Anda di halaman 1dari 15

Model of health

Education
Planning
• Ellysabet Junita Napitulu
• Rita Syafriani
• Rista Aristiyani
Latar Belakang

Adanya peningkatan dalam kegiatan pendidikan kesehatan /


promosi kesehatan yang diharapkan oleh perawat untuk
menjalankan promosi kesehatan yang menjadi panggilan
bersama untuk membuat promosi keseharan kepada masyarakat
menjadi akrab dan diakui sebagai bagian dari praktik
keperawatan. Namun demikian, praktik yang berhubungan
dengan kesehatan saat ini masih tidak terstruktur, serampangan
dan kurang dievaluasi.
Pengertian perencanaan, dan pengertian perencanaan
pendidikan

Ada beragam pengertian perencanaan  yang telah dikemukakan oleh para ahli, salah
satumya menurut Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan adalah ‘proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan pengertian perencanaan pendidikan menurut Sa’ud dan Makmun, perencanaan
pendidikan adalah ‘suatu kegiatan melihat masa depan dalam hal menentukan kebijakan,
prioritas dan biaya pendidikan dengan memprioritaskan kenyataan yang ada dalam bidang
ekonomi, sosial dan politik untuk mengembangkan sistem pendidikan negara dan pesera
didik yang dilayani oleh sistem tersebut (Sa’ud, S. dan Makmun A,S. 2007; Usman, H.
2008).
Tujuan 1. untuk mencocokkan antara pelaksanaan atau tindakan pemimpin dan anggota
organisasi pendidikan dengan program atau perencanaan yang telah disusun
Perencan 2. untuk mengetahui kapan pelaksanaan perencanaan pendidikan itu diberlakukan dan
aan bagaimana proses penyelesaian suatu kegiatan layanan pendidikan
3. untuk mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya) dalam pelaksanaan
Pendidik program atau perencanaan pendidikan, baik aspek kualitas maupun kuantitasnya, dan
an baik menyangkut aspek akademik-nonakademik
4. untuk mewujudkan proses kegiatan dalam pencapaian tujuan pendidikan secara efektif
Kesehata dan sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
n 5. untuk meminimalkan terjadinya beragam kegiatan yang tidak produktif dan tidak
efisien, baik dari segi biaya, tenaga dan waktu selama proses layanan pendidikan
6. untuk memberikan gambaran secara menyeluruh (integral) dan khusus (spefisik)
tentang jenis kegiatan atau pekerjaan bidang pendidikan yang harus dilakukan
7. untuk menyerasikan atau memadukan beberapa sub pekerjaan dalam suatu organisasi
pendidikan sebagai ‘suatu sistem’
8. untuk mengetahui beragam peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi
organisasi pendidikan
9. untuk mengarahkan proses  pencapaikan tujuan pendidikan
Dahana, OP and Bhatnagar, OP. 1980; Banghart, F.W and Trull, A. 1990; Sagala, S. 2009
Mengembangkan Komponen Promosi Kesehatan
Menentukan Tujuan Promosi Kesehatan pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan
adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :
1. Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
2. Peningkatan perilaku masyarakat
3. Peningkatan status kesehatan masyarakat
Data yang dibutuhkan untuk
perencanaan promosi kesehatan
Data tersebut dapat diperoleh dari :
a. Dokumen yang ada
b. b. Langsung dari masyarakat
c. c. Petugas kesehatan dilapangan
d. d. Tokoh masyarakat
Model yang dikembangkan oleh Green dan Kreuter (1991)
• Dapat digunakan secara keseluruhan, sebahagian atau kombinasi
• Langkah yang berurutan
• Fleksibilitas; beradaptasi dengan kebutuhan
• Fungsi; meningkatkan kondisi kesehatan
• Merupakan model yang paling cocok diterapkan dalam Perencanaan
dan Evaluasi Program Promosi
• Dikenal dengan model PRECEDE (Predisposing, Reinforcing and
Enabling Couses in Educational Diagnosis and Evaluation) (1980)
• PROCEEDE (Policy, Regulatory and Organizational Contructs In
Educational an Environmental Development) (1991)
PRECEDE merupakan kerangka untuk membantu Perencanaan
mengenal masalah, mulai dari kebutuhan pendidikan sampai
pengembangan program

• PROCEDE (Policy, Regulatory and Organizational Contructs In Educational and


Environmental Development).

Dalam aplikasinya PRECED-PROCEED dilakukan bersama-sama


dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

• PRECEDE-PROCEED Model Perencanaan yang berorientasi pada masyarakat untuk


suksesnya intervensi Program Promosi Kesehatan

• PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan


prioritas dan tujuan program

• PROCEED digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, pelaksanaan,


dan evaluasi
Fase 1 : Social
Fase diagnosis Fase
Fase 2 :
PRECED Epidemiological
PROCEE PROCEED terdiri
E D dari 4 Fase : Fase
diagnosis
6 : Implementation
Fase 3 : Behavioral
and environmental Fase 7 : Process
diagnosis evaluation
Fase 4 : Educational Fase 8 : Impact
and organizational evaluation
diagnosis
Fase 9 : Outcome
Fase 5 : evaluation
Administrative and
policy diagnosis
Mengapa menggunakan PRECEDE-
PROCEED ?
• Sebuah Model logis untuk membangun intervensi
terstruktur dan prosedural
• Model yang logis untuk analisis kritis sesuai kerangka
kerja
• PRECEDE-PROCEED adalah model partisipasi sehingga
menjamin keterlibatan/partisipasi masyarakat
• PRECEDE-PROCEDE menggabungkan evaluasi pada
banyak tingkatan sehingga memungkinkan untuk selalu
memonitor dan menyesuaikan evaluasi yang dibuat
Fase 1 (Diagnosis sosial)

• Adalah proses menentukan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya dan aspirasi


masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui partisipasi dan penerapan
berbagai informasi yang didesain sebelumnya.
• Untuk mengetahui masalah sosial digunakan indikator social
• Penilaian dapat dilakukan atas dasar data sensus, angka statistik yang ada atau
pengumpulan data secara langsung ke masyarakat.
• Pengumpulan data secara langsung ke masyarakat dapat dilakukan dengan;
wawancara terhadap informan kunci, forum yang ada di masyarakat, FGD, survei
• Study tentang distribusi dan determinan
penyakit. Pada fase ini siapa atau
kelompok mana yang terkena masalah
kesehatan (umur, jenis kelamin, lokasi
dan suku) di identifikasi, dan cara
Fase 2 menanggulangi masalah tersebut
(Diagnosis (imunisasi, perawatan/pengobatan,
epidemiologi) modifikasi lingkungan atau perilaku).
Informasi untuk menetapkan prioritas
masalah, yang didasarkan pertimbangan
• besarnya masalahdan
Masalah perilaku danlingkungan
akibat yangyang
ditimbulkan
mempengaruhi serta kemungkinan
perilaku untuk
dan status
Fase 3 : diubah.
kesehatan atau kualitas hidup seseorang
(Diagnosis atau masyarakat. Penting bagi promotor
Perilaku dan kesehatan untuk membedakan masalah
Lingkungan) perilaku yang dapat dikontrol secara
individu atau harus dikontrol melalui
institusi.
Fase 4 : (Diagnosis Pendidikan dan Organisasional)
Identifikasi dilakukan berdasarkan determinan perilaku yang mempengaruhi status kesehatan
seseorang/masyarakat yaitu :
1. Faktor Predisposisi (predisposing factors) ; pengetahuan, sikap, persepsi, kepercayaan,
nilai/norma yang diyakini
2. Faktor Pendorong (enabling factors); yaitu lingkungan yang memfasilitasi perilaku seseorang
3. Faktor Penguat (reinforcing factors); perilaku orang lain yang berpengaruh (toma, guru,
petugas, orang tua, pemegang kekuasaan) yang menjadi pendorong

Fase 5 : (Diagnosis administrasi dan kebijakan) Analisis terhadap kebijakan, sumberdaya dan
peraturan yang berlaku yang dapat memfasilitasi atau menghambat pengembangan program
promosi

Anda mungkin juga menyukai