Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN ASMA

Disusun Oleh :
Adela Dwi Anggita Putri 2820173042
Agnee Susiana Putri 2820193043
Alfian Tri Khusnawan 2820173044
DEFINISI
Menurut Bernstein, Daniel (2016)
Asma adalah penyakit saluran espiratori dengan dasar
inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan
hiperreaktivitas saluran respiratori dengan derajat
bervariasi.
ETIOLOGI
Menurut Bernstein, Dabiel (2016)
1. Hirupan debu yang didapatkan di jalan raya maupun
debu rumah tangga
2. Hirupan asap kendaraan, asap rokok, asap pembakaran

3. Hirupan aerosol (asap pabrik yang bercampur gas


buangan seperti nitrogen)
4. Pajanan hawa dingin

5. Bulu binatang

6. Stres yang berlebihan.


PATOFISIOLOGI
MANISFESTASI KLINIS
Menurut Key, dkk (2014)
1. Sesak napas

2. Batuk

3. Whezing

4. Pucat

5. Lemah
PENATALAKSANAAN
Menurut Bernstein, Dabiel (2016)
1. Pemberian terapi farmakologi
a. Pemberian obat bronkodilator
b. Pemberian antibiotic
c. Koreksi gangguan asam basa dengan
pemberian oksigen intravena
d. Terapi inhalasi bronkodilator kombinasi dengan
mukholitik (akspektoran)
e. Menghindarkan anak dari paparan alat gen
f. Mengurangi anak dari kelelahan
KLASIFIKASI
Menurut Key, dkk (2014),
1. Intermiten

2. Menetap ringan

3. Menetap sedang

4. Menetap berat
DIANOGSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan produksi sputum.
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan oksigen darah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
4. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolic
sekunder terhadap demam dan proses infeksi.
INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan Intervensi

1 Bersihan jalan NOC: Airway Manajemen:


nafas tidak Kepatenan jalan nafas 1. Kaji frekuensi atau
efektif (0410) kedalaman pernafasan
berhubungan 1. Dapat melakukan batuk dan gerakan dada
dengan efektif 2. Auskultrasi area paru,
peningkatan 2. Mampu mengeluarkan catat area penurunan
produksi sputum sputum atau tak ada aliran
3. Tidak ada suara udara
tambahan 3. Bantu pasien latihan
4. Frekuensi pernafasan nafas dan batuk secara
dalam rentang normal efektif
4. Section sesuai indikasi
5. Lakukan fisioterapi
dada
6. Berikan cairan
sedikitnya 1000 ml/hari
(kecuali
kontraindikasi).
Tawarkan air hangat
daripada air dingin.
7. Terapi obat – obatan
bronkodilator dan
mukolitik melalui
inhalasi (nebulizer)
No Diagnosa Tujuan Intervensi

2 Gangguan NOC: Perawatan Sirkulasi:


perfusi Status Sirkulasi ( 1. Kaji frekuensi
jaringan 1. Tekanan darah dalam kedalaman dan
batas normal kemudahan bernafas.
berhubungan
2. Tidak ada gangguan 2. Observasi warna kulit,
dengan kekuatan otot catat adanya sianosis
penurunan 3. Tidak ada bunyi paru pada kulit, kuku dan
oksigen darah. tambahan jaringan sentral.
4. Tidak ada nyeri dada 3. Kaji status mental dan
5. Tidak ada edema perifer penurunan kesadaran
dan ansietas 4. Kaji tingkat ansietas
sediakan waktu untuk
berdiskusi dan bermain
dengan anak
5. Berikan terapi oksigen
dengan benar,
misalnya : dengan
nasal plong, masker,
masker venturi
6. Pemantauan AGD
( Analisa Gas Darah )
No Diagnosa Tujuan Intervensi

3 Intoleransi NOC: Manajemen Energi


aktivitas Pengetahuan : Manajemen 1. Evaluasi respon pasien
berhubungan Asma (1832) terhadap aktivitas. Catat
dengan 1. Mampu mengetahui laporan dispnea,
ketidakseimbanga strategi untuk peningkatan kelemahan
n antara suplai menyeimbangkan atau kelelahan.
dan kebutuhan aktivitas dan istirahat. 2. Berikan lingkungan
oksigen. 2. Mampu mengetahui tenang dan batasi
pentingnya kepatuhan pengunjung selama fase
terhadap regimen akut sesuai indikasi.
pengobatan Dorong penggunaan
3. Dapat melakukan manajemen stres dan
aktivitas fisik yang pengalihan yang tepat.
diperlukan. 3. Jelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan dan
perlunya keseimbangan
aktivitas dan istirahat.
4. Bantu pasien memilih
posisi nayaman untuk
istirahat atau tidur
5. Bantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan.
No Diagnosa Tujuan Intervensi

4 Kebutuhan nutrisi NOC: Manajemen Nutrisi


kurang dari Status Nutrisi (1020) 1. Identifikasi faktor yang
kebutuhan tubuh 1. Intake makanan dan menimbulkan mual atau
berhubungan cairan adekuat muntah,
dengan 2. Nafsu makan tidak 2. Berikan wadah tertutup
peningkatan terganggu untuk sputum dan
kebutuhan 3. Berat badan tidak buang sesering
metabolik sekunder berkurang. mungkin.
terhadap demam 3. Jadwalkan pengobatan
dan proes infeksi. pernafasan sedikitnya 1
jam sebelum makan
4. Auskultrasi bunyi usus.
Observasi atau palpasi
distensi abdomen.
5. Berikan makan porsi
keci dan sering
termasuk makanan
kering (roti panggang,
krekers) atau makanan
yang menarik untuk
pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai