Anda di halaman 1dari 16

K3 DALAM

PROSEDUR/TINDAKA
N BRONKOSKOPI
Oleh: Henny Permatasari, S.Kep,
M.Kep
Tujuan
Umum
Peserta Pelatihan mampu memahami dan
mengaplikasikan K3 dalam prosedur/tindakan
bronkoskopi

Tujuan
Khusus
Diharapkan peserta mampu:
- Memahami pengertian K3 dalam prosedur/tindakan
bronkoskopi
- Memahami tujuan K3 dalam prosedur/tindakan
bronkoskopi
- Memahami prosedur K3 dalam prosedur/tindakan
bronkoskopi
- Mengaplikasikan K3 dalam prosedur/tindakan
bronkoskopi
Tujuan
Pembelajaran
OUTLINE
PEMBELAJAR
AN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)

Konsep Bronkoskopi

K3 dalam Prosedur/Tindakan
Bronkoskopi
Keselamatan dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Populasi pekerja Upaya
Tempat kerja memiliki
adalah salah satu meningkatkan
faktor heatlth
kelompok dalam derajat kesehatan
masyarakat yang hazards yang dan perlindungan
sangat rentan berdampak terhadap terhadap pekerja
mengalami tingginya angka dilakukan
kesakitan dan
penurunan derajat termasuk di RS (UU
kematian bagi
kesehatan akibat No 39 Tahun 2009
pekerja
sakit atau Pasal 165)
mengalami Resiko terjadinya Penyakit
kecelakaan kerja. Akibat Kerja (PAK) &
Kecelakaan Akibat Kerja
. (KAK) dapat dihindari
Perawat dalam melakukan asuhan keperawatannya di RS  Resiko mengalami
kecelakaan kerja 
Memperhatikan K3  termasuk dalam tindakan Bronkoskopi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah semua kondisi dan faktor yang
dapat berdampak pada keselamatan
dan kesehatan kerja tenaga kerja
maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung dan tamu) di
tempat kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3)
Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
• Usia, Jenis Kelamin, Memiliki atau tidak penyakit kronis,
Peke Aktifitas tempat kerja, Status Imunologi, Etnik, Gaya Hidup
rja
(Ho
st)
• Lingkungan Fisik (panas, bau, ventilasi yang mempengaruhi
Lingkun interaksi Host & agent)
gan • Lingkungan Psikologis (rendahnya otonomi, tingkat kepuasan
(Environ kerja, serta pengawasan yang berlebihan)
ment)
• Faktor Kimia (debu, merkuri, zat kimia dan lainnya yang
berbahaya masuk ke tubuh manusia)
• Faktor Fisika (kebisingan, getaran, suhu panas dan dingin, serta
gelombang elektromagnetik)
Health • Faktor Biologi (bakteri, pathogen, jamur dan virus)
Hazard • Faktor Enviromechanical (proses kerja yang berpengaruh
terhadap kesehatan kerja dilaksanakan berulang- ulang)
• Faktor Psikologis (kecemasan, konflik di tempat kerja, stress
kerja)
Bahaya Contoh
Potensial
Bahaya Fisik Diantaranya : radiasi peng ion, radiasi non-pengion, suhu panas, suhu
dingin, bising, getaran, pencahayaan
Bahaya Kimia Diantaranya Ethylene O x ide, Formaldehyde, Glutaraldehyde, Ether,
Halothane, Et rane,Mercury, Chlorine
Bahaya Biologi Diantaranya Virus (misal : Hepatitis B. Hepatitis C, Influenza, HIV),
Bakteri (misal : S. Saphrophyticus, Bacillus I sp., Porionibacterium sp.,
H.lnfluenzae, S.Pneumoniae, N.Meningitidis, B.Streptococcus,
Pseudomonas)
Bahaya Ergonomi Cara kerja yang salah, diantaranya posisi kerja statis, angkat angkut
pasien, membungkuk, menarik, mendorong
Bahaya Diantaranya kerja shift,, post traumatic
Psikososial
Bahaya Mekanik Diantaranya terjepit, terpotong, terpukul, tergulung, tersayat, tertusuk
benda tajam
Bahaya Listrik Diantaranya sengatan listrik, hubungan arus pendek, kebakaran, petir,
listrik statis
Kecelakaan Diantaranya kecelakaan benda tajam
Limbah RS Diantaranya limbah medis Uarum suntik,vial obat, nanah, darah) limbah
Bahaya-bahaya Potensial
non medis, limbah cairan tubuh manusia (misal :
droplet, liur, sputum)
di RS
Pengembangan Pembudayaan Pengembangan Pengembangan
Kebijakan K3RS perilaku K3RS SDM Pedoman, SOP
K3RS K3RS

