Anda di halaman 1dari 26

ANALISA FAKTOR LINGKU

NGAN EKSTERNAL

PT. Sinar Mayang Lestari

Oleh:
Chaesary Husna Rekinagara
18/436766/PEK/24290
Latar Belakang Masalah

Indonesia negara agraris  unggul di bidang


pertanian & perkebunan

Salah satu produk perkebunan  kopi


(Arabika & Robusta)

Potensi komoditas kopi Indonesia tinggi

Daya tarik kopi meningkat 5 tahun terakhir 


produktivitas meningkat  kualitas budidaya kopi
meningkat
Gambaran Umum PT. Si
nar Mayang Lestari
Perusahaan produsen kopi Arabika di daerah
Jawa Barat dan berdiri sejak 8 November
2012

Pendiri: Bapak Slamet Prayoga

Lokasi kantor: Kampung Cigendel RT: 03 RW: 09


Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Bergerak di sektor perkebunan, pemrosesan,


roasted bean, dan coffee shop
Produk - Produk Produk olahan kopi dari SML dijual dengan n
ama “Malabar Mountain Coffee”

Green Bean

Jenis: Proses Natural, Honey, dan Full Wash

Roasted Bean

Jenis: Proses Natural, Honey, dan Full Wash


Produk - Produk Produk coffee shop dengan nama “Malabar M
ountain Cafe”

Coffee shop

Lokasi: kota Bogor


Visi Misi

Visi Misi

Berbakti sepenuh Memberdayakan


jiwa untuk maju kebersamaan antara
bersama. petani, produsen, dan
konsumen
Analisa Lingkunga
n Eksternal
Lingkungan Ekonomi

• Produk Domestik Bruto (PDB)


dapat digunakan untuk
melihat kondisi ekonomi pada
suatu periode waktu
• Pertumbuhan ekonomi yang
diukur dari pertumbuhan PDB
5,05 %  positif dan inflasi
terkendali mendandakan daya
beli masyarakat stabil
Peluang Ancaman

• Daya beli terjaga


• Competitive advantage SML
berupa value chain dari hulu
ke hilir menambah pengaruh • Daya beli tinggi dengan
positif. karakter konsumen yang
• Subsektor perkebunan dapat price sensitive karena ada
terus meningkatkan banyak pilihan merek
produktivitas ketika pengganti
permintaan pasar lebih besar
dibanding kapasitas produksi
SML

Implikasi Bisnis
• Stabilnya daya beli konsumen membuat konsumen akan lebih menilai
kualitas kopi SML sehingga SML harus terus meningkatkan kualitas dan
melakukan market research untuk mengetahui apa yang diinginkan
konsumen
Lingkungan Sosial Budaya

• Pesatnya pertumbuhan
penduduk & pengaruh
globalisasi  konsumtif
• Pergeseran budaya 
meningkatnya ketertarikan
masyarakat terhadap kopi
(bukan sachet)
• Bentuk aktualisasi diri & life
style
Peluang Ancaman

• Meningkatkan permintaan • Kemungkinan cepatnya


kopi masuknya budaya baru
• Specialty coffee semakin menggantikan kopi
mendapatkan pasar • Perubahan tren yang cepat
• SML dengan value chain nya dapat mengganggu aktivitas
memiliki informasi yang utuh bisnis SML yang hanya
untuk menguatkan image bergerak di bidang kopi.
specialty coffee

Implikasi Bisnis
• SML harus mampu memanfaatkan momentum tren ini dengan sangat baik
sembari memperkuat loyalitas konsumen untuk menghadapi kemungkinan
perubahan trend
Lingkungan Alam

• Daerah geografis dimana perusahaan beroperasi


• Seluruh produk milik SML sangat bergantung pada sumber
daya yang diperoleh dari alam
Peluang Ancaman

• Wilayah geografis SML • Sektor hulu (perkebunan &


(Kabupaten Bandung) pemrosesan)  sangat
mendukung untuk bergantung pada kondisi
perkebunan alam daerah setempat
• Kombinasi faktor alam, (cuaca, kondisi tanah,
budidaya, dan proses paska ketinggian, suhu udara)
panen yang unggul akan • Sektor hilir (rosted bean &
menghasilkan kopi kualitas coffeeshop)  ketersediaan
unggul dengan cita rasa yang bahan baku akan terganggu
kompleks bila kondisi alam tidak stabil

Implikasi Bisnis
• SML membutuhkan strategi untuk mengatasi dampak ketidakpastian cuaca
terhadap sedikitnya produktivitas green bean  menambah jumlah kebun,
membangun tempat pemrosesan paska panen yang lebih fleksibel terhadap
pergantian cuaca.
Lingkungan Demografi

• Peringkat ke-4 penduduk


terbanyak dunia
• Jumlah penduduk
Indonesia 2019 adalah 267
jiwa
• Proyeksi jumlah penduduk
tahun 2020  273,53 juta
jiwa
Peluang Ancaman

