Anda di halaman 1dari 13

Materi ke 3

AREA INTERNAL AUDIT


Misi Internal Audit
• Memperkuat Internal control perusahaan
• Mendorong Pengelolaan Risiko

Esensi dari aktivitas managerial adalah pengendalian


yang memadai untuk menjamin sistem berjalan
dengan baik.
Substansi dari aktivitas bisnis adalah merealisasikan
peluang sebesar2nya dengan risiko yang relatif kecil.
Ruang lingkup internal audit adalah seluas aktivitas
managerial dan aktifitas bisnis itu sendiri.
RUANG LINGKUP INTERNAL AUDIT
Ruang Lingkup internal audit:
1. Audit Kepatuhan (Audit system) : Audit yang bertujuan memberikan
gambaran mengenai efektifitas dan implementasi atau pelaksanaan sistem
kerja yang berlaku dalam seluruh aktivitas korporasi.
Tujuan audit kepatuhan adalah apakah:
a. apakah SDM mengetahui dengan benar sistem
yang terkait dengan pekerjaannya
b. Memiliki pemahaman yang benar tentang sistem yang
diketahuinya.
c. Memiliki ketrampilan yang memadai sebagai pelaksana
sistem.
d. Memiliki sumber daya dan fasilitas pendukung yang memadai sebagai
pelaksana sistem.
e. Menjalankan sistem sebagai mana mestinya.
Dalam prakteknya, audit kepatuhan hanya berkutat pada
pemeriksaan terhadap pelaksana untuk memastikan:
a. Tersedianya sistem SOP, manual operasi, kebijakan
sebagai standar panduan kerja.
b. Pelaksananya mendapat akses dan sosialisasi yang
cukup kedalam sistem tersebut.
c. Terdapatnya mekanisme umpan balik yang memadai
antara pelaksana dengan pengembang sistem.
Sehingga bila kesenjangan cepat dapat diatasi.
d. Sejumlah kendala dan persyaratan dan kebutuhan
lainnya terakomodasi secara memadai dalam sistem.
Hasil Audit Kepatuhan

a. Pelaksanaan dan implementasi sistem


b. Pengembangan dan perbaikan sistem
Kelemahan Audit Kepatuhan
• Karena lebih mengandalkan pengamatan saja maka tidak
jarang gambaran tentang masalah yang muncul permukaan
saja, tidak utuh dan minim bukti dan akhirnya menimbulkan
bias kesimpulan.
• Karena dokumen sistem sebagai acuan, maka permasalahan
yang diangkat cendrung menggugat aspek pelaksanaan,
khususnya faktor SDM sehingga tidak banyak memberikan
rekomendasi bagi pengembangan sistem.
• Banyak berbicara waktu sekarang dan sebelumnya dalam
mengantisipasi masalah, sehingga kurang tajam dalam
menghadapi masalah potensial dimasa YAD sehingga kurang
menarik kolega tertentu yang biasa berbicara masalah
peluang dan tantangan.
• Audit hanya terfokus pada pelaksanaan
sistem, efeknya interaksi audit tersebut
berada pada low level domain organisasi yaitu
tataran eksekusi, sehingga jarang menyentuh
keputusan level manajemen. Oleh karena itu
audit kepatuhan kurang menarik perhatian
manajemen.
2. AUDIT KEPATUTAN

Audit kepatutan (Substantive Test) : Audit yang bertujuan


untuk memberikan gambaran mengenai tingkat kewajar-
an(Validitas) dari objek yang diperiksa.
Konsep ini juga dikenal sebagai audit berbasis risiko.
Audit ini bekerja berdasarkan kombinasi dari pemeriksaan
bukti-bukti , pengujian, analisis dan forecasting terhadap
objek yang mengacu kepada tujuan audit serta sejumlah
kriteria lain yang ditetapkan untuk itu.
Misalnya pengelolaan uang oleh counter. Pengujian dilakukan
dengan menguji kebenaran setoran uang penjualan harian
dalam 3 bulan terakhir ini. Jumlah ini dikonfirmasikan dengan
jumlah faktur penjualan dan pencatatan cash register kasir.
3. Audit Keuangan

Tujuannya:
a. Menjamin bahwa pengelolaan keuangan
sudah memenuhi standar sistem
pengendalian intern perusahaan dan maupun
kaidah pengelolaan risiko yang sehat.
b. Laporan keuangan yang disajikan sudah
sesuai dengan standar yang berlaku.
4. Audit Operasi
Audit operasi pada dasarnya memberikan gambaran
yang jelas tentang operasi perusahaan mengenai
pelaksanaan, peristiwa dan masalah aktual dibalik
fakta yang ditunjukkan oleh angka angka keuangan.
Misalnya penjualan ke pelanggan yang menggambar-
kan piutang penjualan dan pendapatan.
Disisi lain juga menggambarkan stock inventory dan
sistem penyimpanan.
Tujuan audit operasi
• Menggali berbagai akar masalah dibalik kinerja
bisnis yang tergambar dalam laporan keuangan
yang terkait dengan effektivitas dan effesiensi
kinerja perusahaan.
• Memastikan seluruh aset non keuangan yang
dimiliki perusahaan memberikan manfaat yang
sepadan dengan biaya dan risiko yang timbul.
• Memastikan seluruh sistem yang ada berjalan
dalam koridor yang telah ditentukan
5. Management Audit

• Merupakan pengujian yang dilakukan disekitar management


strategic. Secara sederhana dapat dikatakan pengujian terhadap
tingkat keandalan risk management perusahaan yang sarat
dengan analisis berbasis risiko.
• Management audit banyak bersentuhan dengan segelintir orang
yang pegang peranan strategic dalam perusahaan (Key person).
• Sayangnya tim internal audit jarang yang bisa memasuki area
terbatas ini. Karena :
a. Tim audit dianggap tidak memiliki kapasitas yang cukup
menghadapi para profesional ini.
b. Terlalu banyak intellectual property atau secret document yang
harus diamankan karena termasuk rahasia keuanggulan
perusahaan.
Efeknya ada pembatasan akses untuk internal
audit untuk memasuki daerah ini. Wilayah
strategis ini menyimpan resiko yang paling besar
yang dapat meruntuhkan perusahaan dalam
sekejap.
Kasus enron, World com, Lehman Brother
adalah contoh yang berasal dari resricted area
ini.

====000====

Anda mungkin juga menyukai