Anatomi-Fisiologi
15/03/20 2
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi
mengubah energi kimia menjadi
kerja mekanik sebagai respons tubuh
terhadap perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi,
dan tulang rawan (kartilago) sbg
tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi
15/03/20 3
Sistem Rangka dan Sendi
• Alat gerak tubuh manusia sistem
muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal);
aktif otot (muscle)
• Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras &
kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat
kapur.
• Tulang rawan, tulang, dan sendi
15/03/20 4
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid
(yellow marrow)
3. Produksi sel darah=Hematopoesis (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ
yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot
rangka saat bergerak; adanya persendian
15/03/20 5
Tulang rawan
• Berkembang dari mesenkim membentuk
sel yg disebut kondrosit
• Kondrosit menempati rongga kecil
(lakuna) di dalam matriks dgn substansi
dasar seperti gel (berupa proteoglikans)
yg basofilik.
• Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).
15/03/20 6
Tulang rawan
15/03/20 7
JARINGAN TULANG RAWAN
(KARTILAGO)
• Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf
kecuali lapisan luarnya (perikondrium).
• Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat
interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya
terdapat serabut kolagen dan elastin.
• Pada zat interseluler terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel
tulang rawan yaitu chondrosit.
• Fungsi keseluruhan dari jaringan kartilago ini adalah untuk menyokong kerangka
tubuh.
• Perbedaan jaringan kartilago anak-anak dan dewasa:
Anak-Anak Dewasa
Berasal dari jaringan embrional Berasal dari selaput tulang rawan
yang disebut mesenkim atau perikondrium yang banyak
mengandung kondroblas atau
pembentuk sel-sel tulang rawan
15/03/20 anat_muskuloskeletal/2010 12
Tulang
• Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel
osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
• Matriksnya mengandung unsur
anorganik, terutama kalsium fosfat
(hidroksiapatit)
• Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
• Permukaan luar tulang dilapisi
selubung fibrosa (periosteum);
lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dlm
kanalikuli tulang kompak
15/03/20 13
Struktur Mikroskopis Tulang
• Sistem havers
• Lamella
• Lacuna
• Kanalikuli
15/03/20 14
Struktur Mikroskopis Tulang
• Sistem Havers: saluran Havers (saraf,
pembuluh darah, aliran limfe)
• Lamella (lempeng tulang yang tersusun
konsentris).
• Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di
antara lempengan–lempengan yang
mengandung sel tulang).
• Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan
tempat difusi makanan sampai ke osteon).
15/03/20 15
Periosteum
• Membran vaskuler fibrosa yang melapisi
tulang, banyak pembuluh darah dan
melekat erat pada tulang.
15/03/20 anat_muskuloskeletal/2010 16
Tulang
• Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan
yang merupakan pusat osifikasi.
• Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis)
dan 2 ujung (epifisis)
15/03/20 17
18
15/03/20 18
Microscopic Structure of Compact
Bones
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya
kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran
lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os
sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os
maxilla
15/03/20 20
Sistem skeletal/ rangka
15/03/20 21
Scapula & collarbone
• Skull
Upper limb bones
• Sternum
Hip
• Ribs Lower limb bones
• Vertebrae
• Sacrum
15/03/20 22
Pemeliharaan tulang
• Faktor pengatur keseimbangan ant
• pembentukan dan resobsi tulang:
• 1. Stress thd tulang.
• 2. Vitamin D.
• 3. Hormon paratiroid dan kalsitonin
• 4. Peredaran darah.
Pemeliharaan tulang
• 1. Vitamin D.
• Fx: meningkt penyerapan kalsium
• dari sal pencernaan.
• Kekurangan vit D berakibat:
• a. defisit mineralisasi.
• B. Deformitas.
• C. Mudah Patah tulang
• 2. Hormon paratiroid dan kalsitonin
• Fx:mengatur homeostasis kalsium
• a. H. Paratiroid.
• Fx: mengatur konsentrasi kalsium
• dlm darah (merangsang per
• pindahan kalsium dr tulang).
• Peningkatan H. Paratiroid beraki
• bat: mobilisasi kalsium, deminera
• lisasi tulang dan pembent kista
• tulang
• B. H. Kalsitonin.
• Fx; meningkatkan penimbunan
• kalsium dalam tulang.
• 3. Pasokan darah.
• Penurunan pasokan darah meng
• akibatkan:
• a. penurunan osteogenesis.
• B. osteoporosis
• c. Nekrosis tulang
Penyembuhan tulang
• Tahapan penyembuhan tulang:
• 1. Inflamasi.
• 2. Proliferasi sel.
• 3. Pembentukan kalus
• 4. Penulangan kalus/osifikasi.
• 5. Remodelling.
Fase Inflamasi
• Tl patah dan cedera jaringan, tjd
• pembent hematoma, ujung tulang
• devitalisasi, invasi makrofag ke
• area cedera.
• Timbul tx infamasi: rubor, kalor,
• tumor, dolor dan fungsilesa.
• Berlangsung: bbrp hari (< 5 hari).
Fase Proliferasi Sel
• Berlangsung stl: 5 hari.
• Hematoma mengalami organisasi,
t’bent benang fibrin dlm jendalan
• darah, m’bentuk jaringan unt
revaskularisasi, invasi fibroblast
• dan osteoblast, terbent kolagen
pd patahan tulang, terbent jarg
• fibrus dan tulang rawan.
Fase Pembentukan Kalus
• Pertumb tulang berlanj & lingk
tulang rawan mencapai sisi lain.
• Fragmen patahan tulang
bergabung dgn jaringan fibrus,
• tlang rawan dan tl serat imatur
shg terbent kalus.(fragmen tulang
• tidak bisa digerakkan).
• Berlangs: 3- 4 minggu.
Fase Osifikasi
• Kalus mulai tjd penulangan scr
endokrondral dlm 2-3 minggu.
• Pd patah tulang panjang orang
dewasa normal butuh waktu
• 3-4 bulan.
Fase Remodelling
• Tjd proses pengambilan jaringan
mati dan reorganisasi tulang baru
• ke susunan struktural sebelumnya
• Butuh waktu: berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun.
• Tl Kanselus mengalami penyemb
dan remodeling drpd tulang
kompak.
Sendi
15/03/20 33
3 Jenis Sendi Berdasarkan
strukturnya
• Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
• Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan
tulang rawan.
• Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.
15/03/20 34
Sendi berdasarkan jenis
persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua
ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara
tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
15/03/20 35
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii
15/03/20 36
Sinartrosis
2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan
tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis sebelum
penulangan selesai, antara kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan
tulang. Cth: antara epifisis & diafisis setelah
penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan
os ischium
15/03/20 37
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) &
stratum synoviale (bgn dlm)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)
15/03/20 38
15/03/20 39
Diartrosis bdskn kemungkinan gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis
15/03/20 40
c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling
luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ball and socket (art. Globoidea):
lekuk sendi mencakup kurang dari setengah kepala
sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi Buah pala (enarthrosis spheroidea):
lekuk sendi mencakup lebih dari setengah kepala
sendi. Cth: art coxae
15/03/20 41
15/03/20 42
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi menentukan
gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan
lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang
yang bersendi
15/03/20 43
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
15/03/20 44
Otot
• Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-
nya mrpkn protein tubuh & ½-nya
tempat terjadinya aktivitas metabolik saat
tubuh istirahat
• Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah,
bernapas, peristaltik usus) terjadi krn
adanya aktivitas otot
15/03/20 45
Otot mempunyai 4 fungsi utama yaitu, kontraktilitas, eksitabilitas,
ekstensibilitas dan elastisitas.
15/03/20 47
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat
di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat,
kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik &
anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung,
sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan
15/03/20 48
3 Tipe Jaringan Otot
15/03/20 49
Skeletal Muscle
• sel bercabang
• 1 or 2 nukleus per sel
• Striated
• Involuntary
• Medium speed
contractions
Otot Jantung
Memiliki sifat gabungan otot skeletal + otot polos
memiliki electrical junction ~ diskus interkalaris
Tubulus T lebih luas dari otot skeletal
self excitable ~ saraf otonom
potensial aksi durasi puncak potensial panjang
sblm repolarisasi
• Fusiform cells
• 1 nukleus per sel
• Nonstriated
• Involuntary
• Slow, wave-like
contractions
Penyusun organ visceral
Otot Polos Unit Jamak (Multiple Unit)
Otot polos M. Unit memiliki sifat gabungan
antara otot lurik dan otot polos S. Unit.
memiliki unit-unit yg terpisah ~ spt unit motor otot
lurik/skeletal
bersifat neurogenik
respon kontraktil potensial depolarisasi
bertingkat
kekuatan kontraksi dipengaruhi jmlh unit yang
terstimulasi, kecepatan stimulasi dan hormon+obat yg
bersirkulasi
• Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat
fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot
rangka dengan tulang.
TENDON
15/03/20 56
Struktur Otot Rangka
• Fascia , Fascia adalah jaringan yang membungkus dan mengikat
jaringan lunak
• Fungsi: mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,
memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan
menyediakan tempat PD dan saraf
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.
15/03/20 58
Struktur Otot Rangka
Miofibril (diameter 1-2m)
• Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita
gelap & terang yang bersilangan.
• Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
• Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin
& tropomiosin)
15/03/20 59
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
• 1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
• Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I
isotropic)
• Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
• Filamen tebal tdp pd pita I;
• garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung
protein Connectins yg menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg
berdekatan.
15/03/20 60
Struktur Otot Rangka
Retikulum sarkoplasma
• Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan
otot
• retikulum endoplasma di sel lain.
• Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan
zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat
dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T).
• Tempat penyimpanan ion Ca2+.
• Tubulus T saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
• Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
15/03/20 61
Struktur Otot Rangka
• Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
15/03/20 62
Komposisi Otot Rangka
Otot rangka
Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%)
15/03/20 63
Otot Vertebrata
Karakteristik Otot Otot Polos Otot Polos Otot
Rangka (Single Unit) (Multi Unit) Jantung
Sarkomer + - - +
Tubulus T + - - +
Retikulum +++ + + ++
Sarkoplasma
Sumber Ca2+ RS RS, CES RS, CES RS, CES
Pace maker - + - +
sel otot =
serabut otot
yg mengandung
myofibril
• Tiap serabut otot terdiri dari ribuan
myofibril
• Tiap myofibril terdapat 1500 filamen
meosin dan 3000 filamen aktin
• Tiap filamen meosin terdiri dari molekul
meosin BM 33.200 dan molekul aktin BM
70.000
Potongan miofibril
Pita cahaya I
• Terdiri filamen aktin saja (nampak terang)
• Sifat terhadap cahaya yg terpolarisasi
(berkas cahaya yg datang dipancarkan ke
semua jurusan krn kepadatan sama)
I band
Pita A
• Terletak dimana aktin dan meosin
tumpang tindih (shg nampak gelap)
• Sifat anisotropik (cahaya dipancarkan
tdk merata)
A band
Sarkomer
• Terbentuk oleh 2 garis Z (protein
nonkontraktil) atau sebuah pita A dan 2
belahan pita I
Sarkoplasma
• Sitoplasma sel2 otot
• Terdapat retikulum sarkopasma agranuler
Z line Z line
H band
Filamen meosin
Tediri 2 utas peptid yg satu sama lainnya saling melilit
dalam suatu heliks yg ujungnya membntuk kepala.
Struktur Filamen tebal (filamen miosin)
Filamen tebal tdr atas molekul-molekul miosin, merupakan
batang pipih tersusun atas dua benang peptida saling berpilin,
diujungnya terdapat 2 bulatan (bagian kepala), disebut
jembatan silang miosin.
4b Rigor Kompleks
Teori Pergeseran Filamen
(Sliding Filament Theory)
Otot berkontraksi bila filamen tipis (aktin) digeser oleh
jembatan silang miosin.
Kontraksi otot dimulai dari datangnya impuls pada sel otot
yang dirambatkan pada sarkolemma.
Impuls yang merambat sampai tubulus T akan merangsang
dilepaskannya Ion Ca (Ca2+) dari RS ke dalam sarkoplasma.
Ca2+ ditangkap oleh troponin sub-unit TnC.
Tropomiosin bergeser, sehingga tempat lekat miosin pada
aktin terbuka.
Terbukanya tempat lekat miosin pada aktin, menyebabkan
interaksi jembatan silang miosin dengan aktin
aktomiosin.
Dengan menggunakan energi ATP, kepala miosin
(jembatan silang miosin) mengangguk sampai sekitar 90
derajat, sehingga menggeser satu aktin G
Kontraksi sumasi = satu bentuk kontraksi otot yang dihasilkan dari pemberian >1stimulus
kepada otot, dimana stimulus kedua diberikan pada periode relaksasi. Stimulus kedua ini
akan menghasilkan puncak kontraksi kedua di atas puncak kontraksi pertama.
Kontraksi tetanus = suatu bentuk kontraksi otot terus menerus yang dihasilkan dari
pemberian stimuli dengan sangat cepat sehingga otot tidak ada kesempatan relaksasi di
antara dua stimuli.