• Tingginya perkembangan
jumlah penduduk  industri • Karakter konsumen kopi usia
kopi akan selalu memiliki 20 – 35 tahun yang sangat
potensi konsumen mudah berpindah ke merek
• Jumlah penduduk usia 20 – lain
35 tahun yang tinggi menjadi • Jumlah konsumen semakin
pasar yang menarik untuk tinggi  memperkuat
SML persaingan

Implikasi Bisnis
• Untuk mengatasi ketatnya persaingan, SML harus meningkatkan kualitas &
menambah kapasitas produksi agar dapat memperluas pasar yang ada
Lingkungan Hukum Bisnis Indonesia

• Hukum bisnis Indonesia saat ini mendukung perkembangan


bisnis di dalamnya
• Hukum pada sektor perkebunan  perijinan usaha bidang
perkebunan, luas perkebunan, pola pengembangan usaha
• Pada sektor hasil perkebunan (green bean)  Indikasi
Geografis (IG)  berhubungan dengan HKI  memberikan
perlindungan terhadap komoditas kopi yang tidak bisa
dilepaskan dengan nama daerah dan asal kopi tersebut.
Peluang Ancaman

• Sertifikasi IG 
menghindarkan kopi dari • Sifat IG yang komunal
Jawa Barat dari segala usaha membuat semua produsen
pemalsuan kopi daerah tersebut memiliki
• Sertifikasi IG  salah satu kesempatan yang sama 
syarat specialty coffee persaingan semakin kuat
• Meningkatkan daya tawar

Implikasi Bisnis
• Sertifikasi IG menjadi value added tersendiri. SML dapat menjual
eksklusifitas IG daerah Jawa Barat sehingga dapat menentukan harga jual
yang lebih tinggi .
Lingkungan Hukum Bisnis
Internasional

• Erat kaitannya untuk perusahaan yang melakukan bisnis antar


negara
• Komoditas kopi  sub sektor penyumbang devisa negara
• Peraturan tata niaga ekspor kopi  Permendag No. 10/M-
DAG/PER/5/2011 tentang pihak yang boleh melakukan ekspor
• Internasional  WTO
Peluang Ancaman

• Aktivitas ekspor tidak


dilakukan oleh sembarangan • Ekspor masih dalam produk
pemain mentah  mengurangi added
• Memperkuat legalitas untuk value
melakukan ekspor

Implikasi Bisnis

• Untuk saat ini, SML akan lebih menguntungkan bila fokus di pasar lokal
karena keuntungan dari pasar lokal juga besar.
Lingkungan Teknologi

• Pendekatan paling tepat agar dapat memenuhi permintaan


dengan lebih efektif dan efisien
• Perkembangan teknologi di pertanian  lambat
• Kementrian Pertanian mencanangkan penerapan smart farming
 terkendala kapabilitas petani
Peluang Ancaman

• Dapat meningkatkan kualitas • Belum tersedianya jaringan


dan produktivitas WiFi / internet yang memadai
• Faktor cuaca dapat sedikit di daerah perkebunan yang
terbantu jauh dari perkotaan
• Kualitas meningkat  harga • Kemauan petani untuk mulai
penawaran kopi meningkat  berpindah dari cara
kesejahteraan petani konvensional
meningkat

Implikasi Bisnis

• SDM yang dimiliki SML memiliki potensi untuk mulai belajar menerapkan
metode smart farming agar dapat membantu memaksimalkan produktivitas
Lingkungan Pemerintah

• Peran pemerintah dalam mendukung perkembangan sektor


terkait, baik dari hulu – hilir
• Kopi makin dikenal  pemerintah mulai memberikan perhatian
• Pemerintah Jawa Barat  acara “Ngopi Saraosna”  untuk
mengenalkan kopi Jawa Barat ke pasar domestik dan
internasional
Peluang Ancaman

• Membuka kesempatan SML


untuk mendapatkan bantuan
suntikan biaya maupun ilmu • Pemerintahan rentan
untuk meningkatkan kualitas “ditunggangi” kepentingan
& produktivitas kopi politik dari pihak-pihak
• Membuka kesempatan tertentu
produsen kopi untuk
melakukan kegiatan ekspo
Internasional

Implikasi Bisnis

• Produk SML akan semakin dikenal karena pemerintah ikut membantu


pemasaran dengan mengadakan beberapa event
Lingkungan Politik

• Kondisi lingkungan politik (domestik / internasional)


berpengaruh secara tidak langsung terhadap jalannya bisnis
SML
• Politik domestik  perubahan kabinet
• Politik internasional  perang dagang Amerika - China
Strategi Pengembangan

Memperluas pasar Mengembangkan Pemasaran

Memproduksi kopi Robusta Memperkuat pemasaran produk


Mengembangkan robusta high land melalui market place

Meningkatkan kualitas SDM Memperkuat finansial


Mengikutsertakan dalam pelatihan Melakukan budgeting dengan lebih
& sertifikasi. seksama untuk mendukung strategi
pengembangan operasional,
pemasaran, atau SDM
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai