Anda di halaman 1dari 2

DIMULAINYA DAN BERAKHIRNYA EJAAN SOEWANDI

• EJAAN INI MENGGANTIKAN EJAAN VAN OPHUIJSEN SETELAH


DIRESMIKAN PADA TANGGAL 19 MARET 1947 BERDASARKAN SURAT
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, PENGAJARAN, DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/BHG.A. KENAPA DISEBUT EJAAN
SOEWANDI? KARENA PENYUSUNNYA ADALAH MR. RADEN SOEWANDI
YANG WAKTU ITU MENJABAT SEBAGAI MENTERI PENDIDIKAN,
PENGAJARAN, DAN KEBUDAYAAN. EJAAN INI DIKENAL JUGA SEBAGAI
EJAAN REPUBLIK.

• PENGUBAHAN DARI EJAAN VAN OPHUIJSEN KE EJAAN SOEWANDI


DIMAKSUDKAN AGAR TERDAPAT KEMUDAHAN DALAM
PENYEDERHANAAN BAHASA YANG DIGUNAKAN.
PERUBAHAN DAN PENJELASAN DALAM
EJAAAN SOEWANDI
Beberapa perubahan penting dalam ejaan Soewandi adalah :
• Huruf ‘oe’ diganti menjadi ‘u’. Misalnya : toetoep menjadi tutup
• Bunyi sentak diganti dengan huruf ‘k’. Misalnya : ra’yat menjadi rakyat
• Kata ulang boleh ditulis dengan angka dua, tetapi harus diperhatikan pada bagian mana pengulangannya.
Misalnya : bermain – main menjadi ber-main2.
• Tanda trema dihilangkan. Misalnya : taät menjadi taat
• Huruf ‘e’ disamakan sehingga tidak perlu ada pemberian garis di bagian atas. Misalnya dalam kata beras,
sejuk, bebas, merah.
• Kata – kata baru yang dalam bahasa asalnya tidak memakai pepet maka dalam Bahasa Indonesia pun
tidak diberi pepet. Misalnya Sastera menjadi sastra.

Anda mungkin juga menyukai