Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 4

BAHAN DAN MATERIAL BANGUNAN


KOLOM DAN BALOK
NAMA :

o NUZUL IQRA MUHAMMAD E1B118042


o NABILA DHENARSY E1B118044
o MUHAMMAD PANJI SYATRIAWAN E1B118046

o AMAL HASID MEDI E1B118048


o NURIAH RISKA RAMADANI E1B118050
MATERI KOLOM DAN BALOK

• PENGERTIAN KOLOM DAN BALOK

• JENIS JENIS KOLOM DAN BALOK

• UNSUR BAHAN DAN MATERIAL PEMBENTUK KOLOM DAN BALOK

• SIFAT FISIK DAN KIMIA DARI SETIAP MATERIAL PEMBENTUK KOLOM DAN BALOK

• PENERAPAN KOLOM DAN BALOK DALAM SUATU KONSTRUKSI


PENGERTIAN KOLOM DAN BALOK

• Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang
memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup
(manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
• Balok
Balok merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat
kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban
Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang mengakibatkan timbulnya momen lentur akan terjadi deformasi
(regangan) lentur di dalam balok tersebut. Regangan-regangan balok tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh balok,
tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik dibagian bawah. Agar stabilitas terjamin, batang balok sebagai bagian dari sistem yang
menahan lentur harus kuat untuk menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan tarik bekerja, di
dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan baja tarik saja (Dipohusodo,1996).
JENIS JENIS KOLOM DAN BALOK

1.1 JENIS JENIS KOLOM


•Kolom Utama
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah
tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak
antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah
tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton
diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).
• Kolom Praktis
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5
meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.
Letak kolom dalam konstruksi. Kolom harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak
boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah
kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang
didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom
mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu
kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah
jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di
bagian  pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh  ditambah tebalnya.
1.2 JENIS JENIS BALOK
• Balok Kayu

Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.
Dalam pemilihan balok kayu, factor berikut harus dipertimbangkan : jenis kayu, kualitas structural, modulud elastisitas, nilai
tegangan tekuk,nilai tegangan geser yang diizinkan dan defleksi minimal yang diizinkan untuk penggunaan tertentu. Sebagai
tambahan , perhatikan kondisi pembebanan yang akurat dan jenis koneksi yang digunakan.

• Balok Baja

Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau
dinding penopang beban. Balok induk, balok, kolom baja structural digunakan untuk membangun rangka bermacam-macam
struktur mencakup bangunan satu lantai sampai gedung pencakar langit.

• Balok beton

Balok beton adalah bagian dari struktur yang berfungsi sebagai penyalur momen menuju struktur kolom. Balok yang dikenal
sebagai elemen lentur, yaitu elemen struktur yang dominan mememikul gaya dalam berupa momen lentur dan gaya geser.
UNSUR BAHAN DAN MATERIAL PEMBENTUK
KOLOM DAN BALOK
BETON
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling
umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap,
tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk
membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen
dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.
 Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, 
beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll. Saat ini beton merupakan
bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.
BESI

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi ( tambang ) yang sangat berguna dalam kebutuhan sehari - hari. Besi adalah unsur kimia dengan
lambang FE ( berasal dari bahasa latin : ferrum ) dan nomor atom 26 yang merupakan logam dalam deret transisi pertama. Besi adalah unsur
keempat terbesar dalam kerak bumi.
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
• Pengolahannya relatif mudah dan murah dan
• Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi
KAYU
Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan
sebagai alternatif dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil,  Diantaranya adalah : rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan, struktur
perancah, kolom, dan balok lantai bangunan.

Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan struktural, sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur
perlu memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu kurang populer dibandingkan dengan beton dan baja. Akibatnya,
kecenderungan beralihnya peran kayu dari bahan struktur menjadi bahan pemerindah (dekoratif). Namun pada kondisi tertentu, dimana secara
ekonomis kayu lebih menguntungkan dari bahan yang lain, dalam hal ini kayu yang digunakan adalah balok kayu yang cocok digunakan
sebagai bahan bangunan.
SIFAT FISIK KIMIA DARI SETIAP MATERIAL
PEMBENTUK KOLOM DAN BALOK
BETON
Keawetan (Durability)
Merupakan kemampuan beton bertahan dalam jangka waktu yang direncanakan. Sifat tahan lama pada beton dapat dibedakan dalam
beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
1. Tahan Terhadap Pengaruh Cuaca
Adalah pengaruh yang berupa hujan dan pembekuan pada musim dingin, serta pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan
oleh basah dan kering silih berganti.
2. Tahan Terhadap Pengaruh Zat Kimia
Daya perusak kimiawi oleh bahan-bahan seperti air laut, rawa-rawa dan air limbah, zat-zat kimia hasil industri dan air limbahnya,
buangan air kotor kota yang berisi kotoran manusia, gemuk, susu, gula, dan sebagainya perlu diperhatikan terhadap keawetan beton.
3. Tahan Terhadap Erosi
Beton dapat mengalami kikisan yang diakibatkan oleh adanya orangyang berjalan kaki dan lalu lintas diatasnya, gerakan ombak
laut,atau oleh partikel-partikel yang terbawa oleh angin dan atau air.
BESI

