Anda di halaman 1dari 41

Problem Based Learning

(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)

Dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed


PSPD FKIK UIN-SH
KURIKULUM
PENDIDIKAN DOKTER
• Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) – Standar Kompetensi
Dokter Umum dari KKI

• Dokter – profesional
“A professional are enterprising,
practically oriented, inquisitive,
communicative, reflective and
expert.”
• Pendidikan dokter bukan hanya meliputi
pendidikan pengetahuan kedokteran tetapi
juga:
- communication skills
- kemauan untuk menolong sesama
(compassion)
- tingkah laku yang baik
- belajar mandiri

Reformasi kurikulum dengan:


Membatasi isi kurikulum, mendorong belajar
mandiri dan berpikir kritis proses belajar
mengajar aktif
Kurikulum PBL
• Kegiatan pembelajaran  sistem
modul
• Tiap modul  satu sistem yang
berfungsi di dalam tubuh sebagai
satu kesatuan.
• Modul diselenggarakan 6-8 minggu
dengan topik dan skills yang saling
terintegrasi.
Metode Pengajaran

• Diskusi kelompok PBM


• Mandiri dalam PBM
• Pleno (sharing & pooling antar kelompok),
diikuti Umpan balik
• Praktikum di laboratorium
• Pelatihan ketrampilan klinik di skill lab
• Praktek di klinik dengan pasien
• Pengalaman belajar lapangan
Pembelajaran
• Merupakan proses yang berlangsung
secara aktif dan terjadi sepanjang hayat.

• Metoda pembelajaran yang cepat dan


mudah dipahami bila yang bersangkutan
secara langsung melakukan prosesnya.

• Pembelajaran akan lebih mudah jika ilmu


yang didapat sama dengan apa yang
akan diterapkan dikemudian hari.
Mengapa harus PBL
Karena:
• Pembelajaran model kuliah membosankan.

• Pembelajaran model kuliah membuat mhsw


tdk aktif.

• Proses belajar berlangsung seumur hidup.

• Pengetahuan tdk dpt disampaikan 100 %


hanya dengan kuliah, namun hrs ditentukan
sendiri oleh yang bersangkutan.
Definisi PBL
• the starting point for learning should be a
problem, a query or a puzzle that the learner
wishes to solve (Boud, 1985)
• PBL sebagai implementasi dari tujuan
pembelajaran yang diwujudkan dalam suatu
masalah (Dolmans,1994)

• PBL dalam pendidikan kedokteran – metode


instruksional dengan ciri penggunaan masalah
klinis pada pasien sebagai pemicu untuk belajar
lebih mendalam, sehingga mahasiswa
memperoleh pengetahuan, ketrampilan klinis,
sekaligus pengetahuan kedokteran dasar
(Albanese dan Mitcell, 1993)
Tujuan PBL

1. Penggabungan ilmu baru dari berbagai


disiplin ilmu berdasarkan kerangka
konsep yang ada
2. Mengembangkan pendekatan
sistematis terhadap analisis masalah
dan kemampuan mengevaluasi diri dan
penampilan orang lain
3. Mengembangkan kemampuan belajar
mandiri (self-directed learning skills)

Barrows 2000
PBL
• Metode dan filosofi pendidikan dan pengajaran
• Dimulai dan dikembangkan di McMaster
University (Canada) oleh Howard Barrows
tahun 1966
• Pembentukan (konstruksi) pengetahuan secara
kolaboratif
• Menggunakan masalah/kasus dari keadaan
sebenarnya sebagai stimulus/trigger
• Learner-centred; Self-directed
• Dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil (5-
12 orang)
PBL
• Menekankan isi/konten dan proses
pembelajaran
• Belajar dengan melakukan dan sesuai
konteksnya
• Maksud utamanya: membuat pertanyaan-
pertanyaan yang mengintegrasikan ilmu baru
dengan ilmu yang telah dimiliki  membentuk
learning issues
• Membangun kemampuan belajar di dalam tim
• Karakteristiknya: fleksibel dan keanekaragaman
(diversity)
Keuntungan dan Kerugian Proses PBL
Keuntungan
• Mendukung belajar dengan konteks ‘klinis’
• Meningkatkan belajar secara kolaboratif dan communication
skills
• “Active learning” meningkatkan memori
• Pemaparan berulang membentuk hypothetico-deductive
reasoning

Kerugian
• Memecahkan masalah klinis secara umum daripada
menerangkan masalah spesifik
• Semua masalah tidak sama dalam membangun
kemampuan memecahkan masalah
• Pengetahuan yang dibentuk dapat bias terhadap satu kasus
• Staf pengajar yang dibutuhkan banyak
Kendala pada PBL
1. Merupakan proses yang tidak mudah
dipelajari, karena sejak SD – SMA
terbiasa informasi diperoleh dengan cara
diberi.
2. Memerlukan waktu yang lebih karena
karakteristik masalah, umumnya bersifat
interdisiplin dan melibatkkan mhsw utk
memikirkan pemasalahan secara
mendalam sebelum menemukan
solusinya.
3. Memerlukan sarana-prasarana yang
lengkap.
PBL vs CBL

CBL = case based learning  klinik

Metode: sama-sama aktif, belajar kasus atau


masalah dalam kelompok kecil

Tergantung bagaimana mendefinisikan dan


melaksanakan keduanya
Apa yang diperlukan dalam
PBM?
• Permasalahan  hal yang harus
digali, diolah dan didiskusikan oleh
mahasiswa.

