Anda di halaman 1dari 28

AIR SUSU IBU

(ASI)

OLEH :
TRI ANASARI, SSiT, M.Kes
A. DUKUNGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Rooming in
Membantu / mengajari ibu pertama
kali menyusui yg benar
Perawatan payudara
Memberikan ASI sesering mungkin
Hanya kolostrom dan ASI untuk
bayi
Hindari dot / empeng
B. MANFAAT ASI
Asi mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh
bayi dengan komposisi yang sesuai dgn kebutuhan bayi
Asi mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi  usus akan
mengalami peragian hingga membentuk asam laktat 
1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang potologis
2. Mersangsang pertumbuhan mikro organic yang dapat
menghasilkan berbagai asam organic dan mesintesa
bbrp jenis vitamin dalam usus
3. Memudah pengendapan calsium casenat (protein
susu)
4. Memudahkan penyerapan berbagai mineral
Asi mengandung anti bodi / zat penolak yang dapat
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
Asi lebih aman dari kontraminasi, karena diberikan
langsung kemungkinan tercemar zat berbahaya lebih
kecil
Temperatur asi lebih sesuai dengan temperatur tubuh
bayi
Resiko alergi pada bayi kecil sekali karena tidak
mengandung beta laktoglobulin
Asi membantu pertumbuhan gigi lebih baik
Asi dapat dipakai sebagai perantara untuk menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
Asi mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
Asi ekonomis, praktis tersedia setiap waktu pada suhu
untuk ideal dan dalam keadaan segar
Proses laktasi dapat membantu menjarangkan
kehamilan
Manfaat ASI bagi Negara
1. Menurunkan angka kesakitan / kematian
2. Mengurangi subsidi ke RS untuk perawatan ibu &
anak
3. Mengurangi biaya perawatan anak sakit
4. Menurunkan devisa untuk pembelian susu formula
5. Meningkatkan kualitas generasi bangsa
C. TAHAPAN ASI
KOLOSTROM
ASI TRANSISI
ASI MATUR
1. KOLOSTROM
Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh
kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan
residual material yang terdapat dalam alveoli dan
duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa
puerperium.
Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai ke
3
Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu
berubah
Merupakan cairan viscous kental dengan warna
kekuning-kuningan lebih kuning dibanding dengan
susu matur
Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan
mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan
mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi
makanan yang akan datang
Lebih banyak mengandung protein dibandingkan
dengan ASI matur, tetapi berlainan dengan ASI yang
matur, pada kolostrum protein yang utama adalah
globulin (gamma globulin)
Lebih banyak mengandung antibody dibandingkan
dengan ASI matur, dan dapat memberikan perlindungan
bagi bayi sampai umur 6 bulan
Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibandingkan
dengan ASI matur
Mineral, terutamam natrium kalium dan klorida lebih
tinggi jika dibandingkan dengan susu matur.
Total energi rendah jika dibandingkan dengan susu
matur hanya 58 Kal\100 ml kolostrum.
Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika
dibandingkan dengan ASI matur, sedangkan vitamin
yang larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah
Bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan ASI
matur tidak
pH lebih alkalis dibandingkan dengan ASI matur
Lipidnya lebih banyak mengadung kolesterol dan lesitin
dibandingkan dengan ASI matur.
Terdapat tripsin inhibitor sehingga hidrolisis protein
didalam usus bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini
akan lebih banyak menambah kadar antibody pada bayi
Volume berkisar 150-300 ml\24 jam
2. ASI TRANSISI
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai
menjadi ASI yang matur
Disekresi dari hari ke 4 sampai ke 10 dari masa laktasi,
tetapi ada pendapat ASI matur baru terjadi pada minggu
ke 3 sampai minggu ke 5
Kadar protein makin rendah sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak semakin meninggi dan volume
juga semakin meningkat
Komposisi ASI menurut Klein I.S dan Osten J.M dalam
satuan gram\100 ml
3. ASI MATUR
Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan
seterusnya, komposisi relative konstan (ada pendapat
menyatakan komposisi ASI relative konstan mulai
minggu ke 3 sampai mionggu ke 5).
Merupakan caioran berwarna putih kekuningan yang
diakibatkan warna dari Ca-casein, riboflafin dan karoten
yang terdapat didalamnya
Tidak menggumpal jika dipanaskan
Terdapat antimicrobial faktor, antara lain :
 Antibodi terhadap bakteri dan virus
 Sel (fogosit granulosit dan makrofag serta limfosit tipe T)
 Enzim (lisosim, laktoperosidase, lipase, katalase, fosfatase,

amylase, fosfodieterase, alkalifosfatase).


 Protein (laktoferin, B12 ).
 Resistance factor terhadap stafilokokus
 Komplemen
 Interferron producing cell
 Sifat biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah dan

adanya factor bifidus.


 Hormon-hormon

 
Laktoferin merupakan suatu iron binding
protein yang bersifat bakteriostastik kuat
terhadap Escherichia coli dan juga menghambat
pertumbuhan candida albicans.
Laktobacillus bifidus merupakan koloni kuman
yang memetabolisir laktosa menjadi asam laktat
yang menyebabkan rendahnya pH sehingga
pertumbuhan kuman pathogen dapat dihambat
Imunoglobulin memberikan mekanisme pertahanan
yang efektif terhadap bakteri dan virus (terutama IgA)
dan bila bergabung dengan komplemen dan lisozim
merupakan suatu antibacterial non spesefik yang
mengatur pertumbuhan flora usus.
Faktor leukosit pada pH ASI mempunyai pengaruh
mencegah pertumbuhan kuman patogen (efek
bakteristatis dicapai pada pH sekitar 7,2)
D. KOMPOSISI GIZI DALAM ASI
Protein
Keistimewaan protein dlm asi:
Rasio protein “whey” : kasein = 60 : 40, dibandingkan dg air
susu sapi yg rasionya = 20 : 80.
ASI mengandung alfa-laktalbumin, sdngkan ASS mengandung
juga beta-laktoglobulin dan bovine serum albumin.
ASI mengandung asam amino essensial taurin yg tinggi.
Kadar methiolin dlm ASI lebih rendah dr ASS,sdgkan sistin
lebih tinggi.
Kadar tirosin dan fenilalanin pada ASI rendah.
Kadar poliamin dan nukleotid yg penting utk sintesis protein
pd ASI lbh tinggi dibandingkan ASI
Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dr ASS (6,5-7 gram
%).
Karbohidrat yg utama adl laktosa.
Lemak
Keistimewaan lemak dlm ASI dibandingkan ASS:
Bentuk emulsi lbh sempurna.
Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali lebih besar
dari ASS.
Asam lemak rantai panjang yg
Berperan dlm perkembangan otak.
Kolesterol yg diperlukan utk mielinisasi sususnan saraf pusat
dan diperkirakan juga berfungsi dlm pembentukan enzim.
Mineral
ASI mengandung mineral lengkap.
Total mineral slm masa laktsi adl konstan.
Fe dan Ca paling stabil, tdk dipengaruhi diit ibu.
Garam organic yg terdapat dlm ASI terutama kalsium, kalium dan
natrium dr asam klorida dan fosfat.
Air
Kira-kira 88% ASI terdiri dr air, yang berguna untuk
melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya yang sekaligus
juga dapat meredakan rangsangan haus dari bayi.
Vitamin
Kandungan vitamin dalam ASI adalah lengkap, vitamin A, D
dan C cukup. Sedangkan golongan vitamin B kecuali riboflavin
dan asam pantothenik adalah kurang.
E. TANDA BAYI CUKUP ASI

Bayi kencing setidaknya 6 kali dlm 24 jam dan


warnanya jernih sampai kuning muda.
Bayi sering BAB berwarna kekuningan “berbiji”.
Bayi tampak puas, sewaktu-waktu mrs lapar, bangun
dan tdr ckp.
Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dlm 24 jam.
Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali
selesai menyusui.
Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap
kali bayi mulai menyusu.
Bayi bertambah berat badannya.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI ASI

Rangsangan otot-otot buah dada


 Rangsangan pada otot-otot buah dada diperlukan dalam
usaha memperbanyak air susu ibu agar kelenjar buah dada
bekerja lebih efektif. Otot-otot buah dada terdiri dari otot-otot
polos, dengan adanya rangsangan otot-otot akan berkontraksi
lebih baik, dan kontraksi ini diperlukan dalam laktasi.
 Rangsangan pada otot-otot buah dada dapat dilakukan
dengan cara massage atau mengurut buah dada atau
menyiram dengan air hangat dan dingin secara bergantian dan
cara-cara tersebut akan dikemukakan dalam perawatan
payudara.
Keteraturan anak mrenghisap
 Isapan anak akan merangsang otot polos yang terdapat dalam
buah dada, untuk berkontraksi yang kemudian merangsang susunan
syaraf disekitarnya dan meneruskan rangsangan ini ke otak.
 Otak akan memerintahkan kelenjar hypofise bagian belakang
untuk mengeluarkan hormone pituitrin lebih banyak, hingga kadar
hormone estrogen dan progresteron yang masih ada kadarnya
menjadi lebih rendah.
 Dengan adanya pengeluaran hormone pituitrin yang lebih banyak,
akan mempengaruhi kuatnya kontraksi ooto-otot polos pada buah
dada dan uterus.
 otot-otot polos pada buah dada akan berguna untuk mempercepat
pembentukan air susu ibu, sedangkan kontraksi otot-otot polos pada
uterus berguna untuk mempercepat involusi.
Keadaan Ibu
 Kesehatan ibu memegang peranan dalam produksi air susu
ibu. Hal ini jelas karena pembentukan bahan-bahan yang
diambilnya dari ibu. Bila ibu tidak dapat mensuplai bahan
karena tubuh tidak sehat, input makanannya kurang atau
kekurangan darah untuk membawa bahan-bahan yang akan
diolah oleh sel-sel acini di buah dada, maka bahan tidak akan
sampai pada sel acini tersebut. Hal tersebut yang
menyebabkan produksi ASI menurun.
 Seperti dikatakan oleh Nilas dan Michael Newton dalam “Briefs
footnotes on Maternity Care” yaitu The success for breast
floding is closely dependent on emotions and attitude. Jadi
keberhasilan dalam menyusui anak, akan tergantung pada
keadaan emosi dan sikap ibu.
Makanan dan istirahat ibu
Makanan diperlukan oleh ibu lebih banyak mulai dari
hamil hingga masa nifas. Istirahat berarti
mengadakan pelemasan pada otot-otot dan syaraf
setelah mengalami ketegangan dalam melaksanakan
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai