KESELAMATAN PASIEN
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Saat menyampaikan
informasi yang urgent
misalnya code blue dan
perintah evakuasi.
Komunikasi efektif saat
melaporkan kondisi
pasien/hasil pemeriksaan kritis
menggunakan teknik SBAR.
S (Situation) : SBAR
Kondisi terkini
yang terjadi
pada pasien
R (recommendation)
: Yang perlu
dilakukan untuk
megatasi masalah
pasien pada saat ini
B (Background) :
Informasi penting
apa yang
berhubungan dengan
kondisi pasien
terkini.
A (Assesment) :
Hasil
Pengkajian
pasien terkini
Hasil pemeriksaan diagnostic kritis misalnya :
laboratorium, radiologi, EKG, dan Tanda Tanda Vital
Elektrolit Konsentrat
NORUM/L dan Elektrolit
dengan Konsentrasi
ASA Tertentu
●
Obat yang nama, kemasan,
label, penggunaan klinis
tampak sama, bunyi ucapan
●
Elektrolit Konsentrat : Otsu
sama (look alike sound salin 3% sama D40%
alike/LASA) ●
Elektrolit dengan
●
Seperti Dopamin dan Konsentrat Tertentu :
Dobutamin, atau KAEN 3A dan MgSO4, Meylon, dan KCL.
KAEN 3B atau sebut juga nama
obat rupa ucapan mirip.
Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan obat-obat high
alert :
●
Obat-obat yang digunakan dalam emergensi medis
misalnya kondisi mengancam nyawa yang bersifat
gawat darurat tidak diwajibkan untuk mengikuti
Pedoman dan Prosedur Penggunaan high alert
medications.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan pengelolaan
penggunaan obat high alert maka dilakukan dengan cara :
●
Mengurangi jumlah obat high alert yang disimpan di suatu unit
●
Sedapat mungkin menghindari penggunaan obat high alert
●
Memisahkan obat-obat dengan nama atau rupa yang mirip, Look Alike
Sound Alike (LASA / NORUM)
●
Menghindari penggunaan singkatan
●
Membatasi akses terhadap obat high alert
●
Melakukan pengecekan ganda
Pengelolaan 1. Penyimpanan dilokasi
khusus dengan akses
High Alert terbatas dan diberi
penandaan yang jelas
Medication: “High Alert”
6. Sebelum pemberian
obat high alert harus
dilakukan periksa ulang
oleh 2 petugas/double
crosscheck.
4. MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YANG
BENAR, PROSEDUR YANG BENAR,
PEMBEDAHAN PASIEN YANG BENAR
Rawat
• Skala Get up And Go
Jalan
1. Adalah pendapat medis yang diberikan oleh dokter kedua dalam satu
disiplin ilmu,ketika salah satu dokter memberikan dignosis/
merekomendasikan suatu tindakan untuk individu
2. SPO pasien menyampaikan keinginan nya kepada perawat – pihak keluarga
mengisi form second openion – perawat menghubngi DPJP – DPJP menulis
lembar konsul kepada spesialis yang di tunjuk untuk meminta pendapat
perihal tindakan dan pengobatann yang akan di dddapatkan oleh pasien –
dokter yang di tuju memeriksa pasien dan memberikan second openion
dengan menulis di loembar konsultasi dan menjelaskan pendapat kedua
pada pasien atau keluarga.
Petugas yang Laporan pajanan (Laporan kepada PPI) Formulir pelaporan
terpajan
Dokter jaga IGD Pemeriksaan status kesehatan petugas yang Surat permintaan
terpajan pemeriksaan
laboratorium
Dokter jaga IGD Profilaksis pasca pajanan (sesuai indikasi) Resep, permohonan
pemeriksaan
selanjutnya
PENGGUNAAN SPILKIT
Pasien Baru
Masuk ke menu Registrasi
Masukan No Rekam Medik pada kolom rekam medik lalu tekan [enter], maka data pasien
akan muncul
Pilih Jenis Bayar , Dokter , Unit, dan Asal Rujukan Pasien, lalu klik Simpan
Data pasien telah tersimpan
BAGAIMANA PROSES PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP?
( STAF REKAM MEDIS)
Apakah ada tersedianya daftar dan bahan
referensi terkini ( bisa akses internet,
pepustakaan )
(PPA)
Dokter
Perawat
Bidan
Apoteker
Ahli Gizi
Fisioterapist
Apakah ada unit IT / Rekam Medis
memberikan data di ambil dari SIM RS sesuai
yang dibutuhkan? (PPA, Direktur )
Jawab: Ada
Siapa saja tenaga kesehatan yang mempunyai
hak akses pada rekam medis?
Dokter
Perawat
Bidan
Apoteker
Ahli Gizi
Fisioterapis
APAKAH PERNAH REKAM MEDIS
DIEVALUASI/PEMBAHARUAN?