Anda di halaman 1dari 40

INTERCOMPANY PROFIT TRANSACTION -

INVENTORIES
PEMBAHASAN

Transaksi Persediaan Laba Yang Belum Direalisasi


1 2 Dari Penjualan Downstream
Antar Perusahaan
(Arus Ke Bawah)
Laba Yang Belum Direalisasi
3 Dari Penjualan Upstream
(Arus Ke Atas)
1

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan


Transaksi Persediaan Antar Perushaan
Pendapatan diakui ketika pendapatan tersebut direalisasi,
yaitu ketika pendapatan tersebut diperoleh. Dari sudut
pandang entitas yang dikonsolidasikan, pendapatan yang
diperoleh harus berasal dari penjualan kepada entitas luar
(pihak luar). Pendapatan atas penjualan antara perusahaan-
perusahaan afiliasi tidak dapat diakui sampai barang
tersebut dijual keluar dari entitas yang dikonsolidasikan.
Eliminasi Pembelian dan
Penjualan Antar Perusahaan
Transaksi
Persediaan Eliminasi Laba yang Belum
Antar Realisasi dalam Persediaan Akhir
Perusahaan
Key words Eliminasi Laba yang Belum
Realisasi dalam Persediaan Akhir
Eliminasi Pembelian dan
1 Penjualan Antar Perusahaan

Penjualan dan pembelian antar perusahaan afiliasi


dieliminasi dalam proses konsolidasi untuk melaporkan
penjualan dan pembelian (atau harga pokok penjualan)
kepada entitas luar. Berikut contoh transaksi eliminasi
pembelian dan penjualan antar perusahaan afiliasi.
Contoh Kasus 1

Fren Corporation mendirikan sebuah anak perusahaan, Smart Company pada tahun

2006 untuk menjual lini produk Fren Corporation. Semua pembelian Smart berasal dari

Fren dengan harga 20% di atas harga perolehan Fren. Selama tahun 2003 Fren

membeli barang dagang dari entitas lain sebanyak Rp 20.000.000 dan menjual barang

dagangan senilai Rp 20.000.000 tersebut kepada Smart dengan harga Rp 24.000.000,

dan Smart menjual semua barang dagangannya pada para pelanggannya dengan

harga Rp 30.000.000, ayat jurnal yang berhubungan dengan barang dagangan dicatat

dengan buku terpisah Fren dan Smart adalah sebagai berikut:


Pembukuan Fren (Dalam Ribuan)
Pembukuan Smart (Dalam Ribuan)
Pada akhir tahun 2006, penjualan Fren termasuk yang dijual ke Smart, adalah Rp
24.000.000 dan harga pokok penjualannya termasuk harga barang dagangan
yang ditransfer ke Smart sebesar Rp 20.000.000. Penjualan Smart termasuk
penjualan barang dagang kepada entitas lain, Rp 30.000.000 dan harga pokok
penjualannya sebesar Rp 24.000.000. Karena Fren dan Smart dianggap sebagai
entitas tunggal untuk tujuan pelaporan, penjualan dan harga pokok penjualan
gabungan disajikan terlalu besar sejumlah Rp 24.000.000. Kelebihan tersebut
dieliminasi dalam kertas kerja konsolidasi.
Eliminasi kertas kerja adalah sebagai berikut:  (dalam ribuan)

Eliminasi kertas kerja tidak mempengaruhi laba bersih konsolidasi karena jumlah
eliminasi penjualan dan harga pokok penjualan adalah sama, dan gabungan laba bruto
sama dengan laba bruto konsolidasi. Selain eliminasi pos laba untuk perusahaan,
eliminasi piutang dan hutang antar perusahaan harus dilakukan dalam proses
konsolidasi.
Eliminasi Laba yang
2 Belum Realisasi dalam
Persediaan Akhir

Entitas konsolidasi merealisasikan dan mengakui laba atas penjualan


antar perusahaan afiliasi pada saat barang dijual kepada entitas luar.
Persediaan akhir perusahaan afiliasi pembeli mencerminkan laba dan
rugi atas penjualan antar perusahaan karena persediaan tersebut lebih
mencerminkan harga transfer perusahaan. Contoh transaksi eliminasi
laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir masih melanjutkan
kasus 1 diatas.
Contoh Kasus 2

• Selama tahun 2007 Fren membeli barang dagang dari entitas


lain sebanyak Rp 30.000.000 dan menjual barang dagang senilai
Rp 30.000.000 tersebut kepada Smart seharga Rp 36.000.000.
Smart menjual barang dagangnya sebanyak Rp 30.000.000
kepada para pelanggannya dengan harga Rp 37.500.000. Ayat
jurnal yang berhubungan dengan transfer  barang dagang antar
perusahaan selama tahun 2007 adalah sebagai berikut:
PEMBUKUAN FREN  ( dalam ribuan ) PEMBUKUAN SMART ( dalam ribuan )
Penjualan Fren tahun 2007 kepada Smart Rp 36.000.000 dan harga pokok
penjualannya mencerminkan harga pokok dagangan yang ditransfer kepada Smart
sebesar Rp 30.000.000, Penjualan Smart tahun 2007 sebesar Rp 37.500.000 terdiri
dari barang dagang yang diperoleh dari Fren, dan harga pokok penjualannya sebesar
Rp 30.000.000 dari Rp 36.000.000 harga transfer barang dagangan yang diperoleh
Fren. Hal ini sama dengan Rp 30.000.000/Rp 36.000.000 atau 5/6. Sisa barang
dagang yang diperoleh dari Fren tahun 2007 tetap ada dalam persediaan Smart pada
tanggal 31 Desember 2007 dengan harga transfer  Rp 6.000.000, termasuk laba yang
belum direalisasi sebesar Rp 1.000.000 ( berasal dari sisa laba 1/6 x Rp 6.000.000).
Jurnal eliminasi dalam kertas kerja oleh Fren Corporation
adalah sebagai berikut :

Penjualan resiprokal (dari Fren ke Smart), yaitu penjualan sebesar Rp 36.000.000


1. Jurnal eliminasi yang dibuat :
Penjualan                                       Rp 36.000.000
      Harga pokok penjualan                        Rp 36.000.000

Laba yang belum direalisasi, pada persediaan akhir tahun masih tersisa sebesar
Rp1.000.000 ( 1/6 dari harga transfer Rp 6.000.000)
2. Jurnal eliminasi yang dibuat :
Harga pokok penjualan                      Rp  1.000.000   Persediaan   
                             Rp  1.000.000
 
 
Kertas kerja eliminasi yang dibuat oleh Fren tahun
2007 sebagai berikut :  (dalam ribuan)
Eliminasi Laba yang
2 Belum Realisasi dalam
Persediaan Awal

Laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir akan direalisasi


ketika barang dagang dijual kepada pihak  diluar entitas konsolidasi.
Realisasi terjadi pada periode fiskal berikutnya, sehingga pengakuan
ditunda sampai tahun berikutnya. Pengakuan laba yang  belum
direalisasi mengharuskan kredit pada harga pokok penjualan pada
kertas kerja karena jumlah persediaan tercermin dalam harga pokok
penjualan jika sistem perpetual yang digunakan.
Contoh Kasus 3

