Anda di halaman 1dari 28

MENGIDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA


PANGAN (IRTP)

DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PELAKU USAHA


DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN
BADAN POM RI
AGENDA

1 PENDAHULUAN

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-


2 UNDANGAN UNTUK IRTP

IDENTIFIKASI PERSYARATAN PERUDANG-


3 UNDANGAN UNTUK IRTP

PENUTUP
6
1 PENDAHULUAN

• IRTP merupakan salah satu tulang


punggung perekonomian bangsa
Indonesia yang terus berkembang
dengan pesat
• Agar IRTP dapat tumbuh dan berjalan
dengan baik, pemerintah telah
menyusun berbagai macam peraturan
terkait IRTP
• IRTP harus dibekali dengan pengetahuan
terkait peraturan-peraturan seputar IRTP
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP

Peraturan
Undang-
Pemerinta
Undang h

Peraturan/Ke Persyarata
putusan
Menteri/
n/Standar
Kepala Badan Lainnya
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP (UNDANG-UNDANG)

• Azas, Tujuan, Lingkup Pengaturan,


• Perencanaan,
• Ketersediaan Pangan,
• Keterjangkauan Pangan
• Konsumsi Pangan dan Gizi,
UU RI no 18 tahun 2012 tentang • Keamanan Pangan,
Pangan • Label dan Iklan Pangan,
• Pengawasan
• Sistem Informasi Pangan
• Penelitian dan Pengembangan Pangan
• Kelembagaan Pangan
• Peran Serta Masyarakat
• Penyidikan
• Ketentuan Pidana
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP (UNDANG-UNDANG)

• Hak dan kewajiban konsumen dan


pelaku usaha
• Perbuatan yang dilarang bagi
pelaku usaha
UU RI no 8 tahun 1999 tentang • Ketentuan pencantuman klausula
Perlindungan Konsumen
baku
• Tanggung jawab pelaku usaha
• Pembinaan dan pengawasan
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP (UNDANG-UNDANG)

• Pentingnya jaminan keamanan


pangan, termasuk pangan hasil
rekayasa genetika
• Pemenuhan persyaratan dan
UU RI no 36 tahun 2009 tentang standar pangan yang ditetapkan,
Kesehatan termasuk perizinan sebelum
diedarkan dan pencantuman label
pangan
• Pelarangan dan penarikan produk
pangan yang tidak memenuhi
persyaratan serta pencabutan
nomor izin.
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP (UNDANG-UNDANG)

• Asas dan Tujuan Usaha Mikro,


Kecil dan Menengah (UMKM)
• Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan
• Penumbuhan Iklim Usaha
UU RI no 20 tahun 2008 tentang • Pengembangan Usaha
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
• Pembiayaan dan Penjaminan
• Kemitraan
• Koordinasi dan Pengendalian
Pemberdayaan UMKM
• Sanksi Administratif dan
Ketentuan Pidana
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP
(Peraturan Pemerintah)

• Bagian utama label


• Tulisan pada label
• Keterangan tentang kandungan
gizi
PP RI no 69 tahun 1999 tentang Label • Keterangan tengan nama dan
dan Iklan Pangan
alamat
• Iklan pangan yang berkaitan
dengan gizi dan kesehatan
• Iklan pangan yang berkaitan
dengan sifat asal dan bahan
pangan
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP
(Peraturan Pemerintah)

• Sanitasi, Produksi dan Peredaran


Pangan
• Bahan Tambahan Pangan
PP RI no 28 tahun 2004 tentang • Kemasan Pangan
Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
• Jaminan Mutu Pangan dan
Pemeriksaan Laboratorium
• Pangan Tercemar
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP
(Peraturan/Keputusan Menteri/ Kepala Badan)

• Penetapan zat warna tertentu


Permenkes RI No. sebagai bahan berbahaya
239/MenKes/Per/V/1985 tentang • Produksi, impor dan peredaran
Zat Warna Tertentu yang Dinyatakan
Sebagai Bahan Berbahaya • Wajib lapor
• Penandaan
• Pengendalian dan Pengawasan
• Penindakan
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP
(Peraturan/Keputusan Menteri/ Kepala Badan)

• Pemberian Sertifikat Produksi


Peraturan Kepala Badan POM RI Pangan Industri Rumah Tangga
Nomor HK.03.1.23.04.12.2205 Pangan (SPP-IRT)
Tahun 2012 tentang Pedoman
• Jenis Pangan dan jenis kemasan
Pemberian SPP – IRT
• Pemantauan dan pelaporan
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP
(Peraturan/Keputusan Menteri/ Kepala Badan)

• Cara Produksi Pangan yang Baik


untuk Industri Rumah Tangga
Peraturan Kepala Badan POM RI (CPPB-IRT)
Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 • Kewajiban IRTP dalam
Tahun 2012 tentang
menerapkan CPPB-IRT
CPPB – IRT
• Persyaratan-persyaratan yang
harus dipenuhi
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP
(Peraturan/Keputusan Menteri/ Kepala Badan)

• Tata Cara Pemeriksaan Sarana


Produksi Pangan Industri Rumah
Peraturan Kepala Badan POM RI Tangga
Nomor HK.03.1.23.04.12.2207 • Penentuan Level IRTP
Tahun 2012 tentang
Pemeriksaan Sarana
• Pencatatan ketidaksesuai dan
verifiasi tindak lanjut
ketidaksesuaian
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP
(Peraturan/Keputusan Menteri/ Kepala Badan)

• Peraturan atau regulasi


tersebut di atas dapat
dilihat di website Badan
Peraturan/ Keputusan Menteri/ POM RI, yaitu
Kepala Badan Lain
www.pom.go.id atau di
Balai Besar / Balai POM
setempat atau Dinas
Kesehatan Kabupaten /
Kota setempat.
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-
2 UNDANGAN UNTUK IRTP (Persyaratan lain)

• SNI
Persyaratan/ Standar lainnya
• Codex , dan lain-lain
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP

Persyar
atan

Pemeriksaa
n Sarana
IRTP

Proses
Proses
Mendapatk
Produksi an SPP-IRT
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP
(Proses mendapatkan SPP-IRT)
Pemilik/Penanggung
jawab IRTP: masuk
dalam kategori IRTP, Pemilik/
memiliki Sertifikat Penanggung jawab
Penyuluhan Keamanan IRTP:
Pangan - mengisi formulir
permohonan SPP-

IRTP Sarana Produksi: Hasil


pemeriksaan
IRT
- melampirkan
menunjukkan surat keterangan
rekomendasi level II atau izin usaha
dari instansi yang
Pangan yang berwenang
diproduksi : masuk - melampirkan
kategori diizinkan, jika rancangan label
tidak konsultasikan pangan
dengan Dinkes atau
BPOM setempat
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP
(Proses Produksi)

a.) Cara Produksi Pangan yang Baik Industri Rumah Tangga (CPPB-
IRT)
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia
Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012, setiap IRTP wajib
menerapkan CPPB-IRT ini.
Adapun persyaratan CPPB-IRT terbagi atas empat tingkatan,
yaitu “harus”, “seharusnya”, “sebaiknya”, dan “dapat”.
Untuk penjelasan lebih lanjut, dapat dibaca pada Modul
Mendesain dan Menerapkan CPPB-IRT.
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP
(Proses Produksi)

b.) Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP).


- Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan -> wajib menggunakan BTP yang diizinkan, BTP wajib diperiksa
keamanannya
- Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik
untuk Industri Rumah Tangga -> alat ukur harus akurat
-Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
239/MenKes/Per/V/1985 -> BTP yang dilarang digunakan
- Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia Nomor : HK.00.06.1.52.6635 Tentang
Larangan Pencantuman Informasi Bebas Bahan Tambahan Pangan Pada Label
Dan Iklan Pangan
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP
(Proses Produksi)

c.) Pelabelan dan iklan pangan


Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan -> Pencantuman label di dalam dan/atau pada
Kemasan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditulis atau dicetak dengan
menggunakan bahasa Indonesia serta memuat paling sedikit keterangan mengenai: nama produk;
daftar bahan yang digunakan; berat bersih atau isi bersih; nama dan alamat pihak yang
memproduksi atau mengimpor; halal bagi yang dipersyaratkan; tanggal dan kode produksi;
tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa; nomor izin edar bagi pangan olahan; asal usul bahan
pangan tertentu.
Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan -> nama produk; daftar
bahan yang digunakan; berat bersih atau isi bersih; nama dan alamat pihak yang memproduksi
atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia; tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa;
Nomor Pendaftaran Pangan; Kode Produksi
Keputusan Kepala Badan POM Republik No.HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 -> Ketentuan
pencantuman informasi nilai gizi
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP
(Proses Produksi)

d.) Pencantuman Tulisan Halal Pada Label Pangan


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
924/Menkes/SK/VIII/1996 -> Produsen yang akan mengajukan
permohonan pencantuman tulisan “Halal” wajib siap diperiksa oleh
Petugas Tim Gabungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ditjen
POM (sekarang Badan POM RI) dan Persetujuan pencantuman tulisan
Halal diberikan berdasarkan Fatwa dan Komisi MUI
Piagam Kerjasama Antara Menteri Kesehatan (sekarang Badan POM RI),
Menteri Agama dan Ketua Majelis Ulama Indonesia tanggal 21 Juni 1996
tentang Pelaksanaan Pencantuman Tulisan Halal Pada Label Makanan ->
Pencantuman label halal pada produk pangan akan ditangani bersama
antara tiga instansi tersebut.
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP
(Proses Produksi)

e.) Pengemasan pangan


Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan -> Setiap Orang yang
melakukan Produksi Pangan dalam kemasan wajib menggunakan bahan
Kemasan Pangan yang tidak membahayakan kesehatan manusia.
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan -> wajib melakukan pengemasan pangan secara benar dan
tidak menimbulkan pencemaran bahan pangan
Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012
tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk Industri Rumah Tangga ->
Kemasan yang dipakai kembali seperti botol minuman harus kuat, mudah
dibersihkan dan didesinfeksi jika diperlukan, serta tidak digunakan untuk
mengemas produk non-pangan
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP
(Proses Produksi)

f.) Pengemasan Kembali produk pangan


Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan -> Setiap orang
dilarang membuka kemasan akhir pangan untuk dikemas kembali dan
diperdagangkan.
Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
-> nama produk; daftar bahan yang digunakan; berat bersih atau isi
bersih; nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan
pangan ke dalam wilayah Indonesia; tanggal, bulan, dan tahun
kadaluwarsa; Nomor Pendaftaran Pangan; Kode Produksi
Produk pangan yang dihasilkan oleh industri pangan skala menengah dan
besar serta telah mempunyai nomor BPOM RI MD atau BPOM RI ML tidak
boleh dikemas kembali oleh IRTP
IDENTIFIKASI PERSYARATAN DALAM PERATURAN
3 PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK IRTP
(Pemeriksaan sarana IRTP oleh Dinkes)

Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor


HK.03.1.23.04.12.2205 tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian
Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga:
Pemeriksaan sarana dilakukan setelah pemilik atau penanggung jawab
telah memiliki sertifikat penyuluhan keamanan pangan
Pemeriksaan sarana produksi pangan IRT dilakukan oleh tenaga Pengawas
Pangan Kabupaten/ Kota dengan dilengkapi surat tugas yang diterbitkan
oleh Bupati/Walikota melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Hasil Rekomendasi Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga ini merupakan salah satu persyaratan untuk diterbitkannya SPP-IRT
4 PENUTUP

IRTP harus selalu cermat untuk


mengetahui perkembangan peraturan
perundang-undangan di bidang pangan.
Peraturan perundang-undangan terkait
pangan dapat diperoleh melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat
atau Balai Besar/Balai POM atau dengan
mengunduh website www.pom.go.id
atau www.bsn.go.id
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN
AMANKAN PANGAN
PANGAN
dan
dan
BEBASKAN
BEBASKAN PRODUK
PRODUK
dari
dari
BAHAN
BAHAN BERBAHAYA
BERBAHAYA

BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA


Terima kasih

Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha


Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
Badan POM RI
Jalan Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560
Telp/Fax : 021-42878701; 021-42875738
Email : subditp3d.pmpu@gmail.com, toppmpu@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai