Anda di halaman 1dari 13

wa farni

Kelompok ii 42010170
sasmita
4202027027

alfianti
42020170
risman
4202027026

Hirschsprung / Mega Colon


Definisi
• Hirschsprung atau Mega Colon adalah
penyakit yang tidak adanya sel – sel
ganglion dalam rectum atau bagian
rektosigmoid Colon. Dan ketidak adaan ini
menimbulkan keabnormalan atau tidak
adanya peristaltik serta tidak adanya
evakuasi usus spontan (Betz, Cecily &
Sowden : 2002).
Etiologi
• Penyebab hirschprung (mega colon ) itu sendiri
belum diketahui

faktor genetik dan lingkungan


sering terjadi pada anak dengan down syndrom

kegagalan sel neuron pada masa embrio dalam


dinding usus

kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa


dinidng plexsus
Gejala
Neonatus
 Kegagalan mengeluarkan mekonium dalam tempo 24 hingga 48 jam
karena usus tidak mampu mendorong isinya ke arah distal.
 Muntah dengan muntahan yang mengandung feses atau empedu
sebagai akibat obstruksi intestinal.
 Distensi abdomen yang terjadi sekunder karena retensi isi usus dan
obstruksi usus.
 Iritabilitas (anak menjadi rewel) akibat distensi abdomen yang
ditimbulkan.
 Kesulitan menyusu dan kegagalan tumbuh kembang yang berhubungan
dengan retensi isi usus dan distensi abdomen.
 Dehidrasi yang berhubungan dengan kesulitan menyusu dan
ketidakmampuan mengonsumsi cukup cairan.
 Diare overflow yang terjadi sekunder karena peningkatan sekresi air
kedalam usus disertai obstruksi usus.
Anak-anak
 Konstipasi persisten akibat penurunan motilitas
gastrointerstinal (GI)
 Distensi abdomen akibat retensi feses.
 Massa feses yang bisa diraba akibat retensi
feses.
 Ekstremitas yang lisut( pada kasus-kasus berat)
yang terjadi sekunder karena gangguan motilitas
intestinal dan pengaruhnya pada nutrisi serta
asupan makanan.
 Kehilangan jaringan subkutan (pada kasus-kasus
berat) yang terjadi sekunder karena malnutrisi.
 buang air besar tidak teratur, sekali dalam
beberapa hari dan biasanya sulit untuk defekasi
Dewasa

 Distensi abdomen akibat penurunan motilitas


usus dan konstipasi.
 Konstipasi intermitan yang kronis dan
merupakan keadaan sekunder karena gangguan
motilitas usus. (Kowalak, Welsh, & Mayer, 2014)

komplikasi

stenosis anteroklotitis

Kebocoran
anastomase Gangguan fungsi
spingter
Penatalaksanaan
Penatalaksaan operasi adalah untuk
memperbaiki portion aganglionik di usus
besar untuk membebaskan dari obstruksi
dan mengembalikan motilitas usus besar
sehingga normal dan juga fungsi spinkter
ani internal.
Medis

Membantu orang tua untuk mengetahui adanya


kelainan kongenital pada anak secara dini
Membantu perkembangan ikatan antara orang tua
dan anak
Mempersiapkan orang tua akan adanya intervensi
medis ( pembedahan )
keperawatan

Kolostomi
pengobatan
sementara
Pengkajian
Klien Nama : By. A
No.Registrasi : 1175670
Umur : 13 hari
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Gondanglegi RT 42 RW 04 Gondanglegi
Malang
Tgl Lahir : 06 Mei 2014
Diagnosa Medis : Hisprung Disease

Orang tua Nama : Ny. S Nama : Tn. S


Umur : 31 tahun Umur : 36 tahun
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Kuli bangunan
Agama : Islam Agama : Islam
Riwayat kesehatan
• KeluhanUtama
• Tidak dapat buang air besar sejak lahir
• Riwayat penyakit sekarang
• Klien tidak dapat buang air besar sejak lahir dengan konsistensi cair,muntah saat minum, kentut hanya
sekali, tidak pernah kecing ,perut membesar dan hipotermi. Bayi dibawa ke RSUD Kepanjen dan dirujuk ke
RSU dr.SAiful Anwar Malang pada tanggal 09-05-2014. Dan dirawat diruang perinatology. Tanggal 13 Mei
2014 Bayi dinyatakan menderita hisprung disease. Dan pada tanggal 15 Mei 2014 bayi sudah dapat buang
air besar.
• Riwayat Kehamilan
• Pemeriksaann rutin :
• ANC ke bidan puskesmas rutin setiap bulan
• Penyakit yang di derita selam hamil :
• Pilek
• Keluhan saat hamil :
• Hanya pada trimester I : Pusing dan mual
• Imunisasi :
• Tidak pernah
• Obat / vitamin yang dikonsumsi :
• Tablet Fe dan Komix
• Riwayat minum jamu : Tidak pernah
• Riwayat dipijat : Tidak pernah
• Masalah : Ketuban Merembes
Analasisi data
Data Etiologi masalah

DS : - Distensi abdomen hambabatan rasa


DO : nyaman
Keadaan umum cukup
Pasien rewel
wajah grimace
Pasien sering
menangis
Bising usus 5x/menit
Distensi abdomen (+)
TTV
Nadi :120x/menit
Suhu :36,20C
RR : 50x/menit
DS : - Muntah Resiko kekurangan
DO :
Keadaan umum cukup
volume cairan
Kulit klian berwarna kuning
Mukosa bibir kering
Klian muntah saat minum
aganglionik sepanjang segmen
rectosigmoid
Hasil lab leukosit 44,35 103/µL
TTV
Suhu :36,20C
Nadi :120x/menit
RR :50x/menit

DS : - jaringan lemak subkutan hipotermia


DO : tipia
-Keadaan umum cukup
-demam (-)
-Pasien rewel
-Pasien sering menangis
-akral dingin
-TTV
Suhu :36,20C
Nadi :120x/menit
RR :50x/menit
Diagnosa

Hambatan rasa nyaman b.d distensi


badomen

Hipotermia b.d jaringan lemak subkutan tipis


sehinggan meningkatnya kehilngan panas

Resiko kekurangan volume cairan b.d muntah

Anda mungkin juga menyukai