Anda di halaman 1dari 107

15/03/20 1

Anatomi-Fisiologi

• Muskuloskeletal terdiri dari kata :


- Muskulo : otot
- Skeletal : tulang
• Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-
otot tubuh ( ilmu = Myologi )
• Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh ( ilmu = Osteologi )
• Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”

15/03/20 2
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi
mengubah energi kimia menjadi
kerja mekanik sebagai respons tubuh
terhadap perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi,
dan tulang rawan (kartilago) sbg
tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi
15/03/20 3
Sistem Rangka dan Sendi
• Alat gerak tubuh manusia  sistem
muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal);
aktif  otot (muscle)
• Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras &
kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat
kapur.
• Tulang rawan, tulang, dan sendi

15/03/20 4
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid
(yellow marrow)
3. Produksi sel darah=Hematopoesis (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ
yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot
rangka saat bergerak; adanya persendian

15/03/20 5
Tulang rawan
• Berkembang dari mesenkim membentuk
sel yg disebut kondrosit
• Kondrosit menempati rongga kecil
(lakuna) di dalam matriks dgn substansi
dasar seperti gel (berupa proteoglikans)
yg basofilik.
• Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).

15/03/20 6
Tulang rawan

Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam


matriks, ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran
kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp
lebih bny serat elastin yg mengumpul pd
dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp
scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai
jar.ikat fibrosa yg berdekatan

15/03/20 7
JARINGAN TULANG RAWAN
(KARTILAGO)
• Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf
kecuali lapisan luarnya (perikondrium).
• Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat
interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya
terdapat serabut kolagen dan elastin.
• Pada zat interseluler terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel
tulang rawan yaitu chondrosit.
• Fungsi keseluruhan dari jaringan kartilago ini adalah untuk menyokong kerangka
tubuh.
• Perbedaan jaringan kartilago anak-anak dan dewasa:

Anak-Anak Dewasa
Berasal dari jaringan embrional Berasal dari selaput tulang rawan
yang disebut mesenkim atau perikondrium yang banyak
mengandung kondroblas atau
pembentuk sel-sel tulang rawan

Berada di banyak tempat Sedikit, hanya di beberapa tempat


seperti:cuping hidung, cuping
telinga, dan antar tulang rusuk
TIPE-TIPE TULANG RAWAN
1. Tulang Rawan Hialin
 Tulang yang berwarna putih sedikit
kebiru-biruan, mengandung serat-
serat kolagen dan chondrosit.
 Tulang rawan hialin dapat
ditemukan pada laring, trakea,
bronkus, ujung-ujung tulang
panjang, tulang rusuk bagian depan,
cuping hidung, dan rangka janin.
 Fungsi: sebagai bagian terbesar dari
kerangka embrio juga membantu
pergerakan persendian,
menguatkan
saluran pernafasan, memberi
kemungkinan pertumbuhan
memanjang tulang pipa, dan
memberi kemungkinan tulang rusuk
bergerak saat bernafas.
2. Tulang Rawan Fibrosa

• Matriksnya berwarna gelap dan keruh


karena mengandung banyak sekali
bundel-bundel serat kolagen.
• Sangat kuat dan lebih kaku.
• Jaringan ini terdapat pada perekatan
ligamen-ligamen tertentu pada tulang,
persendian tulang pinggang, pada
calmam antar ruas tulang belakang
dan pada pertautan antar tulang
kemaluan kiri dan kanan.
• Fungsi: memberikan proteksi dan
penyokong.
3. Tulang Rawan Elastin

• Matriksnya berwarna keruh


kekuning kuningan, banyak
serabut kolagen berstruktur
jala.
• Jaringan ini terdapat pada
daun telinga, epiglotis,
pembuluh eustakius dan
laring.
• Fungsi: memberikan
fleksibilitas suatu organ dan
sokongan.
Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar  sel
pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar
kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam  kondrosit
yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah &
menyekresi matriks baru & memperluas kartilago
dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode
dewasa

15/03/20 anat_muskuloskeletal/2010 12
Tulang
• Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel
osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
• Matriksnya mengandung unsur
anorganik, terutama kalsium fosfat
(hidroksiapatit)
• Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
• Permukaan luar tulang dilapisi
selubung fibrosa (periosteum);
lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dlm
kanalikuli tulang kompak

15/03/20 13
Struktur Mikroskopis Tulang

• Sistem havers
• Lamella
• Lacuna
• Kanalikuli

15/03/20 14
Struktur Mikroskopis Tulang
• Sistem Havers: saluran Havers (saraf,
pembuluh darah, aliran limfe)
• Lamella (lempeng tulang yang tersusun
konsentris).
• Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di
antara lempengan–lempengan yang
mengandung sel tulang).
• Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan
tempat difusi makanan sampai ke osteon).
15/03/20 15
Periosteum
• Membran vaskuler fibrosa yang melapisi
tulang, banyak pembuluh darah dan
melekat erat pada tulang.

• Pada tulang yang


sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan tulang.

15/03/20 anat_muskuloskeletal/2010 16
Tulang
• Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan
yang merupakan pusat osifikasi.
• Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis)
dan 2 ujung (epifisis)

15/03/20 17
18
15/03/20 18
Microscopic Structure of Compact
Bones
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya
kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran
lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os
sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os
maxilla

15/03/20 20
Sistem skeletal/ rangka

15/03/20 21
 Scapula & collarbone
• Skull
 Upper limb bones
• Sternum
 Hip
• Ribs  Lower limb bones
• Vertebrae
• Sacrum

15/03/20 22
Pemeliharaan tulang
• Faktor pengatur keseimbangan ant
• pembentukan dan resobsi tulang:
• 1. Stress thd tulang.
• 2. Vitamin D.
• 3. Hormon paratiroid dan kalsitonin
• 4. Peredaran darah.
Pemeliharaan tulang
• 1. Vitamin D.
• Fx: meningkt penyerapan kalsium
• dari sal pencernaan.
• Kekurangan vit D berakibat:
• a. defisit mineralisasi.
• B. Deformitas.
• C. Mudah Patah tulang
• 2. Hormon paratiroid dan kalsitonin
• Fx:mengatur homeostasis kalsium
• a. H. Paratiroid.
• Fx: mengatur konsentrasi kalsium
• dlm darah (merangsang per
• pindahan kalsium dr tulang).
• Peningkatan H. Paratiroid beraki
• bat: mobilisasi kalsium, deminera
• lisasi tulang dan pembent kista
• tulang
• B. H. Kalsitonin.
• Fx; meningkatkan penimbunan
• kalsium dalam tulang.
• 3. Pasokan darah.
• Penurunan pasokan darah meng
• akibatkan:
• a. penurunan osteogenesis.
• B. osteoporosis
• c. Nekrosis tulang
Penyembuhan tulang
• Tahapan penyembuhan tulang:
• 1. Inflamasi.
• 2. Proliferasi sel.
• 3. Pembentukan kalus
• 4. Penulangan kalus/osifikasi.
• 5. Remodelling.
Fase Inflamasi
• Tl patah dan cedera jaringan, tjd
• pembent hematoma, ujung tulang
• devitalisasi, invasi makrofag ke
• area cedera.
• Timbul tx infamasi: rubor, kalor,
• tumor, dolor dan fungsilesa.
• Berlangsung: bbrp hari (< 5 hari).
Fase Proliferasi Sel
• Berlangsung stl: 5 hari.
• Hematoma mengalami organisasi,
t’bent benang fibrin dlm jendalan
• darah, m’bentuk jaringan unt
revaskularisasi, invasi fibroblast
• dan osteoblast, terbent kolagen
pd patahan tulang, terbent jarg
• fibrus dan tulang rawan.
Fase Pembentukan Kalus
• Pertumb tulang berlanj & lingk
tulang rawan mencapai sisi lain.
• Fragmen patahan tulang
bergabung dgn jaringan fibrus,
• tlang rawan dan tl serat imatur
shg terbent kalus.(fragmen tulang
• tidak bisa digerakkan).
• Berlangs: 3- 4 minggu.
Fase Osifikasi
• Kalus mulai tjd penulangan scr
endokrondral dlm 2-3 minggu.
• Pd patah tulang panjang orang
dewasa normal butuh waktu
• 3-4 bulan.
Fase Remodelling
• Tjd proses pengambilan jaringan
mati dan reorganisasi tulang baru
• ke susunan struktural sebelumnya
• Butuh waktu: berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun.
• Tl Kanselus mengalami penyemb
dan remodeling drpd tulang
kompak.
Sendi

• Persambungan/ artikulasio : pertemuan


antara dua atau lebih dari tulang rangka.
• Artrologi: ilmu yang mempelajari
persendian.

15/03/20 33
3 Jenis Sendi Berdasarkan
strukturnya
• Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
• Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan
tulang rawan.
• Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.

15/03/20 34
Sendi berdasarkan jenis
persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua
ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara
tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)

15/03/20 35
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii

15/03/20 36
Sinartrosis
2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan
tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis sebelum
penulangan selesai, antara kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan
tulang. Cth: antara epifisis & diafisis setelah
penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan
os ischium

15/03/20 37
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) &
stratum synoviale (bgn dlm)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)

15/03/20 38
15/03/20 39
Diartrosis bdskn kemungkinan gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis

2. Articulationes: kemampuan gerak luas


a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus
pd arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth:art.radioulnaris,
atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea

15/03/20 40
c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling
luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ball and socket (art. Globoidea):
lekuk sendi mencakup kurang dari setengah kepala
sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi Buah pala (enarthrosis spheroidea):
lekuk sendi mencakup lebih dari setengah kepala
sendi. Cth: art coxae

15/03/20 41
15/03/20 42
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi  menentukan
gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan
lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang
yang bersendi

15/03/20 43
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral

15/03/20 44
Otot
• Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-
nya mrpkn protein tubuh & ½-nya
tempat terjadinya aktivitas metabolik saat
tubuh istirahat
• Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah,
bernapas, peristaltik usus) terjadi krn
adanya aktivitas otot

15/03/20 45
Otot mempunyai 4 fungsi utama yaitu, kontraktilitas, eksitabilitas,
ekstensibilitas dan elastisitas.

• 1. Contractility (kontraktilitas) adalah kemampuan otot untuk


memendek dengan kekuatan tertentu. Ketika otot berkontraksi, hal
tersebut menyebabkan pergerakan struktur internal otot (filamen
otot) dan akan menngakibatkan tekanan pada organ dan pembuluh
darah.
• 2. Excitability (eksitabilitas) adalah kemampuan otot untuk
merespon stimulus, dimana umumnya otot, khususnya otot rangka
berkontraksi sebagai akibat stimulasi oleh saraf. Otot polos dan
jantung dapat berkontraksi tanpa stimulus luar, tetapi keduanya
juga berkontraksi akibat stimulus saraf dan hormon.
• 3. Extensibility (ekstensibilitas) adalah dapat meregang pada
panjang tertentu dengan derajat tertentu.
• 4. Elasticity (elastisitas) adalah kemampuan otot untuk kembali ke
kondisi semula setelah melakukan proses meregang.
(Seeley, et al., 2004).
Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran
dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi
otot:energi  panas

15/03/20 47
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat
di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat,
kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik &
anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung,
sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan

15/03/20 48
3 Tipe Jaringan Otot

15/03/20 49
Skeletal Muscle

• Long cylindrical cells


• Bbrp nucleus tiap
sel
• Striated/bergaris
• Voluntary/sadar
• Rapid contractions
Cardiac Muscle

• sel bercabang
• 1 or 2 nukleus per sel
• Striated
• Involuntary
• Medium speed
contractions
Otot Jantung
 Memiliki sifat gabungan otot skeletal + otot polos
 memiliki electrical junction ~ diskus interkalaris
 Tubulus T lebih luas dari otot skeletal
 self excitable ~ saraf otonom
 potensial aksi  durasi puncak potensial panjang
sblm repolarisasi

Question: Mengapa Otot Jantung Tdk Mudah


Lelah?????
(krn memiliki periode refraktori yg lebih panjang
dibandingkan pd otot yang lain = duration of refracter
period is similar with contraction period).
Smooth Muscle

• Fusiform cells
• 1 nukleus per sel
• Nonstriated
• Involuntary
• Slow, wave-like
contractions
Penyusun organ visceral
Otot Polos Unit Jamak (Multiple Unit)
 Otot polos M. Unit  memiliki sifat gabungan
antara otot lurik dan otot polos S. Unit.
 memiliki unit-unit yg terpisah ~ spt unit motor otot
lurik/skeletal
 bersifat neurogenik
 respon kontraktil  potensial depolarisasi
bertingkat
 kekuatan kontraksi dipengaruhi  jmlh unit yang
terstimulasi, kecepatan stimulasi dan hormon+obat yg
bersirkulasi

Contoh: dinding pemb.darah besar, otot lensa, otot


iris, sal. Udara besar paru, dan otot folikel rambut.
Otot Polos Unit Tunggal (Single Unit)

 otot polos visceral


 mempunyai sistem electrical junction ~ unit
kelistrikan dan mekanik (sinsitium fungsional)
 aktivitas miogenik
 self excitable ~ saraf otonom)
 potensial istirahat tdk konstan
Struktur Otot Rangka

• Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat
fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot
rangka dengan tulang.

TENDON

15/03/20 56
Struktur Otot Rangka
• Fascia , Fascia adalah jaringan yang membungkus dan mengikat
jaringan lunak
• Fungsi: mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,
memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan
menyediakan tempat PD dan saraf
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.

Sel otot serat otot (endomysium) fascicle  fasciculus


(perimysium) fascia (epimysium) otot rangka (organ)
15/03/20 57
Struktur Otot Rangka
Sarcolemma (membran sel/serat otot) &
Sarcoplasma
• Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-
0,1 mm;panjang 1-40 mm).
• Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan
meningkat sejalan dengan penambahan usia.
• Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg
disebut sarcolemma.
• Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut
sarkoplasmA.
• Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.

15/03/20 58
Struktur Otot Rangka
Miofibril (diameter 1-2m)
• Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita
gelap & terang yang bersilangan.
• Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
• Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin
& tropomiosin)

15/03/20 59
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
• 1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
• Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I
isotropic)
• Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
• Filamen tebal tdp pd pita I;
• garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung
protein Connectins yg menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg
berdekatan.

15/03/20 60
Struktur Otot Rangka

Retikulum sarkoplasma
• Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan
otot
•  retikulum endoplasma di sel lain.
• Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan
zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat
dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T).
• Tempat penyimpanan ion Ca2+.
• Tubulus T  saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
• Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.

15/03/20 61
Struktur Otot Rangka
• Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.

Motor end plates

15/03/20 62
Komposisi Otot Rangka
Otot rangka

Sel (85%) Ekstrasel (15%)

Air (75%) Solut (25%

Protein (80%) Lain-lain (20%)

Fibrilar (65%) Sarkoplasmic (35%)

Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%)

15/03/20 63
Otot Vertebrata
Karakteristik Otot Otot Polos Otot Polos Otot
Rangka (Single Unit) (Multi Unit) Jantung

Fil tebal &tipis + + + +

Sarkomer + - - +

Tubulus T + - - +

Retikulum +++ + + ++
Sarkoplasma
Sumber Ca2+ RS RS, CES RS, CES RS, CES

Pace maker - + - +

Gap Junction - + beberapa +

Efek Stimulus Eksitasi Eksit/inhibisi Eksit/Inhibisi Eksit/Inhibisi


Struktur mikroskopis Sel Otot
Skeletal
Dlm sel otot  tdp ratusan miofibril yg tersusun sejajar &
homogen.

Miofibril  miofilamen tebal (filamen miosin) dan tipis (filamen


aktin) tersusun sejajar namun tidak homogen, memberikan
gambaran pita gelap dan terang.
Pita gelap = pita A, ditempati filamen tebal dan tipis. Di bagian
tengah pita A terdapat bagian agak terang (zona H) ditempati
filamen tebal.
Pita terang (pita I) ditempati filamen tipis saja, ditengahnya
terdapat garis tipis berbentuk Z (garis Z).
Bagian miofibril yg dibatasi 2 garis Z disebut sarkomer.
Microanatomy of Skeletal Muscle

sel otot =
serabut otot
yg mengandung
myofibril
• Tiap serabut otot terdiri dari ribuan
myofibril
• Tiap myofibril terdapat 1500 filamen
meosin dan 3000 filamen aktin
• Tiap filamen meosin terdiri dari molekul
meosin BM 33.200 dan molekul aktin BM
70.000
Potongan miofibril
Pita cahaya I
• Terdiri filamen aktin saja (nampak terang)
• Sifat terhadap cahaya yg terpolarisasi
(berkas cahaya yg datang dipancarkan ke
semua jurusan krn kepadatan sama)

I band
Pita A
• Terletak dimana aktin dan meosin
tumpang tindih (shg nampak gelap)
• Sifat anisotropik (cahaya dipancarkan
tdk merata)

A band
Sarkomer
• Terbentuk oleh 2 garis Z (protein
nonkontraktil) atau sebuah pita A dan 2
belahan pita I

Sarkoplasma
• Sitoplasma sel2 otot
• Terdapat retikulum sarkopasma agranuler
Z line Z line

H band
Filamen meosin
Tediri 2 utas peptid yg satu sama lainnya saling melilit
dalam suatu heliks yg ujungnya membntuk kepala.
Struktur Filamen tebal (filamen miosin)
Filamen tebal tdr atas molekul-molekul miosin, merupakan
batang pipih tersusun atas dua benang peptida saling berpilin,
diujungnya terdapat 2 bulatan (bagian kepala), disebut
jembatan silang miosin.

Suatu mol miosin terdiri dari meromiosin ringan (bagian


tangkai) dan meromiosin berat (bagian leher dan kepala).

Pada bagian kepala mengandung enzim ATP-ase dan tempat


perlekatan dengan aktin. ATPase ini akan menhidrolisis ATP 
ADP + Pi + Energi.
Energi

Pelepasan kepala miosin dari aktin juga memerlukan energi ATP.


Bila tidak ada ATP baru, maka kepala miosin tidak dapat terlepas
dari aktin.
Filamen aktin
Terdiri 3 unsur : troponin, tropomeosin, aktin
Struktur Filamen tipis (filamen Aktin)
Setiap filamen tipis tersusun atas 2 filamen aktin (aktin F) saling
terpilin membentuk spiral ganda, tropomiosin, dan troponin.
Molekul aktin berbentuk bulat (aktin G), asimetris, dan
mengandung tempat perlekatan miosin (miosin binding site).
Tropomiosin berupa 2 benang berpilin ganda, terletak disisi
luar antara benang aktin, fungsinya menutup tempat
perlekatan miosin pada saat otot relaksasi.
Troponin merupakan kompleks 3 subunit: subunit T melekat
erat pada tropomiosin, subunit C berfungsi mengikat Ca2+, dan
subunit I berfungsi menghambat interaksi antara aktin dan
miosin.
Setiap molekul tropomiosin menutupi 7 molekul aktin G, akan
dibatasi oleh 1 kompleks troponin.
• Active site : suatu molekul ADP dimana
filamen meosin saling mengadakan interaksi dgn
filamen aktin shg terjadi kontraksi otot
• Tropomeosin : merupakan protein yg akan
“menutupi” active site shg tdk terjadi kontraksi
• Troponin : akan berikatan dgn Ca utk
permulaan kontraksi
Mekanisme Kontraksi Otot
Gambar Siklus jembatan silang miosin (12a 3 4a )
ADP ADP
Pi Tidak ada Ca++
E E Pi
(2b) Tetap istirahat
(1) Istirahat
Bila ada Ca++

ATP (Mg++) E ADP


Pi
(4a) kepala miosin terlepas (2a) Kepala miosin melekat pada aktin

Bila tersedia ATP baru


E ADP
Pi
Tidak ada ATP baru (3) Kepala miosin mengangguk

4b Rigor Kompleks
Teori Pergeseran Filamen
(Sliding Filament Theory)
Otot berkontraksi bila filamen tipis (aktin) digeser oleh
jembatan silang miosin.
Kontraksi otot dimulai dari datangnya impuls pada sel otot
yang dirambatkan pada sarkolemma.
Impuls yang merambat sampai tubulus T akan merangsang
dilepaskannya Ion Ca (Ca2+) dari RS ke dalam sarkoplasma.
Ca2+ ditangkap oleh troponin sub-unit TnC.
Tropomiosin bergeser, sehingga tempat lekat miosin pada
aktin terbuka.
Terbukanya tempat lekat miosin pada aktin, menyebabkan
interaksi jembatan silang miosin dengan aktin
aktomiosin.
Dengan menggunakan energi ATP, kepala miosin
(jembatan silang miosin) mengangguk sampai sekitar 90
derajat, sehingga menggeser satu aktin G

Bila ada ATP baru masuk ke jembatan silang miosin, maka


kepala miosin terlepas dari aktin G pertama dan melekat
pada aktin G kedua,  kepala miosin mengangguk lagi 
ATP baru masuk  jembatan silang terlepas miosin
melekat pada aktin G ketiga mengangguk, begitu
berulang-ulang, sehingga filamen aktin bergeser ke tengah
sarkomer  otot berkontraksi.

Bila impuls berhenti, maka Ca2+ ditarik masuk ke RS lagi, 


aktin bergeser ke posisi istirahat  otot relaksasi
tropomiosin kembali menutup tempat lekat miosin pd
aktin.
Teori kontraksi
otot:
• Ion Ca akan aktifkan
filamen aktin
• Kepala meosin akan
terikat pd active site
filamen aktin, akan
dihasilkan energi
• Kepala jadi miring ke
pertengahan meosin
(disebut power stroke)
• Kmdn secara otomatis
kepala dilepaskan dr
active site kembali
tegak lurus
• Kmdn berikatan dgn
active site berikutnya,
kmdn miring (power
stroke) sehingga
filamen aktin bergerak
• Begitu seterusnya
langkah demi langkah
tarik filamen aktin ke
pertengahan meosin
Mekanisme umum
kontraksi otot
• Potensial aksi berjalan di
sepanjang saraf motorik
sampai ujungnya pada
saraf otot
• Pada setiap ujung saraf
mensekresi neurotransmitter
(y.i asetilkolin) dlm jumlah
sedikit.
• Asetilkolin bekerja pd
membran serabt otot dan
akan membuka saluran
bergerbang asetilkolin
• Terbukanya saluran asetilkolin
memungkinkan ion Na mengalir ke bag.
dalam membran serabut otot pada titik
terminal saraf sehingga timbul potensial aksi
dalm serabut otot.

• Potensial aksi berjalan di sepanjang


membran serabut otot shg sbabkan
retikulum sarkoplasma lepaskan ion Ca.
• ion Ca akan berikatan dgn troponin utk memulai
terjadi kontraksi

• Kepala meosin berikatan dgn active site dan


terjadi power stroke (lihat teori kontraksi !!)

• Setelah kurang dr 1 detik ion Ca dipompa ke


dalam retikulum endoplasma (disimpan sampai
potensial aksi yang baru datang lagi) sehingga
kontraksi berhenti
Motor Unit
All the muscle cells controlled by one nerve cell
Cross-Bridge Formation
Actin Myofilament

During contraction, Covers actin-binding


calcium binds to sites at rest
troponin
Role of Ca+2 in Muscle Contraction

* Actin-binding sites are


exposed as a result of
Ca+2 binding to troponin
Ca+2 complex that causes a
Ca++
Ca++
conformational shift of
tropomyosin
Cross-Bridge Cycle
Cross-bridge Cycle

This animation by Mike Geeves,


Laboratory of Molecular Biology in the UK
and the Cambridge Institute for Medical
Research
Summary:
Excitation-Contraction Coupling
Peranan ATP dan Fosfagen Pada Kontraksi Otot

 ATP, fosfokreatin, fosforilarginin,


fosforiltaurosiamin, fosforilglikosianin, dan
fosforilambrisin  menjadi sumber energi pd
kontraksi otot.

Fosfokreatin + ADP (kreatin fosfokinase)  Kreatin +


ATP

Glukosa -------- > C3H6O3 + energi u/ resintesis


fosfokreatin

Jk As. Laktat, ADP, AMP meningkat, maka:


2 ADP (miokinase + Mg2+ )  ATP + AMP
Kontraksi otot Polos
Mekanisme kontraksi otot polos mirip seperti pada otot rangka
(pergeseran filamen). Perbedaannya terletak pada mekanisme
pengaturan kontraksi oleh Ca2+. Pada otot rangka aktin diatur
oleh interaksi Ca2+ dengan troponin, pada otot polos aktin diatur
oleh interaksi Ca2+ dgn kalmodulin.
Kompleks kalmodulin-Ca2+ mengaktifkan miosin rantai ringan
kinase untuk memfosforilasi rantai ringan miosin.
Rantai ringan miosin yang telah difoforilasi ini akan memulai
siklus jembatan silang sampai terjadi kontraksi.
Siklus jembatan silang miosin ini akan tetap berlangsung selama
Ca2+ masih tersedia dalam mioplasma.
Bila Ca2+ ditarik ke RS dan ke CES, maka otot akan mengalami
relaksasi.
Sifat dan Macam-macam Kontraksi
Sifat kontraksi sel otot >< kontraksi otot
Sel otot rangka dan sel otot jantung berkontraksi menurut prinsip “all or none” (~ stimulus
batas ambang dan atas ambang), sedangkan kontraksi otot tidak mengikuti “all or
none” . ????  pd sel otot makin kuat stimulus kekuatan kontraksi tetap, but pd otot makin
kuat stimulus makin kuat kontraksinya.

(stimulus bawah ambang dpt menyebabkan kontraksi jika diberi berkali-kali/penjumlahan


stimulus/sumasi).

Macam-macam kontraksi Otot


Kontraksi tunggal (single contraction= twitch contraction))
Kontraksi sumasi (penjumlahan kontraksi)
Tetanus tidak sempurna.
Tetanus sempurna.
Stair-case phenomenon = treppe
Fatigue
Kontraksi Isotonik
Kontraksi Isometrik
 Kontraksi tunggal = satu bentuk kontraksi otot akibat dari 1 stimulus yang dikenakan pada
otot. Kurva kontraksi tunggal berbentuk kurva normal yg terdiri dari periode kontraksi dan
periode relaksasi. Bila stimulus kedua diberikan pada otot setelah otot relaksasi, maka
akan terjadi kontraksi tunggal kedua.

 Kontraksi sumasi = satu bentuk kontraksi otot yang dihasilkan dari pemberian >1stimulus
kepada otot, dimana stimulus kedua diberikan pada periode relaksasi. Stimulus kedua ini
akan menghasilkan puncak kontraksi kedua di atas puncak kontraksi pertama.

 Kontraksi tetanus = suatu bentuk kontraksi otot terus menerus yang dihasilkan dari
pemberian stimuli dengan sangat cepat sehingga otot tidak ada kesempatan relaksasi di
antara dua stimuli.

 Treppe atau Stair-case phenomenon = fenomena dimana kemampuan kontraksi otot


yang semakin meningkat akibat dari pemberian stimuli satu-dua kali per detik dengan
kekuatan stimuli yang konstan.

Anda mungkin juga menyukai