Pengantar Filsafat Pendidikan
Pengantar Filsafat Pendidikan
PENDIDIKAN
POINT-POINT UNTUK MENDALAMI
1. SEBUTKAN FILSAFAT MENURUT NERGNEY &
HERBERT?
2. APA YANG DIMAKSUD FILSAFAT PENDIDIKAN?
3. APA KEPENTINGANNYA UNTUK KEHIDUPAN
SEHARI-HARI?
4. MENGAPA MENDIDIK PERLU FILSAFAT?
5. BAGAIMANA PENERAPAN DALAM
PEMBELAJARAN JIKA SAUDARA SEORANG
GURU?
Filsafat pendidikan menurut
NERGNEY & HERBERT?
• Philosophy can be defined as a set of ideas
about the nature of reality and about the
meaning of life” . Filsafat dapat didefinisikan
sebagai suatu bangunan yang tersusun dari
ide-ide tentang sifat-sifat dari realita dan
tentang makna dari kehidupan.
Dua kriteria Pokok Filsafat
1. Kegiatan mencari kebenaran
2. Kebenaran yang dicari itu berdimensi
sedalam-dalamnya, setinggi-tingginya,
seluas-luasnya, selengkap-lengkapnya, dan
setuntas-tuntasnya
Yang dicari kebenaran: hal yang esensial
Kebenaran: “lima-se”
Aspek-aspek filosofi/philosophy
George R. Knight (1982: 3-9) dapat ditinjau
dari:
1. Suatu aktivitas (“an activity”)
2. Serangkaian sikap (“a set of attitude”)
3. Sebagai batang tubuh isi (“a body of
content”)
Filosofy sebagai aktivitas
1. Sintesis (“Syntesizing”)
2. Spekulatif (“Speculative”)
3. Preskripsi (“Prescription”)
4. Analisis (“Analyzing”)
Sintesis dalam filosofi
Keinginan atau kebutuhan manusia untuk
memiliki sebuah pandangan hidup yang
komprehensif dan konsisten, serta memberi
landasan untuk menyatukan pemikiran dasar
aspirasi dan interpretasi pengalamannya.
Spekulatif dalam filosofi
Mengijinkan atau memberi kesempatan suatu
lompatan pemikiran:
1. Dari yang diketahui ke yang tidak diketahui
2. Gerakan dengan kadar kepercayaan yang
tidak ditentukan batas-batasnya.
Preskripsi dalam filosofi
1. Berusaha menentukan standar untuk mengevaluasi
nilai-nilai dalam tindakan dan seni.
2. Bagaimana orang harus bertindak atau bereaksi
dalam situasi tertentu.
3. Tugas menetapkan baik-buruk, benar-salah, indah
dan jelek.
4. Memutuskan tindakan atau sifat apa yang paling
berharga.
Analisis dalam filosofi
1. Fokus pada kajian mengenai bahasa
manusia
2. Klarifikasi pemahaman kita mengenai
arti kata-kata dan konsep.
Filosofi sebagai sikap
1. Kesadaran diri (“self-awareness”)
2. Komprehensif (“comprehensive- ness”)
3. Penetrasi (“Penetration”)
4. Fleksibilitas (“flexibility”)
Kesadaran diri
Sebuah komitmen untuk berbuat sejujur
mungkin dengan diri sendiri dalam
memandang kecondongan, asumsi, dan
prasangka pribadi.
KOMPREHENSIF: Kecenderungan untuk
mengumpulkan data sebanyak mungkin
tentang suatu persoalan dari sebuah spektrum
sumber yang luas.
PENETRASI: suatu keinginan untuk memasuki
persoalan secara mendalam.
FLEKSIBILITAS: bentuk sensitivitas yang me
mungkinkan seseorang merestrukturisasi idea-
idea dengan kemampuan alternatif-alternatif
untuk sebuah pokok pandangan.
Filosofi sebagai isi
1.Metafisika
2.Epistemologi
3.Aksiologi
metafisika
“ beyond physics” (di balik fisik)
Aktivitas spekulatif dan sintesis yang
memungkinkan ilmuwan menciptakan
pandangan dunianya dan
mengembangkan hipotesis yang dapat
diuji dengan asumsi-asumsi dasarnya.
Persoalan metafisik dibagi menjadi 4
aspek: Kosmologis, Teologis,
Antropologis, dan Ontologis.
epistemologi
Filosofi pengetahuan
Studi tentang hakikat, sumber-sumber,
dan validitas pengetahuan.
Persoalan “What is true?” dan “ How do
we know”.
Darimana memperoleh pengetahuan.
aksiologi
Cabang filosofi untuk menjawab:
“What is of value”
Etika
Cabangnya:
Estetika
Mengapa edukator perlu filosofi
mumpuni@uny.ac.id
PERSATUAN INDONESIA
• Bhineka Tunggal Ika
• Keragaman menjadi modal kekayaan
yang perlu diakomodasi dalam
pelaksanaan pendidikan
• Pendidikan multikulturisme sudah
menjadi sewajarnya.
mumpuni@uny.ac.id
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak
sanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
mumpuni@uny.ac.id
Keadilan Sosial bagi seluruh
Rakyat Indonesia
• Adil adalah memberikan kepada diri sendiri
atau kepada orang lain yang seharusnya
menjadi haknya.
• Hak dan kewajiban dijalankan seimbang.
• Keadilan menyangkut hubungan dengan diri
sendiri, dengan orang lain, atau masyarakat,
dan dengan alam sekitar, serta dengan Tuhan.
• Dalam hubungan dengan Tuhan manusia
harus menjalankan perintahNya dan
menjauhi laranganNya.
mumpuni@uny.ac.id
Kajian Epistemologi Pengantar
Filsafat Pancasila
1. Manusia secara kodrati memiliki potensi untuk
berpengetahuan, mengolahnya, dan
mengembangkannya.
2. Manusia berusaha mencari pengetahuan dan kebenaran
melalui berbagai sumber: 1) wahyu Illahi; 2)
pengetahuan intuitif; 3) pengetahuan rasional; 4)
pengetahuan impiris
3. Noor Syam (1984: 365-364) mengemukakan konstruksi
pengalaman dan pengetahuan manusia secara hierarkis
mencakup: dunia realitas, dunia ilmiah, dunia nilai
filosofis, dan dunia religius.
mumpuni@uny.ac.id
Kajian Aksiologis
• Etimologis aksiologi dari kata: aksios-nilai, dan logo-
teori. Dibedakan dua nilai, yaitu “etika” dan
“estetika”.
• Etika: moral dan ilmu kesusilaan untuk dasar berbuat
susila; dan “estetika” menyangkut keindahan.
• Pancasila merupakan seperangkat nilai yang
dijadikan pedoman dalam berperilaku bagi bangsa
Indonesia, merupakan norma-norma kehidupan yang
harus dilaksanakan.
Implikasi Filsafat Pendidikan bagi Pendidikan
Nasional.
• Pendidikan secara langsung berkaitan dengan
nilai. Nilai dari Pancasila tersebut , pendidikan
dapat menentukan tujuan, motivasi,
kurikulum, metode belajar, dan hubungan guru
dan siswa.
Tujuan Pendidikan Nasional pada hakikatnya
merupakan perwujudan cita-cita ideal bangsa
Indonesia, yaitu mewujudkan masyarakat yang
berdasarkan Pancasila.
Pendekatan filosofis terhadap pendidikan