KELOMPOK II
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
TUJUAN
Menentukan formula sediaan sirup Asam Mefenamat untuk
mendapatkan sediaan yang baik secara organoleptis maupun
kestabilan.
PENGERTIAN
Komponen-Komponen sirup
Sirup Asam Mefenamat
Bahan Pemanis, bahan Asam mefenamat adalah
Sirup adalah sediaan cair
pengawet, bahan pengental, salah satu obat dari
kental yang minimal
bahan perasa, pewarna golongan AINS (Antin
mengandung 50%
Inflamasi Non-Steroid)
sakarosa (Ansel et al.,
yang merupakan turunan
2005).
dari asam N-
phenylanthranilic.
KOMPONEN KOMPONEN SUSPENSI
Bahan Pengental Perasa
Digunakan sebagai zat pembawa
Bahan Pemanis dalam sediaan cair dan untuk pemberi rasa buatan atau bahan
membentuk suatu cairan dengan bahan yang berasal dari alam,
Pemanis berfungsi untuk kekentalan yang stabil dan untuk membuat sirup sedap
memperbaiki rasa dari sediaan. homogen (Ansel et al., 2005). rasanya.
(Lachman dkk., 1994).
Kelarutan
02 Larut dalam larutan alkali hidroksida (Farmakope ed.V, 2014,
Hal 150).
Stabilitas
03 Melebur pada suhu lebih kurang 230ºC disertai peruraian (Farmakope ed.V,
. Hal 150).
2014,
Kesimpulan
04 Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
05
Bahan Pengental (Xanthan gum)
Pemerian Kelarutan Stabilitas Inkompaktibitas
stabil dalam larutan Xanthan gum tidak
Bubuk halus pada PH 3-12, stabil kompaktibilitas dengan
berwarna cream Praktis tidak larut maksimal ph 4-10, dan agen pengoksidasi,
atau berwarna dalam etanol atau pada suhu 10-600C. sediann tablet salut film,
putih, tidak berbau. eter. Larut dalam air larutan xanthan gum sodiumkarboksiselulose
(Hand Book of dengan konsentrasi , serbuk alumunium
dingin/air hangat. <1% b/v dapat
Pharmaceutical hidroksida, dan
dipengaruhi oleh suhu beberapa bahan aktif
Excipients 6thed., lingkungan sehingga seperti amitriptilin,
2009, hal.821) dapat menurunkan tamoksifen, dan
viskositas. Stabil verapamil.
terhadap enzim, garam,
asam, basa. Harus
disimpan dalam
tertutup rapat, ditempat
sejuk dan kering
Pelarut (Propilen Glikol)
Stabilitas
Pemerian
Suhu rendah stabil,Suhu tinggi tidak
Tidak berwarna, tidak berbau, cairan stabil, Teroksidasi pada
kental, rasa manis (Hand Book of cahaya,Inkompaktibilitas terhadap
Pharmaceutical Excipients 6thed., 2009, Senyawa oksidator seperti potassium
hal.592) permanganate (Hand Book of
Pharmaceutical Excipients 6thed., 2009,
Propilen glikol hal.592)
Kelarutan
Kesimpulan
Larut dalan aseton,kloroform, .
Untuk melarutkan asam mefenamat
etanol (95%) gliserin dan air. larut
dalam 1 bagian dari 6 ester (Hand
Book of Pharmaceutical
Excipients 6thed., 2009, hal.592)
Penyangga(Asam Sitrat)
Kristal tidak berwarna atau tembus cahaya, serbuk Kristal putih, tidak berbau,
Pemerian
rasa asam kuat(Hand Book of Pharmaceutical Excipients 6thed., 2009, hal.181)
Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol 96% (Hand Book of
Kelarutan
Pharmaceutical Excipients 6thed., 2009, hal.181)
Stabilitas
Tidak stabil
Panas
Terhidrolisis
Hidrolisis
-
Cahaya
* kalium tartat
Inkompatibilitas
* Alkali
* Bikarbonat
* Asetat
* Sulfida
-
Udara
(Hand Book of Pharmaceutical Excipients 6thed., 2009, hal.181)
Kelarutan Etanol 95 %
Methanol
Air
Sedikit larut dalam etil asetat
Stabilitas
≤ 35◦C
Panas
Dihidrolisis sampai batas tertentu menghasilkan 4-chloro-4-
Hidrolisis
doxygalactose dan 1,6-dicholo-1,6-didoxyfruc tose. Pada Ph 5-6
Cahaya
sukrolose harus didsimpan dalam wadah tertutup rapat ditempat sejuk
Inkompatibilitas
dan kering, suhu tidak melebihi 21◦C. ketika dipanaskan dalam suhu
tinggi dapat rusak bersama pelepasan karbondioksida, monoksida,
hydrogen klorida dalam jumlah sedikit.