Selama tahun 2008 Fren Corporation menjual barang dagang


senilai Rp 40.000.000 kepada Smart Company dengan harga Rp
48.000.000 dan Smart menjual 75% dari barang dagang tersebut 
dengan harga Rp 45.000.000, Smart juga menjual barang dagang
dari persediaan awalnya (harga perolehan Rp 6.000.000) kepada
para pelanggannya dengan harga Rp 7.500.000. ayat jurnal yang
berhubungan dengan barang dagang yang ditransfer.
PEMBUKUAN FREN  ( dalam ribuan )
PEMBUKUAN SMART ( dalam ribuan )
Transaksi penjualan dan pembelian oleh Fren dan Smart sebagai entitas konsolidasi berakibat pada akhir tahun
2008, Smart masih memiliki persediaan akhir sebesar 25% yaitu sebesar Rp 12.000.000 (Rp 48.000.000 x 25%)
karena Smart baru menjual barang dagangan yang dibeli dari Fren sebanyak 75%. Persediaan akhir Smart tahun
2008 termasuk laba yang belum direalisasi sebesar Rp 2.000.000 {Rp 12.000.000 – (Rp 12.000.000/1,2 harga
transfer)} atau nilai persediaan akhir harga transfer (fren) Rp 10.000.000.
Jurnal yang dibuat oleh Fren :  
a. Mengeliminasi transaksi penjualan dan pembelian antarperusahaan
Jurnal yang dibuat :
Penjualan                                             Rp 48.000.000
        Harga pokok penjualan                                        Rp 48.000.000
b. Mengakui laba dari persediaan awal yang sebelumnya ditangguhkan
Jurnal yang dibuat :
Investasi dalam Smart                         Rp   1.000.000
     Harga pokok penjualan                                        Rp  1.000.000
c. Mengeliminasi laba antarperusahaan pada persediaan akhir (laba yang belum
direalisasi dalam persediaan akhir
Jurnal yang dibuat :
Harga pokok penjualan                       Rp   2.000.000 
Persediaan                                                           Rp  2.000.000
Kertas kerja eliminasi yang dibuat oleh Fren tahun
2008 (dalam ribuan)
2

Laba Yang Belum Direalisasi Dari


Penjualan Downstream (Arus Ke Bawah)
Laba Yang Belum Direalisasi Dari
Penjualan Downstream (Arus Ke Bawah)

Penjualan oleh perusahaan induk kepada perusahaan


anaknya akan meningkatkan penjualan, harga pokok
penjualan dan laba kotor perusahaan induk tetapi tidak
mempengaruhi laba perusahaan anak sampai barang
dagang tersebut dijual kepada entitas luar. Berikut ini akan
diilustrasikan penangguhan laba antar perusahaan atau laba
yang belum direalisasi atas penjualan downstream.
Penangguhan Laba Antar Perusahaan Dalam
Laba Yang Belum Periode Penjualan Antar Perusahaan
Direalisasi Dari
Penjualan
Downstream
(Arus Ke Bawah) Penangguhan Laba Antar Perusahaan Atas
Key words Penjualan Kepada Entitas Luar
Penangguhan Laba Antar Perusahaan
Dalam Periode Penjualan Antar Perusahaan
Contoh Kasus 4

Park Corporation mempunyai 90% saham berhak suara Sori Corporation.


Laporan laba rugi terpisah Park dan Sori untuk tahun 2006, sebelum
mempertimbangkan laba yang belum direalisasi, adalah sebagai berikut :
Transaksi selama tahun 2006 adalah sebagai berikut :
a. Penjualan Park kepada Sori sebesar Rp 15.000 dengan laba sebesar Rp 6.250.
b. Persediaan Sori per 31 Desember 2006, termasuk 40% barang dagang dari transaksi
antarperusahaan.
Pada pembukuan yang terpisah Park mengambil bagiannya atas laba Sori dan menangguhkan
pengakuan laba yang belum direalisasi dengan membuat ayat jurnal berikut :
Investasi dalam Sori                Rp   9.000
Laba dari Sori                                            Rp  9.000
Laba dari Sori                         Rp   2.500
Investasi dalam Sori                                   Rp  2.500
Jurnal elimasi yang dibuat oleh Park
per 31 Desember 2006
a. Mengeliminasi penjualan dan pembelian resiprokal
Jurnal :
Penjualan                                 Rp 15.000
Harga pokok penjualan                              Rp 15.000

b. Mengeliminasi laba antarperusahaan dari harga pokok penjualan dan persediaan


Jurnal :
Harga pokok penjualan           Rp  2.500
Persediaan Rp  2.500

c. Mengeliminasi laba investasi dan menyesuaikan akun investasi dalam Sori per 1
Januari 2006 (dalam laporan konsolidasi tidak boleh ada laba atas transaksi
antarperusahaan afiliasi)
Jurnal :
Laba dari Sori                         Rp  6.500
Investasi dalam Sori                                   Rp  6.500
KERTAS KERJA PARK DAN PERUSAHAAN ANAK, SORI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006
Penangguhan Laba Antar Perusahaan Atas
Penjualan Kepada Entitas Luar
Contoh Kasus 5

