Anda di halaman 1dari 21

Hubungan Antara Ilmu

Keperawatan, Praktik dan


Riset
PENGERTIAN ILMU
Secara klasik ilmu dimengerti sbg suatu aktivitas rasional yang
beroperasi berdasarkan satu atau beberapa metode tertentu.
[Meskipun pemahaman seperti itu sebenarnya telah
menimbulkan banyak reaksi dan penolakan, karena kemajuan-
kemajuan pokok dalam ilmu – penemuan baru Galileo, Newton,
Darwin atau Einstein – bukanlah merupakan hasil dari metode di
atas.]
Biasanya yang disebut “ilmu” di dalam filsafat ilmu terbatas
pada ilmu pengetahuan alam atau “natural sciences”, yang
meliputi Astronomi, Fisika, Kimia, Biologi; sedangkan ilmu-ilmu
empiris lainnya atau ‘socical sciences’ serta matematika tidak
menjadi bahasan.
Pengertian Keperawatan
keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian intregral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia (lokakarya kep.Nas 1983)
Ilmu Keperawatan

Ilmu keperawatan mencakup ilmu-


ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu
biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu
dasar keperawatan, ilmu keperawatan
komunitas, dan ilmu keperawatan klinik, yg pd
aplikasinya menggunakan pendekatan dan
metode menyelesaikan masalah secara
saintifik / ilmiah, ditujukan utk
mempertahankan, menopang, memelihara, dan
meningkatkan integritas seluruh kebutuhan
dasar manusia.
PRAKTIK PERAWAT
Pemberian Asuhan Keperawatan
Pengkajian s/d evaluasi dan dokumentasi

Bentuk / Model :
* Praktik di RS
* Praktik dirumah (home care)
* Praktik berkelompok (nursing home)
* Praktik perorangan (individual practice)

5
PRAKTIK KEPERAWATAN
PROFESIONAL

Tindakan mandiri perawat profesional melalui


kerjasama bersifat kolaboratif dengan klien dan
tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang
dan tanggungjawabnya
(POKJA Kep. - CHS, 1992)

6
PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI

Praktik Profesional :

Ilmu & teori yang kokoh


Pendekatan ilmiah dalam menyelesaikan masalah
Dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian &
kewenangan tertentu
Dilakukan secara mandiri
Sesuai kode etik & standar, ketentuan perundangan
sebagai landasan pratik

7
Dari pengertian keperawatan
menurut lokakarya kep.Nas 1983
ada 4 elemen utama yang menjadi
1. Keperawatan adalah
perhatianYaitu : ilmu dan kiat
-sains terapan ( applied science )
2. Keperawatan adalah profesi yang
berorientasi pada pelayanan _ helping
health illness problem
3. Keperawatan mempunyai empat
tingkat klien :
individu,keluarga,kelompok, dan
komunitas dan
4.Pelayanan Keperawatan mencakup
INDUKTIVISME: ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN
BERASAL DARI FAKTA
Pandangan Umum: Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan
yang telah dibuktikan kebenarannya. Teori-teori ilmiah ditarik
dengan cara ketat dari fakt-fakta pengalaman yang diperoleh
lewat observasi dan eksperimen. Ilmu didasarkan pada apa yang
dapat kita lihat, dengar, raba, dan sebagainya.
Pendapat atau selera subjektif dan dugaan-dugaan spekulatif
perorangan tidak mempunyai tempat di dalam ilmu. Ilmu itu
objektif
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang dapat dipercaya,
karena telah dibuktikan kebenarannya secara objektif.
Induktivisme
Menurut pandangan induktivis, ilmu bertolak dari
observasi. Pengamat ilmiah harus memiliki organ-organ
indera yang normal dan sehat, dan harus pula secara
setia dan jujur merekam apa yang ia lihat, dengar, dsb.
Dalam hubungan dengan situasi yang diamatinya, dan
ia pun harus menlakukan ini dengan alam fikiran tanpa
prasangka sedikit pun.
Pernyataan-pernyataan yang dihasilkan (keterangan-
keterangan observasi) menjadi dasar untuk menarik
hukum-hukum dan teori-teori yang membentuk
pengetahuan ilmiah.
Induktivisme (2)
Keterangan observasi:
Keterangan tunggal: Besi (timah, tembaga, baja, dst.) ini
memuai sewaktu dipanasi.
Keterangan universal: Semua besi (timah, tembaga, baja,
dst.) memuai sewaktu dipanasi.
Membuat generalisasi dari serentetan tebatas
keterangan-observasi mengenai logam-logam yang
dipanasi sehingga menghasilkan hukum universal:
Logam-logam memuai bila dipanasi”.
Batang tubuh pengetahuan ilmiah dibangun oleh
induksi dengan dasar kokoh yang diperoleh lewat
observasi.
Logika dan Penalaran
Dari hukum-hukum dan teori-teori universal
dapat ditarik konsekuensi-konsekuansi yang
dpt digunakan untuk memberi penjelasan dan
membuat ramalan.
Penjelasan ditarik dengan deduksi
Semua logam memuai bila kena panas
Rel ini adalah logam
Rel ini akan memuai kalau kena panas.
Demikian juga dengan ramalan.
Gambar
Hukum dan Teori

Induksi
Deduksi

Fakta didapat Ramalan dan


dari Observasi Penjelasan
Objektif
Klaim: ilmu yang diperoleh dengan induksi
bersifat objektif karena ditarik dari fakta yang
diobservasi.
Dapat dicek oleh siapa pun: tidak tergantung
pada selera, pendapat, khayalan, harapan
pengamat
KEBERATAN TERHADAP INDUKTIVISME

Validitas Induksi: Argumen induktif tidak


merupakan argumen-argumen yang valid secara
logis.
Observasi beberapa gagak
Kesimpulan: semua gagak berwarna hitam
Kesalahan: dari beberapa menjadi semua.
Tuntutan:
‘sejumlah besar’ observasi: seberapa besar?
‘variasi keadaan yang luas’: seberapa luas?
Ketergantungan Observasi pada Teori
Hanson: apa yang dilihat seorang pengamat ketika
memandang suatu objek, tergantung sebagian
pada pengalamannya di masa lalu, pengetahuan
dan harapan-harapannya
Keterangan observasi membutuhkan Teori
Pandangan induktivis: membutuhkan penarikan keterangan
universal dari keterangan tunggal lewat induksi:
Semua logam memuai kalau dipanasi ditarik dari contoh-
contoh logam.
Tetapi untuk mengambil logam, orang harus tahu apa yang
dimaksud dengan logam.
Observasi dan Eksperimen dibimbing oleh Teori:
Yang dicatat dari observasi sudah ditentukan, dan apa yang
mau dicobakan dalam eksperimen juga sudah ditentukan.
Kriteria teori: falsifiabilitas
Ilmu: suatu perangkat hipotesis yang dikemukakan
secara coba-coba dengan tujuan melukiskan
secara akurat perilaku suatu aspek dunia atau
alam semesta.
Syarat ilmiah: harus falsifiabel: dapat diuji dan
mengakui kesalahan (Apabila suatu teori harus
mempunyai isi informatif, ia harus menaggung
resiko difalsifikasi)
Tingkat Falsifiabilitas:
Suatu hukum atau teori ilmiah yang baik adalah
falsifiabel justru karena mengemukakan klaim-
klaim tertentu tentang dunia.
Teori yang baik: luas jangkauan klaimnya, paling
tinggi falisfiabilitasnya, dapat bertahan terhadap
upaya falsifikasi.
Maka teori harus dinyatakan dengan jelas dan
cermat.
Kemajuan
Ilmu bertolak dari problema-problema berhubungan
dengan keterangan ttg perilaku beberapa aspek dunia atau
alam semesta.
Hipotesa-hipotesa yang falsifiable diajukan
Hipotesa-hipotesa diuji dan dikritik. Ada yang bertahan
ada yang runtuh.
Kalau yang bertahan itu akhirnya runtuh oleh ujian berikut,
diperlukan hipotese lebih lanjut yang sudah berkembang
lebih jauh.
Hipotese baru berarti sudah lebih berkembang dari yang
terdahulu dan memerlukan ujian yang lebih keras, dst.
Jadi tidak ada teori yang dapat dibuktikan kebenarannya,
tetapi hanya dapat dibuktikan kesalahannya.
Hubunga Antara Ilmu Praktik dan
Teori
Riset -Menjabarkan
Menjalaskan
Memprediksi
Kontrlol
Riset
Menguji dan
mengevaluasi
teori
Menggali Respon
pasien terhadap Praktik
medis -Implementasi Hasil
Riset
-Menggunakan Teori
sebagai Frame work

Anda mungkin juga menyukai