Besi mempunyai sifat yang elastis dan lunak, elastis yang dimaksud ialah mampu ditarik tanpa putus, sedangkan lunak yang
dimaksud mampu ditempa dan bisa dibentuk menjadi berbagai bentuk. Besi juga memiliki sifat daya tarik yang sangat
tinggi, dan besi sangat mudah untuk dibengkokan, digulung, dipotong, dibentuk maupun dicampur dengan logam lainnya.
Titik lebur dari besi murni ialah 1536 C atau sekitar 2797 F dan titik didih sebesar 3000 C (5400 F). Besi memiliki densitas
atau kerapatan 7,87 gram/cm3.
Besi mempunyai sifat yang sangat aktif, besi mudah bereaksi dengan oksigen yang mengakibatkan besi menjadi berkarat
(oksidasi besi Fe2O3). Besi juga bisa bereaksi dengan air dan uap yang menimbulkan hidrogen. Besi juga dapat larut dengan
larutan asam.

KAYU

Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu. Kayu-kayu yang keras juga temasuk kayu-
kayu yang berat. Sebaliknya kayu ringan adalah juga kayu yang lunak. Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu
digolongkan sebagai berikut:
Kayu sangat keras, contoh: balau,giam, dan lain-lain.
Kayu keras, contoh: kulim, pilang dan lain-lain.
Kayu sedang kekerasannya, contoh: mahoni, meranti, dan lain-lain.
Kayu lunak, contoh: pinus, balsa, dan lain-lain
Cara menetapkan kekerasan kayu ialah dengan memotong kayu tersebut arah melintang dan mencatat atau menilai kesan
perlawanan oleh kayu itu pada saat pemotongan dan kilapnya bidang potongan yang dihasilkan. Kayu yang sangat keras akan
sulit dipotong melintang dengan pisau. Pisau tersebut akan meleset dan hasil potongannyaakan member tanda kilauan pada
kayu. Kayu yang lunak akan mudah rusak, dan hasil potongan melintangnya akan memberikan hasil yang kasar dan suram.
PENERAPAN KOLOM DAN BALOK DALAM SUATU
KONSTRUKSI
KOLOM
kolom sebagai komponen struktur beton atas untuk melanjutkan beban dari  struktur di bagian atas menuju ke pstruktur
bagian dalam.
bisa diartikan juga komponen yang menyalurkan beban yang dipikul dari balok serta pelat seperti beban atap dan rangka
atap ke pondasi dibawahnya.
Buat Bangunan dan rumah  2 lantai, pembuatan struktur kolom yang kuat dan kokoh juga mutlak di perlukan sebab
Kolom merupakan struktur paling penting dalam meneruskan beban lantai beton itu sendiri.
juga beban calon penghuni serta barang-barang yang akan ditempatkan pada lantai atasnya.
Saat mendesain letak kolom perlu dipertimbangkan supaya jarak antara kolom satu dengan yg lainnya tidak terlalu
pembuatan ko

lebar,hal ini perlu dilakukan agar bentang balok tidak terlalu panjang sehingga kita bisa berhemat dimensi balok.
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:
• Kolom ikat (tie column)
• Kolom spiral (spiral column)
• Kolom komposit (composite column)
BALOK
Balok adalah bagian strukturBangunan yang menghubungkan antara kolom satu dan yang lainnya sehingga
menjadi satu kesatuan struktur.
Fungsi Utama Balok adalah memikul beban pelat yg direncanakan yang kemudian disalurkan ke kolom dan
pondasi di bawahnya.
Persyaratan balok menurut  PBBI 1971.N.I - 2 hal. 91  sebagai berikut :
• Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang bersih. Tinggi balok harus dipilih
sedemikian rupa hingga dengan lebar badan yang dipilih.
• Untuk semua jenis baja tulangan, diameter (diameter pengenal) batang tulangan untuk balok tidak
boleh diambil kurang dari 12 mm. Sedapat mungkin harus dihindarkan pemasangan tulangan balok
dalam lebih dari 2 lapis, kecuali pada keadaan-keadaan khusus.
• Tulangan tarik harus disebar merata didaerah tarik maksimum dari penampang.
• Pada balok-balok yang lebih tinggi dari 90 cm pada bidang-bidang sampingnya harus dipasang
tulangan samping dengan luas minimum 10% dari luas tulangan tarik pokok. Diameter batang tulangan
tersebut tidak boleh diambil kurang dari 8 mm pada jenis baja lunak dan  6 mm pada jenis baja keras.
• Pada balok senantiasa harus dipasang sengkang. Jarak sengkang tidak boleh diambil lebih dari 30 cm,
sedangkan dibagian balok sengkang-sengkang bekerja sebagai tulangan geser. Atau jarak sengkang
tersebut tidak boleh diambil lebih dari 2/3 dari tinggi balok. Diameter batang sengkang tidak boleh
diambil kurang dari 6 mm pada jenis baja lunak dan 5 mm pada jenis baja keras.
CONTOH GAMBAR PENERAPAN KOLOM DAN BALOK

Anda mungkin juga menyukai