• Kelompok diskusi – proses tutorial

• Sumber belajar  bahan bacaan.

• Waktu kegiatan
Role of Study Guide
• Help students to manage their own learning
• The guides provide:
- Description of problem scenarios or tasks
- Assistance with identification of learning
issues
- Information about how the problem or task
contributes to the overall learning outcomes
for the medical course
- A description of other learning opportunities
available such as lectures, sessions in
integrated learning area and clinical skills
centre
Elemen proses diskusi kelompok
• defining and analyzing
• brainstorming
• formulating hypotheses
• testing hypotheses
• identifying learning issues
• sharing knowledge – applying,
abstracting
• reflecting

(Schmidt 1983)
Universitas Penginisiasi PBL
• Universitas – Mc Master (Kanada), Maastrict
(Belanda) dan New Castle (Australia)
• Ketiga universitas tersebut, mengadakan
proyek-proyek penelitian pendidikan untuk
mengembangkan metode PBL.
• Maastrict mulai mengadopsi PBL yang
dikembangkan oleh Mc Master sejak tahun
1975. Kekhasan PBL Maastrich  progress
test dan pengenalan keterampilan medik sejak
awal dimulainya program pendidikan.
• Newcastle mulai pada tahun 1973.
PBL di Indonesia
• Indonesia mengembangkan metode PBL
pada kedokteran sejak awal tahun 2000
• Pelaksanaan sistem pembelajaran PBL
merupakan keputusan pertemuan
konvensi AIPKI (Asosiasi Institusi
Pendidikan Kedokteran Indonesia) tahun
2003 di Jakarta – FK di Indonesia
menggunakan PBL dan menerapkan
sistem PBL secara bertahap (paling
lambat tahun 2006), sesuai dengan
kemampuan dan fasilitas yang ada di
setiap Fakultas Kedokteran.
Langkah-langkah PBL

Proses diskusi kelompok


Maastricht – 2 sessions
1) Clarification
1) Clarification 7) Report
7) Reportand
and
ofterms
of terms synthesisof
synthesis of
information
information

2) Definition
2) Definitionof
of 6) Collect
6) Collectnew
new
problem(s)
The Seven
The Seven information
problem(s) information
Jump
Jump
(outsidegroup)
(outside group)

3) Analysis
Analysisof
of 5) Formulate
5) Formulate
3)
problem(s) learning
learning
problem(s)
(brainstorm) 4) Structuring
4) Structuring objectives
(brainstorm) objectives
ideas
ideas
Harvard Medical School Six Step Method

1. Group receives the written problem scenario


without the opportunity to study it beforehand
2. The student group defines the problem
3. The study group identifies the learning goals
4. Students work independently to achieve the
learning outcomes
5. The student group is reconvened. The
students build new learning on to prior
knowledge. Students review whether they have
met faculty learning objectives.
6. The group synthesizes and summarizes their
work. The students generalize from the specific
problem scenario to other situations
PBL at USyd:
problem trigger

PBL Tutorial identify cues


Session 1 formulate problem identify learning
generate and organise issues to guide
Hypotheses/differential diagnosis individual study
patient results

PBL Tutorial plan


Session 2 inquiry
identify learning
seek patient and issues to guide
epidemiological data Reformulate
to distinguish the problem individual study
between hypotheses

PBL Tutorial Session 3


patient data
diagnostic decision * research questions * feedback on the problem
PBL at USyd:
• Goal of tutorial 1: To generate and expand
hypotheses and identify learning issues

• Goal of tutorial 2: To apply and integrate


basic science knowledge and differentiate
hypotheses

• Goal of tutorial 3: To explain signs,


symptoms and investigations and plan
patient management
Langkah-langkah dlm diskusi
PBL

1. Tentukan ketua kelompok


2. Tentukan seketaris kelompok.
3. Cari masalah (siklus PBM)
4. Bagi tugas kepada tim untuk mencari
informasi.
5. Saling tukar informasi.
6. Catat informasi yang diperoleh.
7. Rangkum hasil diskusi.
8. Jawab pertanyaan jika ada dalam
pemicu diskusi.
Diskusi Kelompok PBL
• Kelompok mahasiswa (8-10 orang)
dan fasilitator, yang memfasilitasi
proses diskusi.
• Kelompok memulai sesi diskusi
berdasarkan interval waktu tertentu,
tergantung institusi masing-masing.
• Jika pemicu  kasus klinis yang
berhubungan dengan pasien 
mahasiswa wajib menemukan poin-
poin anamnesa dan kelainan fisik
Langkah kegiatan PBM
(L.A. Branda)
1. Mengidentifikasi dan Klarifikasi
masalah
2. Menganalisa masalah
3. Membuat hipotesa
4. Mengidentifikasi pengetahuan apa
saja yang diperlukan
5. Mengidentifikasi masalah yg sdh
diketahui
6. Mengidentifikasi masalah yg hrs
ditanyakan ke narasumber
lanjutan
Kegiatan individu:
7. Mengumpulkan pengetahuan atau informasi
baru
Diskusi kedua:
8. Mengumpulkan pengetahuan yang sudah
dimiliki dan informasi baru dari rekan diskusi
9. Mengulang langkah di atas, jika masih ada
informasi yang dirasakan masih kurang
10. Mengidentifikasi mengetahuan yang diperoleh,
mana yang benar-benar perlu dijelaskan utk
menjawab pemicu dan hrs diplenokan, mana
yang tidak perlu diplenokan
11. Menbuat ringkasan dari pengetahuan yang
diperoleh dalam menjawab pemicu tsb
12. Menguji pengetahuan yang telah diperoleh
untuk menjawab permasalahan lain.
Apa yang perlu diketahui?
• Membuat HIPOTESA  stlh mhsw
mengenali masalah, hrs dibuat hipotesa
dan mengelaborasikan hipotesa yg
dibuat dengan permasalahannya.

1. Apa yang sudah diketahui


2. Apa yang belum diketahui
Mempelajari
• Membuat rencana :
1. Mengidentifikasi apa yang sudah
diketahui.
2. Menentukan apa yang perlu dipelajari
dan dibutuhkan.
3. Menentukan bahan-bahan yang
diperlukan, dan membagi tugas pada
tiap tim.
Langkah 1 – 3 dilakukan oleh seluruh
anggota tim diskusi.
Mempelajari

4. Mengumpulkan informasi atau


pengetahuan.

Langkah 4 dilakukan oleh tiap


anggota. Informasi bisa diperoleh
dari bacaan atau bertanya kepada
narasumber.
Menerapkan
1. Mengabungkan informasi yang telah
diketahui sebelumnya dengan informasi
yang baru diperoleh, dan apakah sudah
cukup untuk menjawab masalah yang
ada.
2. Bila ada hal yang belum jelas maka
langkah-langkah MEMPELAJARI perlu
diulang lagi.
Langkah 1-2 dilakukan oleh seluruh
anggota tim diskusi.
Evaluasi hasil
1. Mengidentifikasi, informasi mana yang
diperlukan dan mana yang tidak diperlukan.
2. Membuat ringkasan kembali informasi atau
pengetahuan baru yang diperoleh.
3. Mengevaluasi apakah informasi yang
diperoleh sudah cocok untuk menjawab
permasalah, jk belum dapat dilakukan
pengulangan kembali, sehingga pada
akhirnya mendapat jawaban yang
diinginkan.

Langkah 1 -3 dilakukan oleh seluruh


anggota tim diskusi.
Generic skills and attitudes
• Teamwork
• Chairing a group
• Listening
• Recording
• Cooperation
• Respect for colleagues' views
• Critical evaluation of literature
• Self directed learning and use of
resources
• Presentation skills
STAGES IN THE LIFE OF A PBL GROUP
• Stage One - THE HONEYMOON.
"WOW! Isn't this fun!" Students enjoy this phase
but may not learn as much as they could. In
their enthusiasm, students are not focused and
make many assumptions which go
unchallenged. This has been called "group
think" a process in which the group
concentrates so much on having a friendly,
enjoyable group that they avoid challenging one
another. It is as if no one wants to "break the
spell" and get down to the very hard work
involved. Fortunately, this stage does not
usually last very long.
• Stage Two – FRUSTRATION.
"Aaaagh! We don't know enough about
anything! This is too slow; we'll never
finish!" At this stage, students are feeling
overwhelmed by the vastness of
medicine and the apparent lack of
structure of PBL. Lectures look more
attractive to some students because they
provide boundaries on what they must
know for exams. At this stage, students
need help coming to terms with the
uncertainties inherent in medicine.
• Stage Three - SETTLING DOWN.
"Hmmmm! This is hard work, but we are
learning skills we might never have
learned in a traditional course. Also, we
are learning general principles which
apply over a wide range of areas". After
some struggle and soul searching,
students begin to experience, first hand,
the power of this way of learning. They
begin to realize that they are able to take
charge of their own learning, sort out the
important from the trivial and learn how
to use knowledge effectively.

Anda mungkin juga menyukai