Anda di halaman 1dari 19

Eutanasia & Infertilitas

Oleh :
Kelompok III

ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU 2019
Definisi

Euthanasia secara etimologi berasal dari


bahasa yunani
“ue” normal atau baik,
“thanatos” mati.

Euthanasia berarti kematian secara baik


atau mudah tanpa penderitaan
Macam-macam Euthanasia
Euthanasia pasif, yakni mempercepat kematian dengan cara
menolak memberikan pertolongan medis, atau menghentikan
proses perawatan medis yang sedang berlangsung.

Euthanasia aktif yakni mempercepat kematian dengan mengambil


tindakan yang baik secara langsung maupun tidak langsung
mengakibatkan kematian,

Euthanasia sukarela yakni mempercepat kematian atas persetujuan


atau permintaan pasien.

Euthanasia tidak sukarela (involuntary) yakni mempercepat


kematian tanpa persetujuan atau permintaan pasien. Bahkan bisa
jadi bertentangan dengan kehendak pasien.

Euthanasia nonvoluntary yakni mempercepat kematian atas sesuai


dengan keinginan pasien yang disampaikan melalui pihak ketiga,
misalnya keluarga, atau atas keputusan pemerintah.
Aspek Hukum Euthanasia
Untuk jenis
euthanasia • Pasal 338 KUHP : “ Barang siapa dengan sengaja
aktif maupun menghilangkan jiwa orang lain, dihukum karena
maker mati, dengan penjara selama-lamanya lima
pasif tanpa belas tahun”.
• Pasal 340 KUHP : “Barang siapa dengan sengaja den
perintah, direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang
lain, dihukum, karena pembunuhan
beberapa direncanakan (moord) dengan hukuman mati atau
penjara selama-lamanya seumur hidup atau penjara
pasal yang sementara selama-lamanya dua puluh tahun”.
berhubungan • Pasal  359 KUHP : “Barang siapa kerena salah
menyebabkan matinya orang dihukum penjara
dengan selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-
lamanya satu tahun.
euthanasia
adalah :
Aspek Hak Azazi

• Hak azasi manusia (HAM) selalu dikaitkan dengan hak hidup, hak damai

dan sebagainya. Tapi tidak tercantum jelas adanya hak seseorang untuk

mati. Mati sepertinya justru dihubungkan dengan pelanggaran HAM,

terbukti dari aspek hukum euthanasia yang cenderung menyalahkan tenaga

medis dalam pelaksanaan euthanasia. Euthanasia jelas melanggar, UU RI

No. 39 tahun 1999 tentang HAM, yaitu Pasal 4, Pasal 9 ayat 1, Pasal 32,

Pasal 51, Pasal 340, Pasal 344, dan Pasal 359


Aspek Agama
Aspek
Aspek Ilmu
Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan Kelahiran & kematian
Iptekdok
Iptekdok dapat
dapat merupakan hak prerogatif
memperkirakan
memperkirakan kemungkinan
kemungkinan Tuhan dan bukan hak manusia
keberhasilan
keberhasilan upaya
upaya tindakan
tindakan sehingga tidak ada seorangpun
medis
medis untuk
untuk mencapai
mencapai di dunia ini yang mempunyai
kesembuhan
kesembuhan atau
atau pengurangan
pengurangan hak untuk memperpanjang atau
penderitaan
penderitaan pasien.
pasien. memperpendek umurnya
sendiri
Syarat Dilakukannya Euthanasia

1. Orang yang ingin diakhiri hidupnya adalah orang yang benar-benar


1. Orang yang ingin diakhiri hidupnya adalah orang yang benar-benar
sedang sakit dan tidak dapat diobati misalnya kanker.
sedang sakit dan tidak dapat diobati misalnya kanker.
2. Pasien berada dalam keadaan terminal, kemungkinan hidupnya kecil dan
2. Pasien berada dalam keadaan terminal, kemungkinan hidupnya kecil dan
tinggal menunggu kematian.
tinggal menunggu kematian.
3. Pasien harus menderita sakit yang amat sangat, sehingga penderitaannya
3. Pasien harus menderita sakit yang amat sangat, sehingga penderitaannya
hanya dapat dikurangi dengan pemberian morfin.
hanya dapat dikurangi dengan pemberian morfin.
4. Yang boleh melaksanakan bantuan pengakhiran hidup pasien, hanyalah
4. Yang boleh melaksanakan bantuan pengakhiran hidup pasien, hanyalah
dokter, keluarga yang merawat pasien dan ada dasar penilaian dari dua
dokter, keluarga yang merawat pasien dan ada dasar penilaian dari dua
orang dokter spesialis yang menentukan dapat tidaknya dilaksanakan
orang dokter spesialis yang menentukan dapat tidaknya dilaksanakan
euthanasia.
euthanasia.
Contoh Kasus
Eutanasia
• Seorang wanita usia 50 tahun menderita penyakit kanker
payudara yang telah resisten terhadap kemoterapi dan
radiasi. Wanita tersebut mengalami nyeri tulang yang
hebat dimana sudah tidak dapat lagi di atasi dengan
pemberian dosis morphin intravena. Hal itu ditunjukkan
dengan adanya rintihan ketika istirahan dan nyeri
bertambah hebat saat wanita itu merubah posisinya.
Walaupun pasien tampak bias tidur namun iya sering
minta diberikan obat analgesic, dan keluarganya pun
meminta untuk dilakukan penambahan dosis pemberian
obat. Saat dilakukan diskusi perawat disimpulkanbahwa
penambahan dosis obat dapat mempercepat kematian
pasien.
Pemecahan masalah
1. Mengembangkan data dasar

2. Mengidentivikasi konflik .

3. Tindakan alternative tentang rangkaian tindakan yang direncanakan


dan konsekuensi
• Tidak menuruti keinginan klien
• Tidak menuruti keinginan klien dan perawat membantu untuk manajemen nyeri
• Menuruti keinginan klien untuk menambah dosis obat namun tidak sering dan apabila
diperlukan

4. Membuat keputusan
Definisi

Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah


sekurang kurangnya satu tahun berhubungan seksual
sedikitnya empat kali seminggu tanpa kontrasepsi (Heffner
& Schust, 2008)
Jenis infertilitas
Infertilitas primer adalah kalau istri belum
pernah hamil walaupun bersanggama
tanpa usaha kontrasepsi dan dihadapkan
pada kepada kemungkinan kehamilan
selama dua belas bulan.

Infertilitas sekunder adalah kalau istri


pernah hamil, namun kemudian tidak
terjadi kehamilan lagi walaupun
bersanggama tanpa usaha kontrasepsi dan
dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilan selama dua belas bulan (Ilyas,
2008).
Etiologi Infertilitas
Penyebab infertilitas pada wanita sebagai berikut :
• Hormonal
• Obstruksi
Tuba falopii yang tersumbat bertanggung jawab
sepertiga dari penyebab infertilitas.
• Faktor local
Faktor-faktor lokal yang menyebabkan infertil pada
wanita adalah fibroid uterus yang menghambat
implantasi ovum.
Penyebab infertilitas
pada pria adalah sebagai
berikut;
• Gangguan
Spermatogenesis
• Obstruksi
Obstruksi atau
sumbatan merupakan
salah satu penyebab
infertil pada pria.
Penanganan
?
• Inseminsi buatan
Inseminasi adalah suatu teknik untuk membantu spermatozoa pria sampai
pada tempat untuk membuahi sel telur wanita dalam organ reproduksi
wanita.  
• Fertilisasi In Vitro (FIV)
FIV (Fertilisasi = pembuahan sel telur oleh spermatozoa; In vitro = di luar
tubuh) atau dalam masyarakat dikenal dengan istilah “bayi tabung”
merupakan salah satu jalan keluar bagi pasangan suami istri yang belum
memiliki anak. Pada teknik ini, sel telur matang yang dihasilkan akan
• Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI)
ICSI merupakan teknik untuk membantu pembuahan dengan cara
menyuntikan satu sel sperma langsung ke sel telur.
• Gamete Intrafallopian Transfer (GIFT)
GIFT merupakan teknik untuk membantu pembuahan dengan cara
mengambil sel telur dari ovarium, lalu dipertemukan dengan sel sperma yang
sudah dibersihkan.
• Zygote Intrafallopian Transfer (ZIFT)
ZIFT merupakan teknik pemindahan zigot (sel telur yang telah dibuahi).  

Anda mungkin juga menyukai