Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI

• Rinosinusitis: inflamasi mukosa sinus paranasal, umumnya disertai


atau dipicu oleh rinitis  rinosinusitis.
• Rinosinusitis: inflamasi hidung dan sinus paranasal ditandai dengan 2
atau lebih gejala, salah satunya harus hidung
tersumbat/obstruksi/kongesti atau adanya sekret hidung
(anterior/posterior nasal drip) dengan beberapa gejala lain.
Epidemiologi
Januari - Agustus 2005
Penyakit hidung dan sinus
tercatat data dari Divisi
berada pada urutan ke-25 dari
Rinologi Departemen THT
50 pola penyakit peringkat
RSCM jumlah pasien rinologi
utama atau sekitar 102.817
sebanyak 435 pasien dan 69%
penderita rawat jalan di
(300 pasien) menderita
rumah sakit (Depkes RI)
rinosinusitis.

Penelitian di poliklinik THTKL


RS. Hasan Sadikin Bandung
periode Januari 2007-
Desember 2007 didapatkan
168 pasien (64,29%) dari
seluruh pasien rinologi.
Etiologi
• Antara lain: ISPA akibat virus, rinitis alergi, polip hidung, kelainan
anatomi seperti hipertrofi septum atau konka, sumbatan kompleks
ostiomeatal, infeksi tonsil, infeksi gigi, kelainan imunologi, dan
diskinesia silia seperti pada sindrom Kartagener.
• Mikroorganisme yang menyebabkan rinosinusitis yaitu:
Virus
Bakteri
Jamur
Patogenesis
Organ membentuk KOM letaknya berdekatan  edema  mukosa
yang berhadapan akan saling bertemu  silia tidak dapat bergerak dan
ostium tersumbat  tekanan negatif rongga sinus  transudasi,
diawali serous  rinosinusitis non bakterial  jika menetap  sekret
yang terkumpul di dalam sinus merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan dan multiplikasi bakteri  purulen  rinosinusitis akut
bakterial  terapi tidak berhasil (misalnya jika ada faktor predisposisi)
 inflamasi berlanjut  hipoksia  perkembangan bakteri anaero 
ukosa sinus akan semakin membengkak  perubahan mukos kronik
yaitu hipertrofi, polipoid, atau terbentuknya polip dan kista
Klasifikasi
• Akut
• Subakut
• Kronik
Diagnosis

Akut Kronik
• Hidung tersumbat • Sakit kepala kronik
• Rasa nyeri atau tertekan pada wajah • Post nasal drip
• Referred pain
• Batuk kronik
• Sekret hidung purulen
• Gangguan tenggorok
• Post nasal drip
• Demam dan lesu • Gangguan telinga akibat sumbatan muara
• Sakit kepala tuba eustachius
• Hiposmia/anosmia • Gangguan ke paru misalnya bronkitis,
• Halitosis bronkiektasis, serangan asma
• Batuk dan yang disebabkan karena adanya post • Mukopus yang dapat menyebabkan
nasal drip pada anak gastroenteritis
Rinoskopi anterior dan posterior: pus di meatus medius (pada sinusitis
maksila dan etmoid anterior dan frontal) atau di meatus superior (pada
sinusitis etmoid posterior dan sfenoid).
Pada rinosinusitis akut  edema mukosa dan hiperemis.
Pada anak, sering ditemukan adanya pembengkakan dan kemerahan di
daerah kantus medius.

Anda mungkin juga menyukai