Anda di halaman 1dari 68

UTAMAKAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


1. Undang-undang No 1 Th 1970 tentang
Keselamatan Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No Kep 186/Men/1999 Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran ditempat kerja
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
No Kep 187/Men/1999 Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja.
Keadaan darurat adalah
situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal
- Terjadi tiba-tiba
- Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
- Perlu penanggulangan segera

Keadaan darurat dapat berubah menjadi


bencana (disaster) yang mengakibatkan
banyak korban, kerugian atau kerusakan
apabila tidak dilakukan penanganan secara
cepat dan tepat
Natural hazard (Bencana Alamiah)
- Banjir
- Kekeringan
- Angin topan
- Gempa
- Petir
Technological Hazard (KegagalanTeknis)
- Pemadaman listrik
- Bendungan bobol
- Kebocoran nuklir
- Peristiwa Kebakaran/ledakan
- Kecelakaan kerja
Huru hara
- Perang
- Kerusuhan
Ti
da
k
di
re
nc
an
ak
an

Direnc
anakan

Consequence
RISK MANAGEMENT
Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah proses mengidentifikasi Sumber-
sumber Bahaya, penilaian Resiko, dan
tindakan untuk menghilangkan serta
mengurangi Resiko secara terus
menerus.
Tanggung jawab
PENGURUS
Rekayasa Teknik
- Identifikasi bahaya
- Sistem deteksi dan Sistem proteksi

SDM
- Pembentukan tim
- Pendidikan & Pelatihan

Prosedur Darurat (SOP)


- Terulis, disosialisasikan
- Gladi/simulasi darurat
Source
Energy

Kebakaran = Energi yang tidak terkendali


 Kebakaran berpeluang dapat terjadi di setiap tempat
 Kebakaran mengancam kehidupan dan harta benda
DI TEMPAT KERJA ANDA
 Apakah ada peluang utk terjadi kebakaran,
ledakan, kebocoran bahan kimia berbahaya
 Apa konsekuensinya / dampak bila terjadi
kebakaran
 Upaya apa yang telah dilakukan untuk
mencegah dan menatasi apabila terjadi
kegagalan/ penaganan bahaya
INTENSITAS Phenomena kebakaran

Flashover
3 - 10 menit

STEDY
TH Fully development fires
W

DE
O

(600-1000 o C)
GR

CA
Initiation

Y
TIME

Source
Energy
DASAR Pasal 3 ayat (1).

HUKUM Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat syarat

K3
keselamatan kerja untuk:
• mencegah, mengurangi, dan
memadamkan kebakaran,
• mencegah, mengurangi
PENANGGULANGA peledakan

N KEBAKARAN • memberikan kesempatan


jalan menyelamatkan diri
dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran
asap, gas dan suhu
UU NO 1 TH
1970
PENGENDALIAN
PERATURAN ENERGI

K3
PENANGGULANGA SARANA
PROTEKSI
N KEBAKARAN KEBAKARAN

MANAJEMEN
UU NO 1 TH K3

1970
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
•KEPMENAKER 75/2002 K3 LISTRIK
Pengendalian •PERMENAKER 02/89 Prot. Petir
ENERGI •KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B Kimia)
•PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)
•PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)

SARANA •PERMENAKER 04/80 APAR


PROTEKSI
•PERMENAKER 02/83 ALARM
KEBAKARAN
•INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997

• PERMENAKER 04/87 P2K3


MANAJEMEN • PERMENAKER 05/96 SMK3
K3 • KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999
UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA
Instruksi Menakertrans
PASCA LEDAKAN No Ins 140/Men/2004
PT PETRO WIDADA

Menginstruksikan kepada
Gubernur, Bupati dan semua
perusahaan yang berpotensi
bahaya tinggi untuk melakukan

safety review
(meninjau ulang secara
komprehensip atas pemenuhan
syarat-syarat K3).
DOK PENGENDALIAN K3 PEN. KEB
safety review

1. Hazops/Fire risk assessment, & Follow up


2. JSA/JSO, Prosedur kerja dll.
3. Lap. & Rek. Hasil Riksa-uji dan sertifikasi
• peralatan / instalasi teknis (produksi)
• sistem atau peralatan prot keb
4. Sertifikasi kompetensi K3
• Operator
• Keb (A, B, C dan D). Dll.
5. Buku Fire Emergency Plant, Jadwal latihan
FIRE PREVENTION

PRE FIRE POST FIRE


CONTROL IN CASE FIRE CONTROL CONTROL

FIRE SAFETY
FIRE SAFETY MANAGEMENT
MANAGEMENT
PRE FIRE CONTROL

 Identifikasi potensi bahaya kebakaran


 Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran
 Identifikasi skenario kebakaran
 Perencanaan system proteksi kebakaran (Aktif/Pasif)
 Perencanaan tanggap darurat (FEP)
 Pembentukan organisasi
 Pelatihan/Sertifikasi
Psl. 2 (1) (2) & (3)
Kepmenaker No. 186/Men/1999,

Kebakaran di Tempat Kerja


Pasal 2 (1) dan (2) mewajibkan kepada
pengurus/ pengusaha untuk mencegah,
Unit Penanggulangan
No Kep 186/Men/1999

mengurangi dan memadamkan kebakaran,


melalui :
a) Pengendalian setiap bentuk energi
KEPMENAKER

b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam


Tentang

kebakaran dan sarana evakuasi


c) Pengendalian penyebaran asap, panas dan
gas
d) Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja
e) Penyelenggaraan latihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara berkala
f) Memiliki buku rencana penanggulangan
keadaan darurat kebakaran bagi tempat kerja
yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima
puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran
sedang dan berat.
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Antara lain :
- Informasi sumber bahaya dan cara pencegahannya;
- Jenis sarana prot kebakaran, petunjuk pemeliharaan,
dan cara penggunaannya;
- Prosedur kerja aman
- Prosedur dalam keadaan darurat

Psl 2 (4)
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Sebelum kebakaran terjadi segala kemungkinan resiko


harus sudah diprediksikan sebelumnya melalui metoda al :
fire risk assessment, fire scenario, out come &
effect of fires, sehingga sumber daya yang dibutuhan
dan prosedur dalam keadaan darurat dapat direncanakan
sesuai potensi yang ada
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III
Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran

POSKO
POST
FIRE CONTROL

•INVESTIGASI

• ANALISIS

• REKOMENDASI

• REHABILITASI
Ref. Kepmennaker No 186/1999

Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I

PET. PERAN REGU KOORD. PEN. JAWAB


KEBAKARAN PENANGG. UNIT TEKNIK K3
KEBAKARAN PENANGG. PENANGG.
KEBAKARAN KEBAKARAN
Ref. Kepmennaker No 186/1999
Pimpinan puncak

POSKO
AK3
DARURAT
Kesehatan Logistik
Teknisi Personalia
Tim khusus
Unit penanggulangan kebakaran
Koordinator
Petugas
Peran Kebakaran
Petugas
Peran Kebakaran
Petugas
Peran Kebakaran
PENANGGUNG
PENANGGUNG JAWAB
JAWAB UMUM
UMUM
(PENGURUS)
(PENGURUS)

DEPARTEMEN
DEPARTEMEN K3 K3
(Safety
(SafetyOfficer)
Officer)

PENANGGUNG
PENANGGUNGJAWAB
JAWAB
UNIT
UNITPENANGGULANGAN
PENANGGULANGANKEBAKARAN
KEBAKARAN
PETUGAS REGU
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
KOORDINATOR
KOORDINATORSUB
SUBUNIT
UNIT
PENANGGULANGAN
PENANGGULANGANKEBAKARAN
KEBAKARAN

PETUGAS
PETUGAS
PERAN
PERANKEBAKARAN
KEBAKARAN
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN


……………….. K3 ………………..

DEVISI FIRE 1/300


FIRE MENS
Koordinator
SUB UNIT ………..
1/100

PERAN
PERAN
KEBAKARAN
KEBAKARAN
……….2/25
……….2/25
Ref. Kepmennaker No 186/1999
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
(Lini I)
PET. PERAN KEBAKARAN (KLAS D)
Tugas pokok sesuai jabatan utamanya

Merupakan tugas tambahan selain tugas pokoknya


Pada waktu jam kerja

• Melaporkan kondisi bahaya dan keadaan sarana prot.


kebakaran
• Melakukan tindakan pemadaman awal bila terjadi
kebakaran dan memandu evakuasi
• Bertanggung jawab di unit kerja tertentu.

Psl 7
Ref. Kepmennaker No 186/1999 URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
(Lini II)
ANGG. REGU PEN. KEBAKARAN (KLAS C)

TUGAS POKOK :
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
(Diatur sistem shift)

Tugas :
1. Melakukan patroli rutin ke seluruh area kerja memantau
semua aspek pencegahan kebakaran.
2. Memelihara, memeriksa dan menguji semua sarana proteksi
kebakaran agar selalu dalam keadaan siap pakai.
3. Siap siaga melakukan tindakan menghadapi keadaan
darurat kebakaran untuk pemadaman dan
penyelamatan

Psl 8
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN

KLAS B :
KOORDINATOR SUB UNIT PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di unit kerja tertentu

Tugas :
 Mengkoordinasikan program
penanggulangan kebakaran (inspeksi &
latihan)
• Memimpin operasi penanggulangan
kebakaran
Psl 9
Ref. Kepmennaker No 186/1999

URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
KLAS A :
PENANGGUNG JAWAB TEKNIK
PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja

Tugas:
• Menyusun, melaksanakan dan evaluasi
program kerja pengendalian kebakaran
• Melakukan audit internal dan pengawasan
langsung
• Mempertanggung jawabkan pelaksanaan
syarat K3
Psl 10
 DETEKSI

AKTIF
 ALARM
 APAR
 SPRINKLER
 HYDRAN
PASSIF

 MEANS OF ESCAPE
 KOMPARTEMEN
 SMOKE CONTROL
 FIRE DAMPER
 FIRE RETARDANT/TREATMENT
1. Sarana evakuasi
• Bagian dari konstruksi bangunan yang dirancang
aman untuk digunakan pada waktu keadaan
darurat

2. Evakuasi
Tindakan menyelamatkan diri sendiri masing masing
tanpa dibantu orang lain

TEMPAT TEMPAT
JALUR AMAN AMAN
BERBAHAYA
Syarat sarana
Evakuasi
Aman sementara, terjamin kedap asap dan
panas;
 Tidak dikunci;
 Tidak terhalang oleh benda apapun;
 Memiliki lampu darurat;
 Bukaan pintu kearah pelarian;
 Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh
sependek mungkin)
 Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam
keadaan gelap.
Fire Emergency Plan
(Perencanaan Darurat Kebakaran)

Perencanaan penanganan dalam


menghadapi keadaan darurat akibat
kebakaran/peledakan yang meliputi
organisasi, sarana/peralatan dan
prosedur yang harus dilakukan untuk
mencegah atau meminimalkan kerugian
akibat keadaan darurat tersebut.
Tim penyusun
• Harus melibatkan semua unsur manajemen, tetapi tidak
terlalu banyak orang

Muatan FEP
• Memuat uraian lengkap terintegrasi dalam manajemen
secara menyeluruh
1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko
2. Penakaran sumber daya yang dimiliki
3. Tinjau ulang rencana yang telah ada
4. Tentukan tujuan dan lingkup
5. Pilih tipe perencanaan yang akan dibuat
6. Tentukan tugas-tugas dan tanggung jawab
7. Tentukan konsep operasi
8. Tulis dan perbaiki
PRODEDUR ANALISA
• Denah
• Diagram alir
Input : •

Daftar harga
Panduan
• Formulir

Prosedur:
1. Memilih unit proses yang akan ditinjau
2. Identifikasi Material Factor yang ada di unit proses.
3 Identifikasi General Process Hazard Factor
4. Analisis Spesial Process Hazard Factor
5. Analisis Level of Risk sebagai hasil kali dari faktor-
faktor tersebut diatas
Denah tempat berkumpul
………………..
1 2 7

Blok C

Blok A
Blok B

Lap Upacara

3 4 5 6 8
PANITIA PEMBINAAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

PERUSAHAAN :
ALAMAT : KEPADA
YTH. PIMPINAN PERUSAHAAN
DI ……………………………………

REKOMENDASI
No:
No BAHAYA POTENSIAL BAHAYA SARAN

1 2 3 4
Work sheeet
ANALISA POTENSI BAHAYA

No. Komponen Kegagalan Pengaruh Tk. bahaya Frequensi Metoda deteksi


1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko
(Risk assessment)

• Perkiraan potensi terjadinya kebakaran ditiap


unit kerja /zone
• Perkiraan jenis bahaya dan besarnya
kebakaran
• Perkiraan tingkat paparan jumlah dan
karakteristik penghuni, nilai asset serta
dampak thd lingkungan

CONSEQUENCY
2. Sumber daya
Dengan mengetahui tingkat resiko bahaya,
apakah sumber daya yang dimiliki cukup memadai
untuk menanggulanginya

Sumber daya
- SDM yang berpengalaman, ahli dan
terlatih fasilitas (Keb, Kimia, Operator)
- peralatan
- pasokan
- Akses bantuan
3. Tinjauan ulang rencana yang telah ada
FEP yang telah ada berlaku pada saat rencana
tsb disusun
Bila peruntukan berubah maka potensi bahaya
juga berubah FEP harus didesuaikan

4. Tujuan dan ruang lingkup


Apa yang diharapkan tujuan rumusan tanggap
darurat, Apakah hanya FEP tidak termasuk yang
lain, atau apakah akan dibuat secara lengkap
yang memuat aspek pencegahan dan
pemulihannya
5. Tipe rencana tanggap darurat
• Daftar periksa (terbatas bagi petugas)
• Rencana tanggap darurat (Melibatkan
organisasi dan seluruh personel)
• Rencana manajemen tanggap darurat
(Lengkap meliputi seluruh aspek)
• Rencana kerjasama (melibatkan pihak lain)

6. Tugas dan tanggung jawab


Mengatur peran siapa berbuat apa .
Pada prinsipnya semua penghuni mempunyai
peran
7. Konsep operasi

 Prediksikan sekenario penyebaran api,


panas, asap, gas dll.
 Tentukan strategi pengendalian.

 Tentukan sumberdaya yang dibutuhkan


Pencegahan

Pemulihan Persiapan

Penanganan
1. Rencana dasar
• Pendahuluan
• Tujuan, kebijakan dan dasar hukum
• Ruang lingkup
• Konsep operasi darurat
• Organisasi dan uraian tugas
• Distribusi

2. Pencegahan
• Kebijakan K3 umum
• Kebijakan pencegahan kebakaran
• Tinjauan K3 umum
• Inspeksi/kontrol
• P2K3
3. Persiapan darurat
• Program pelatihan
• Pelaksanaan pelatihan
• Fasilitas, Pasokan dan Peralatan
• Kerja sama
• Sistem informasi

4. Tanggap darurat
• Komunikasi darurat untuk tim inti
• Komunikasi darurat untuk umum
• Evakuasi
• Koordinasi dengan instansi terkait
5. Pemulihan
• Penjelasan umum
• Tim pemulihan
• Investigasi
• Analisis
• Perhitungan Kerugian
• Rehabilitasi
Audible

Visible SIAPA
1 2 3 4 5 6

BERBUAT
APA

MCFA
SIGNA
SIGNA
LL
ALAR
ALAR
POS
M
M
PIKET SIAGA DARURAT

PERAN FIRE
KEBAKARAN MENS

SESUAI
CHECK LOKASI
PORMASI

1 2
PERAN KEBAKARAN
1

FAlSE ALARM FIRE


STATU
S
LOKALISIR PADAMKAN

LAPORKAN
TIDAK
KE PIKET EVAKUASI
PADA
BERKUMPUL M
YA
ABSENSI

SELESAI TIDAK SELESAI


LENGKA
YA P
SELESAI CARI
FIRE MENS
1
FORMASI 5 ORANG
2 3

1. KA REGU 4
2. NOZLEMEN
3. HELPER PENGHUBUNG

R. POMPA

5
5
2 FIRE MENS 1
4
2 3

FALSE ALARM FIRE


STATU
S
LOKALISIR PADAMKAN

LAPORKAN TIDAK
EVAKUASI
PIKET PADA
BERKUMPUL M
YA
ABSENSI

SELESAI TIDAK SELESAI


LENGKA
YA P
CARI/RESCUE/P3K
SELESAI
PERAN
ALARM FIRE
ALARM KEBAKARAN STATU
S

FALSE PADAMKAN

SIAGA
DARURAT LAPOR MATI

YA
SELESA SELESA
I I
POSKO
KEBAKARAN TIDAK

MCFA ??????
Procedure
Pihak Ke III Koordinator Ketua
Pj
No. Description unit/tim Penanggulangan DIREKSI
(DPK, POLRI, MEDIS ) Lantai
Balakar Situasi Darurat
1. Pegawai menemukan asap/api kecil
di ruangan terindikasi oleh alarm Mulai
PADAMKAN dg APAR, Koordinator
Petunjuk/
menindaklanjuti Lapor ke Pos Tindaklanjut
Keputusan
Security / Pos Kebakaran.
Alarm I
2. Regu inti menindak lanjuti
memadamkan/ melokalisir, Lapor POSKO
Direksi dan menghubungi Pihak ke Mengatur
Ya Padam Strategi dan
III.
Komunikasi
Tidak dg Direksi
3. Security dan petugas lainnya
menanggulangi kebakaran sampai
Setuju
DPK tiba.

4. POSKO Darurat menginstruksikan Alarm II


jajarannya untuk bergerak sesuai &Paging
tugas masing-masing dan
beritahukan pada seluruh penghuni
bahwa gedung dalam keadaan
darurat dan Alarm II dibunyikan. Evakuasi

5. Setelah alarm II berbunyi sesuai


persetujuan seluruh unit melaksana-
kan evakuasi dan berkumpul tempat Berkumpul
Absensi
yang aman untuk absen.
Laporan
6. Bila pada saat absen tidak lengkap, Ya Tidak
maka petugas unit melapor dan
Selesai LENGKAP Cari
segera mencari, apabila lengkap
selesai.
STRUKTUR ORGANISASI
PENANGGULANGAN SITUASI DARURAT
Penanggung Jawab

KOORDINATOR
WAKIL

K Unit KT Inti

WKL WKTI

PKL KPD KE KP3K TPK TPD TRS TP3K TME TPL UU

Keterangan :
Keterangan : KTInti : Koordinator Tim Inti
K Unit : Kepala Peran Unit WKTI : Wakil Koordinator Tim Inti
WKL : Wakil K. Unit TPK : Tim Pemadam Kebakaran
Kpk : Kelompok Pemadam TPD : Tim Pengaman Dokumen
Kebakaran TRS : Tim Rescue
KPD : Kelompok Pengamanan TP3K : Tim P3K
Dokumen TME : Unit Mecanical, Electrical &
KE : Kelompok Evakuasi Plumbing
KP3K : Kelompok P3K TPL : Unit Pengamanan Lokasi
UU : Unit Urusan Umum
Rangkuman
 Kebakaran memiliki potensi resiko tinggi
(people, property & environment), karena itu
penanganan K3 harus mendapat perhatian
serius.
 Kebakaran dapat diprediksikan, resikonya
dapat diperhitungkan, oleh karena itu
upaya penanggulangannya dapat
direncanakan;
 Dalam situasi darurat, semua penghuni
akan terlibat dalam situasi terancam
bahaya, karena itu setiap tempat kerja harus
memiliki buku panduan tanggap darurat dan
disosialisasikan serta dilakukan gladi
simulasi darurat secara berlaka.
Rangkuman
 Sarana proteksi kebakaran setiap saat harus siap
pakai, karena itu harus dilakukan pemeliharaan,
pemeriksaan, dan pengujian.
 Sarana evakuasi harus tetap dijamin tidak terhalang
 Manajemen harus memiliki komitmen terhadap K3
 Perusahaan/Instalasi berpotensi bahaya besar
WAJIB mengendalikan potensi bahaya sesuai
peraturan yang berlaku termasuk tanggungjawab
dalam penanganan keadaan darurat di dalam/luar
pabrik
 Harus ada koordinator dan wakil yang memiliki
otoritas penuh dalam penanggulangan keadaan
darurat, baik di dalam maupun di luar pabrik
Sekian
&
TERIMA KASIH
DISKUSI
Pembentukan Pusat
Penanggulangan Darurat
 Instansi mana yang tepat sebagai
koordinator Organisasi darurat diluar
pabrik
 Seperti apa Bentuk dan Keanggotaan
Orgasnisasi Darurat diluar Pabrik
 Dimana kedudukannya
 Apa kegiatannya dalam keadaan aman
 Bagaimana Sumber biaya operasi
Kerangka
Perencanaan Darurat Di Luar Pabrik
 Tanggung jawab pengelola pabrik dan
pejabat setempat (Instansi mana ?)
 Rencana penangan darurat disusun
berdasarkan kemungkinan dampak bahaya
di luar pabrik
 Cakupan rencana tanggap darurat hrs
meliputi : Organisasi, sistem komunikasi,
peralatan khusus, Tim ahli, penanganan
pengungsi, gladi dan evaluasi efektifitas
rencana tanggap darurat
Kerangka
Perencanaan Darurat Di Luar Pabrik
Peranan manajemen pabrik :
 Menjamin pelaksanaan darurat telah dipahami oleh
tim darurat dan seluruh karyawan
 Telah menetapkan koordinator darurat yang memiliki
otoritas penuh
 Melaksanakan gladi simulasi darurat secara berkala
dan dievaluasi dan disempurnakan
 Menjalin kerjasama kepada pihak luar (organisasi /
instansi terkait) dan menjelaskan tentang potensi
bahaya yang mungkin terjadi dan tingkat ancamannya
Kerangka
Perencanaan Darurat Di Luar Pabrik

Peranan pejabat setempat :


 Menetapkan peraturan;
 Membentuk struktur organisasi;
 Menunjuk koordinator darurat;
 Mengkoordinasikan dg pihak terkait
dalam menyiapkan prosedur,
memastikan semua tugas telah
dipahami presedur;

Anda mungkin juga menyukai