Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 4

HUBUNGAN FUNGSIONAL

Nama Kelompok :

Khikmah Maulidiyah (63010180020)


Saputra Diky Kurniawan (63010190167)
Miftakhul ulfa (63010190168)
Afifatul Laili (63010190178)
A. PENGERTIAN DAN UNSUR – UNSUR FUNGSI
1. Pengertian Fungsi :
Suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan
hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara
satu fariabel dengan fariabel lain.
2. Unsur-unsur Fungsi :
a. Variabel ialah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan
faktor tertentu, dilambangkan dengan huruf-huruf latin.
b. Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait pada dan
terletak di suatu variabel dalam fungsi.
c. Konstanta ialah bilangan atau angka yang turut membentuk
senbuah fungsi tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan dan
tidak terkait pada seseuatu variabel tertentu
B. JENIS-JENIS FUNGSI
Funngsi rasional dibedakan menjadi 6 :
1.Fungsi polinom ialah fungsi yang mengandung banyak suku (polinom) dalam
variabel bebasnya. Bentuk umum persamaan polinom adalah :

Pangkat tertinggi pada variabel suatu fungsi polinom mencerminkan derajat


polinomnya, sekaligus juga mencerminkan derajat persamaan atau fungsi
tersebut.
2. Fungsi Linier ialah fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari
variabelanya adalah pangkat satu, oleh karenanya sering disebut fungsi
berderajat satu. Bentuk umum persamaan linear adalah :
3. Fungsi kuadrat ialah fungsi polinom yang pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat dua, sering juga disebut fungsi berderajat dua. Bentuk umum
persamaan kuadrat adalah
Dimana adalah konstanta, sedangkan dan adalah koefisien, ≠ 0.
4. Fungsi berderajat n ialah fungsi yang pangkat tertiggi dari
variabelnya adalah pangkat n (n = bilangan nyata). Bentuk
umumnya:
Dimana adalah konstanta, hingga adalah koefisien, dan 0.
5. Fungsi pangkat ialah fungsi yang variabel bebasnya berpangkat
sebuah bilangna nyata bukan 0. Bentuk umumnya adalah y =
(n adalah bilangan nyata bukan nol).
6. Fungsi kubik ialah suatu fungsi yang berpangkat tiga. Bentuk
umum dari fungsi kubik adalah + + cx +d, dengan a bernilai
tidak nol atau dengan kata lain merupakan suatu polinomial
orde tiga. Turunan dari suatu fungsi kubik adalah suatu fungsi
kuadrat. Integral dari suatu fungsi kubik adalah fungsi pangkat
empat (skuartil). Fungsi bikuadrat ialah funsi polinom yang
variabel bebasnya memiliki pangkat paling tinggi adalah empat.
Bentuk umumnya adalah Y = a0 + a1x1 + a2x2 + a3x3 + a3x4
Pengambaran fungsi linear
Pengambaran fungsi linear adalah yang paling mudah di
lakukan. Sesuuai dengan namanya, setiap fungsi linear
akan menghasilkan sebuah garis lurus (boleh juga
disebut kurva linear) jika di gambarkan.
Contoh: y=3+2x
11

7
X 0 1 2 3 4
5

Y 3 5 7 9 11

1 2 3 4

Gambar 5-1
Pengambaran fungsi non linear
Contoh pengambaran fungsi non linear Fungsi
kaudrat parabolik
Y= 8 – 4x + x2
8
X 0 1 2 3 4

y 8 5 4 5 8

1 2 3 4

Gambar 5-3
Fungsi kaudrat parabolik
X = 8 -2y –y2
Y x 2

-4 0

3 5 4 5 6 7 8 9

-2 8

-2
-1 9

0 8 -4

1 5

2 0 Gambar 5-4
Fungsi kubik 8

y = -2 + 4x2 –x3 6

Y X 4

-1 3

2
0 -2

2 1

3 6 -1 1 2 3 4

-1
4 7

5 -2 Gambarr 5-5
Kurva non linear mempunyai sifat-sifat tertentu. Melalui
sifat-sifat ini dapat diantisipasi atau di ketahui pola
kurvanya. Berdasarkan pengetahuan akan sifat-sifat ini,
pengambaran suatu fungsi non linear dapat di lakukan
dengan menggunakan lebih sedikit titik kooordinat.
Sifat-sifat kurva non linear yang di bahas ini meliputi
penggal, simetri, perpanjangan, asimtot, dan faktorisasi.
1) Penggal
Penggal sebuah kurva adalah titik-titik potong kurva
tersebut pada sumbu-sumbu koordinat. Penggal pada
sumbu x dapat dicari dengan memisalkan y=0 dalam
persamaan yang bersangkutan, sehingga nilai x dapat di
hitung. Penggal pada sumbu y dengan memisalkan x=0,
sehingga niali y dapat dihitung.
Contoh: y = 16 -8x +x2
Penggal pada sumbu x: y = 0 – x =4
Penggal pada sumbu y : x =0 – y =16
2). Simetri
Diakatakan simetrik terhadap sebuah garis apabila garis
tersebut berjarak sama kedua titik tadi dan trgak lurus
terhadap segmen garis yang menghubungkan. Dua buah
titi dikatakn simetrik terhadap titik ketiga ini terletak
persis di tengah segmen garis yang menghubungkan
kedua titi tadi.
y
y y

A (x,y) E (-x,y) F D (x,y) G (x,y)

C
x x x
0 0 0

H (-x,-y)
B(x, -y)

(a) (b) (c)

Gambar 5-6
Pada gambar 1 titik a dan titik b simetri trhadap sumbu x
karena sumbu in berjarak sama terhadap a dan b serta tegak
lurus terhadap segneb ab. A dan b simetrik pula terhadap c
karena terakhir in terletak persis di tenagh segmne garis ab.
Pada gambar 2 titik d dan e simetrik terhadap sumbu y,
serta terhadap titik f.
Pada gambar 3 titik g dan h simetri terhadap titi pangkal
O(0,0).
Berdasarkan contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa titi
(x, y) adalah simetrik terhadap titik :
( x, -y) sehubungan dengan sumbu x
(-x, y) sehubungan dengan sumbu y
(-x, -y) sehubungan dengan titik pangkal
Contoh:
Kurva dari persamaan
Adalah simetrik terhadap sumbu , sumbu dan titik pangkal.

Ternyata akuivalen dengan berarti simetrik terhadap sumbu


x

Teryata ekuivalen dengan berati simetrik terhadap sumbu y.


ternyata ekuivalen dengan , berarti simetrik terhadap
titik pangkal.
 Kesimetrian suatu kurva tidak selalu harus dilihat dari salah satu sumber
ataupin titi pangkal, tetapi juga dapat di bandigkan terhadap suatu garis
lurus tertentu ( yang bukan merupakan sumbu dalam sistem koordinat)
atau terhadap suatu titik tertentu ( yang bukan merupakan titik pangkal)
3). Perpanjangan
Dalam menggambarkan kurva dari suatu persamaan
f(x,y) = 0, pada umumnya hanya sampai nilai-nilai x dan
y rertentu. Tidak tahu sampai seberapa jauh ujung-
ujung kurva tersebut dapat diperpanjang, apakah
sampai nilai-nilai x dan y tak terhingga ( ) ataukah
terbatas hanya sampai nilai-nilai x dan y tertentu.
Konsep perpanjangan salam seksi ini akan menjelaskan
apakah ujung-ujung sebuah kurva akan terus menerus
diperpanjang sampai yak terhingga (tidak terdapat batas
perpanjangan), ataukah hanya dapat diperpanjang
sampi nilai x atau y tertentu (terdapat batas
perpanjangan).
Contoh:
Selidiki apakah terdapat batas perpanjangan bagi kurva
yang dicerminkan oleh persamaan x2-y2-25=0
Penyelesaian untuk x : x =
Berapapun nilai y, bilangan dibawah tanda akar akan selalu
positif sehingga x akan selalu berupa bilangan nyata.
Berarti perpanjangan kurva searah sumbu y tidak terbats.
Penyelesaian untuk y : y =
Jika x< 5 atau x>-5 (ringkasan :|x|<5), bilangan dibawah
tanda akar akan negatif dan y akan menjadi bilangan
khayal atau maya (tidak nyata). Berarti perpanjangan kurva
searah sumbu x terbatas hanya sampai x= 5.
Jadi, dalam kasus contoh 1) ini, tidak terdapat batas
perpanjangan bagi kurva untuk variabel y (searah sumbu
x).
4). Asimtot
Asimtot suatu kurva adalah sebuah garis lurus yang
jaraknya semakin dan semakin dekat dengan salah
satu ujung kurva tersebut. Jarak itu sendiri tidak akan
menjadi nol; atau dengan perkataan lain, garis lurus
dan kurva tadi tidak sampai berpototongan. Jadi,
suatu kurva dikatakan asimtotik terhadap garis lurus
tertentu apabila salah satu ujung kurva semakin
mendekati garis yang bersangkutan.
y
y

y = - a - bx
y = - a bx

x
x
y = f(x)
y = f(x)

(a) x (b)
Gambar 5-8
x

Pembicaraan tentang asimtot tak dapat kita


melihatkan konsep limit. Secara umum, garis y = a +
bx merupakan asimtot kurva y = f(x) jika f(x)
senantiasa lebih kecil atau senantiasa lebih besar dari
a + bx dan semakin mendekati a +bx apabila x dan y
diperpanjang tanpa batas. Dengan notasi limit, hal ini
dituliskan sebagai f(x) →a + bx apabila x,y→
Contoh:
Selidili apakah kurva dari persamaan x-3y+xy-2=0
mempunyai asimtot vertikal dan atau asimtot
horizontal.
Penyelesaian untuk x
x=
jika y , maka x dan x<3. x – 3y + xy 2 = 0

jika y , maka x dan x>3.


Penyeleaian untuk y : y = -1

x=

x=3
jika y , maka x dan x<-1. Gambar 5-12

jika y , maka x dan x>-1.


Berarti y = -1 merupakan asimtot.
4. Faktorisasi
Faktorisasi fungsi maksudnya ialah menguraikan ruas
utama fungsi tersebut menjadi bentuk perkaitan ruas-
ruas utama dari dua fungsi yang lebih kecil. Sebagai
contoh, faktorisasi sebuah fungsi yang memiliki
oersamaan f(x,y) = 0 berarti membentuk sedemikian
rupa sehingga deperoleh f(x,y) = g (x,y). [catatan :
f(x,y) dibuat ruas utama dari f(x,y)=0].
Gambarkan kurva dari persamaan 2-xy- = 0
y

2x + y =0

x–y=0

2 – xy - = 0

Gamabar 5-12

Faktorisasi persamaan di atas menghasilkan :


(x – y)(2x + y) = 0.
Sehingga gambar dari – xy - = 0 terjadi atas garis-garis
lurus x – y = 0 dan 2x + y = 0.
Soal
1. Tentukan penggal –x dan penggal –y dari persamaan-
persamaan:
a. 5 x – 10y -20 = 0
b. X2 - 6 x + y + 2 = 0
2. Selidiki kesimetrian kurva dari persamaan-persamaan
berikut terhadap sumbu –x. Sumbu –y dan titik pangkal
6x2 + 5x – y = 0
3. Selidiki apakah persamaan-persamaan berikut dapat
difaktorkan:
a. X2 – xy – 2y2 = 0
b. X2y – x2 – 4y = 0
c. X – y = 2xy + 5
4.Gambarkan kurva fungsi parabolik dari fungsi :

Anda mungkin juga menyukai