Bahan yang relative stabil dikondisi sangat asam(pH <3), dan pada
suhu tunggi
Kesimpulan Pemanis
Pengawet (Nipasol/propilparaben)
Pemerian Kristal putih, tidak berbau, tidak berasa (Hand Book of
Pharmaceutical Excipients 6thed., 2009, hal.596)
Kelarutan Larut dalam aseton dan ester, sukar larut dalam glyserin dan minyak
mineral (Hand Book of Pharmaceutical Excipients 6 thed., 2009, hal.597)
Stabilitas
Panas -
Hidrolisis Terhidrolisis
Cahaya -
Inkompatibilitas Terbentuk misel dengan surfaktan non-ionic
Magnesium aluminum silicate, magnesium trisilicate, yellow iron oxide, and
ultramarine blu dapat menyerap nisapol (Hand Book of Pharmaceutical
Excipients 6thed., 2009, hal.629)
Kesimpulan Anti-Fungi
Pengawet (Nipagin/metilparaben)
Pemerian Tidak berwarna atau kristal putih, tidak berbau atau hampir tidak
berbau. rasa seperti terbakar (Hand Book of Pharmaceutical
Excipients 6thed., 2009, hal.446)
Kelarutan Larut dalam etanol, ether. praktis tidak larut dalam minyak mineral. tidak
larut dalam air (Hand Book of Pharmaceutical Excipients 6 thed., 2009,
hal.466)
Stabilitas
Panas Stabil pada suhu 120 ºC
Hidrolisis Terhidrolisis pada suhu kamar selamat 60 hari
Cahaya -
Inkompatibilitas Terbentuk misel dengan surfaktan non-ionic
Magnesium aluminum silicate, magnesium trisilicate, yellow iron oxide,
and ultramarine blu dapat menyerap nisapol (Hand Book of
Pharmaceutical Excipients 6thed., 2009, hal.443)
Kesimpulan Anti-Microba
Purified water
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, dan tidak
berbau (Farmakope Indonesia edisi V, 2014,
hal.64)
Kesimpulan Medium sediaan
Rancangcangan Formula
NO BAHAN KONSENTRASI KETERANGAN
Penimbangan Bahan 1 Batch (100 L Sediaan)
100 L = 100.000 mL
Penimbangan
1. Asam Mefenamat = 1 gram x 1000 = 1.000 gram = 1 Kg
2. xanthan gum = 0,75 gram x 1000 = 750 gram
3. Propilen Glycol = 10 gram x 1000 = 10.000 gram = 10 Kg
4. Sukralosa = 0,24 gram x 1000 = 240 gram
5. Nipagin = 0,1 gram x 1000 = 100 gram
6. Nipasol = 0,1 gram x 1000 = 100 gram
7. Aqua destillata add 100 L= ( 1000 + 750 + 10.000 + 240 + 100 + 100)
= 12.190 gram
= 100.000 – 12.190 = 87.810 mL
Prosedur pembuatan
Asam mefenamat
I. Timbang dan Propilen glikol
diaduk sampai
semua bahan homogen
Asam mefenamat
dan Propilen glikol
diaduk sampai
homogen
Uji Organoleptis ●
Warna,bau,rasa
●
memastikan kadar yang ada dalam sediaan sesuai sesuai/ mendekati
Kadar Zat Aktif dengan yang tertera pada etiket.
pH ●
membandingkan pH sediaan akhir dengan BJ secara secara teoritis
Bobot Jenis ●
membandingkan BJ sediaan akhir dengan BJ secara secara teoritis
●
Perbandingan antara volume akhir (Vu) sedimen dengan volume asal (Vo) sebelum
Sedimentasi terjadi pengendapan. Semakin besar nilai Vu, semakin baik suspendibilitasnya.
Keseragman Kandungan
Prinsip
Untuk penetapan keseragaman sediaan dengan penetapan kadar tiap
satuan, pilih tidak kurang dari 30 satuan.
Cara kerja keseragaman kandungan
Suspensi dalam wadah dosis tunggal,tetapan kadar 10 satuan 1/1,
kecuali dinyatakan lain dalam uji keseragaman kandungan. Jika zat
aktif dalam satuan dosis tunggal kurang dari yang dibutuhkan dalam
penetapan kadar/ derajat pengenceran dari larutan dan atau volume
alikot, sehingga kadar zat aktif dalam larutan akhir lebih kurang sama
seperti yang tertera pada prosedur penetapan kadar/ jika penetapan
kadar dilakukan secara titrasi gunakan titran yang lebih encer. Bila
perlu gunakan volume titran yang memadai.
Volume Sedimentasi
Prinsip : Perbandingan antara volume akhir (Vu) sedimen dengan volume asal
(Vo) sebelum terjadi pengendapan. Semakin besar nilai Vu, semakin baik
suspendibilitasnya.
Cara :
Sediaan dimasukkan ke dalam tabung sedimentasi yang berskala.
Volume yang diisikan merupakan volume awal (Vo)
Parameter sedimentasi terdiri dari (Lieberman, Disperse System Vol2, hal 303)
Alatnya: gelas ukur 100 ml dan penutupnya
Uji pH
Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau kertas indikator
universal.
Dengan pH meter : Sebelum digunakan, periksa elektroda dan
jembatan garam. Kalibrasi pH meter. Pembakuan pH meter : Bilas
elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel dengan
sedikit larutan uji. Baca harga pH. Gunakan air bebas CO2 untuk
pelarutan dengan pengenceran larutan uji.
Kemasan
Setelah di
Setelah di Label
Kemas
• Kebocoran • Penampilan
• Tujuannya untuk mengetahui • Dapat diterima masyarakat,
adanya kebocoran pada mudah diingat oleh konsumen
kemasan. sebagai obat pilihan.
• Volume Terpindahkan • Kelengkapan
• Tujuannya untuk memastikan • Lengkap dengan keterangan
volume yang ada dalam Kontraindikasi, peringatan,
sediaan sesuai sesuai/ perhatian, Indikasi, Efek
mendekati dengan volume samping, Expired date,
yang tertera pada etiket. penyimpanan, isi berat bersih
per botol, nama pabrik,
kandungan.
• Penandaan
• Tertera logo lingkaran merah
tanda obat keras,
Kemasa Primer
Kemasa Sekunder
Evaluasi Sediaan Akhir
Uji kejernihan ( Lachman hal. 1355 )
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh
seseorang yang memeriksa wadah bersih dari luar di bawah
penerangan cahaya yang baik
Cara Kerja
Gunakan piknometer bersih, kering, dan telah dikalibrasi dengan menetapkan bobot
piknometer dan bobot air yang baru dididhkan, pada suhu 25˚C.
Atur hingga suhu zat uji lebih kurang 20˚C, masukkan ke dalam piknometer.
Atur suhu pikometer yang telah diisi hingga suhu 25˚C.
Buang kelebihan zat uji dan timbang.
Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot piknometer yang telah diisi.
Bobot jenis adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot air, dalam
piknometer. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi, keduanya ditetapkan pada suhu 25˚C.
Singkatnya :
§ Bobot piknometer kosong ditimbang : w0
§ Bobot piknometer yang telah diisi dengan air : w1
§ Bobot piknometer yang telah diisi dengan sediaan : w2
§ Bobot jenis ditentukan dengan rumus : (w2-w0)/(w1-w0)
Cara Kerja
Jika A : adalah volume rata-rata kurang dari 100%, tetapi tidak ada satupun
wadah yang volumenya kurang dari 95%.
Jika B : adalah tidak lebih dari satu wadah volume kurang dari 95% tetapi
tidak kurang dari 90% dari volume yang tertera pada etiket, lakukan pengujian
terhadap 20 wadah tambahan.
Volume rata-rata yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100% dan
tidak lebih dari satu dari 30 wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak
kurang dari 95%.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia III, Jakarta