Anda di halaman 1dari 12

BAB 11

KEPUASAN KERJA

Hanyta P.M Bifel


1707010113
PENGERTIAN KEPUASAN KERJA

Banyak pakar menjelaskan


Definisi lain dikemukakan Kinicki
pengertian kepuasan kerja. Locke
(dalam uthans, 2011: 11) dan Fugate (2012: 161) yang
memberikan definisi komprehensif menyatakan kepuasan kerja
dari kepuasan kerja yang meliputi merupakan tanggapan afektif
reaksi atau sikap kognitif, afektif, dan atau emosi terhadap berbagai
evaluatif dan menyatakan bahwa faset pekerjaan seseorang.
kepuasan adalah keadaan emosi
senang atau emosi positif yang
berasal dari penilaian terhadap
pekerjaan atau pengalaman kerja Kepuasan kerja jugamerupakan
seseorang. Kepuasan kerja adalah penilalan terhadap perbedaan
hasil dari persepsi karyawan apa yang diharapkan pegawai dari
mengenai seberapa baik pekerjaan pekerjaannya dengan kepadanya.
mereka memberikan hal yang dinilai
penting.
PENENTU KEPUASAN KERJA
1. Faktor-faktor yang Dikemukakan Bisen dan Priya
a. Faktor-faktor yang Terkait dengan Pegawai
Menurut Bisen dan Priya (2010), ada tiga taktor utama yang mempengaruhi kepuasan
kerja: (i) faktor-faktor yang terkait dengan pegawai, (2) faktor-faktor yang terkait
dengan pemberi kerja, organisasi atau perusahaan, dan (3) faktor-faktor yang terkait
dengan pekerjaan itu sendiri.
Tingkat Kepuasan yang Iebih Rendah Tingkat Kepuasan yang Lebih
Tinggi

Usia Usia yang lebih tua Lebih muda

Jenis kelamin Perempuan Laki-laki

Lama bekerja Tahapan awal Tahapan menengah (45-55 tahun)

Kepribadian Bisa menyesuaikan diri Tidak bisa menyesuaikan diri

Orang yang bergantung Sedikit orang yang bergantung Banyak orang yang bergantung

Ambisi Kurang berambisi Banyak orang yang bergantung

Kemampuan mental Sesuai dengan tugas Berbeda dengan tugas


b. Faktor yang terkait dengan organisasi
Tingkat Kepuasan yang Iebih Rendah Tingkat Kepuasan yang Lebih Tinggi

Gaji Kelompok penghasilan rendah dan tinggi Kelompok penghasilan menegah

Promosi Tepat waktu dan fair Tidak tepat waktu dan bias
Rasa aman Rasa aman pekerjaan yang lebih tinggi Rasa aman pekerjaaan yang rendah

penyedia Mendukung & fair bias

c. Faktor yang berkaitan dengan pekerjan


Tingkat Kepuasan yang Iebih Rendah Tingkat Kepuasan yang Lebih Tinggi

Kondisi kerja Memadai Tidak memadai

Lokasi kerja Tepat waktu dan fair Tidak tepat waktu & bias
Keterampilan trampil Kurang trampil

Hubungan dengan rekan Menyenangkan Kurang bersahabat


kerja
Pekerjaan itu sendiri Beragam Rutin
2. Faktor yang Dikemukakan Kreitner dan Kinicki
A. Need fuulfillment (Pemenuhan kebutuhan)
B. Discrepancies (Perbedaan)
C. Value Attainment (Pencapaian nilai)
D. Equity(Keadilan)
E. Dispositional/genetic components (komponen genetika

3. Determinan Kepuasan Kerja


a. Kepribadian : kepribadian seseorang mempengarui sejauh mana
pikiran dan persaaannya tentang pekerjaan postif dan negatif
b. Nilai : nilai adalah bagian penting dari ujian penilaian karir dan
pemilihan jalur karir
c. Situasi kerja : ada 6 karakteristik diantaranya : Pekerjaan itu sendiri,
penggajian, mendapat kesempatan, pengawasan, kelompok kerja
dan kondisi kerja
d. Pengaruh sosial :terdiri dari tim yang efektif, kepemimpinan dan
budaya organisasi
TEORI KEPUASAN KERJA
1. Model Facet Pekerjaan
Model facet kepuasan kerja berfokus terutama pada faktor situasi kerja dengan
menguraikannya menjadi unsur-unsur, atau faset pekerjaan,dan melihat
seberapa puas pegawai dengan tiap-tiap faset (George &z Jones,2012).
2. Two-Factor Theory
Teori dua laktor Herzberg, merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan
bahwa sttistactton (kepuasan) dan dissatisfaction (ketidakpuasan) merupakan
bagian dari kelompok variabel yang berbeda, yaitu motivators dan hygiene
factor.
3. Job Chararteristic Model
Teori yang terbaik yang mendeskripsikan lingkungan kerja dala menyediakan
pekerjaan yaig nenantang secara mental adalah flhe Job Characteristic Model
(JMC) atauModel Karakteristik Model. JMC berpendapat bahwa sifat intrinsic
pekerjaan merupakan inti yang mendasari faktor yang menyebabkan pegawai
puas dengan pekerjaannya.
DAMPAK KEPUASAN KERJA
Tujuan kepuasan pekerja menyatakan bahwa moral pekerja, dan kepuasan kerja secara
keseluruhan saat ini dipandang sangat penting oleh sebagian besar organisasi/
perusahaan. Pekerja yang puas merupakan pra-kondisi bagi meningkatnya produktivitas,
daya tanggap, mutu, dan layanan, pelanggan.

1. Kepuasan Kerja terhadap Kinerja


Kepuasan kerja dan produktivitas memiliki hubungan yang positit,artinya apabila
Kepuasan kerja tinggi maka cenderung akan meningkatkan Produktivitas karyawan.

2. Kepuasan Kerja terhadap Motivasi


Motivasi dipengaruhi kepuasan Kerja. Seperti yang dikemukak Kinicki dan Fugate (2012
163). Tepatnya mereka menyatakan (1) terdapat hubungan yang poSitit dan signifikan
antara kepuasan kerja dan motivasi kerja, (2) motivasi pegawai bisa ditingkatkan
melalui peningkatan kepuasan pegawai, dari (3) kepuasan kera pegawai dipengaruhi
oleh perilaku manajer atau pemimpn.

3. Kepuasan Kerja terhadap Keterlibatan Kerja


Keterlibatan kerja, yang merupa kan komponen engagement pegawai menggambarkan
sejauh mana seorang individu secara personal terlibat dengan peran pekerjaannya.
4. Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi mencerminkan sejauh mana seorang irndividumengidentifikasi
dirinya dengan organisasi dan berkomitmen terhadap tujuannya.

5. Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas


Ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan kinerja, tetaptidak sebesar yang
diduga orang bahwa pekerja yang bahagia juga pekerja yang produktif.

6. Kepuasan Kerja terhadap Kepuasan Pelanggan


Landasarn loyalitas yang sebenarnya adalah kepuasan pelanggan. pelanggan yang
sangat puas atau bahkan yang sangat bahagia lebih Cenderung menjadi rasul yang
setia suatu perusahaan, mengkonsolidasikan pembeliannya dengan satu pemasok, dan
menyebarkan berita positif dari mulut kemulut.

7. Kepuasan kerja terhadap ketidakhadiran


Hubungan anatara kepuasan kerja dan tingkat asensi memiliki hubungan negatif, yaitu
apabila kepuasan kerja tinggi maka kecenderungan tingkat kemangkirannya rendah.

8. Kepuasan dan pergantian karyawan


Kepuasan kerja dengan keluar-masuk karyawan memiliki hubungan yang negatif
dengan kekuatan yang moderat ( tidak terlalu kuat dan tidak terlalu lemah.
MENGUKUR KEPUASAN KERJA
Terdapat dua macam pendekatan yang secara luas dipergunakan untuk
melakukan pengukuran kepuasan kerja (Robbins & Judge, 2013) sebagai
berikut:
1. Single global rating
yaitu tidak lain dengan individu merespon atau satu pertanyaan seperti:
dengan mempertimbangkan semua hal, seberapa puas Anda dengan
pekerjaan Anda? Responden menjawab antara "Highly Satisfied" dan
"Highly Dissatisfied“

2. Stummation score lebih cangih.


Mengidentifikasi elemen kunci dalam pekerjaan dan merasakan pekerja
tentang masing-masing elemen. Faktor spesifik yang diperhitungkan adalah:
sifat pekerjaan, supervisi, upah sekarang, kesempatan promosi dan
hubungan dengan co-worker. Faktor ini diperingkat pada skala yang
distandarkan dan ditambahkan untuk menciptakan joh satisfaction score
secara menyeluruh.
G. KETIDAKPUASAN KERJA
Kepuasan kerja tidak selalu dan tidak mudah diperoleh setiap
karyawan Sebayan mereka mengalami ketidakpuasan dalam pekerjaan.
Aneka bentuk manitestasi ketidakpuasan dalam pekerjaan, antara lain:

1. Perubahan Perilaku
2. Penarikan kerja secara fisik, dan
3. Penarikan Kerja secara Psikologis
4. Cara mengungkapkan ketidakpuasan :
a. Keluar (Exit)
b. Bersuara (voice)
c. Loyalitas
d. Mengabaikan (Neglect)
Cara Meningkatkan Kepuasan Kerja

1. Membuat pekerjaan menjadi menyenangkan


2. Memiliki gaji, tunjangan, dan kesempatan
promosi yang adil
3. Menyesuaikan orang dengan pekerjaan yang
sesuai dengan minat dan keahlian mereka
4. Merancang pekerjaan agar menarik dan
menyenangkan (Luthans,2011)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai