Anda di halaman 1dari 16

TATA SURYA

1. Fida Sailil Hana (4201417008)


2. Tiara Sofchah (4201417057)
3. Oktavia Kartika Saputri (4201417058)
Tata Surya
Teori-teori Pembentukan Tata Surya
1. Teori Nebula atau Kabut (Kant-Laplace)
Teori Nebula atau teori kabut merupakan hipotesis
mengenai asal usul tata surya yang pertama kali
disampaikan oleh Emmanuel Swendenborg (1688-
1772) pada tahun 1734. Teori ini kemudian
disempurnakan kembali oleh Immanuel Kant (1724-
1804) pada tahun 1775. Teori serupa juga
dikemukakan oleh Piere Marquis de Laplace pada
tahun 1796. Sehingga teori ini juga dikenal dengan
teori Nebula Kant-Laplace.

Gambar 1.a
2. Teori Pasang Surut atau Tidal (Jeans dan
Jeffreys)
Pada tahun 1991, ada 2 orang ilmuwan bernama
James H. Jeans dan Harold Jeffers yang
menyampaikan teori Pasang Surut atau Tidal.
Menurut teori pasang surut ratusan juta tahun yang
lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari
dan kemudian menghilang. Pada saat kejadian itu
separuh bagian dari matahari tertarik dan lepas.
Dari bagian matahari yang terlepas inilah yang
kemudian membentuk planet-planet.

Gambar 1.b
3. Teori Planetesimal (Moultom dan
Chamberlin)
Teori Planetesimal pada dasarnya hampir sama
dengan teori pasang surut. Teori ini pertama kali
disampaikan oleh seorang astronom
bernama Forest R. Moulton (1878-1952)  dan ahli
kebumian yang bernama Thomas C. Chamberlin
(1834-1928). Planetesimal sendiri berarti planet
kecil yang memutari sebuah inti yang berbentuk
gas.

Gambar 1.c
4. Teori Bintang Kembar (Fred Hoyle)
Teori bintang kembar adalah salah satu dari
banyaknya teori tentang pembentukan dan
evolusi tata surya. Teori ini diusulkan oleh
astronom Inggris R.A. Lyttleton, pada tahun 1956.
Menurut teori ini tata surya awalnya terbentuk
dari 2 buah bintang kembar raksasa.

Gambar 1.d
5. Teori Big Bang (George Lemaitre)
Big Bang adalah kata yang mewakili peristiwa
ledakan yang sangat besar. Beberapa ilmuwan,
sistem tata surya kita percaya bahwa asal usul
tata surya adalah dari bintang yang berukuran
sangat besar. Dalam beberapa juta tahun, usia
bintang itu naik, dan akhirnya meledak.

Gambar 1.e
6. Teori Keadaan Tetap atau Steady-
State (Bondi, Gold, dan Hoyle)
Menurut teori ini, yaitu teori steady state (teori
keadaan tetap) bahwa alam semesta belum
memiliki awal dan tidak akan berakhir. Alam
semesta dari dulu selalu tampak sama seperti
sekarang, tidak ada yang berubah.

Gambar 1.f
7. Teori Awan Kabut atau Proto Planet
(Von Weizsaecker)
Teori asal usul tata surya selanjutnya  adalah
teori awan kabut atau proto planet, yang diajukan
oleh Carl von Weizsaecker dan disempurnakan
oleh Gerard P. Kuiper sekitar tahun 1950. Teori
awan kabut menyatakan bahwa sistem tata surya
terbentuk oleh sejumlah awan gas yang sangat
banyak.

Gambar 1.g
Benda Langit dalam Tata
Surya
Matahari Bulan

Gambar 1.h Gambar 1.i


Merkurius Venus

Gambar 1.j
Gambar 1.k
Bumi Mars

Gambar 1.k Gambar 1.l


Yupiter Saturnus

Gambar 1.m Gambar 1.n


Uranus Neptunus

Gambar 1.o Gambar 1.p


Benda Langit lain dalam Tata Surya
1. Planetoida atau Asteroida
2. Komet atau Bintang Berekor
3. Meteor atau Bintang Beralih
4. Satelit

Anda mungkin juga menyukai