Anda di halaman 1dari 57

OLEH

NURI RIZKI SETIAWAN


Apa ? Kenapa ? Ada masalah ?
Tujuan pembelajaran :

3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan
alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi
dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada
sistem koordinasi manusia

4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap


kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi
yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada
manusia berdasarkan studi literatur
SISTEM KOORDINASI
 Semua sistem organ dalam tubuh manusia
bekerja secara teratur dan selaras, kecuali
jika ada gangguan atau kelainan. Hal ini
disebabkan karena ada sistem yang mengatur
kerja berbagai sistem organ.
Sistem saraf
 Sistem saraf berperan penting untuk
merasakan perubahan-perubahan yang terjadi
di luar atau di dalam tubuh, menafsirkannya,
dan memberi respon (menjawab) dalam bentuk
kontraksi otot atau dapat berupa sekresi
kelenjar.
Fungsi sistem saraf

 Menerima informasi atau rangsangan berupa


perubahan yang terjadi di dalam lingkungan
melalui reseptor.
 Mengaturdan memproses informasi atau
rangsangan yang diterima.
 Mengatur dan memberi tanggapan (respon)
terhadap rangsangan dalam bentuk gerak
atau sekresi kelenjar.
Sel saraf (neuron): untuk menghantarkan impuls
Bagian neuron
 Badan sel, di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel yang
terbungkus oleh selaput plasma. Fungsi badan sel saraf adalah
menerima dan meneruskan impuls dari dendrit ke neurit atau
akson.
 Dendrit, merupakan juluran dan bercabang-cabang yang keluar
dari badan sel, berfungsi menerima dan membawa rangsang ke
badan sel.
 Neurit atau akson merupakan juluran badan sel yang berfungsi
untuk menghantarkan rangsang dari badan sel ke sel saraf lainnya.
 Selubung mielin untuk memberi nutrisi pada sel saraf.

Sel-sel ini sudah tidak


mengalami pembelahan lagi, sehingga bila
mengalami
kerusakan tidak dapat diperbaiki. Jadi kamu
harus berhati-hati
agar sistem saraf tidak mengalami gangguan.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat
dibedakan menjadi
 1) Sel saraf sensorik, berfungsi untuk menerima rangsang dari
reseptor (indera) dan meneruskan ke otak atau sumsum
tulang belakang.
 2) Sel saraf motorik, berfungsi untuk menyampaikan perintah
dari otak atau sumsum tulang belakang menuju reseptor
(otot/kelenjar tubuh).
 3) Sel saraf perantara/asosiasi (interneuron), sebagai
perantara neuron sensorik dengan neuron motorik.
Penghantara
n Impuls
Susunan Sistem Saraf
Sistem saraf Pusat
 Sistem saraf pusat (CNS) adalah bagian dari sistem
saraf dimana berfungsi mengkoordinasi aktifitas dari
seluruh bagian tubuh. Terdiri dari 2 bagian (otak
dan sumsum tulang belakang).
Otak Besar (Cerebrum)
• Pusat kontrol dari aktifitas yang disadari
• Terdiri dari dua bagian :
 Belahan kiri yang mana mengontrol bagian kanan tubuh
 Belahan kanan yang mengontrol bagian kiri tubuh
• Terdiri dari dua lapis:
- Corteks (lapisan luar) berwarna kelabu disebut substansi grissea
karena mengandung kumpulan badan sel saraf).
- Medula (lapisan dalam) berwarna putih disebut substansi alba
karena mengandung serabut saraf yang bermielin.
o Tempat penyimpanan dan pengolahan memori
o Meregulasi kontraksi sadar dan tidak sadar dari otot rangka
Talamus dan Hipotalamus

 Talamus, untuk menerima semua kegembiraan,


kecuali bau dan melanjutkan ke sensorik otak kecil
(menyampaikan dan pusat pengolahan informasi
sensorik).
 Hypotalamus, berhubungan dengan pengaturan
nutrisi dan suhu, dan sikap agresif. Sebagai pusat
pengendalian emosi, fungsi otonom, dan fungsi
hormon.
Otak kecil (cerebellum)
 Otak kecil berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di belakang
otak besar. Otak kecil terdiri dari dua belahan kanan dan kiri. Ada
bagian yang berbentuk bulat (disebut vermis) dan seperti sayap
(disebut hemisfer).
 Fungsi otak kecil adalah mengatur gerak tak sadar dari otot-otot
rangka,
 bekerja sama dengan telinga dalam untuk mengatur keseimbangan
tubuh, dan mempertahankan postur tubuh.
Sumsum lanjutan (medulla
oblongata)
 Sumsum lanjutan merupakan penghubung antara otak kecil dan
sumsum tulang belakang.
 Terletak di bawah otak besar dan di depan otak kecil.
 Sumsum lanjutan tersusun dari dua lapisan, yaitu lapisan berwarna
putih di sebelah luar, sedangkan lapisan berwarna abu-abu di sebelah
dalam.

Fungsinya adalah untuk mengatur kegiatan


tubuh yang tidak disadari, misalnya
pengaturan suhu tubuh, denyut jantung, dan
pernapasan.
Sumsum tulang belakang
(medulla spinalis)
 Susunan sumsum tulang belakang
sama dengan sumsum lanjutan.
Lapisan luar berwarna putih (substansi
alba), terdiri dari dendrit dan neurit.
Lapisan dalam berwarna abu-abu
(substansi grisea) yang banyak
mengandung sel saraf.

Fungsi sumsum tulang belakang yaitu sebagai


pusat gerak refleks, pengantar rangsangan
sensorik dari indera ke otak, dan membawa
impuls motorik dari otak ke alat tubuh.
Sistem saraf tepi
 Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara
sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh.
 Terdiri dari serabut-serabut saraf yang keluar dari otak
dan sumsum tulang belakang, yaitu 12 pasang serabut
saraf otak dan 31 pasang serabut saraf sumsum tulang
belakang.
 Serabut saraf yang keluar dari otak disebut sistem saraf
kranial, arahnya menuju ke alat tubuh atau otot
tertentu.
 Serabut saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang
disebut sistem saraf spinal, arahnya menuju alat-alat
tubuh misalnya kaki dan tangan.
12 pasang Saraf kranial
31 pasang saraf spinal

8 pasang saraf
leher
12 pasang saraf
punggung
5 pasang saraf
pinggang
5 pasang saraf
pinggul
1 pasang saraf
ekor
Sistem saraf tidak sadar (simpatis -parasimpatis)

 Sistem saraf tak sadar/saraf otonom bekerja di luar pengaruh


sistem saraf sadar. Sistem saraf tak sadar terdiri dari sistem
saraf simpatetik dan parasimpatetik.
 Kedua saraf itu bekerja pada efektor (alat/organ tubuh) yang
sama, tetapi sifat kerjanya sering berkebalikan.
 Sistem saraf simpatis: cenderung mempercepat atau
meningkatkan kerja organ. Terdiri dari 25 pasang simpul
saraf/ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang
sebelah depan.
 Sistem saraf parasimpatis cenderung memperlambat kerja
organ. Susunan saraf parasimpatetik ini berkaitan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Saraf parasimpatetik
menuju organ yang dikendalikan oleh saraf simpatetik,
sehingga bekerja pada efektor yang sama.
Saraf simpatik dan parasimpatik
Mekanisme Gerak Biasa

Reseptor

Efektor

Saraf Sensorik
Saraf Motorik

Otak
Mekanisme Gerak Refleks

Reseptor
Efektor

Saraf Sensorik
Interneuron

Saraf Motorik
Sumsum Tulang Belakang
Reflect Mechanism

Lengkung refleks
PARKINSON

disebabkan karena sel – sel saraf pada


ganglia basalis mengalami kelonggaran
sehingga pembentukan dopamine
(neurotransmiter) berkurang yang
menyebabkan hubungan sel saraf
dengan otot semakin sedikit

Muhammad aly bergelar “The


People Champion” menderita
parkinson selama 30 tahun
setelah pensiun dari dunia
olahraga tinju. Gambar. 27
Parkinson
Meningitis
Alzheimer (pikun) : rusaknya jaringan otak

Gambar. 31
Kelainan sistem saraf.
 Amnesia : hilang ingatan, Amnesia dapat disebabkan karena
goncangan batin atau cidera pada otak.
 Stroke: tersumbatnya pembuluh darah di bagian otak.
 Epilepsi, merupakan kelainan pada sel-sel saraf di otak sehingga
penderita tidak dapat merespon berbagai rangsangan. Otot-otot
rangka penderita sering berkontraksi secara tidak terkontrol. Epilepsi
dapat disebabkan karena cacat sejak kelahiran, kelainan
metabolisme, infeksi, adanya racun yang merusak sel-sel saraf,
kecelakaan pada kepala, dan tumor.
 Neuritis, adalah luka pada neuron atau sel-sel saraf. Disebabkan oleh
infeksi, kekurangan vitamin, karena pengaruh obat-obatan dan racun.
PENGAYAAN
 Otak Kecil (serebelum): berfungsi mengatur keseimbangan
tubuh dan koordinasi gerakan.
 Medulla oblongata: terdapat pengaturan sistem saraf tepi
yang mengendalikan laju detak jantung, laju pernapasan,
tekanan darah, penelanan, pembentukan saliva, serta
mengatur gerak refleks seperti batuk, bersin, dan berkedip.
 Sumsum tulang belakang: menghantar rangsang sensori dari
reseptor ke otak, membawa rangsang motor dari otak ke
efektor, urinasi (kencing), defekasi,
 Hipotalamus: pengaturan suhu tubuh, mengendalikan rasa
lapar, rasa haus, selera makan.
 Lobus Oksipital: penglihatan
 Lobus frontal (olfaktorius): kemampuan berpikir kemampuan
membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan,
penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas
 Lobus Parietal: kemampuan membaca, proses sensor
perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
 Lobus temporal: pendengaran, penciuman.
Kecanduan!!!
 Dopamine adalah neurotransmitter yang bertanggung jawab terhadap
semangat sedangkan Serotonin mempengaruhi perasaan atau mood yang
timbul. Pada keadaan normal, neurotransmitter ini (dopamine atau
serotonin) akan dilepaskan ke celah sinaptik dan ditangkap oleh reseptornya
yang berada pada dinding ujung sel syaraf lain pada celah itu.
 NAPZA yang masuk dalam darah akan mendorong pengeluaran dopamine dan
serotonin ke celah sinaptik lebih banyak dan akibatnya tercapai respons rasa
nyaman atau nikmat yang tinggi. Lama-kelamaan akan terjadi desensitisasi.
Desensitisasi reseptor menyebabkan terjadinya toleransi dimana untuk
mendapatkan kadar kebahagiaan yang sama diperlukan peningkatan kadar
dopamine dan serotonin. Jika kadar serotonin dan dopamine rendah orang
akan merasa tidak nyaman bahkan kesakitan sehingga ia perlu
mengkonsumsi NAPZA (lagi) dan untuk memperoleh rasa nikmat yang sama
dibutuhkan NAPZA yang makin lama semakin banyak kadarnya. Toleransi zat
dan pengulangan yang terus-menerus ini disebut kecanduan (adiksi).
Substansi GRISSEA: mengandung banyak badan sel dan akson
tidak/sedikit bermielin
substansi ALBA sel saraf mempunyai akson bermielin.

 OTAK: SUBSTANSI ALBA (PUTIH) BERADA DI DALAM, SEDANGKAN


SUBSTANSI GRISSEA (KELABU) BERADA DI TEPI/KORTEKS

SEBALIKNYA!!!

 SUMSUM TULANG BELAKANG: SUBSTANSI ALBA (PUTIH) BERADA


DI DILUAR, SEDANGKAN SUBSTANSI GRISSEA (KELABU) BERADA DI
DALAM.

MENGAPA???????
Fungsi SUBSTANSI alba sumsum tl :
menghantarkan impuls dari dan ke
otak,
memberi kemungkinan jalan
terpendek gerak refleks.
 Pada sinapsis terdapat cairan neurotransmitter berupa asetilkolin. Asetilkolin
dihasilkan oleh ujung neurit yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
neurit ke dendrit sel saraf lain
 Kerja asetilkolin dapat terganggu oleh obatobatan tertentu. Apabila kerja
asetilkolin terganggu, sinapsis tidak akan mampu menghantarkan impuls
saraf. Akibatnya akan terjadi gangguan pada koordinasi tubuh.
Mineral Sumber Fungsi
Kalsium Susu, keju, daging, sayur- Pembentukan darah, kontraksi otot,
sayuran dan sereal pembentukan tulang dan gigi

Besi (Fe) Hati, sayuran hijau, daging Produksi hemoglobin


dan kismis
Iodin Ikan laut dan garam Bagian dari hormon tiroksin yang berfungsi
beriodium mengatur laju metabolisme

Magnesium Sayuran hijau, daging, dan Sebagai kofaktor enzim pada metabolisme
kentang karbohidrat

Fosfor Susu, daging, telur, dan Pembentukan tulang dan gigi, bagian dari ATP
sayuran dan asam nukleat

Kalium Pisang dan sayuran Pengiriman impuls saraf


Natrium Garam dapur dan sayuran Perambatan impuls saraf dan menjaga
keseimbangan osmotik

Anda mungkin juga menyukai