LANGKAH LANGKAH

DIAGNOSIS
Anamnesis
Identitas Pasien
Nama: Ny. X
Umur : 24 tahun
Alamat : -
Pekerjaan : -
Keluhan utama: Benjolan pada leher, jantung berdebar-debar,
gemetar pada kedua tangan
Keluhan penyerta: Berat badan menurun tiga bulan terakhir
meskipun nafsu makan meningkat
Riwayat penyakit sebelumnya: -
Riwayat pengobatan: -
Riwayat keluarga: -
Melakukan Pemeriksaan Fisis
Inspeksi: Melihat keadaan pasien secara umum, dari kepala ke kaki

Menilai ada tidaknya sianosis pada bibir, ikterus pada sklera, dan anemis
pada konjungtiva.
Melihat daerah leher pasien, pada pemeriksaan ini ditemukan adanya
benjolan pada leher, dapat dikaitkan dengan pembesaran tiroid atau
hipertiroidisme. kemudian melanjutkan inspeksi pada bagian dada,
perut, dan ekstremitas. Pada ekstremitas atas didapatkan tremor pada
kedua tangan hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas
saraf
simpatis oleh pengaruh hormon tiroid.
Perfusi:Melakukan perabaan pada leher menyusuri V. Jugularis, palpasi juga

dilakukan pada dinding thorax sesuai dengan keluhan pasien berupa

jantungberdebar-debar.
Palpasi: Melakukan palpasi pada daerah thorax untuk menemukan ada tidaknya
cairan pada rongga thorax, mengetahui ada tidaknya kelainan pada rongga
thorax.
Auskultasi: Mendengarkan suara normal dari jantung, dan paru-paru serta

memastikan apakah keluhan pasien berasal dari gangguan di rongga

thorax dan abdomen atau tidak.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan T3, T4 serum
2. Tes TSH Pemeriksaan untuk fungsi thyroid  dapat
menggunakan deteksi hormone Thyroid Stimulating
Hormone (TSH).
3. Tes TSH dilakukan pada suspek hipertiroid dengan
FT3 dan FT4 normal.
 Kadar normal atau nilai rujukan :
T3 total      :      70- 190    ng/dl
T4 total      :        5 - 12        ug/dl
FT3           :   2,3 - 4,2    pg/ml
FT4           :    0,7-1,55    ng/dl
TSH           :   0,27-4,7    uIU/L

(Referensi: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. Situasi dan Analsisi Penyakit
Tiroid. Jakarta)