Anda di halaman 1dari 40

PENGETAHUAN

Binatang memiliki pengetahuan, tetapi terbatas untuk


mempertahankan jenisnya. Manusia mampu menalar
(berpikir logis dan analitis ), mengembangkan
pengetahuannya sehinga disebut homo sapien.

SUPRIYANT
O
“Ubahlah pikiranmu maka hidupmu
(Plato)
akan berubah “
COGITO
Mindset
Ada yang membagi Fixed dan Growth
Mindset
Mengapa MINDSET
Sangat Penting?
• Kita hidup di dunia yang
tidak berpeta.
• Kemampuan untu up=dating
peta mental sangat
menentuan efektivitas
perjalanan organisasi
• Mindset dapat dan perlu di-
up-date setiap lingkungan
yang kita hadapi berubah.
MINDSET
Sikap
Sikap Mental
Mental Mapan
Mapan
(Fixed
(Fixed Mental
Mental Attitude)
Attitude)
yang
yang dibentuk
dibentuk melalui
melalui
Pendidikan,
Pendidikan,
Pengalaman,
Pengalaman, dan
dan
Prasangka
Prasangka
Merupakan PETA MENTAL yang
dipakai oleh orang sebagai
dasar bersikap atau bertindak.
(PARADIGM & ATTITUDE)
Arti Penting MINDSET
terhadap KEILMUAN

Perilaku Tampak Luar

Sikap Tampak
Dalam
MINDSET

Paradigma
IMPROVEMENT
MINDSET
Tampak Luar
Perilaku

Keyakinan dasar: (1)


kita hrs mengetahui
fakta, (2) alasan dan Continuous
belajar, (3) selalu ada cara
yang lebih baik, (4) kita Improvement
harus selalu berusaha Mindset
untuk sempurna
Nilai Dasar: (1) kejujuran, (2)
kerendahan hati, dan
(3) kerja keras

Paradigma Continuous Improvement


Perilaku
1)Individu
2)Team work Praktek
2)Multidiscipline IKM
3)Holistic approach
ATTITTUDEeyakinan : Upaya Cost
effecti1) Promotive, Protective,
Preventive, 3)Pro-active, 5)
Health maintenance model 6) Mindset
Kajian Individu, kelompok dan Paradigma
Nilai : 1) Konsep Winslow, 2) Sehat WHO, 3)
masyarakat IKM
BLUM, 4) Eco-system 5) 5 Tingkat pencegahan
PARADIGMA Ilmu Kesehatan Masyarakat :
1) Balance:Biopsiko-sosio-budaya 2) Paradigma sehat

Gb Public Health Paradigm and mindset


Paradigma
Adalah Cara (kacamata)
yang digunakan oleh
seseorang dalam memandang
sesuatu.
Tindakan seseorang sangat
ditentukan oleh Cara
Pandang orang tersebut
terhadap sesuatu.
PENTINGNYA PARADIGMA
Frank Outlaw

 Watch your thoughts; they become words.

 Watch your words; they become actions.

 Watch your actions; they become habits.

 Watch your habits; they become


character.
 Watch your character; it becomes
destiny.
Mindset

Keyakinan Dasar
Adalah Kepercayaan yang
dilekatkan oleh seseorang
terhadap sesuatu

Orang melakukan tindakan


berdasarkan pada apa yang
diyakininya benar
(We do what we believe)
Nilai Dasar
Adalah Sikap, Sifat, dan
Karakter yang dijunjung
tinggi oleh seseorang.
Nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh seseorang
menjadi pembatas di dalam
ia memutuskan tindakan-
tindakan yang akan
dilakukan.
ADULT
LEARNING
MINDSET
POLA PIKIR:

UNLEARN RELEARN
LEARN

DEKONSTRUKSI REKONSTRUKSI

PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA
NEW
KNOWLEDGE

TO “RE-LEARN”
TO “RE-LEARN”
BELAJAR KEMBALI
BELAJAR KEMBALI
LEARNI
ILMU LAMA YANG MASIH
ILMU LAMA YANG MASIH
NG
RELEVAN
RELEVAN

TO “UNLEARN”
BELAJAR MENANGGALKAN
ILMU LAMA YANG SUDAH
USANG
BERPIKIR REFLEKTIF
(Modern Thinking)

Ana Jud
lisis Peng
ment Sin
organ
te
isasia
sis
n

MEMOR
I
MINDSET PERUBAHAN
YANG LAIN
 Problem solving
mindset.
 Opportunity mindset.
BUTIR PENTING
KE-4
STRATEGI BERUBAH
YANG EFEKTIF:
• Tingkatan Komitmen Perubahan
• Gaya Manajemen Perubahan
• Perubahan Radikal
Transforma
si:
Knowledge,
Skill

Ranah
Pathos:
Afektif, Ranah Logos,
Attitude Kinestetik:
Konasi More
Competence
Passion

Gb. Penyadaran, Pembelajaran dan


Pembiasaan
SADAR SADAR
TAK
KOMPETEN KOMPETE
N

TAK SADAR
TAK SADAR
TAK
KOMPETEN
KOMPETEN

Gb. LEARNING
ZONA ZONA
TANTANGA HARAPA
N N

ZONA ZONA
NYAMAN KOMITME
N

SIKLUS PENGEMBANGAN POLA PIKIR


PENGETAHUAN
 ONTOLOGI Mediskripsikan tentang
“ WHAT
 EPISTEMOLOGI Menjawab WHY
and HOW tentang WHAT
 AKSIOLOGIMenjawab “What
For”Aplikasi WHAT, WHY dan HOW
Mindset
untuk :
kepentingan MANUSIA
To cure should be
To relief often
To care and comfort
PENGETAHUAN
Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu
ingin tahu tentang peristiwa‑peristiwa yang terjadi di alam
sekelilingnya. Keinginan tadi dapat bersifat sederhana,
yaitu ingin tahu tentang "Apa" MEMERIKAN UNSUR,
SIFAT,ELEMEN,MATERI =ONTOLOGI, baik namanya,
kelompoknya maupun sifat‑sifatnya. Tetapi keinginan
tahuan tadi dapat juga bersifat kompleks, yaitu bila ingin
tahu itu mengenai "Bagaimana" peristiwa tersebut dapat
terjadi, dan “mengapa” itu terjadi (Epistemologi);
selanjutnya "Untuk apa" (Aksiologi) pengetahuan
tersebut kita pelajari.

Pengetahuan
Pengetahuan adalah
adalah semua
semua apa
apa yang
yang kita
kita ketahui
ketahui
tentang
tentang suatu
suatu objek
objek (material
(material atau
atau sosial)
sosial) yang
yang
meliputi
meliputi aspek ontology ((what
aspek ontology what…),
…), epistemologi
epistemologi
((How
How and
and why
why …… itit happen
happen)) dan aksiologi ((what
dan aksiologi what for
for
….)
….)
EPISTEMOLOGI

EPISTEME=KNOWLEDGE LOGI =ILMU; TEORI

THEORY OF
KNOWLEDGE
Fakta atau Metodologi Tujuan/Nilai
Realita guna

Ontologi Epistemologi Axiologi


Apa : Bagaimana Untuk apa
Wahana sifat Bentuk hasil ontology
Hubungan dan
wahana sifat? epistemilogi?

Bagan 1. Landasan berpikir untuk menghasilkan pengetahuan

Fungsi pengetahuan (axiology) sebagai


berikut:
menerangkan gejala alam (Explanasi), understanding,
insight)
meramalkan kejadian (Prediction)
mengontrol keadaan alam (controlling)
Kebenaran Pengetahuan (Truth)
PERKEMBANGAN PENGETAHUAN

1. Zaman Purba (Masa Pra-sejarah dan Masa Sejarah).


Receptive mind, Common sense, rasionalisme
2. Zaman Penyelidikan  INGUIRY MIND
3. Zaman Pertengahan  TRANSISI EMPIRISME
4. Zaman Modern  RASIONALISME & EMPIRIS
5. Zaman Kontemporer/Modern (abad 20 dan seterusnya)
Rasio (episteme Metafisik) Dan
Empiris (episteme Septis)
Plato. Tokoh rasio klasik Aristoteles. Tokoh empiris klasik
Descartes,. Leibniz. Tokoh F.Bacon, John Locke, Bereley,
Rasio modern David Hume. Tokoh Empiris
modern
Rasio menempatkan akal Pengalaman indrawi yang
(rasio) sebagai sumber telah teruji (verifikasi)
terpecaya dan utama menempatkan sebagai
pengetahuan sumber terpecaya dan utama
pengetahuan
Epsitemologi KRITIS
• Rasio tanpa fakta 
Buta
INTUISI adalah tenaga rohani sebagai kemampuan
mendapatkan pengetahuan secara tiba2 tanpa perantara.
Henri Bergson,1859-1941

Intuisi indrawi: a priori Intuisi Ilmiah: a posteori :


Pengalaman Archimedes , Pengalaman Archimedes ,
adanya pengurangan berat adanya pengurangan berat
badan waktu masuk air badan waktu masuk air
Pra sejarah(15.000 – 600 tahun sebelum
Masehi)

Zaman ini ditandai dengan Pengetahuan apa dan


bagaimana (Know how), yang diperoleh manusia
melalui ;
1. Kemampuan mengamati
2. Kemampuan membeda-bedakan
3. Kemampuan memilih
4. Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan
prinsip trial and error

TOKOH. …
Thales
Ciri ciri Zaman Sejarah ini adalah
1. Knowhow (Teknologi) dalam kehidupan sehari hari
didasarkan pengalaman
2. Pengetahuan yang diperoleh diterima sebagai fakta
dengan sikap menerima apa adanya “receptive mind”.
Penjelasannya masih dihubungkan dengan kekuatan
magis
3. Kemampuan mengembangkan huruf abjad, dan sistem
bilangan, memungkinkan saat itu kemampuan abstraksi
4. Hasil abstraksi ini kemudian dikembangan dalam
kegiatan menulis, berhitung, menyusun kalender, yang
merupakan kemampuan sin- tesis dari hasil abstraksi
5. Kemampuan melakukan ramalan atas dasar peristiwa
sebelumnya (Ramalan gerhana bulan)
Ciri ciri zaman Penalaran. 600 SM
dan 200 M (Yunani)
1. Orang memiliki kebebasan untuk mengukapkan
ide/pendapat
2. MMasyarakat tidak lagi mempercayai mitos, yang
dianggap sebagai sesuatu bentuk pseudo-rasional
3. Masyarakat tidak dapat menerima pada sikap receptive
attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan
menumbuhkan sikap an inquiry attitude (sikap
yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis).

TOKOH:
?
Aliran Rasionalism makin kuat
Zaman Pertengahan
(Middle Age)
 Tampilnya Theolog di lapangan ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan pada masa
ini hampir terkait dengan aktivitas
keagamaan. Karena itu muncul semboyan
“Ancilla Theologia” artinya kegiatan
ilmiah diarahkan untuk mendukung
kebenaran agama.
 Di Asia muncul sarjana Islam yang
melakukan penerjemahan besar-besaran
terhadap karya-karya filosoh Yunani dan
berbagai temuan di lapangan ilmiah
lainnya.
Zaman Renaissance (14-17 M)
 Zaman ini ditandai sebagai era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama.
 Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan
abad Tengah mulai berubah menjadi suatu kebudayaan
modern. Manusia kembali merindukan pemikiran yang
bebas seperti zaman Yunani kuno. Manusia saat itu
disebut sebagai animal rationale, karena pada masa
tersebut pemikiran manusia mulai bebas dan
berkembang. Manusia ingin mencapai kemajuan atas
hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur
tangan ilahi.
 Muncul Aliran EMPIRISME
 Tokoh ilmu pengetahuan saat itu antara lain:
Copernicus, Kepler, F Bacon, Galileo Galilei.
Zaman Modern (17-19 M)
 Tokoh yang dikenal sebagai bapak filsafat modern
adalah Rene Descartes (1598-1650) dan Isaac
Newton (1643-1727). Rene Decartes telah
mewariskan suatu metode berpikir reflektif yang
menjadi landasan berpikir dalam ilmu pengetahuan
modern. Langkah berpikir yang dianjurkan adalah:
1. Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali
kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar
(Pragmatis)
2. Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil
untuk mempermudah pemahaman danpenyelesaian
(Analisis)
3. Berpikir runtut dengan mulai dari hal yang , sedikit demi
sedikit untuk sampai ke hal yang paling rumit (Sintesis)
4. Perincian yang lengkap dan pemeriksaan menyeluruh
yang berulang ulang dan memantul (reflektif)
diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan.
ZAMAN KOMTEMPORER
 Albert Einstein. (teori kuantum, relativitas dan kekekalan
energi). Teori Hublle menyatakan alam tidak statis. Teori
FALSIFIKASI (E.Kant)
 Pada zaman ini ilmu berkembang cepat dan makin sempit
serta mendalam. Ilmu kedokteran semakin berkembang
menuju spesialis dan superspesialis. Namun juga muncul
sintesis dari berbagai ilmu seperti Bioteknologi, Psiko-
linguistik, Bio-farmako-neurologi.
 Para pengikut relativisme, menyatakan bahwa teori
dikatakan baik harus dinilai relatif dari segi standar yang
diterima oleh masyarakat, sedangkan standar itu secara tipikal
akan berlainan sesuai dengan kultur dan historis masyarakat
masing masing. Einstein adalah tokoh relativisme.
 Jadi pada zaman kontemporer pengembangan pengetahuan
tidak hanya ditentukan oleh ilmu fisika,biologi, matematika,
teori alam semesta, tetapi juga ditentukan perkembangan
teknologi dari segala bidang
 Berkembangnya: Relativisme, pragmatisme, kritisme,
positivisme, Falsifikasionem
TEORI KEBENARAN

Korespondensi

Pragmatis

Koherensi

Performatis

Paradimatis
Kebenaran
Pragmatis

Kebenaran
Korespondensi Kebenaran
Koherensi

Akal sehat Ilmu Filsafat Agama

0% 100%

Gambar 4.1 Spektrum kebenaran

Matahari mengitari Bumi Menjadi Bumi Mengitari Matahari


(Ptolemaeus 150 SM) (Copernicus 1473-1543)
Benda> berat jatuh dulu Menjadi Tidak ditentukan berat benda
(Aristoteles) (Galileo 1564-1642 menara Piza)
Abad 5 SM Abad 15 Abad 16 Abad 18 Abad 19 Abad 20

Idealisme - Rasionalisme

Rasionalisme – Induktivisme (Renaissance)

Induktivisme (Empirisme) – verifiable

Kritisime Immanuel Kant


Positivisme verifikasi

Filsafat Ilmu
Falsifikasi
TEMUAN PENGETAHUAN
BARU
DEDUKSI INDUKSI

1. 2.
INVENTORY DISCOVERY

BUDAYA TEKNOLOGI

3. RE-
ENGINEERING
Phylosophy Science
Logika
Matematika
Phylosophy
of Science Source of Science
Physic, 1. Rasionalisme
Non Physic Ontology Epistemology 2. Empirisme
3. Rasionalim–Em
Scientific pirisme verificative
Knowledges

Values: Axiology:
Sience & 1 .To Explain the phenomena
Art 2. To Control, predict
3.To verify knowledge
4. To apply ect

Gb 4.1 Kajian Filsafat Ilmu

Anda mungkin juga menyukai