke bagian lain dari
tubuhnya Masalah ini hukumnya adalah boleh
berdasarkan analogi (qiyas) diperbolehkannya
seseorang untuk memotong bagian tubuhnya yang
membahayakan keselamatan jiwanya karena suatu
sebab. (Dr. Al-Ghossal, Naql wa Zar’ul A’dha
(Transplantasi Organ) : 16-20, Dr. As-Shofi, Gharsul
A’dha:126).
• Penanaman jaringan/organ yang diambil dari
individu orang hidup. Yang dimaksud disini
adalah donor anggota tubuh bagi siapa saja
yang memerlukan pada saat si donor masih
hidup. Donor semacam ini hukumnya boleh.
Karena Allah Swt memperbolehkan
memberikan pengampunan terhadap qisash
maupun diyat.
Penanaman Jaringan/Organ Yang Diambil Dari
Individu Orang Hidup Dapat Dibedakan Sebagai
Berikut:
• Penanaman Jaringan/Organ Tunggal Yang Dapat
Mengakibatkan Kematian Donaturnya Bila Diambil.
Maka Hukumnya Adalah Tidak Boleh Atas Dasar
Firman Allah: Dan Janganlah Kamu Membunuh
Dirimu Sendiri, Sesungguhnya Allah Adalah Maha
Penyayang Kepadamu. (Qs An-nisa 29)
• Penanaman Jaringan/Organ Yang Diambil Dari
Orang Lain Yang Masih Hidup Yang Tidak
Mengakibatkan Kematian Donaturnya Bila
Diambil. Pada Dasarnya Masalah Ini
Diperbolehkan Hanya Harus Memenuhi
Syarat-syarat Dalam Prakteknya.
Kejelasan hukum transplantasi organ dari donor
yang sudah meninggal harus memperhatikan
hukum-hukum sebagai berikut :
• Hukum pemilikan tubuh mayat
• Hukum kehormatan mayat
• Hukum keadaan darurat
• Penanaman jaringan/organ yang diambil dari
individu binatang.
• Penanaman jaringan/organ yang diambil dari
binatang tidak najis/halal
• Penanaman jaringan/organ yang diambil dari
binatang najis/haram
Ketentuan Skala Prioritas Transplantasi
Organ
• 1. Keyakinan agamanya. (QS Al Hujurat: 1, Ali
Imran: 28, Al Mumtahanah: 8).
• 2. Peranan, Jasa atau kiprahnya dalam
kehidupan umat. (QS. Shaad: 28).
• 3. Kesholehan, ketaatan dan pengetahuannya
tentang ajaran Islam. (Al Mujadalah: 11).
• 4. Hubungan kekerabatan dan tali silatur
rahmi. ( QS. Al Ahzab: 6).
Segi Donor juga harus diperhatikan
ketentuan berikut dalam prioritas
pengambilan
• Menanam jaringan/organ imitasi buatan bila
memungkinkan secara medis.
• Mengambil jaringan/organ dari tubuh orang yang
sama selama memungkinkan karena dapat tumbuh
kembali seperti, kulit dan lainnya.
• Mengambil dari organ/jaringan binatang yang halal
• Mengambil dari tubuh orang yang mati dengan
ketentuan.
• Mengambil dari tubuh orang yang masih hidup
dengan ketentuan seperti diatas disamping orang
tersebut adalah mukallaf (baligh dan berakal) dengan
kesadaran, pengertian, suka rela atau tanpa paksaan
Pro dan Kontra Transplantasi Organ dalam
Pandangan Islam
• ada beberapa kualifikasi yang mesti diperhatikan:
Pencangkokan organ boleh dilakukan jika tak ada
alternatif lain untuk menyelamatkan nyawa ; derajat
keberhasilannya cukup tinggi ada persetujuan dari
pemilik organ asli (atau ahli warisnya); penerima
organ sudah tahu persis segala implikasi
pencangkokan (informed consent).
• Altruisme : ada kewajiban yang amat kuat bagi
Muslim untuk membantu manusia lain, khususnya
sesama Muslim; pendonoran organ secara sukarela
merupakan bentuk altruisme yang amat tinggi (tentu
ini dengan anggapan bahwa si donor tak menerima
uang untuk tindakannya),
ada beberapa syarat:
• Ada persetujuan dari donor.
• Nyawa donor tak terancam dengan
pengambilan organ dari tubuhnya.
• Pencangkokan yang akan dilakukan
berpeluang berhasil amat tinggi.
• Organ tak diperoleh melalui transaksi jual-beli.
Pandangan yang menentang (kontra)
transplantasi organ, diajukan atas dasar
setidaknya tiga alasan
• Kesucian hidup/tubuh manusia
• Tubuh manusia adalah amanah
• Tubuh tak boleh diperlakukan sebagai benda
material semata

Anda mungkin juga menyukai