Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK PEMBUATAN KUTIPAN,

CATATAN KAKI, DAFTAR PUSTAKA, DAN


PENOMIRAN

Anggota Kelompok :
1. Aji Ananda Bakti (1652000059)
2. Agita Hera Wijayanti (1652000060)
3. Aris Sela Rosita (1652000061)
4. Afifah Nuraini (1652000062)
5. Nur Ichsan S. (1652000063)
6. Ikhsan Budi Santoso (1652000064)
7. Yusuf Nur Mustofa (1652000065)
8. Ricky Setiawan (1652000066)
9. Dian Hapsari (1652000067)
10. Septina Tri Rahayu (1652000068)
3. Rafidah Nursilowati
1652000070
KUTIPAN

Dengan kutipan sebuah tulisan akan terkait dengan penemuan-penemuan atau teori-teori
yang telah ada. Kutipan ini dapat berfungsi sebagai landasan teori, sebagai penjelasan, penguat
pendapat yang dikemukakan penulis. Berdasarkan cara mengutipnya, kutipan dibedakan menjadi
2 jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Kutipan langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli secara utuh atau lengkap
baik itu berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas kutipan langsung
yang kurang atau sama dengan empat baris dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris.
Kutipan tidak langsung dapat diartikan meminjam pendapat para ahli tidak secara utuh.
Penulis menulis intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis.
1. Dalam kutipan tidak dibenarkan mencantumkan judul buku.

2. Nama marga, tahun terbit, dan halaman buku selalu berdekatan.

3. Kutipan tidak dibenarkan dicetak tebal atau dihitamkan.

4. Kutipan dalam bahasa asing atau bahasa daerah harus dicetak miring.
prinsip-prinsip dasar yang
harus diperhatikan dalam
pengutipan ialah sebagai
berikut. 5. Jika nama pengarang ada dua, nama akhir (marga) kedua pengarang itu
ditulis. Misalnya: J.S. Badudu dan M. Ramlan menjadi Badudu dan Ramlan.

6. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama akhir pengarang pertama yang
ditulis dan diikuti dkk. Misalnya: J.S.Badudu, M. Ramlan, Gorys Keraf menjadi
Badudu, dkk.

7. Apabila kutipan itu dirasakan terlalu panjang, penulis boleh mengambil bagian intinya saja
dengan teknik memakai tanda elipsis […------------------------------ (Badudu, 1994:45)….],
tetapi tidak boleh mengubah atau menggeserkan makna atau pesannya.

8. Jika kutipan berupa pendapat ahli yang berasal dari kutipan yang lain, bentuk
penyajiannya ialah Menurut Badudu (dalam Djajasudarma, 1993: 56) bahwa ….
Catatan Kaki

Catatan kaki merupakan keterangan


lain.
yang dipandang tidak layak dimasukan di Sebagai penghargaan terhadap karya orang d.
dalam naskah. Ia berisi keterangan Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku c.
tentang rujukan yang digunakan dan pedoman penyusunan daftar bacaan
catatan tambahan yang sangat penting. Menjelaskan mengenai sumber kutipan atau b.
Catatan tambahan itu dapat berupa
komentar penulis yang berhubungan dengan
Memberikan keterangan dan komentar a.

isi naskah atau keterangan tambahan yang


Fungsi catatan kaki :
berhubungan dengan isi naskah.
Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai
sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan :
nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat
penerbit, koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor
cetakan, koma, jilid dan nomor halaman.
Contoh:
• Anif Sirsaeba el-Shirazi, Fenomena Ayat-ayat Cinta (Jakarta:
Republika,2006), hlm.350.
Endnote
Footnote Footnote adalah (Catatan Endnote atau catatan
keterangan tambahan
yang terletak di Akhir) akhir adalah catatan
kaki/dasar halaman dan referensi yang
dipisahkan dari teks oleh diletakkan di akhir
sebuah garis (separator) buku teks, sebelum
menurut default Daftar Pustaka.
Microsoft Word.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah semua sumber-sumber kepustakaan, baik
berupa ensiklopedia, buku, majalah, atau surat kabar yang perlu
disusun dalam daftar khusus diletakkan pada akhir karangan.

Fungsi dari daftar pustaka :


1. Memberikan informasi.
2.
Kendala yang Dialami Guru dalam
Mengadakan Variasi
Kendala yang dihadapi terlihat ketika guru mengalami kesulitan untuk mendapatkan media yang
lebih bervariasi dan masih berhubungan dengan materi yang sedang dijelaskan. Sejauh ini guru
hanya menggunakan fasilitas yang ada di kelas seperti spidol, papan tulis, dan suara guru itu sendiri.
Selain itu, guru juga mengalami kendala dilihat dari segi sarana dan prasarana.

Dalam proses pembelajaran, masih banyak guru yang hanya melakukan tugas sebatas
mentransfer ilmu tanpa tahu bagaimana mengemas pembelajaran menjadi menarik perhatian siswa,
sehingga banyak ditemui siswa yang kurang memiliki motivasi untuk lebih giat belajar di sekolah.

Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan pembelajaran sangat diperlukan variasi seperti penggunaan
media, strategi, model serta metode yang digunakan agar siswa lebih antusias dan dapat mudah
memahami materi yang telah dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai