Anda di halaman 1dari 18

Definisi

• Sediaan parenteral : para enteron (Yunani)


berarti menghindari usus.
• Injeksi berasal dari kata injectio yang berarti
memasukkan ke dalam, sementara infusio
berarti penuangan ke dalam.
Berdasarkan

Paren rute
teral Berdasarkan

Volume

Biol
ogis

Vaksin

SEDIAAN STERIL Tetes mata,


Spes
ial
telinga,
hidung
Syarat sediaan parenteral
• Stabil
• Steril
• Bebas dari pirogen
• Bebas dari partikel lain
• Isotonik
• Murni secara kimia
Keuntungan Sediaan Parenteral
Onset kerja cepat

Bisa untuk obat yang tidak dapat diadministrasi secara oral

Solusi untuk beberapa pasien yang tidak dapat mengkonsumsi obat secara
oral (dimuntahkan atau tidak dapat menelan)

Aksi dapat lebih panjang dengan memodifikasi formulasi

Dapat untuk membuat cairan transfusi berisi nutrisi seperti glukosa dan
elektrolis
Kekurangan sediaan parenteral
Dapat menyebabkan sakit pada tempat infeksi

Penggunaan harus dengan orang yang terlatih

Administrasi yang salah dapat berakibat fatal (salah rute)

Sulit mengatasi pasien yang overdosis

Ada kemungkinan reaksi sensitivitas dari alergi obat (sangar fatal dan dapat menyebabkan
kematian)
Macam-macam rute administrasi
parenteral :
1. Injeksi intradermal (Injeksi intrakutan)
Berlokasi antara dermis dan epidermis. Memiliki
volume 0,1-0,2 mL. Biasanya digunakan untuk
tujuan diagnosis dan tes sensitivitas.
2. Injeksi hipodermis (subkutan)
Berlokasi dibawah kulit sampai jaringan
subkutan. Memiliki volume ≤ 1 mL. Rute ini
merupakan rute yang paling popular dan
dianggap paling aman untuk pasien dan dokter.
3. Injeksi intramuskular
Berlokasi di jaringan muskular dengan volume ≤
2,0 mL, berbentuk suspensi air/minyak dan cairan
minyak.
4. Rute Intravena
Langsung masuk ke vena dan langsung menuju
darah. Lokasi injeksi ialah median barilic dekat
dengan permukaan anterior dari siku (karena
mudah ditemukan dan terhubung dengan vena
mayor dari lengan). Dapat dengan volume besar ;
1-500 mL atau dapat lebih dari itu. Tidak dapat
berbentuk suspensi dan injeksi minyak.
5. Injeksi intraarterial
Mirip dengan injeksi intravena, langsung menuju
arteri dan digunakan untuk efek urea peripheral.
6. Injeksi intracardiac
Injeksi langsung ke otot jantung atau ventrikel
pada kondisi darurat saja. Contoh stimulan denyut.
7. Injeksi intratekal
Diinjeksikan ke wilayah subarchnoid ventrikel pada
keadaan darurat, biasanya digunakan untuk
anastesi spinal.
8. Injeksi intracisternal
Digunakan antara serviks vertebrata pertama dan kedua
dan digunakan untuk tujuan diagnosis withdraw c.s.f.
9. Injeksi peridural
Digunakan antara durameter dan bagian dalam
vertebrata. Dapat digunakan untuk pemberian anastesi
spinal pada kasus spesial.
10. Injeksi intraartikular
Injeksi ini digunakan dengan mamasukan ke dalam
cairan yang melumasi ujung persendian,
11. Injeksi intracerebral
Injeksi ini digunakan menuju cerembrum.
Larutan LVP

Bes melalui IV
ar Larutan non

intravena

Non solution

Berdasarkan Keci
l
Non aqua

solution
Aqua solution

Volume
Larutan LVP
1. Larutan asam amino
Pemberian asam amino dilakukan bila pemberian
makanan melalui oral tidak mungkin lagi atau bila
absorpsi melalui saluran cerna tidak berfungsi
baik/normal biasanya tersedia dalam konsentrasi
5,10,dan 15%.
2. Larutan Karbohidrat (dekstrosa)
Dekstrosa ialah nutrisi penting dengan 1 g
menghasilkan 3,4 kalori. Menurut USP, pH injeki
dekstrosa 5% ialah 3,5-6,5.
3. Lemak Intravena
Untuk memberikan makanan secara i.v, lemak harus berada
dalam bentuk yang sesuai, biasanya berbentuk emulsi.
Rentang ukuran partikel lemak dalam emulsi adalah 0,1-0,5
µm, sebanding dengan ukurn chylomicron.
4. Nutrisi parenteral
Nutrisi total secara parenteran merupakan pemberian
makanan yang mengandung larutan asam amino, dekstrosa
dengan konsentrasi tinggi (20%), elektrolit, vitamin, dan
dalam beberapa hal insulin,
5. Restorasi kesetimbangan elektrolit
Larutan yang paling banyak digunakan ialah injeksi NaCl
0,9%, larutan isotoni yang mengandung 154 mEq ion Na dan
Cl.
6. Pengganti cairan
Dehidrasi memerlukan cairan sebagai larutan dasar. Dalam hal
ini dapat digunakan injeksi NaCl dan dekstrosa.
7. Darah dan produk darah
Darah dan produk darah hanya dapat diberikan secara i.v dan
digunakan dalam keadaan syok, pendarahan, dan kehilangan
protein darah. Pemberian darah tidak boleh dicampur dengan obat.
8. Pembawa obat
Karena sifatnya menyenangkan, potensial untuk iritasi obat, dan
kebutuhan pemberian obat secara kontinu, cairan i.v biasa
digunakan sebagai pembawa untuk obat yang diberikan secara i.v.
9. Injeksi Ringer Laktat
Mengandung sejumlah kecil Natrium, Kalium, Kalsium klorida,
dan sejumlah kecil Na-laktat. Digunakan untuk pengobatan awal :
syok dan hipovolemik pada orang dewasa.
Larutan Volume Besar tidak Diberikan
Secara IV
1. Larutan pencuci/pembilas pembedah/splash digunakan untuk
membersihkan dan membasahi jaringan tubuh. Dapat digunakan
untuk membasahi, mencuci luka, merendam atau membilas
instrumen.
Contoh : NaCl untuk irigasi dan air steril untuk irigasi, selain
injeksi Ringer laktat.
2. Larutan irigasi urologi
Larutan ini berfungsi untuk menjaga integritas jaringan,
menghilangkan darah, dan memperjelas penglihatan dokter
bedah selama operasi.
Contoh : air steril untuk irigasi, larutan steril glisin, dan kadang
ditambah antibiotik.
3. Larutan Glisin
Glisin merupakan suatu asam amino, lazim digunakan
untuk eliminasi resiko hemolisis intravaskular selama
reaksi trans uretral.
4. Larutan dialisis peritonial
Larutan dialisis peritonial digunakan unntuk
menghilangkan zat toksik yang diekskresi oleh ginjal
yang berfungsi baik. Saat ini larutan dialisis peritonial
juga tersedia dalam bentuk elektrolit yang siap
dilarutkan dan dalam bentuk konsentrat yang siap
untuk diencerkan sebelum digunakan.
Volume Kecil
Sedian parenteral volume kecil biasanya
memiliki volume 100 mL atau kurang. Sediaan
parenteral volume kecil dapat berupa non
larutan, larutan selain air, dan larutan air.
1. Non larutan
Sediaan non larutan dapat berupa sediaan
emulsi atau suspensi. Contoh : AMP-TAJ
(Ampicilium sodium), Zycortal, trivam (propofol)
3. Injeksi pelarut non air
Larutan non air dapat menggunakan minyak sebagai
pelarutnya, sediaan ini dibuat untuk sediaan yang
menggunakan rute melalui muskular.
Contoh : Oestrogen, Aragan, Umarone.
4. Injeksi pelarut air
Injeksi pelarut air dapat berupa dosis tunggal dan dosis
ganda. Dosis tunggal biasanya diletakan dalam wadah ampul
sementara dosis ganda ditempatkan dalam wadah vial.
Namun hal ini tidak sepenuhnya tepat, karena dalam wadah
vialpun dapat digunakan sebagai dosis tunggal. Contoh :
injeksi Hypen Dyphenhidramine HCL, Mikatec (amikacin
sulphate)

Anda mungkin juga menyukai