Park laba investasinya akan dicatat dan disesuaikan sebagai berikut ;


1. (Mencatat laba investasi dari Sori )
Investasi dalam Sori                Rp  13.500
     Laba dari Sori                                            Rp  13.500
2. ( Untuk mencatat realisasi laba dari penjualan antarperusahaan tahun 2006 kepada Sori)
Investasi dalam Sori                Rp   2.500
            Laba dari Sori                                     Rp    2.500
Berikut ini jurnal eliminasi dan kertas kerja konsolidasi Park dan Sori :
a. Menyesuaikan atau mengakui laba dari persediaan awal yang sebelumnya ditangguhkan.
Jurnal :
Investasi dalam sori                Rp   2.500
Harga pokok penjualan                              Rp    2.500
b. Mengeliminasi laba investasi dan menyesuaikan akun investasi ke dalam saldo awal.
Jurnal :
Laba dari Sori                         Rp  16.000
Investasi dalam Sori                                   Rp  16.000
 
SEBAGIAN KERTAS KERJA PARK CORPORATION DAN
PERUSAHAAN ANAK, SORI CORPORATION
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
3

Laba Yang Belum Direalisasi Dari


Penjualan Upstream (Arus Ke Atas)
Laba Yang Belum Direalisasi Dari Penjualan Upstream (Arus Ke
Atas)

Penjualan oleh anak perusahaan kepada induk


perusahaannya akan meningkatkan penjualan, harga pokok
penjualan dan laba kotor anak perusahaan, tetapi tidak
memengaruhi laba operasi induk sampai barang dagang
dijual kembali kepada entitas lain.
Laba bersih induk perusahaan dipengaruhi, karena induk
perusahaan mengakui bagiannya atas pendapatan anak
perusahaan berdasarkan metode ekuitas.
ILUSTRASI

Penangguhan Laba Antar Perusahaan Dalam Periode Penjualan Antar Perusahaan ,


diasumsikan bahwa Salt Corporation (perusahaan anak) menjual barang dagang, yang dibeli
seharga Rp 7.500.000, kepada Park Corporation (perusahaan induk) dengan harga Rp
20.000.000 selama tahun 2006 dan menjual 60% dari barang dagang tersebut kepada pihak
luar dengan harga Rp 15.000.000 pada akhir tahun laba persediaan yang belum direalisasi
sebesar Rp 5.000.000 (harga perolehan sebesar Rp 3.000.000 tetapi dimasukkan dalam
persediaan Park sebesar Rp 8.000.000). Jika Salt melaporkan laba bersih tahun 2006 sebesar
Rp 50.000.000, bagian Park diakui seperti dalam Peraga dibawah ini.Peraga tersebut
membandingkan konsolidasi satu baris atas kepemilikan 100% dan kepemilikan sebesar 75%
pada perusahaan anak.
Seperti diilustrasikan, Jika Park mencatat 100% dari pendapatan/laba Salt
berdasarkan metode ekuitas, Park harus mengeliminasi 100% dari setiap laba yang
belum direalisasi yang termasuk dalam laba tersebut. Jika Park hanya mencatat
75% dari laba Salt berdasarkan metode ekuitas, Park harus mengeliminasi hanya
75% dari laba yang belum direalisasi yang termasuk dalam laba Salt tersebut. Pada
kedua kasus, semua laba yang belum direalisasi yang dicatat oleh Park dieliminasi
dari akun laba dan investasi.
THANK YOU
THANK THE TEACHERS FOR THEIR PATIENCE

Reporter Pencil Tutor Docer

Anda mungkin juga menyukai