8 pasang saraf
leher
12 pasang saraf
punggung
5 pasang saraf
pinggang
5 pasang saraf
pinggul
1 pasang saraf
ekor
Sistem saraf tidak sadar (simpatis -parasimpatis)
Reseptor
Efektor
Saraf Sensorik
Saraf Motorik
Otak
Mekanisme Gerak Refleks
Reseptor
Efektor
Saraf Sensorik
Interneuron
Saraf Motorik
Sumsum Tulang Belakang
Reflect Mechanism
Lengkung refleks
PARKINSON
Gambar. 31
Kelainan sistem saraf.
Amnesia : hilang ingatan, Amnesia dapat disebabkan karena
goncangan batin atau cidera pada otak.
Stroke: tersumbatnya pembuluh darah di bagian otak.
Epilepsi, merupakan kelainan pada sel-sel saraf di otak sehingga
penderita tidak dapat merespon berbagai rangsangan. Otot-otot
rangka penderita sering berkontraksi secara tidak terkontrol. Epilepsi
dapat disebabkan karena cacat sejak kelahiran, kelainan
metabolisme, infeksi, adanya racun yang merusak sel-sel saraf,
kecelakaan pada kepala, dan tumor.
Neuritis, adalah luka pada neuron atau sel-sel saraf. Disebabkan oleh
infeksi, kekurangan vitamin, karena pengaruh obat-obatan dan racun.
PENGAYAAN
Otak Kecil (serebelum): berfungsi mengatur keseimbangan
tubuh dan koordinasi gerakan.
Medulla oblongata: terdapat pengaturan sistem saraf tepi
yang mengendalikan laju detak jantung, laju pernapasan,
tekanan darah, penelanan, pembentukan saliva, serta
mengatur gerak refleks seperti batuk, bersin, dan berkedip.
Sumsum tulang belakang: menghantar rangsang sensori dari
reseptor ke otak, membawa rangsang motor dari otak ke
efektor, urinasi (kencing), defekasi,
Hipotalamus: pengaturan suhu tubuh, mengendalikan rasa
lapar, rasa haus, selera makan.
Lobus Oksipital: penglihatan
Lobus frontal (olfaktorius): kemampuan berpikir kemampuan
membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan,
penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas
Lobus Parietal: kemampuan membaca, proses sensor
perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
Lobus temporal: pendengaran, penciuman.
Kecanduan!!!
Dopamine adalah neurotransmitter yang bertanggung jawab terhadap
semangat sedangkan Serotonin mempengaruhi perasaan atau mood yang
timbul. Pada keadaan normal, neurotransmitter ini (dopamine atau
serotonin) akan dilepaskan ke celah sinaptik dan ditangkap oleh reseptornya
yang berada pada dinding ujung sel syaraf lain pada celah itu.
NAPZA yang masuk dalam darah akan mendorong pengeluaran dopamine dan
serotonin ke celah sinaptik lebih banyak dan akibatnya tercapai respons rasa
nyaman atau nikmat yang tinggi. Lama-kelamaan akan terjadi desensitisasi.
Desensitisasi reseptor menyebabkan terjadinya toleransi dimana untuk
mendapatkan kadar kebahagiaan yang sama diperlukan peningkatan kadar
dopamine dan serotonin. Jika kadar serotonin dan dopamine rendah orang
akan merasa tidak nyaman bahkan kesakitan sehingga ia perlu
mengkonsumsi NAPZA (lagi) dan untuk memperoleh rasa nikmat yang sama
dibutuhkan NAPZA yang makin lama semakin banyak kadarnya. Toleransi zat
dan pengulangan yang terus-menerus ini disebut kecanduan (adiksi).
Substansi GRISSEA: mengandung banyak badan sel dan akson
tidak/sedikit bermielin
substansi ALBA sel saraf mempunyai akson bermielin.
SEBALIKNYA!!!
MENGAPA???????
Fungsi SUBSTANSI alba sumsum tl :
menghantarkan impuls dari dan ke
otak,
memberi kemungkinan jalan
terpendek gerak refleks.
Pada sinapsis terdapat cairan neurotransmitter berupa asetilkolin. Asetilkolin
dihasilkan oleh ujung neurit yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
neurit ke dendrit sel saraf lain
Kerja asetilkolin dapat terganggu oleh obatobatan tertentu. Apabila kerja
asetilkolin terganggu, sinapsis tidak akan mampu menghantarkan impuls
saraf. Akibatnya akan terjadi gangguan pada koordinasi tubuh.
Mineral Sumber Fungsi
Kalsium Susu, keju, daging, sayur- Pembentukan darah, kontraksi otot,
sayuran dan sereal pembentukan tulang dan gigi
Magnesium Sayuran hijau, daging, dan Sebagai kofaktor enzim pada metabolisme
kentang karbohidrat
Fosfor Susu, daging, telur, dan Pembentukan tulang dan gigi, bagian dari ATP
sayuran dan asam nukleat