Anda di halaman 1dari 27

PERMENPERIN NO. 15 TAHUN 2019 jo.

PERMENPERIN NO. 30 TAHUN 2019


TENTANG
PENERBITAN IZIN USAHA INDUSTRI DAN IZIN PERLUASAN
DALAM KERANGKA PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK

30 Oktober 2019 Biro Hukum


2019
DASAR HUKUM
UU No. 5/1984 Perindustrian UU No. 3/2014
Perindustrian

PP 13/1995 PP 107/2015 PP 24/2018


Izin Usaha Industri Izin Usaha Industri OSS

Permenperin Nomor
41/M-IND/PER/6/2008 Ketentuan
Permenperin No. 15/2019
dan Tata Cara Penerbitan IUI, Izin
tentang Penerbitan IUI dan Izin Perluasan dalam
Perluasan dan TDI
Kerangka OSS
PERMENPERIN NO. 41/M-IND/PER/6/2008
Tipe IUI dan TDI
TDI Nilai investasi s.d. Rp200juta
Berlaku sama dengan IUI
Kewenangan Bupati/Walikota : nilai investasi s.d. Rp10M
Gubernur : nilai investasi > Rp10M
Menperin : PMA dan IUI tertentu
Persetujuan Prinsip Maksimal 3 tahun
Kategori tertentu dikecualikan
Izin Perluasan Peningkatan kapasitas produksi min 30%
PP
107/2015
Tipe IUI Kecil, IUI Menengah, IUI Besar
Kewenangan Bupati/Walikota : IUI Kecil dan IUI Menengah
Gubernur : IUI Besar
Menperin : PMA dan IUI tertentu

1 IUI 1 Lokasi dan 1 KBLI 5 digit (dengan pengecualian


tertentu)
Lokasi Wajib berlokasi di KI, dengan pengecualian tertentu
Kepemilikan Industri Kecil hanya dapat dimiliki WNI
Izin Perluasan Tidak wajib, kecuali bagi yang wajib AMDAL
PP 24/2018

NIB Izin Izin


belum efektif efektif

KOMITMEN

NSPK

• Izin terdiri atas


a. Izin Usaha; dan
b. Izin Operasional/Komersial
• Persyaratan disederhanakan
• Penerbitan secara elektronik
• Tidak ada Izin Prinsip
NSPK OSS

PERMENPERIN
TENTANG PENERBITAN IUI DAN IZIN
PERLUASAN
DALAM KERANGKA OSS
OSS

Permenperin 15/2019 jo. a. IUI


Permenperin 30/2019 b. Izin Perluasan

SIIN
as
KLASIFIKASI IUI Permenperin 64/2016
  Nilai
Investasi Rp1.000.000.000 –
< Rp1.000.000.000 > Rp15.000.000.000
Rp15.000.000.000
Tenaga
IUI Kecil Kerja

Industri Kecil
IUI 1-19 orang (tidak termasuk Industri Menengah Industri Menengah
Menengah tanah dan
bangunan tempat
usaha)

IUI Besar
≥ 20 orang Industri Industri Menengah Industri Besar
Menengah

Tanah dan bangunan tempat usaha untuk Industri Kecil merupakan tanah dan
bangunan yang lokasinya menjadi satu dengan lokasi tempat tinggal pemilik usaha.
• Klasifikasi IUI:
• Berdasarkan jumlah tenaga kerja dan nilai investasi.
• Tenaga kerja merupakan tenaga kerja tetap (tidak termasuk kontrak atau
musiman).
• Nilai investasi antara lain menghitung nilai tanah/bangunan dan nilai
mesin/peralatan.
• Nilai tanah dan bangunan dihitung berdasarkan NJOP (milik sendiri)/nilai sewa.
• Nilai mesin/peralatan berdasarkan nilai beli (sesuai bukti pembelian) atau nilai
sewa (sesuai bukti sewa/kontrak).
KETENTUAN UMUM

• IUI kecil dan IUI tertentu hanya dapat dimiliki oleh WNI.
• Pemeriksaan berdasarkan KTP pemilik saham, termasuk perusahaan pemilik
saham yang bersangkutan.
• Industri yang hanya dapat dimiliki oleh WNI akan ditetapkan melalui Perpres.
(Saat ini proses penyusunannya sedang dikoordinasikan oleh Ditjen IKMA).

• Wajib berlokasi di Kawasan Industri.


• Dengan pengecualian tertentu (industri tertentu dan apabila KI tidak
tersedia).
• Pengecualian industri tertentu ditetapkan dengan Permenperin.

• PP 107/2015 : IUI diberikan per lokasi dan per KBLI 5 digit (dengan
pengecualian tertentu
• Tim OSS mengusulkan agar IUI diberikan untuk setiap perusahaan.
Lampiran IUI di OSS dilengkapi dengan tabel penjelasan masing-
masing lokasi pabrik yang dimiliki, dengan keterangan:
• kegiatan industri berdasarkan KBLI 5 digit;
• Kapasitas terpasang masing-masing;
• Status perizinan.

• Perubahan data pada lampiran IUI dilakukan melalui OSS.


KOMITMEN
maks 3 tahun

maks 10 hari kerja maks 10 hari kerja

KOMITMEN: KOMITMEN:
KOMITMEN:
IUI Pemilikan Akun Surat a. Izin Lokasi; ** IUI
SINas Keterangan * b. Izin Lingkungan; ***
c. Data Industri;
d. Persyaratan utk
belum tidak industri tertentu; berlaku
berlaku e. BAP verifikasi teknis efektif
IUI batal
efektif

tidak tidak
IUI batal IUI batal

* bila hendak dikecualikan dari KI


** tidak wajib untuk yang berlokasi di KI
*** untuk yang berlokasi di KI diganti RKL RPL rinci

Komitmen Keterangan Mekanisme Batas Waktu
1. Akun SIINas SIINas 10 hari kerja sejak
penerbitan IUI
melalui OSS
2. Surat Keterangan • Untuk pengecualian SIINas 10 hari kerja
berlokasi di Kawasan setelah memiliki
Industri Akun SIINas
• Hanya bagi yang
dikecualikan
• Tidak perlu utk IKM
3. Data Industri • Data Industri selama SIINas Sebelum verifikasi
pembangunan pabrik teknis
• Tiap 6 bulan

Komitmen Keterangan Mekanisme Batas Waktu
4. Verifikasi Teknis • Apabila seluruh Komitmen No. SIINas -
1-3 telah selesai
• Siap berproduksi
• Izin Lokasi dan Izin Lingkungan
sudah efektif
• Persyaratan utk industri
tertentu telah dipenuhi
• Dilakukan berupa pemeriksaan
dokumen atau pemeriksaan
lapangan
• Utk Industri Kecil, cukup berupa
pernyataan siap berproduksi
via SIINas

• Komitmen lain untuk industri tertentu berlaku sesuai peraturan
perUUan.
• Apabila terdapat 1 Komitmen yang melewati batas waktu, kembali
mengulang proses izin di OSS.
VERIFIKASI TEKNIS
maks 20 7 hari kerja

Pemohon
KOMITMEN:
a. Akun SIINas
b. Surat Keterangan* SIINas OSS IUI
c. Data Industri
d. Komitmen lain
sesuai peraturan* Kemenperin/ Dokumen berlaku
Tim BAP efektif
Dinas Perindustrian**
Lapangan
• Menilai bahwa Perusahaan Industri sudah siap berproduksi komersial
• Menilai kesesuaian KBLI yang diajukan;
sudah • Menilai kesesuaian kapasitas produksi dengan kapasitas terpasang;
• Memeriksa penyampaian Data Industri;
dipenuhi
• Menilai kesesuaian skala usaha yang diajukan dengan kondisi sebenarnya;
• Verifikasi kepemilikan oleh WNI bagi Industri yang hanya dapat dimilki oleh
WNI;
• Menilai kesesuaian dengan DNI; dan
• Menilai pemenuhan persyaratan sesuai peraturan perUUan.
* apabila diperlukan
** sesuai kewenangan

• Pelaksana verifikasi teknis:
• Dinas Perindustrian Kab/Kota untuk IUI kecil dan IUI menengah;
• Dinas Perindustrian Provinsi untuk IUI besar;
• Direktorat Jenderal di Kemenperin untuk:
• Industri minuman beralkohol;
• Industri strategis;
• Industri teknologi tinggi;
• Industri yang terkait langsung pertahanan keamanan; Permenperin 71/2009
• Industri yang berdampak penting pada lingkungan; dan
• Industri penanaman modal asing.
PERUBAHAN IUI

Perubahan klasifikasi usaha industri

Perubahan kapasitas terpasang

Penambahan KBLI 5 digit

Penambahan atau pindah lokasi


Bagan Proses Perubahan IUI
maks 20 3hari kerja

Perubahan
Pemohon OSS IUI
berlaku
efektif
SIINas

Kemenperin/
Dokumen
Dinas Perindustrian*
Tim
Lapangan BAP

• Menilai kesiapan Perusahaan Industri berproduksi komersial sesuai perubahan;


• Menilai kesiapan kesesuaian kapasitas produksi sesuai perubahan;
• Memeriksa penyampaian Data Industri;
• Menilai kesesuaian skala usaha sesuai perubahan;
• Menilai ketentuan DNI.

* sesuai kewenangan
IZIN PERLUASAN

• Izin Perluasan bersifat sukarela, hanya wajib bagi industri yang wajib
AMDAL.
• Komitmen berupa:
• telah menyampaikan Data Industri sesuai ketentuan peraturan perUUan; dan
• telah dilakukan verifikasi teknis.
• Ketentuan pemenuhan Komitmen sama dengan penerbitan IUI.
Bagan Proses Penerbitan Izin Perluasan

Pemohon maks 3 bulan

IZIN IZIN
OSS
PERLUASAN SIINas PERLUASAN

belum berlaku
berlaku Kemenperin/ Dokumen efektif
efektif Dinas Perindustrian*
Tim BAP
Lapangan
• Menilai kesesuian Izin Perluasan dengan kondisi sebenarnya;
• Memeriksa penyampaian Data Industri 1 tahun terakhir; TIDAK IZIN PERLUASAN batal
• Menilai kesiapan produksi komersial sesuai Izin Perluasan.

*sesuai kewenangan
IUI eksisting > OSS >> Langsung berlaku efektif
FITUR whistleblowing

Pasal 33A
• Perusahaan Industri dapat menyampaikan laporan apabila dalam
pelaksanaan verifikasi teknis dilakukan dengan melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan dan/atau etika.
• Laporan disampaikan melalui fitur pelaporan di dalam SIINas dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pengajuan
permohonan verifikasi teknis.
PENGAWASAN

• Pengawasan dilakukan oleh Direktur Jenderal dan dinas perindustrian


daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing.
• Sanksi terhadap pelanggaran dikenakan sesuai PP 107/2015, yang
meliputi:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. penutupan sementara;
d. pembekuan IUI; dan/atau
e. pencabutan IUI.
• Mencabut:

a. Permenperin Nomor 41/M-IND/PER/6/2008 Ketentuan dan Tata Cara


Penerbitan IUI, Izin Perluasan dan TDI; dan

b. Permenperin Nomor 122/M-IND/PER/12/2014 tentang


Pendelegasian Kewenangan Pemberian Perizinan Bidang Industri
dalam rangka PTSP kepada Kepala BKPM.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai