Anda di halaman 1dari 20

PENYAKIT TIROID

K
E
L
O
M
Nama kelompok : P
1. Aprilia Kurnia Asih (1801238)
2. Fitri Suryani (1801240)
O
3. Rahmi Marliyeni (1801252) K
4. Sri Sudewi (1801251)
5. Winda Wulandari (1801253)
4
DEFENISI

Penyakit Tiroid
Gangguan tiroid mencakup berbagai keadaan
penyakit yang mempengaruhi tiroid produksi
hormon atau sekresi yang mengakibatkan
perubahan dalam stabilitas metabolisme.
Hormon tiroid merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Hormon ini berperan dalam diferensiasi, pertumbuhan, metabolisme, dan
fungsi fisiologis hampir semua jaringan.
Hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yaitu Tiroksin (T4)
dan triiodotironin (T3) yang dibentuk pada tiroglobulin. Pembentukan
hormon tiroid diatur oleh Thyroid Stimulating Hormone (TSH).

Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar tiroid terbesar pada tubuh


manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di
bawah laring. 
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan
terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan
oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.

Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara


mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih
banyak glukosa.
Menurut kelainan fungsinya, gangguan tiroid dibedakan dalam 3 jenis :

a.Hipotiroid : Kumpulan manifestasi klinis akibat berkurang/berhentinya


produksi hormonetiroid.

b.Hipertiroid disebut juga tirotoksikosis, merupakan kumpulan manifestasi


klinis akibatkelebihan hormone tiroid.
PENYAKIT GRAVE PENYAKIT GOITER /
GONDOK

PENYAKIT
TIROTOKSIKOSI
S
PENYAKIT HASHIMOTO’S THYROIDITIS
1. Hipertiroid
Gejala penyakit kelenjar tiroid akibat hipertiroid terbagi menjadi dua yaitu gejala
umum dan gejala spesifik terhadap organ tubuh di mana hormon ini bekerja.
Gejala umum dari hipertiroid yaitu tidak tahan terhadap udara panas, mudah
lelah, leher membesar, penurunan berat badan, sering lapar, sering buang air
besar.
Sementara, gejala spesifik dari hipertiroid antara lain:
 Sistem pencernaan: banyak makan, haus, muntah, sulit menelan, pembesaran
limfa.
 Sistem reproduksi: gangguan siklus haid, penurunan libido,
kemandulan, ginekomastia pada laki-laki.
 Kulit: keringat berlebihan, kulit basah, rambut rontok.

 Psikis dan saraf: labil, mudah tersinggung, sulit tidur, tangan gemetar.

 Jantung: jantung berdebar-debar, gangguan irama jantung, hipertensi, gagal


jantung.
 Sistem otot dan tulang: mudah lelah, nyeri tulang, osteoporosis.

Pada hipertiroid yang disebabkan oleh penyakit Graves, biasanya ditemukan


gejala lain, seperti pembengkakan di tulang kering kaki, bola mata yang
menonjol, penurunan penglihatan, penglihatan ganda dan luka di kornea mata.
2. Hipotiroid
Gejala penyakit hipotiroid bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Namun,
secara umum gejala hipotiroid cenderung berkembang perlahan, sering kali selama
beberapa tahun.
Awalnya mungkin tidak menyadari gejala hipotiroid, seperti kelelahan dan kenaikan berat
badan. Namun, semakin lama kondisi ini akan membuat proses metabolisme terus
melambat. Jika ini terjadi akan semakin merasakan gejala yang lebih jelas.
Gejala hipotiroid mungkin termasuk kelelahan, lebih sensitif terhadap udara dingin,
sembelit, kulit kering, wajah membengkak, suara serak, otot melemah, kadar kolesterol
meningkat, nyeri otot, kekakuan, sendi membengkak atau kaku, periode menstruasi tidak
teratur dan terasa lebih berat, rambut menipis, denyut jantung melambat, depresi, datau
gangguan memori.
Jika hipotiroid tidak diobati, tanda dan gejala akan semakin parah. Stimulasi kelenjar tiroid
untuk melepaskan lebih banyak hormon dapat menyebabkan kelenjar tiroid membengkak
(gondok).
Selain itu, juga menjadi pelupa, lambat dalam berpikir, atau merasa stres.
 Hipotiroid yang berkelanjutan, atau dikenal sebagai myxedema, jarang terjadi, tetapi ketika
kondisi ini terjadi dapat mengancam jiwa. Gejalanya termasuk tekanan darah rendah,
penurunan pernapasan, penurunan suhu tubuh, lambat dalam merespon dan bahkan koma.
Dalam kasus yang ekstrim, myxedema bisa berakibat fatal.
PREVALENSI
PENYAKIT
TIROID

 Angka insidensi tahunan kanker tiroid bervariasi di seluruh


dunia yaitu dari 0,5-10% per 100.000 populasi. Karsinoma
tiroid mempunyai angka prevalensi yang sama dengan
multipel mieloma. Karsinoma tiroid ini merupakan jenis
keganasan jaringan endokrin yang terbanyak, yaitu 90% dari
seluruh kanker endokrin.
ETIOLOGI

Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir


tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan
mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping
jakun.

Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin,


maka tubuh akan merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan
berat badan bertambah. Sebaliknya jika terlalu banyak, tubuh akan
berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan
berkurang dan produksi hormon tiroid yang tidak memadai akan
mengakibatkan ketidakseimbangan reaksi kimia dalam tubuh.
LANJUTAN

Ada beberapa penyebab nya yaitu :


 penyakit autoimun,

 terapi radiasi,

 operasi tiroid,

 obat-obatan tertentu seperti interferon dan amiodarone,


menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid dan menyebabkan
masalah tiroid.
 Gangguan tiroid juga dapat disebabkan oleh infeksi, seperti
virus atau bakteri, yang bekerja dengan cara yang sama
seperti antibodi menyebabkan peradangan pada kelenjar.
DIAGNOSA
1. Pemeriksaan laboratorium 
Jika dari anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien dicurigai mengarah ke suatu kelainan
dari kelenjar tiroid, biasanya dokter akan memintakan pasien melakukan pemeriksaan
darah berupa pemeriksaan TSH (thyroid-stimulating hormone).
2. Ultrasound tiroid (USG)
USG tiroid merupakan pemeriksaan yang umumnya digunakan untuk nodul tiroid.
Pemeriksaan ini berguna menentukan apakah isi suatu nodul tiroid itu padat atau cair.
Selain itu USG ini juga dapat membantu dokter untuk menentukan jumlah dan ukuran
dari nodul tiroid tersebut.
3. Biopsi
Biopsi yang digunakan paling sering adalah dengan cara biopsi jarum halus (fine-needle
biopsy). Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukan suatu jarum ke tiroid dan
membebaskan sebagian kecil jaringan atau cairan pada area yang pemeriksa inginkan.
Lalu jaringan tersebut kemudian diamati di bawah mikroskop oleh ahli patologi anatomi
untuk mencari tanda-tanda adanya suatu keganasan.
4. CT scan
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan luas, ukuran serta dapat pula menilai organ-
organ lain sekitar tiroid (seperti trakea, esofagus dll) apakah mengalami suatu kelainan
atau tidak.
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RESIKO

Hipertiroid Hipotiroid

1. Umur 1. Riwayat penyakit tiroid


2. Jenis Kelamin
2. Riwayat keluarga dengan
3. Kinetik
penyakit tiroid
4. Merokok
5. Stres 3. Diagnosa penyakit
6. Riwayat Penyakit Keluarga yang autoimmune
berhubungan dengan autoimun 4. Perempuan di atas usia 50
7. Zat Kontras yang Mengandung tahun
Iodium
5. Pasien lanjut usia
8. Obat-obatan yang menyebabkan
penyakit tiroid 6. Perempuan post pasrtum 6
9. Lingkungan minggu sampai 6 bulan
Tanda dan
gejala
penyakit
tiroid

 Otak : lemah, lelah, mengantuk, depresi, kemampuan bicara


menurun,gangguan ingatan.
 Mata : sakit kepala, gangguang penglihatan, edema
periorbital
 Telinga, hidung, tenggorokan : suara serak

 Kelenjar tiroid : pembesaran tiroid/goiter noduler atau difusa

 Saluran cerna : sulit buang air besar (konstipasi), BB naik

 Kulit : tidak tahan dingin, produksi keringat berkurang.


pi No n-
Tera ogi
a ko l
Farm

 Diet yang diberikan harus tinggi kalori, yaitu memberikan


kalori 2600-3000 kalori per hari baik dari makanan maupun
dari suplemen.
 Konsumsi protein harus tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg
berat badan ) per hari untuk mengatasi proses pemecahan
protein jaringan seperti susu dan telur.
 Olah raga secara teratur.

 Mengurangi rokok, alkohol dan kafein yang dapat


meningkatkan kadar metabolisme.
ra p i
Te og i
a ko l
Far m
A. THIOUREAS (THIONAMIDES)
• Obat golongan tionamid yang beredar ialah propylthiourasil (PTU), carbimazole, tiamazole, methimazole.
Mekanisme kerja dari golongan ini menghambat proses inkorporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin, dan juga
menghambat penggabungan residu yodotirosil ini untuk membentuk yodotironin.

B.IODIDA
Obat golongan iodida yang beredar ialah potassium iodide, lugol solution.

Penghambat ion iodida adalah obat yang dapat menghambat transpor aktif ion iodida ke dalam kelenjar tiroid.

C. Iodine RADIOAKTIF
• Obat golongan ini yang beredar ialah Sodium iodida atau natrium iodida.
Umumnya sinar radioaktif yang dipancarandapat menimbulkan kerusakan sel-sel tubuh karena terjadinya perubahan molekul
didalam sel oleh sinar yang berenergi tinggi. dalamjaringan yang dilewati terjadi proses ionisasi, elektron dilepaskan oleh molekul
yang tekena radiasi sehingga terbentuk ion positif dan partikel ion negatif. oleh sebab itu proses radiasi tersebut dinamai radiasi
ionisasi.ionisasi dan perubahan molekul dalam sel menyebabkan perubahan fungsi sel tersebut. karena eratnya hubungan
metabolisme iodium dengan fungsi tiroid maka iodium radioaktif banyak digunakan untuk penyelidikan tiroid termasuk diagnosis
dan terapi penyakit tiroid.

D. BLOKER ADRENERGI
• Obat golongan ini yang beredar ialah Nadolol dan propanolol.
Beta bloker digunakan pada persiapan sebelum operasi tiroidektomi. Pemberian propanolol dapat memperbaiki gejala-gejala klinis
tirotoksikosis dalam 4 hari, meskipun nilai-nilai laboratorium nya tidak berubah. Kelenjar tiroid dikurangi vaskularitasnya sehingga
memudahkan pembedahan.
ksi ob at
Intera
tiroid

 Amiodaron, glukokortikoid (deksametason > 4mg/hari), propiltiourasil 


hormon tiroid

 Antasida (Aluminium, magnesium hidroksida), pengikat asam empedu


(kolestiramin, kolestipol)  hormon tiroid

 -bloker (propanolol > 160 mg/hari)  hormon tiroid

 Hormon tiroid  -bloker

 Antidepresan trisklik, antidepresan tetrasiklik  hormon tiroid

 Rifampisin  hormone tiroid

 Sukralfat  hormon tiroid


Video
u st a ka
P
Daftar

• Dipiro, J.T.(2005). Pharmacotherapy Handbook. 6th ed. New


York : MC Graw Hill.
• Kemenkes RI.(2015). Stop Kanker, Info Datin. Jakarta : EGC.
• Kumar, V.(2007). Buku Ajar Patologi. Edisi 7 Vol.2. Jakarta :
EGC.
• Sjamjuhidayat, R & Wim, De Jong(ed).(2004). Buku Ajar Ilmu
Bedah. Jakarta : EGC.
• Semiardji, G. (2008). Penyakit Kelenjar Tiroid, Gejala,
Diagnosis dan Pengobatan. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai