Anda di halaman 1dari 20

Hepatitis dalam kehamilan

Hepatitis Virus
• Sering menimbulkan jaundice, ikterus
pada kehamilan
• Dengan kemajuan pengobatan saat ini,
asam ursodeoxycholic dapat
mengurangi kerusakan hati, baik akut
maupun kronis.
Hepatitis Virus A (HAV)
• Penyebab : Picornavirus, termasuk
enterovirus RNA
• Infeksi terjadi melalui air, makanan,
hubungan seksual dan melalui darah.
• Masa inkubasi : 14 – 40 hari
Diagnosis
• Gejala klinis :
– Flu-like sydrome,
– Malaise,
– Sakit kepala,
– Letih,
– Sakit sendi,
– Feces kehitaman,
– Urin coklat dan jaundice
• Dijumpai IgM antibodi
Penanganan
• Efek terhadap kehamilan, sangat sedikit /
tidak ada.
• Bila ter-ekspos, beri Imunoglobulin.
• Anti – HAV profilaksis terhadap ibu : 0,02
mg/kg BB
• Hepatitis – Ig terhadap bayi : 0,02 mg/kg BB
diberi sesudah lahir.
• Ibu hamil yang akan berkunjung ke daerah
endemik HAV perlu diberi imunisasi hepatitis
Ig.
Hepatitis Virus B (HBV)
• Termasuk DNA viral group disebut
hepadenaviridae
• Penyebab terbanyak jaundice pada kehamilan
• Infeksi HBV sangat luas diseluruh dunia
terutama China dan Asia Tenggara.
• Penularannya melalui pemakaian jarum
suntik, produk darah, kontak langsung melalui
mukosa dengan cairan tubuh.
• Infeksi kronis bisa berkembang jadi
carcinoma Hepatoseluler.
Diagnosis
• Masa inkubasi : 30 – 110 hari, bila
kronis bisa 180 hari
• Pem. Laboratorium serologi dijumpai 6-
7 minggu, bila infeksi berat bisa
dijumpai + 2 minggu sesudah terpapar.
Gejala / Tanda
• Malaise, demam, jaundice, artritis,
urtikaria, glomerulo nefritis.
• 90% pasien berakhir dengan
kesembuhan, 10% menjadi kronis dan +
1% menjadi fulminan dan gagal hati.
Hasil Laboratorium
• Infeksi HBV ditandai dengan dijumpai
antibodi terhadap :
– Surface komponen (HBsAg)
– Core DNA (HBcAg)
– Enzim komponen (HBeAg)
• Pemeriksaan IgM perlu untuk
mengetahui perbaikan yang akut dan
kronis.
– Di negara maju setiap wanita hamil
dianjurkan untuk dilakukan skrining
terhadap infeksi HBV. Bila dijumpai
positip, dilanjutkan dengan pemeriksaan
HBe Ag dan HBe Ab.
– Pasangan suami – istri juga anaknya harus
pula dilakukan imunisasi HBV.
Resiko terhadap Janin
• Melalui transplacental sangat jarang tetapi
dijumpai 5%-15% dari hepatitis kronis aktif.
• Resiko infeksi perinatal terutama sewaktu
proses persalinan dan masa neonatal.
• Besarnya resiko tergantung jumlah HBV DNA
yang dijumpai dalam darah ibu.
• HBe Ag dan status HBe Ab sangat
berhubungan dengan penularan secara vertikal
pada bayi sampai berumur 18 bulan.
• Penularan secara vertikal banyak dijumpai pada Ras
Asia (95%), sedangkan Ras Afrika 20%.
• Tindakan seksio sesarea dapat menurunkan resiko
penularan pada pasien pasien dengan positif HBe Ag
dan HBs Ag.
• Lee mendapatkan penularan bayi melalui persalinan
pervaginam sebanyak 25% dan melalui seksio sesarea
10%, dengan tersedianya imunisasi profilaksis maka
seksio sesarea bukan dianjurkan untuk pencegahan
penularan tersebut.
• Imunisasi pada saat trimester III dapat menurunkan
penularan vertikal tersebut.
Immunoprophylaxis
• Pasien beresiko tinggi : terinfeksi HBV,
orang kesehatan, orang dengan
pasangan terinfeksi, dianjurkan untuk
imunisasi sebelum hamil.
• Dosis pada dewasa biasanya 20 μg im
dalam (di bagian deltoid atau paha
anterior, bukan bokong) diberikan
segera dan 1 bulan dan 6 bulan
kemudian.
Maternal (ibu)
• Jika terinfeksi dalam masa kehamilan berikan
imunisasi pasif dan hepatitis BIg (HBIG), HBIG
dapat diberikan dalam (12-48 jam) terpapar.
Janin / bayi
• Janin yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif,
dianjurkan untuk mendapat kombinasi terapi HBIG
dan vaksinasi terhadap HBV.
• Vaksinasi diberikan segera dan 1 bulan dan 6 bulan
kemudian.
• Bayi yang mendapat kombinasi terapi boleh minum
ASI.
Hepatitis non A, non B
Hepatitis C
• Dienstag dan Shorey menyatakan paling tidak ada 3
jenis, 2 melalui darah dan 1 lagi menular melalui
pencernaan (seperti Hepatitis A)
• Jenis ini terutama disebabkan oleh transfusi yang
mengandung NANBH.
• Virus ini memiliki 1 rantai RNA dan mula-mula
menular melalui kulit. Masa inkubasi : 50 hari (15 –
160 hari), selflimited pada 50% kasus, titer diserap
dalam 10 tahun.
• Kasus dapat berlanjut menjadi hepatitis kronik (50%),
sirosis (10- 20%) dan hepatitis fulminant (< 1%) atau
Ca hepatocelluler primer (< 1%)
Hepatitis E
• Dihubungkan sebagai penyebab epidemi
hepatitis
• Penularan dari feses ke mulut. Masa
inkubasi 15-65 hari
• Sering menyebabkan kematian ibu
hamil pada negara-negara yang belum
maju
• (Maternal Mortality 100%)

Anda mungkin juga menyukai