Anda di halaman 1dari 20

PENGANTAR METODOLOGI

PENELITIAN (1)
Oleh: Prof. Dr.Frans Salesman, S.E.,M.Kes
PENGERTIAN ILMU
a. Pengertian ilmu dapat dirujukkan pada kata ‘ilm (Arab),
science (Inggris), watenschap (Belanda), dan
wissenschaf (Jerman). (Imam Syafi’ie, Konsep Ilmu
Pengetahuan dalam al-Qur’an (Yogyakarta: UII Press,
2000), hal. 26.)

b. R. Harre menulis ilmu adalah a collection of well-attested


theories which explain the patterns regularities and
irregularities among carefully studied phenomena, atau
kumpulan teori-teori yang sudah diuji coba yang
menjelaskan tentang pola-pola yang teratur atau pun
tidak teratur di antara fenomena yang dipelajari secara
hati-hati. (R. Harre, The Philosophies of Science, an
Introductory Survey (London: The Oxford University
Press, 1995), hal. 62.)
c. Pengetahuan yang dapat disepakati sehingga
menjadi suatu “ilmu”, menurut Archie J. Bahm
dapat diuji dengan enam komponen utama yang
disebut dengan six kind of science, yang
meliputi problems, attitude, method, activity,
conclusions, dan effects.

d. Seringkali ilmu diartikan sebagai pengetahuan,


tetapi tidak semua pengetahuan dapat
dinamakan sebagai ilmu, melainkan
pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara
tertentu berdasarkan-kesepakatan para ilmuwan
e.Akhirnya Ilmu dapat didefinisikan : Ilmu
adalah rangkaian aktivitas manusia yang
rasional dan kognitif dengan berbagai
metode berupa aneka prosedur dan tata
langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan
atau individu untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman,
memberikan penjelasan ataupun
melakukan penerapan. (The Liang Gie, Pengantar
Filsafat Ilmu, Liberty,Yogyakarta,1991,hal.90)
2. HAKEKAT ILMU
AKTIFITAS
(SEBAGAI PROSES)

ILMU
ILMU

METODE PENGETAHUAN
(SEBAGAI PROSEDUR) (SEBAGAI PRODUK)
ILMU SBG AKTIFITAS (PROSES)

1. Rasional Proses pemikiran yang berpegang


pada kaidah-kaidah logika

Ilmu
Sbg 2. Kognitif Proses mengetahui dan
Aktifitas memperoleh pengetahuan

- Mencapai kebenaran
- Memperoleh pemahaman
3. Teknologis
- Memberikan penjelasan
- Melakukan penerapan dengan
melalui peramalan atau
pengendalian
ILMU SBG METODE ILMIAH (PROSEDUR)
-Pengamatan - Percobaan
- Pengukuran - Survey
1. Pola Prosedural
- Deduksi - Induksi
- Analisis - Lainnya

1. Menentuan Masalah
2. Tata Langkah 2. Perumusan Hipotesis (bila Perlu)
Ilmu 3. Pengumpulan Data
Sbg 4. Penurunan Kesimpulan
Metode 5. Pengujian Hasil
Ilmiah
3. Berbagai Teknik - Daftar pertanyaan
- Wawancara
- Perhitungan
- Pemanasan
- Lainnya
4. Aneka Alat
- Timbangan
- Meteran
- Perapian
- Komputer
- Lainnya
ILMU SBG PENGETAHUAN ILMIAH (PRODUK)

Obyek Material
1. Segi Obyek
Pengetahuan
Obyek Formal
Ilmu Sbg
Pengetahuan
Ilmiah - Empiris
2. Segi Sifat - Sistematis
Pengetahuan - Obyektif
- Analitis
- Verifikatif
3. DIMENSI ILMU
1. Dimensi ekonomik
2. Dimensi linguistik
1. Cabang Ilmu 3. Dimensi matematis
4. Dimensi politik
5. Dimensi psikologis
6. Dimensi sosiologi

Dimensi
2. Pengetahuan 1. Dimensi filsafati
Ilmu reflektif-abstrak 2. Dimensi logis

1. Dimensi Kebudayaan
2. Dimensi sejarah
3. Aspek realitas 3. Dimensi kemanusiaan
4. Dimensi rekreasi
5. Dimensi sistem
6. Dimensi lainnya
5. PENGGOLONGAN PENGETAHUAN ILMIAH

A. Ilmu Teoritis
1. Ragam Ilmu B. Ilmu Praktis

Pembagian
Sistematis I. Ilmu Matematis
Pengetahuan
II. Ilmu Fisis
Ilmiah
III. Ilmu Biologis
2. Jenis Ilmu IV. Ilmu Psikologis
V. Ilmu Sosial
VI. Ilmu Linguistik
VII. Ilmu Interdipliner
Dalam pengembangan ilmu, menggunakan Logika
Deduktif dan Induktif.
Kegunaan logika

a. Membantu setiap orang yang mempelajari logika


untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap,
tertib, metodis dan koheren.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak,
cermat, dan objektif.
c. Menambah kecerdasan dan meningkatkan
kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
d. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir
sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
e. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan
menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan, serta kesesatan.
f. Mampu melakukan analisis terhadap suatu
kejadian.
g.Terhindar dari klenik, tahayul, atau
kepercayaan turun-temurun (bahasa
Jawa: gugon-tuhon).
Apabila sudah mampu berpikir rasional, kritis,
lurus, metodis dan analitis sebagaimana
tersebut pada butir pertama maka akan
meningkatkan citra diri seseorang
METODE ILMIAH
SEJARAH PERKEMBANGAN METODE ILMIAH

1. JAMAN SEBELUM MASEHI


Di dalam buku kedokteran Mesir kuno, yakni the
Edwin Smith papyrus, (kira-2 1600 SM) disebutkan
bahwa beberapa komponen dasar metode ilmiah
telah dilakukan seperti pengujian (examination),
diagnosa, treatment dan prognosis terhadap suatu
penyakit;
Di Babilonia, sebagaimana termaktub dalam buku
The Ebers papyrus (kira-2 1550 SM) juga sudah
terdapat upaya pembuktian secara empirik.
2. YUNANI KUNO (500 SM)
BEBERAPA KOMPONEN DASAR METODE
ILMIAH TELAH DILAKUKAN PADA MASA INI.
BAHKAN GEOMETRI TELAH DIJADIKAN
UKURAN UNTUK MEMBUAT SEPATU DI DI
YUNANI PADA MASA ITU.
• TEORI PRAGMATIS
(Charles S. Peirce).
Suatu pernyataan adalah Benar, jika pernyataan itu
atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai
kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
“ Kebenaran ini didasarkan kepada
perspektif waktu”.
Kelompok ini percaya pada agama sebab agama
memberi pegangan moral

16
Tahapan Metode Penelitian
1) Menemukan masalah Penelitian
2)Merumuskan masalah dengan konkrit
3) Membaca hasil Penelitian sebelumnya
yang relevan
4)Menemukan teori dan konsep yang telah
ada
5)Mengajukan hipotesis
6) Merumuskan hubungan antar variabel
7) Memilih strategi atau metode Penelitian.
8)Menentukan sampel dan besar sampel
9) Menentukan variabel dan DO Variabel
10) Metode Pengumpulan Data
11) Metode Analisis Data;
12) Menguji Validitas dan Realiblitas
13) Uji Coba Kuesioner
14) Wawancara dengan Responden
13) Koding dan Entri Data
14) Analisis Statistik
15) Pembahasan Hasil Penelitian
16) Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai