Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEP.

IBU HAMIL
NORMAL
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai
dari bersatunya sel sperma dengan sel
telur(konsepsi) sampai lahirnya janin
tersebut.
Lama kehamilan itu sendiri adalah : 280 hari
atau 40 minggu.
Asuhan antenatal adalah suatu program yang
terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan. (pada
beberapa kepustakaan disebut sebagai
Prenatal Care).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh
tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter
umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk
ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard
minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu :
 Timbang berat badan,
 ukur Tinggi badan,
 ukur Tekanan darah,
 pemberian imunisasi TT,
 ukur Tinggi fundus uteri dan
 Tablet besi minimal 90 tablet selama masa
kehamilan.
Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari
pertama haid terakhir) :
- Sampai 28 pekan : 4 pekan sekali
- 28 - 36 pekan : 2 pekan sekali
- Di atas 36 pekan : 1 pekan sekali
Kunjungan I (12-24 pekan)
– Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik &
obstetri, Pemeriksaan lab., Antropometri,
penilaian resiko kehamilan,
Kunjungan II ( 28 – 32 pekan )
– Anamnesis, USG, Penilaian resiko
kehamilan, Nasehat perawatan payudara &
Senam hamil), TT I
Kunjungan III ( 34 pekan)
– Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II
Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 pekan)
– Anamnesis , perawatan payudara &
persiapan persalinan.
Dalam pemeriksaan kehamilan meliputi
beberapa langkah antara lain :
1. Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat
2. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Timbanglah berat badan ibu pada setiap
pemeriksaan kehamilan. Bila tidak tersedia
timbangan, perhatikan apakah ibu bertambah
berat badannya. Berat badan ibu hamil
biasanya naik sekitar 9-12 kg selama
kehamilan.
3. Pemeriksaan tekanan darah

Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap


normal, kecuali bila ada kelainan. Bila tekanan
darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah
ibu berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah
ibu bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit
beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan
darah tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu
menderita pre eklamsia dan harus dirujuk ke dokter
serta perlu diperiksa kehamilannya.
4. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke
ujung kaki

Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan


melalui pemeriksaan pandang (inspeksi),
pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar
(auskultasi),periksa ketuk (perkusi).
Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut
sampai ke ujung kaki, yang dalam
pelaksanaannya dilakukan secara sistematis
atau berurutan.
Lihatlah wajah atau muka pasien

Adakah cloasma gravidarum, pucat pada wajah adalah


pembengkakan pada wajah. Bila terdapat pucat pada wajah
periksalah konjungtiva dan kuku pucat menandakan bahwa
ibu menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan lebih
lanjut. Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang
darah atau tidak. Sebutkan bahwa bila ibu tidak kurang darah
ia akan lebih kuat selama kehamilan dan persalinan. Jelaskan
pula bahwa tablet tambah darah mencegah kurang darah.
Bila terdapat bengkak diwajah, periksalah adanya bengkak
pada tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaki dapat
terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangn
dan atau wajah tanda preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah
bengkak dan tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan
cincin atau gelang yang dipakainya. Mata kaki yang bengkak
dan menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila
ditekan, maka ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat
kehamilannya dan tekanan darahnya, serta direncanakan
persalinannya dirumah sakit.
Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran
kelenjar thyroid, pembengkakan saluran limfe.
Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama
pemeriksaan payudara terhadap kemungkinan
adanya benjolan yang tidak normal. Lihatlah
apakah payudara simetris atau tidak, putting susu
menonjol atau datar atau bahkan masuk. Putting
susu yang datar atau masuk akan mengganggu
proses menyusui nantinya. Apakah asinya sudah
keluar atau belum. Lihatlah kebersihan areola
mammae adakah hiperpigmentasi areola mammae.
Agar lebih tepat dianjurkan memakai ukuran
tinggi fundus uteri dri simfisis pubis dalam
sentimeter dengan pedoman sebagai berikut:

Umur kehamilan Tinggi fundus uteri


20 minggu 20 cm
24 minggu 24 cm
28 minggu 28 cm
32 minggu 32 cm
36 minggu 34- 46 cm
Jelaskan pada ibu bahwa perutnya akan
semakin membesar karena pertumbuhan
janin.
Pada kunjungan pertama, tingginya fundus
dicocokkan dengan perhitungan umur
kehamilan hanya dapat diperkirakan dari hari
pertama haid (HPHT). Bila HPHT tidak
diketahui maka umur kehamilan hanya dapat
diperkirakan dari tingginya fundus uteri.
ASKEP IBU BERSALIN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi atau janin dan uri yang telah cukup
bulan dan dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir (melalui jalan lain) dengan
bantuan atau bantuan (dengan kekuatan
sendiri). (Manuaba, 1998)
Persalinan adalah proses dimana bayi,
plasenta & selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit. (Biran. Afandi, 2008)
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi yang dapat dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar. (Arif.
Mansjoer,dkk, 1999).
Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan:
1. His/kontraksi uterus
His/kontraksi uterus yang terjadi secara
teratur menimbulkan ketidaknyamanan serta
kadang-kadang nyeri, merupakan tanda-
tanda persalinan yang sebenarnya. Kalau his
tersebut berlanjut terus maka semakin
meningkat frekuensinya.
2.  Bloodshow
Bloodshow diartikan sebagai keadaan
terlihatnya mukus/lendir. Mukus tersebut
mempunyai konsistensi yang kental & sulit
dibersihkan dengan cara mengusapnya.
Mukus berasal dari serviks dan selama
kehamilan berfungsi sebagai sumber
pelindung.
3. Dilatasi serviks
 Dilatasi seviks ekterna yang terjadi secara

bertahap merupakan indikator yang


menunjukkan kemajuan persalinan tersebut
disertai dengan kontraksi uterus, dilatasi
serviks diketahui atau dipastikan dengan
pemeriksaan pervagina.
4. Engagement presenting part
Presenting part (kepala janin) akan
mengalami ”engagement” atau terbenam
kedalam panggul. Pada primigravida
peristiwa ini terjadi 3-4 minggu sebelum
proses persalinan dimulai. Sedangkan pada
multipara dinding abdomen tidak begitu
kencang sebagai engagement baru terjadi
setelah dimulai persalinan.
5. Pembentukan tonjolan ketuban
Pembentukan tonjolan ketuban dapat diraba
oleh pemeriksaan melalui pemeriksaan
melalui pemeriksaan pervagina. Ruptur
selaput amnion dapat terjadi pada akhir kala I
persalinan (Rustam, 1995).
PERJALANAN PERSALINAN NORMAL
KALA I
Proses pembukaan seviks sebagai akibat his dibagi
dalam 2 fase :
1.      Fase laten
Berlangsung 8 jam pembukaan terjadi sangat lambat
ukuran 3cm
2.      Fase aktif dibagi fase lagi :
  Fase akselarasi : berlangsung 2 jam pembukaan 3-4cm
 Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2jam, pembukaan

cepat dari 2cm menjadi 4cm


 Fase deselerasi maksimal dalam waktu 2jam pembukaan

cepat dari 4cm menjadi 9cm menjadi lengkap.


KALA II
Keluarnya bayi
KALA III
Kala ini diawali dengan keluarganya bayi dari uterus dan
diakhiri dengan keluarnya placenta. Porses ini biasanya
hanya berlangsung 15-30 menit pada multipara. Pada
primipara lamanya 10menit pengeluaran darah dalam
batas normal 400-500cc.
KALA IV
Disertai juga kala pengawasan, diawali dengan keluarnya
placenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi
yaitu sesaat bahaya hemorogi postpartum telah lewat.
Diagnosa keperawatan
1.      Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi uterus yang
kuat
2.      Gangguan pertukaran gas, janin, yang berhubungan
dengan posisi maternal dan hiperventilasi
3.      Nyeri yang berhubungan dengan usaha mengedan dan
instiotusi perineum
4.      Ansietas yang berhubungan dengan defisit pengetahuan
dalam hal tidak mengetahui sebab-sebab sensasi pada
perineum
5.      Nyeri yang berhubungan dengan luka akibat proses
kelahiran bayi
6.      Menyusui bayi yang tidak efektif yang berhubungan
dengan pengalaman
Hasil yang diharapkan
 Menunjukkan kemajuan persalinan normal, sementara itu DJJ

tetap dalam batas-batas normal tanpa ada tanda distres


 Dorongan pendukung untuk berpartisipasi dengan memberikan

kata-kata yang menghibur dan melakukan tindakan untuk


mengurangi rasa nyeri
 Tidak mengalami cidera selama proses persalinan begitu juga

dengan janin
 Ibu berpartisipasi aktif dalam proses persalinan

 Wanita akan menunjukkan perilaku iaktan batin dengan bayi

 Wanita akan memerlukan tidak lebih dari satu pembalut setiap

jam
 Wanita akan mengatakan bahwa ia tidak merasa nyeri setelah

dilakukan tindakan untuk meredakan nyeri


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai