Anda di halaman 1dari 13

KESELAMATAN

OLEH : Pdt. Marthen Maru


PENDAHULUAN (PENGERTIAN KESELAMATAN)
Keselamatan dalam bahasa Gerika ‘Soteria’ yang juga diterjemahkan
pembebasan, pemeliharaan, keamanan. Dalam Alkitab hal ini selalu
menyangkut sikap YAHWEH terhadap manusia. Secara umum
keselamatan mempunyai pengertian suatu keadaan yang bebas dari
(kemungkinan) bahaya dan sesuatu yang mengandung resiko. Ini
Nampak dalam ungkapan-ungkapan seperti : selamat datang, selamat
pagi, selamat atas keberhasilan, dll. Dalam konteks Alkitab Keselamatan
yang akan dibicarakan disini adalah : terlepasnya manusia dari ancaman
hukuman kebinasaan kekal dilautan api sebagai konsekuensi dari
keadaan manusia yang berdosa.
PANDANGAN MANUSIA TENTANG KESELAMATAN
Keselamatan adalah sesuatu yang diperjuangkan. Ini adalah pandangan manusia
secara umum. Sebagai makhluk religius manusia akan ada kecenderungan/usaha
untuk mencari YAHWEH dan mempunyai kesadaran tentang dua tempat yang
disediakan YAHWEH bagi manusia dibalik kematian yaitu Surga dan Neraka.
Usaha manusia itu misalnya Agama, sebagai sarana yang dibuat manusia untuk
mencapai keselamatan (YAHWEH). Melalui sarana itu manusia dengan segala
ketaatan dan kesalehannya berusaha menyenangkan Tuhan. Namun satu hal yang
tidak dapat dijawab oleh semua agama didunia adalah ‘kepastian keselamatan’ itu
sendiri. Bagi manusia keselamatan akan tetapi sebagai satu misteri dan tidak
dapat dijangkau karena pada dasarnya manusia terpisah jauh dari YAHWEH
karena ‘DOSA’ dan tidak ada satu bentuk usaha manusia untuk dapat
menjembatani jurang tersebut.
PANDANGAN ALKITAB
Ajaran Alkitab sangat berbeda dengan ajaran manusia tentang
keselamatan. Alkitab mengajarkan bahwa keselamatan adalah semata-
mata pekerjaan/usaha dari YAHWEH bukan pekerjaan manusia. Dengan
demikian keselamatan adalah hal yang pasti. Inilah yang membedakan
ajaran Alkitab dan ajaran manusia karena Alkitab adalah firman
YAHWEH.
A. DASAR KESELAMATAN
1. Manusia berdosa dan terancam binasa
Pada mulanya manusia mempunyai hubungan dan persekutuan yang baik
dengan YAHWEH (Kej. 1:26). Manusia dikarunia kemuliaan dan hormat (Maz.
8:6). Namun dosa kemudian merusak hubungan manusia dengan YAHWEH
tersebut dan manusia jatuh dibawah standard kebenaran YAHWEH. (Roma
3:23; 5:12; Yes. 59:2). Sebagai akibatnya manusia tidak ada yang benar (Roma
3:10), putus hubungan dengan YAHWEH (Yes 59:2), mati secara rohani (Ef.
2:1), tidak bernilai dihadapan YAHWEH (Maz 103:14-16 ; Ayub 25:6). Alkitab
lebih fatal harus diterima manusia adalah ancaman hukuman kebinasaan
(penderitaan) kekal dilautan api sebagai akibat dosa (Roma 6:23), II Tes. 1:9,
Wahyu 20:15).
2.
Usaha
Dalammanusia
keadaanSia-sia
manusia yang berdosa tidak ada
satupun dalam diri manusia berkenan kepada
YAHWEH. Manusia berada dibawah garis ketidak
benaran. Itulah sebabnya tidak ada satu usaha
kebaikan apapun yang dapat dibuat manusia untuk
dapat selamat (diterima ELOHIM) (Yes. 64:6, Roma
3:10, Yeremia 17:5, Ef. 2:8-9).
3. ELOHIM mengasihi manusia dan memberikan Yesus Kristus
satu- satunya Jalan Keselamatan

Dalam keadaan manusia berdosa, terancam dan tidak berdaya,


ELOHIM menyatakan Kasih-Nya kepada manusia. YAHWEH
sendiri yang mengerjakan dan menyediakan yaitu memberikan
Yesus Kristus sebagai satu-satunya Jalan (Yoh 3:16, Kis. 4:12, Roma
5:8, Yoh. 14: 6, I Tim. 2:5-6). Kristus sendiri yang mengusahakan
yaitu menggantikan hukuman yang seharusnya diterima manusia.
Dia menebus dosa-dosa dan ketidak benaran manusia. Sehingga
manusia dapat diterima YAHWEH, dan itu dikerjakan-Nya di kayu
Salib (II Kor. 5:21; I Pet. 1:18, 19 ; I Pet. 2:24;3:18). Inilah yang
dimaksud dengan Anugerah ELOHIM.
4. Manusia harus percaya dan menerima Yesus Kristus
dalam hatinya
Keselamatan sudah dikerjakan dan disediakan ELOHIM sejak Kristus
mati dikayu salib dan bangkit, dan ditawarkan kepada manusia, (injil).
Sesungguhnya keselamatan itu tidak akan terjadi dalam diri seseorang
jika dia tidak mengambil keputusan untuk percaya Dan menerima Kristus
dalam hidupnya (hatinya). Kristus harus diterima secara pribadi sehingga
penebusan dapat terjadi dalam dirinya. (Yoh. 1:12, 3:16 ; Roma 10:9-10 ;
Wahyu 3:20). Hanya inilah yang perlu dilakukan manusia untuk selamat.
Inilah yang dimaksud dengan iman yaitu respons seseorang pada
Anugerah ELOHIM.
5. Hasil Keselamatan
Ketika seseorang mengambil keputusan menerima Kristus dalam hatinya
maka dia telah mengalami dan memiliki keselamatan dari pada ELOHIM.
Pada saat itu dia :
 Telah menjadi anak YAHWEH (Yoh. 1:12),
 Pasti dan terjamin selamat/memiliki hidup kekal (Yoh. 3:16 ; 5:24 ; 6:40,47 ;
10:28,29 ; Roma 5:9,10 ; 8:1,29,30,39 ; Fil. 3:20 ; II Kor. 5:1 ; I Yoh. 5:12,13),
 Kristus dalam hati (Gal. 2:20 ; Wahyu 3:20),
 Dibenarkan oleh ELOHIM (Roma 5:1-11),
 Ciptaan baru (II Kor. 5:17),
 Telah dikuduskan dan segala dosa diampuni (Ibr. 10:10,14 ; Ef. 1:7 ; Kol. 1:14 ; I Yoh.
1:7,9 ; I Kor. 6:11).
B. ANUGERAH DAN IMAN
Keselamatan yang terjadi dalam diri seseorang mempunyai dua aspek
penting yaitu Anugerah dan Iman. Keselamatan adalah Anugerah
ELOHIM dan diperoleh manusia dengan Iman (Ef. 2:8,9). Anugerah
ELOHIM berarti pemberian ELOHIM secara Cuma-Cuma, hadiah sebagai
belas kasihan ELOHIM kepada manusia yang tidak berdaya (Roma 3:23-
25). Anugerah itu sudah disediakan ELOHIM sejak Kristus dikayu salib.
Pada saat seseorang menerima Yesus, itulah yang dinamakan Iman.
Dengan demikian Anugerah (Keselamatan) adalah dari pihak ELOHIM,
sedangkan Iman adalah bagian manusia untuk memiliki Keselamatan,
sekarang saat mendengar berita Firman ELOHIM/ Injil (Roma 10:17).
C. IMAN DAN PERBUATAN
Persoalan yang sering timbul dalam hubungan dengan keselamatan adalah Iman dan
Perbuatan. Apakah Keselamatan cukup dengan Iman ? Bukankah perbuatan baik itu perlu
untuk melengkapi iman? Kesalahpahaman ini banyak terjadi dalam kalangan orang-orang
percaya. Menilik uraian diatas maka perbuatan baik tidak ada tempat dalam hal
Keselamatan dan ini merupakan penegasan Alkitab (Ef. 2:8-9). Keselamatan sebagai
Anugerah artinya manusia tidak berdaya dan tidak berlayak, dan karena Keselamatan
adalah pekerjaan ELOHIM/ karya Kristus yang lengkap dan sempurna, berarti tidak perlu
ada yang ditambahkan manusia, selain manusia menerima belas kasihan ELOHIM itu, dan
itulah Iman. Dengan demikian perbuatan baik bukan ditambahkan pada Iman sehingga
kita harus selamat, atau Keselamatan bukan Iman tambah perbuatan, tapi hanya Iman saja
(Ef. 2:8,9 ; Titus 3:5). Lalu apa artinya perbuatan baik? Itu merupakan hasil dari Iman.
Setelah seseorang mengalami keselamatan maka dia akan berbuat baik, (Ef. 2:10 ; Titus
3:8).
Persoalan sering muncul dengan iman tanpa perbuatan (Yak. 2:17,18)
pada hakekatnya mati. Apakah keterangan Yakobus bertentangan
dengan keterangan Paulus? Tidak, tapi justru saling melengkapi.
Keduanya melihat Iman dari dua sisi. Yakobus melihat iman dari
pandangan manusia (perhatikan “apakah gunanya saudara”..ay 14).
Manusia melihaat iman dari perbuatan. Sedangkan Paulus
menjelaskan iman dari pandangan ELOHIM. ELOHIM melihat iman
seorang bukan praktis perbuatannya, sehingga dia benar. Seorang
beriman tanpa sempat berbuat, dia dibenarkan ELOHIM (Roma 4:5)
contohnya penjahat yang disalib. Dengan demikian seharusnya seperti
kata Yakobus seseorang harus beriman (benar dihadapan ELOHIM),
dan ada perbuatan baik (benar dihadapan manusia), iman itu jadi
sempurna ayat 22.
Jadi kesimpulah adalah : Keselamatan adalah Anugerah
ELOHIM diperoleh manusia dengan iman, dan orang yang
sudah beriman akan menghasilkan perbuatan baik. Dengan
demikian keselamatan adalah hal yang pasti dan terjamin,
karena yang memberikannya adalah ELOHIM itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai