Anda di halaman 1dari 21

OM SWASTYASTU

KONSEP RETARDASI MENTAL DAN ATTENTION DEFICIT


HYPERACTIVE DISORDER (ADHD)
NAMA KELOMPOK
• Nyoman Mega Fridayanti ( 17089014051 )
• Gusti Kopang Dianty Sukseni ( 17089014046 )
• I Made Diandika Bayu Sagitha ( 17089014026 )
• Gede Bayu Udayana ( 17089014016 )
• Kadek Eri Wardiana ( 17089014031 )
POKOK BAHASAN
• Pengertian retardasi mental
• penyebab dari retardasi mental
• klasifikasi dari retardasi mental
• Asuhan Keperawatan yang diberikan pada retardasi mental
• anatomi fisiologi Sistem Saraf
• pengertian dari ADHD
• macam – macam gangguan dari ADHD
• asuhan keperawatan dengan anak ADHD
RETARDASI MENTAL?

Retardasi mental adalah kelainan atau kelemahan


jiwa dengan inteligensi yang kurang (subnormal)
sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak
masa anak). Biasanya terdapat perkembangan
mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi
gejala yang utama ialah inteligensi yang
terbelakang.
PENYEBAB RETARDASI MENTAL
Penyebab retardasi mental dapat terjadi mulai dari fase pranatal, perinatal dan
postnatal. Penyebab biologis atau sering disebut retardasi mental tipe klinis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Pada umumnya merupakan retardasi mental sedang sampai sangat berat
• Tampak sejak lahir atau usia dini
• Secara fisis tampak berkelainan/aneh
• Mempunyai latar belakang biomedis baik pranatal, perinatal maupun postnatal
• Tidak berhubungan dengan kelas sosial
Penyebab retardasi mental tipe klinis atau biologikal
dapat dibagi dalam:

Penyebab psikososial atau sering  Penyebab pranatal


• Gangguan metabolisme
disebut tipe sosiokultural mempunyai • Kelainan Kromosom
ciri-ciri sebagai berikut : • Infeksi maternal selama kehamilan
• Komplikasi kehamilan
• Biasanya merupakan retardasi
mental ringan  Penyebab perinatal
• Diketahui pada usia sekolah • Prematuritas
• Asfiksia
• Tidak terdapat kelainan fisis • Kernikterus
maupun laboratorium • Hipoglikemia: menurunnya kadar gula dalam
• Mempunyai darah.
latar belakang
kekurangan stimulasi mental (asah)  Penyebab postnatal
• Ada hubungan dengan kelas sosial • Infeksi (meningitis, ensefalitis)
• Trauma fisik
• Kejang lama
• Intoksikasi (timah hitam, merkuri)
KLASIFIKASI RETARDASI MENTAL
1. F70 Retardasi Mental Ringan (IQ 55-69) : Mulai tampak gejalanya pada usia sekolah
dasar
2. F71 Retardasi Mental Sedang (IQ 35-49) :Sudah tampak sejak anak masih kecil dengan
adanya keterlambatan dalam perkembangan, misalnya perkembangan wicara atau
perkembangan fisik lainnya.
3. F72 Retardasi Mental Berat (IQ 20- 34) : Tampak sejak lahir
4. F73 Retardasi Mental Sangat Berat (IQ < 20) : Sudah tampak sejak lahir yaitu gangguan
kognitif, motorik, dan komunikasi yang pervasif.
5. F78 Retardasi Mental lainnya : Kategori ini hanya dignakan bila penilaian dari tingkat
Retardasi Mental intelektual dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak
mungkin dilakukan karena adanya hendaya sensorik atau fisik, seperti buta, bisu tli, dan
penyandang yang perilakunya terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.
DIAGNOSIS DAN GEJALA RETARDASI
MENTAL

Diagnosis retardasi mental tidak hanya didasarkan atas tes intelegensia


saja, melainkan juga dari riwayat penyakit, laporan dari orangtua, laporan
dari sekolah, pemeriksaan fisis, laboratorium, pemeriksaan penunjang. Tiga
diagnosis keterbelakangan mental, yaitu:
• Fungsi intelektual secara signifikan dibawah rata-rata: IQ sekitar 70 atau
kurang menurut tes IQ yang diadakan secara individu.
• Ketidakmampuan atau kelemahan yang terjadi bersamaan dengan fungsi
adaptasi
• Terjadi sebelum berusia 18 tahun.
• Kromosom kariotipe
• EEG (Elektro Ensefalogram)
• CT (Cranial Computed Tomography) atau MRI
(Magnetic Resonance Imaging)
• Titer virus untuk infeksi congenital
• Serum asam urat (Uric acid serum)
PEMERIKSAAN
• Laktat dan piruvat
• Plasma asam lemak rantai sangat panjang
PENUNJANG
• Serum seng (Zn)
• Logam berat dalam darah
• Serum tembaga (Cu) dan ceruloplasmin
• Serum asam amino atau asam organik
• Plasma ammonia
• Analisa enzim lisozom pada lekosit atau
biopsy kulit:
• Urin mukopolisakarida
PROGNOSIS RM PENCEGAHAN

Mengukur kecerdasan dan perilaku


adaptif dapat membantu klasifikasi dari Pencegahan Primer
kecenderungan keterbelakangan dan dapat 1) pendidikan kesehatan pada masyarakat,
memprediksikan apakah individu tersebut  
dapat hidup secara independen. 2) perbaikan keadaan sosial-ekonomi,
Individu dengan keterbelakangan 3) konseling genetik,
mental menengah (moderate mental 4) Tindakan kedokteran
retardation) lebih sering ditemukan dapat
mencapai seilf-sufficiency dan Pencegahan Sekunder
mendapatkan hidup yang bahagia. Pencegahan sekunder terhadap terjadinya
Penelitian menemukan bahwa mereka retardasi mental dapat dilakukan dengan
memiliki harapan hidup yang lebih kecil. diagnosis dan pengobatan dini peradangan
Kecenderungan dari keterbelakangan otak dan gangguan lainnya.
invidu cenderung menetap selama hidup.
PENANGANAN ASUHAN KEPERAWATAN

Penanganan terhadap penderita 1. Pengkajian


retardasi mental bukan hanya tertuju pada • Neuroradiologi
penderita saja, melainkan juga pada orang • Ekoesefalografi
tuanya. • Biopsi otak
Untuk mendiagnosis retardasi mental • Penelitian bio kimia
dengan tepat, perlu diambil anamnesis Atau dapat melakukan pengkajian sebagai
dari orang tua dengan teliti mengenai: berikut:
kehamilan, persalinan, dan pertumbuhan • Lakukan pengkajian fisik.
serta perkembangan anak. • Lakukan pengkajian perkembangan.
a. Pentingnya Pendidikan dan Latihan • Dapatkan riwayat keluarga
untuk Penderita Retardasi Mental • Dapatkan riwayat kesehatan
b. Jenis-jenis Latihan untuk Penderita • Infeksi maternal prenatal
Retardasi Mental • (misalnya, rubella), alkoholisme,
konsumsi obat.
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


• Nutrisi tidak adekuat. berhubungan dengan kerusakan fungsi kognitf.
• Perubahan proses keluarga berhubungan
• Penyimpangan lingkungan. dengan mempunyai anak yang menderita
• Gangguan psikiatrik retardasi mental.
• Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d
(misalnya, Autisme). kelainan fs. Kognitif
• Infeksi, teruma yang • Gangguan komunikasi verbal b.d kelainan fs,
kognitif
melibatkan otak • Risiko cedera b.d. perilaku
agresif/ketidakseimbangan mobilitas fisik
• atau suhu tubuh tinggi. • Gangguan interaksi sosial b.d. kesulitan
• Abnormalitas kromosom. bicara /kesulitan adaptasi sosial
• Gangguan proses keluarga b.d. memiliki anak
• Bantu dengan tes diagnostik RM
• tes intelegensia • Defisit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas
fisik/kurangnya kematangan perkembangan
ANATOMI DAN FISIOLOGI SARAF
ADHD (ATTENTION DEFICIT
HYPERAKTIVITY DISORDER)?
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah
gangguan neurobiologis yang ciri-cirinya sudah tampak
pada anak sejak kecil. Anak ADHD mulai menunjukkan
banyak masalah ketika SD karena dituntut untuk
memperhatikan pelajaran dengan tenang, belajar berbagai
ketrampilan akademik, dan bergaul dengan teman sebaya
sesuai aturan.
EPIDEMILOGI ETIOLOGI

Rasio anak laki-laki berbanding Gangguan perilaku pada anak


perempuan adalah antara 4:1 dalam jenis adalah akibat dari interaksi
dan tipe hiperaktif impulsif dan untuk
kurang perhatian rasio anak laki-laki dan antara factor alami (nature),
perempuan adalah 1:1. yaitu factor bawaan dan
ADHD lebih banyak dialami oleh lingkungan (nurture).
anak laki-laki dari pada perempuan,
dengan estimasi 204% untuk anak Factor genetic Faktor
perempuan dan 6-9% untuk anak laki- Neurologik dan Proses dalam
laki usia 6-12 tahun. Anak laki-laki Otak
ADHD lebih banyak terjadi karena
mereka lebih menunjukkan perilaku Faktor Neurotransmitter
menantang dan agresif dibandingkan Faktor psikososial
dengan anak perempuan . Faktor Lingkungan
TIPE-TIPE ADHD PSIKOPATOLOGI

1.Tipe ADHD Gabungan


2.Tipe ADHD kurang
memerhatikan dan Tipe
ADHD hiperaktif
impulsive
3.Tipe ADHD hiperaktif
impulsive
MANIFESTASI KLINIS KOMPLIKASI

1. Diagnosis sekunder-gangguan konduksi,


depresi, dan penyakit ansietas .
2. Pencapaian akademik kurang, gagal
disekolah, sulit membaca dan mengerjakan
aritmatika ( sering kali akibat abnormalitas
konsentrasi ).
3. Hubungan dengan teman sebaya buruk
( sering kali perilaku agresif dan kata-kata
yang diungkapkan ).
4. IQ rendah / kesulitan belajar ( anak tidak
duduk tenang dan belajar ).
5. Resiko kecelakaan ( karena impulsivitas ).
6. Percaya diri rendah dan penolakan teman-
teman sebaya ( perilakunya membuat anak-
anak lainnya marah ).
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pemeriksaan Tiroid 1. Pengkajian


• Identitas Klien
2.Tes neurologist (misalnya • Keluhan utama
EEG, CT scan) • Riwayat penyakit sekarang
3.Tes psikologis sesuai • Riwayat penyakit sebelumnya
• Riwayat penyakit keluarga
indikasi • Riwayat psiko,sosio, dan spiritual
4.Pemeriksaan diagnostic • Riwayat tumbuh kembang
individual bergantung pada • Riwayat imunisasi
• Pemeriksaan fisik  dalam batas
adanya gejala fisik normal.
5.Pemeriksaan darah • Activity daily living ( ADL )
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Risiko cedera berhubungan dengan


hiperaktivitas dan perilaku impulsive.
• Koping individu tidak efektif
berhubungan dengan tidak adekuatnya
tingkat kepercayaan diri terhadap
kemampuan untuk melakukan koping.
ADA YANG
DITANYAKAN
?
TERIMAKASIH

OM SANTHI,
SANTHI, SANTHI
OM

Anda mungkin juga menyukai