Pengembangan Pemantauan &


program Pelayanan Pelayanan
pemeliharaan evaluasi
keselamatan kerja kesehatan kesehatan
pengelolaan kerja lingkungan
limbah

Pengelolaan Pengumpulan,
Pengembangan pengolahan, Review program
jasa, bahan manajemen dokumentasi
beracun tanggap darurat data dan tahunan
berbahaya dan pelaporan
barang kegiatan K3
berbahaya

Program Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3)
Konsep
Bronkoskopi
Bron batang
cho tenggorokan
Bronko
Sco melihat atau
skopi
menonton
pos
Bronkoskopi Bronkoskopi merupakan pemeriksaan visual pada pohon
trakeobronkial melalui bronkoskop serat optic fleksibel dan sempit, yang
dilakukan untuk memperoleh sampel biopsi dan cairan atau sampel
sputum untuk mengangkat plak lender atau benda asing yang
menghambat jalan nafas (Potter & Perry, 2005)

Untuk prosedur ini dokter menggunakan


bronkoskop, sejenis endoskop. Tergantung
pada alasan medis atau indikasi klinik,
dokter menggunakan bronkoskopi kaku
(rigid) atau Fiber Optic Bronchoscopy (FOB)
Tahapan
Bronkoskopi

Post
Premedik Anasth Bronkosk
Bronkosk
asi esi opi opi

Mencegah Diagn Perawatan


Agar selama
efek ostik Penderita
dilakukan
parasimpatoli Terap Perawatan
tindakan
tik dari obat etik Alat
bronkoskopi
anastesi
penderita
Mengurangi
tidak merasa
rasa takut
sakit, rileks
dan nyeri
dan tenag
K3 Dalam
Tindakan
Bronkoskopi
Lingkung
Pekerj an
a Fisik
 Batasi jumlah petugas di
Memiliki atau tidak penyakit kronis, lingkungan pasien seminimal
Aktifitas tempat kerja, mungkin
Status Imunologi, Etnik,  Tempatkan pasien di ruangan
 Membudayakan perilaku K3
Gaya Hidup tersendiri.
 Mengikuti pelatihan bronkoskopi
 Pastikan ruangan cukup udara
 Mengikuti SOP bronkoskopi,
(buka pintu dan jendela) atau
 Melakukan pemeriksaan kesehatan
gunakan ventilasi mekanik
(sebelum bekerja, pemeriksaan
di ruang tindakan. (WHO,
kesehatan berkala, dan pemeriksaan
2008)
khusus SDM RS)  Manajemen harus menyediakan dan
 Melakukan vaksin,
menyiapkan lingkungan kerja yang
 Mengikuti pembinaan sarana, prasarana,
memenuhi syarat fisik, kimia, biologi,
Bahaya Potensial Dalam Tindakan
Bronkoskopi
Kecelaka
an 
Tertusuk
Premedik Jarum
Mekanik

asi &
Tertusuk
Anasteshi benda
Biologi
tajam 
Terpapar virus
dan bakteri dari
droplet batuk
pasien ataupun
tertusuk jarum
Psikososial 
Post
Traumatik
Limbah
tertusukjarum
Jarum
Bahaya Potensial Dalam Tindakan
Bronkoskopi
Kecelakaan  Tertusuk
Jarum
Biologi  Terpapar virus dan
bakteri dari
Bronksoskopi tertusuk jarum, droplet batuk
dan Post pasien, specimen sputum ,
Bronkoskopi peralatan paska bronkoskopi
Psikososial  Post Traumatik
tertusuk jarum , beban
kerja, hubungan kerja
Listrik  Diantaranya sengatan
listrik
Ergonomi  Cara kerja yang
salah, diantaranya
posisi kerja statis, angkat
Limbah angkut
 Jarumpasien
suntik, darah,
sputum, air liur
K3 DALAM
PROSEDUR
BRONKOSKOPI
Bekerja sesuai SOP

Pakai APD

Ikuti Pelatihan
Bronkoskopi,
PPI, APD, dsb

Budayakan perilaku
K3
Perawat dalam bekerja harus
memperhatikan dan
membudayakan K3 demi
keselamatan dan kesehatan
dalam bekerja termasuk dalam
tindakan bronkoskopi
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai