Anda di halaman 1dari 25

Laporan kasus

TINEA KAPITIS
Putri Karlina
N 17174088

Pembimbing Klinik
dr. Mainiadi, Sp.KK
Anamnesis (Alloanamnesis)
Keluhan utama

Bercak dengan kerontokan rambut pada kulit kepala.

Riwayat penyakit sekarang

Pasien perempuan datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Langsa dengan
keluhan bercak kebotakan pada kulit kepala yang dialaminya sejak lebih kurang satu bulan
yang lalu. Bercak botak didahului oleh kerontokan rambut yang semakin meluas. Pasien juga
mengeluhkan kulit kepala terasa gatal sehingga pasien suka menggaruk kepalnya yang
menyebabkan rambut terus rontok sehingga botaknya semakin meluas.

Pasien belum perbah berobat sebelumnya.sehari-hari pasien adalah seorang santri


yang tinggal dipesantren, pasien mencuci rambut rutin sekitar 3 hari sekali. Riwayat luka pada
kelamin disangkal. Riwayat kontak dengan binatang peliharaan juga disangkal.
Identitas Pasien

Nama : Ms. D
Umur : 17 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Aceh Timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswi
Status Perkawinan :-
Tanggal Masuk RS : 28 oktober 2019
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah dirawat di RSUD langsa dengan diagnosa Typhoid Fever

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga menderita penyakit yang sama
 
Riwayat Penggunaan Obat
Pasien belum pernah berobat dan memakai obat apapun pada keluhan ini.
Pemeriksaan fisik
Status generalisata
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis

110/80 Mmhg 89 x/menit 20x/menit 36,50 C


Status Dermatologi
Ruam Primer : Alopecia eritema
Ruam Sekunder : Tumor Eritematosa, Ekskoriasi, krusta
Penyebaran : Sirkum
Ukuran : Plakat
Bentuk : Anular, teratur

Status lokalis
Regio : Kapitis
 

Diagnosa banding
Tinea capitis
Pediculosis
Folikulitis decalvans
Dermatitis seboroic
Foto pasien
Pemeriksaan Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

Mikrobiologi      

KOH 10%    

- Hypa (+) positive    

- Spora (-) negative

Diagnosa Kerja

Tinea kapitis tipe karion


Penatalaksanaan
Medikamentosa

Itraconazole 100mg 2x1


Metil prednisolone 4mg 3x
1
Interhistin 50 mg 3x1
 
Non Medikamentosa

Menjaga kebersihan kulit kepala dengan cuci rambut.


Menjaga kelembapan kulit kepala, kerena jamur suka ditempat lembab.
Memakai obat teratur.
Prognosis
Prognosis tinea capitis dapat menjadi bagus jika terapi dan pengobatan yang dilakukan bagus tetapi
rekuren dapat terjadi jika penderita tidak menjaga kebersihan dan hygiene tempat yang terkena
infeksi jamur itu dengan baik.
Tinjaun Pustaka

DEFINISI

• Tinea kapitis adalah infeksi dermatofit pada kulit kepala, alis dan bulu mata yang disebabkan oleh
spesies dan genus Microsporum dan Tricophyton.
• Tinea kapitis menyarang batang rambut dan merupakan penyebab kerontokan rambut yang serin
g dijumpai pada anak-anak namun juga kadang pada dewasa. Secara klinis dapat ditemukan ber
cak bundar berwarna merah, bersisik dan kadang menjadi gambaran klinis yang lebih berat diseb
ut kerion
EPIDEMIOLOGI

Usia, jenis kelamin, dan ras merupakan faktor epidemiologi yang penting,
di mana prevalensi infeksi dermatofit pada laki-laki lima kali lebih banyak
dari wanita. lebih sering terjadi pada anak-anak.
Etiologi
Tabel 1. Dermatofita Penyebab Tinea Kapitis serta Gejala Klinis

yang Dihasilkannya[4]
Inflamasi Non Inflamasi Black Dot Favus
M. audouinli M. audouinli T. tonsurans M. gypseum
M. canis M. canis T. violaceum T. schoenleinii
M. gypseum M. ferrugineum T. violaceum
M. nanum T. tonsurans
T.
mentagrophytes
T. schoenleinii
T. tonsurans
TrichophytonSpesies
T. verrucosum terbanyak yang menjadi penyebab dermatofitosis di Indone
sia dalah: Trichophyton rubrum
(T. rubrum).
Klasifikasi

Gray patch ringworm


 Microsporum  anak
 Papul merah kecil  melebar  bercak  pucat & bersisik
 Keluhan : gatal, warna rambut abu2 & tidak berkilat, rambut mudah
patah & lepas dari akar tanpa nyeri
 Terdapat alopesia setempatgrey patch
 Lampu Wood kuning kehijauan terang
Karion
 Reaksi peradangan berat  pembengkakan
dengan sebukan sel radang padat di sekitarnya

 Sering  Micosporum canis/gypseum

 Jarang  Tricophyton tonsuran/violaceum

 Kelainan ini dpt menimbulkan jaringan parut  alopesia menetap


 Trichophyton tonsurans dan Trichophyton violaceum
 Awal  genus microsporum
 Rambut terinfeksi  patah pada muara folikel
 Ujung rambut hitam penuh spora tertinggal  black
dot
 Pertumbuhan atrokonidia  batang rambut, kutikula
rambut tetap intak
 Pemeriksaan lampu wood : tidak berflouresensi

Black dot ringworm


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Sinar Wood  fluoresensi hijau kekuningan


• Preparat langsung dari kerokan kulit  KOH 10% hifa
• Preparat langsung dari rambut  endotriks / ektotriks / kadang hif
a
• Media biakan  spesies jamur medium agar dekstrosa sabourau
d
DIAGNOSIS BANDING
1. Alopesia areata  pinggir mudah dicabut dari folikel, pangkal patah
tidak tampak, tidak ada skuama
2. Dermatitis seboroik lesi seboroik dipredileksi lain, blefaritis, lesi ku
lit simetris distribusinya
3. Psoriasis  skuama tebal, warna putih mengkilat, sifat kronik residif
4. Pediculosis
5. Folikulitis decalvans
Alopecia Areata
Dermatitis seboroic
Psoriasis
PENATALAKSANAAN

Terapi antifungal
• Griseofulvin
topical (ajuvan) • Antifungal topical • Terbinafine
• Selenium
• Antifungal sistemik • Fluconazole
sulphide • Antibiotik • Ketoconazole
• Zinc pyrithione
• Steroid
• Povidine Iodine
• Ketoconazole
Sistemik
• Griseofulvin  fungistatik
• Dewasa: 0,5-1 g
• Anak: 0,25-0,5 g/hari atau 10-25 mg/kgBB
• Kerion stadium dini  kortikosteroid  anti inflamasi  prednison
3x5mg atau prednisolon 3x4mg sehari selama 2minggu bersama gr
iseofulvin, setelah sembuh klinis  grisofulvin diteruskan 2 minggu
• Ketokonazol (hepatotoksik)fungistatik  kasus resisten griseoful
vin
• 200 mg/hari 10 hari – 2 minggu (pagi hari setelah makan)
• Pengganti ketokonazol  itrakonazol  efektif thp onikomikosis 
2x100-200 mg/hari selama 3 hari
• Pengganti griseovulfin  terbinafin (fungisidal)  62,5 – 250 mg/h
ari selama 2-3 minggu
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia

Prognosis tinea capitis dapat menjadi bagus jika terapi dan pengobatan yang dilakukan bagu
s tetapi rekuren dapat terjadi jika penderita tidak menjaga kebersihan dan hygiene tempat yang ter
kena infeksi jamur itu dengan baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai