Anda di halaman 1dari 22

REFRIGERATOR DI INDUSTRI

SEMEN
PT SEMEN GRESIK

Elvina Kiki Damayanti 40040118650049


Yunita Dwiyanti 40040118650055
Bagus Adhi Nugraha 40040118650060
Lulu Nafysatul Alwy 40040118650064
REFRIGERASI

Refrigerasi adalah suatu usaha untuk memelihara


tingkat suhu dari suatu produk atau ruangan
supaya suhunya lebih rendah dari suhu lingkungan
sekitarnya dengan cara menyerap panas dari
produk atau ruangan lalu membuangnya keluar.
Refrigerator

Refrigerator adalah suatu rangkaian mesin atau


motor yang mampu bekerja untuk menghasilkan
suhu dingin atau temperature rendah.
Proses dalam Unit Mesin
Refrigerasi
1. Penguapan
Proses refrigeran cair yang berada dalam
evaporator menguap pada suhu tetap. Mesikupun
sudah menyerap panas dari produk atau ruangan
yang didinginkan, saat menyerap panas
penguapan tersebut tidak disertai oleh kenaikan
suhu yang melonjak
2. Pemampatan
pemampatan adalah suatu cara refrigeran yang
berupa uap dingin dari evaporator dihirup oleh
kompresor dan seterusnya dimampatkan sampai
suhu dan tekanannya berubah menjadi tinggi.
Setelah dimampatkan selanjutnya refrigeran
tersebut ditekan ke kondensor.
3. Pengembunan
Proses pengembunan adalah membuang panas dari
refrigeran yang bersuhu dan bertekanan tinggi di dalam
kondensor dimana pada saat medium pengembunannya
dapat berupa air atau udara yang menyebabkan panas
refrigeran diserap oleh medium tersebut

4. Pemuaian
Pemuaian adalah cara untuk mengatur atau merubah
bentuk refrigeran supaya memuai atau mengembun
dengan maksud untuk mempercepat terjadinya uap
refrigeran dingin pada evaporator
4. Pemuaian
Pemuaian adalah cara untuk mengatur atau merubah
bentuk refrigeran supaya memuai atau mengembun
dengan maksud untuk mempercepat terjadinya uap
refrigeran dingin pada evaporator
Refrigerator di Industri
Semen
Pendinginan klinker sangat penting untuk konsumsi panas
pada kiln dan kualitas semen. Proses ini dilakukan oleh
sebuah alat pendingin. Ada tiga tipe dari pendingin yang
umum digunakan : rotary coolers, planetary coolers dan
grate coolers.

Rotary cooler planetary cooler grate cooler


Refrigerator dalam Industri
Semen
PT Semen Gresik
Proses pendinginan (Clinker Cooler)

Clinker panas yang keluar dari kiln dengan temperature


sekitar 1400°C turun ke clinker cooler untuk pendinginan
sampai temperature 100°C diatas udara ambient. Clinker
cooler yang digunakan adalah jenis reciprocating grate
cooler yang terdiri atas 9 kompartemen. Sebagai media
pendingin digunakan udara yang dihasilkan oleh 14 fan
dan terhembus kedalam kompartemen.
Clinker halus dengan temperature +229°C tertarik
oleh cooler vent fan masuk dan menempel ke dalam
electrostatic precipitator yang bermuatan positif.
Clinker cooler memilki tiga section dengan tiga pompa
hidrolik untuk menggerakkan grade plate. Section 1
terdapat venting diatas ruang-ruang udara dibawah
grade plate, sedangkan untuk section 2 dan 3 tidak
ada.
Apabila terjadi gangguan pada electrostatic precipitator akibat
temperature clinker yang masuk terlalu tinggi (>350°C), maka
untuk menghindari terjadinya ledakan, electrostatic
precipitator dimatikan, sehingga clinker akan terlepas dari
dinding electrostatic precipitator  terbawa oleh cooler vent fan
dan keluar bersama-sama ke lingkungan melalui electrostatic
precipitator stack. Pada electrostatic precipitator terdapat
water spray untuk mendinginkan debu yang masuk agar
suhunya tidak > 300°C. Clinker yang masih kasar dihancurkan
terlebih dahulu oleh clinker breaker, kemudian masuk ke drag
belt conveyor dan akhirnya masuk ke dalam dome.
Grate Cooler
Grate cooler reciprocating berpendingin udara mempunyai

beberapa fungsi dasar antara lain:

1. Memberikan pendinginan yang cepat pada klinker.

2. Mendinginkan klinker dengan cara panas material diserap oleh

udara yang dihembuskan oleh fan dimana udara ini kemudian

disebut sebagai udara sekunder, hal ini efektif secara ekonomi dan

stabilisasi kiln atau operasi tungku ruang bakar.

3. Mendinginkan klinker hingga temperaturnya menjadi kurang lebih

100ºC sehingga aman ketika material tersebut akan ditangani oleh

hammer crusher.

4. Mengantarkan klinker ke hammer crusher dimana selanjutnya

akan diteruskan ke conveyor bertemperatur rendah.

5. Mengatur ukuran dari suatu material yang akan melalui hammer


Gambar Grate Cooler
dengan 2 Grate Plate
Keterangan :
1. Grate 1
2. Grate 2
3. Breaker
4. Hydraulic Drive
5. Hopper
6. Hydraulic Cylinder
7. Drag Cain
8. Fan Airation
9. Casing Cooler
Prinsip Kerja Grate Cooler
1. Klinker yang keluar dari kiln jatuh di atas grate plate bagian depan

(mulden plate) membentuk suatu tumpukan (bed) dengan ketebalan

tertentu.

2. Udara pendinginan klinker ditiup dengan sejumlah fan dari bawah plate

menembus kisi-kisi grate plate dan bed klinker di atas grate plate.

Sehingga terjadi kontak antara udara pendingin dengan klinker panas,

dengan adanya kontak tersebut maka terjadi pepindahan panas (efek

pendinginan klinker). Sisa udara pendinginan masuk ke dalam kiln

sebagai udara bakar (udara sekunder) dan udara pendingin masuk ke

dalam calsiner (udara tersier) dan selebihnya dihisap oleh fan sebagai

udara buang setelah terlebih dahulu melalui alat penangkap debu (EP).
3. Grate plate dipasang dengan susunan baris selang-seling

antara baris yang statis dan baris yang bergerak maju

mundur, dengan adanya gerakan tersebut klinker

bergerak terdorong ke belakang dan seterusnya menuju

ke clinker crusher selanjutnya ke chan conveyer.

4. Grate plate digerakkan dengan hydraulic drive. Klinker

yang berukuran halus akan turun ke bawah menembus

kisi-kisi grate plate dan ditampung di dalam hopper yang

dilengkapi dengan flap damper dan sensor level. Flap

damper akan membuka secara automatis apabila hopper

penuh dan klinker jatuh diterima drag chain menuju chain


5. Untuk menjaga ketebalan material di atas grate cooler

(grate plate) konstan di pasang satu buah fan pendingin

khusus jika tekanan fan naik secara automatis grate plate

akan bergerak lebih cepat demikian pula sebaliknya.

6. Untuk material yang berukuran besar masuk pada

breaker/crusher untuk dipecah dan hasilnya akan keluar

bercampur dengan material dari grate plate cooler menuju

alat transport.
Cooler Upset Condition

1. Geyser Effect
• Terjadi ketika terlalu banyak udara diatas grate
cooler dan udara secara langsung menembus
clinker bed
• Tindakan yang harus dilakukan adalah naikkan
pressure undergrate dengan menurunkan
speed grate cooler, ini akan menaikkan
ketebalan clinker bed atau dapat dilakukan
dengan menurunkan airflow
2. Snowman Formation
• Timbunan material melting di dalam inlet cooler yang
mengganggu aliran udara ke kiln sebagai akibat dari
kondisi kiln yang tidak stabil yang biasanya ditandai
dengan adanya kenaikan pressure undergrate secara
tajam dan disertai dengan kenaikan speed grate
• Tindakan yang dilakukan adalah dengan mengurangi
panas pembakaran, mengurangi kiln speed, dan
menaikkan cooler airflow
3. Red River
• Lapisan tipis clinker yang sangat panas diatas lapisan
clinker normal yang mengalir lebih cepat ke cooler
discharge end
• Tindakan yang dapat dilakukan adalah menaikkan
distribusi clinker bed dengan menaikkan ketebalannya
dalam cooler, mengoptimalkan distribusi udara dalam
cooler, memastikan clinker chemistry dari hasil
pembakaran normal
Keuntungan Grate Cooler

■ Kapasitas klinker yang dihasilkan lebih besar


■ Suhu klinker yang dihasilkan cukup rendah
■ Dapat menyediakan udara tertier untuk
pembakaran precalsiner
Kekurangan Grate
Cooler
■ Castable pada grate cepat rusak
■ Bahan bakar yang dibutuhkan banyak karena
kapasitasnya yang besar

Anda mungkin juga menyukai