Anda di halaman 1dari 7

PRINSIP EKSKLUSI

Disusun oleh :
1. Mita Afriyani (F1C018015)
. 2. Muhammad Andre Ramadhan (F1C018017)
Kumpulan bilangan kuantum yang
berbeda untuk masing-masing
elektron dalam suatu atom
Dalam konfigurasi normal sebuah atom hidrogen , elektron
berada dalam keadaan kuantum terendah. Bagaimanakah
konfigurasi atom yang lebih kompleks? Apakah semua 92
elektron dalam atom uranium dalam keadaan kuantum yang
sama, yang bisa dibayangkan, barangkali, sebagai partikel-
partikel yang berdesak-desak pada pada orbit Bohr tunggal
bersama sama mengelilingi inti? Banyak bukti-bukti yang
menunjukkan bahwa hipotesis seperti itu tidak mungkin terjadi.
Unsur yang bilangan berdekatan dapat
mempunyai perilaku kimiawi sangat berbeda

Salah satu contoh ialah perbedaan besar perilaku kimiawi


yang ditunjukkan oleh unsur tertentu yang struktur atomiknya
hanya berbeda satu elektron saja misalnya, unsur beratomik 9,
10, dan 11 berturut turut adalah gas halogen fluorine, gas
mulia neon, dan logam alkali natrium. Karena struktur elektron
sebuah atom mengendalikan interaksi dengan atom lain, maka
sulit bagi kita untuk mengerti mengapa sifat kimiawi unsur
harus berubah secara mendadak dengan berubahnya bilangan
atomik bila seluruh elektron atom itu ada dalam keadaan
kuantum yang sama.
Prinsip Eksklusi
Pada tahun 1925, Wolfgang Pauli menemukan
prinsip pokok yang mengatur konfigurasi
elektronik eksklusinya (larangannya) menyatakan
bahwa tidak terdapat dua elektron dalam sebuah
atom yang dapat berada dalam keadaan kuantum
yang sama. Masing-masing elektron dalam
sebuah atom harus memiliki kumpulan bilangan
kuantum n, l, mi, ms yang berbeda.
Spektrum memberi petunjuk
◦ Pauli menemukan prinsip eksklusi ketika ia mempelajari
spektrum atomik. Dalam spektrum setiap unsur selain
hidrogen, tidak terdapat sejumlah garis, garis ini bersesuaian
dengan transisi dari keadaan yang memiliki kombinasi
bilangan kuantum tertentu. Jadi, dalam helium tidak teramati
transisi dari konfigurasi keadaan dasar kuantum tertentu.
Kedua spin elektron berarah sama, sehingga menghasilkan
spin total 1, walaupun transisi dari konfigurasi keadaan dasar
dengan spin elektron berlawanan, sehingga spin totalnya nol
teramati.
◦ Pada keadaan yang absen (tidak ada), bilangan
kuantum kedua elektron harus sama dengan n = 1, l
= 0, mi = 0, ms = ½ sedangkan dalam keadaan yang
ada, satu elektron memiliki ms = ½ dan yang lainnya
ms = - ½ . Pauli menunjukkan setiap keadaan atomik
yang tak teramati mengandung dua atau lebih
elektron dengan bilangan kuantum yang identik, dan
prinsip eksklusi merupakan pernyataan dari hasil
eksperimen tersebut.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai