Depresi
Depresi
Gejala Psikotik.
Oleh : dr. A. Anindya Rodiah Tryadilla
Pembimbing : dr. Emanuel E. Watania
RSUD Luwuk
• Nama : Tn. AM
• Jenis Kelamin : Laki - laki
• Tanggal Lahir : 8 Juli 1981
• Umur : 36 Tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Luwuk
• MRS : 30 Desember 2017
Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 3 Mei 1985
• Umur : 32 Tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Luwuk
• Keluhan tambahan :
• Sulit tidur, sulit diajak bicara, sering
menyendiri, tidak mau makan
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSUD Luwuk diantar oleh istri dan teman - temannya
dengan keluhan luka – luka iris pada lengan kiri bawah pasien dan
mengeluarkan banyak darah dan berbau minyak tanah pada seluruh badan
pasien. Tidak ada yang melihat kejadian. Sepulang dari kerja istri menemukan
kamarnya banyak darah dan melihat kondisi pasien mengiris lengannya
sendiri menggunakan pisau. Sebelumnya os tidak mau makan, sulit tidur dan
jarang sekali berbicara. Pasien selalu menyendiri, tidak ingin bertemu dengan
oranglain dan tidak melakukan aktivitas apapun. Keluhan tersebut telah
berlangsung selama 2 minggu. dan timbul setelah pasien dipecat dari
pekerjaan. Istri pasien mengakui bahwa dia adalah istri kedua. Belakangan ini
mereka tidak akur dan sering bertengkar dan tidur di kamar terpisah karena
istri mengakui jika suami sering marah – marah dan mudah tersinggung.
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Autoanamnesis
Laki – laki berusia 36 tahun, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dan
sudah menikah 2 kali. Pasien mengaku baru sekitar 7 bulan tinggal di Luwuk
karena mengikut asal istri kedua. Os tinggal dengan istri dan anak tiri. Os
mengaku bisa beradaptasi dengan lingkungan di luwuk selama beberapa bulan
ini tapi setelah beberapa bulan lalu os dipecat dari pekerjaannya karena
meminjam uang dari Perusahaan tapi belum bisa dikembalikan. Setelah itu
selama 2 minggu ini, pasien mengakui malu bertemu dengan teman –
temannya dan istrinya menjadi sering marah karena menjadi tulang punggung
keluarga. Pasien juga tidak bisa meminta bantuan ke keluarga karena malu dan
sedang ada masalah dengan orangtua. Pasien mengakui tidak nafsu makan,
tidak bisa tidur dan tidak ada keinginan untuk melakukan aktivitas apapun
karena malu bertemu temannya. Dengan alasan istri yang sering marah dan
tidak punya pekerjaan, os mengakui pesimis dalam hidup dan memiliki
keinginan untuk bunuh diri dengan mengiris tangannya dengan pisau dan
menyirami dirinya dengan minyak tanah
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya
• Riwayat Psikiatri :
• Psikiatri
Pasien mengalami perubahan perilaku sejak 2 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Sakit ini adalah yang pertama dan belum pernah dirawat di RS
dengan gejala yang sama ataupun gangguan jiwa lainnya.
• Medis Umum
Menurut keluarganya, pasien tidak pernah menderita suatu penyakit yang
berat dan dirawat di RS.
Anamnesis
• Riwayat Kehidupan Pribadi :
• Masa Prenatal dan Perinatal
• Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.
Anamnesis
• Riwayat Kehidupan Pribadi :
• Riwayat Psikoseksual
• Sebelum sakit pasien merupakan orang yang
cenderung banyak bicara dan ramah tapi jarang
bercerita pada anggota keluarga yang lain apabila
memiliki masalah. Pasien sudah menikah 2 kali.
Cerai dengan istri pertama.
• Riwayat Keluarga
• Pasien merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara. Anggota keluarga pasien yang lain
tidak pernah memiliki keluhan atau penyakit
gangguan jiwa yangsama dengan pasien. Pasien
sudah tidak pernah berhubungan dengan pasien
sejak 6 bulan terakhir karena terkait masalah
keluarga.
Anamnesis
• Riwayat Kehidupan Pribadi :
• Riwayat Pekerjaan
• Pasien bekerja di perusahaan swasta, namun dipecat karena
hutang yang tidak bisa dibayarkan.
• Silsilah Keluarga
• Silsilah keluarga pasien tidak disampaikan secara detail
• Faktor Predisposisi.
• Masalah dengan orangtua dan keluarga inti saat ini.
• Faktor pencetus
• Sosial ekonomi rendah. Tidak bekerja
Anamnesis
• DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan :
Seorang laki-laki umur 36 tahun, wajah sesuai umur, kulit sawo matang, tinggi
badan ±163cm, proporsi badan normal, berpakaian penuh dengan darah
berbau minyak tanah.
• KEADAAN AFEKTIF
1. Mood : Hipotimik
2. Afek : Sesuai, menyempit
Pemeriksaan Psikiatri
• FUNGSI INTELEKTUAL (KOGNITIF)
Pemeriksaan Psikiatri
• STATUS PSIKIATRI
Gangguan Persepsi
Ada Tidak ada
Halusinasi ✔
Ilusi ✔
Depersonalisasi ✔
Derealisasi ✔
Pemeriksaan Psikiatri
• STATUS PSIKIATRI
Proses Berpikir
Arus Pikiran Isi Pikiran
Tidak
Ada Ada Tidak ada
ada
Produktivitas ✔
(Cukup)
Kontinuitas ✔
(Relevan, Koheren)
Hendaya
✔
Berbahasa
Preokupasi ✔
(Tidak dapat
dikendalikan)
Waham ✔
Obsesi ✔
Fobia ✔
Fantasi ✔
Suicide ✔
Pemeriksaan Psikiatri
• PENGENDALIAN PERHATIAN
• Mudah ditarik mudah dicantum
• DAYA NILAI
• Pasien mengakui akibat dari perbuatannya tapi tidak merespon
dengan baik
• INSIGHT
• Insight derajat 5
Pemeriksaan Psikiatri
• VITAL SIGN
Pemeriksaan Interpretasi
Keadaan umum Tampak sakit berat
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 100/70 mmHg
Nadi 89 kpm
Pernapasan 22 kpm
Suhu 37.1°c
SpO2 98%
Pemeriksaan Fisik
• STATUS INTERNUS
Pemeriksaan Interpretasi
Kepala Tidak ada kelainan
Leher Tidak ada kelainan
Thorax/Pumo Tidak ada kelainan
Jantung Tidak ada kelainan
Abdomen Nyeri uluhati (+)
Multiple vulnus scissum regio
Ekstremitas
antebrachii sinistra
Pemeriksaan Fisik
• STATUS INTERNUS
Pemeriksaan Fisik
• STATUS NEUROLOGIS
Pemeriksaan Interpretasi
Nervus Cranialis Tidak ada kelainan
Motorik Tidak ada kelainan
Refleks Fisiologis Keempat ekstremitas (+) normal
Refleks Patologis Keempat ekstremitas (-)
Pemeriksaan Fisik
• Darah Rutin
• Hb : 9.7
• AL : 8700
• AT : 203.000
Pemeriksaan Penunjang
• Dari status psikiatrik pasien didapatkan penampilan
seorang laki-laki dewasa berusia 36 tahun, terlihat
lemas penuh dengan darah dan berbau minyak tanah,
tingkah laku hipoaktif, tampak sakit berat. Tingkat
kesadaran compos mentis, roman muka sedikit mimik,
afek menyempit. Isi pikir ada keinginan bunuh diri.
Tilikan diri baik tapi pasien belum melakukan respon
yang baik terkait keadaanya.
Sindrom – sindrom
• Depresi berat tanpa ciri psikotik
• Bereavement (Kehilangan teman atau keluarga karena
kematian)
• Major Depressive Disorder
• Ggn. Afektif disebabkan kondisi medis umum
• Ggn. Afektif disebabkan karena zat
• Gangguan Bipolar
Diagnosis Banding
• Axis I : Depresi berat tanpa gejala psikotik
• Axis II : Kepribadian emosional tak stabil dan introvert
• Axis III : Multiple Vulnus Scissum regio antebrachii
sinistra
• Axis IV : Permasalahan rumah tangga dan pekerjaan
• Axis V : GAF 1 - 10
Diagnosis Multiaxial
• Antidepresan: Tab. Fluoxetine 20 mg /24 jam
• Untuk luka :
• Hecting
• Tab. Asam mefenamat 3 x 500 mg
• Tab. Cefadroxil 3 x 500 mg
• Tetagam 250 IU
Penatalaksanaan
(Farmakologi)
• Psikoterapi suportif
• Memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar
pasien tidak merasa depresi dalam menghadapi hidup ini
• Psikoterapi keluarga
• Memberikan edukasi kepada keluarga pasien perihal
kondisi pasien agar keluarga pasien dapat membantu
menciptakan suasana keluarga yang teraupetik
• Psikososial
• Diharapkan pasien mampu kembali beradaptasi dengan
lingkungan sosial sekitarnya sehingga tidak membuat
keluarga merasa tidak nyaman akan kehadiran pasien.
Pasien diupayakan untuk dapat lebih banyak beraktivitas
dan berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan sekitar
rumah.
Penatalaksanaan
(Non-Farmakologi)
• Premorbid
1. Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga : tidak ada (ad
bonam)
2. Dukungan keluarga : baik (ad bonam)
3. Kepribadian introvert dan emosi tidak stabil : (dubia ad
malam)
• Morbid
1. Onset usia : usia dewasa muda (dubia ad bonam)
2. Jenis penyakit : depresi berat tanpa ciri psikotik (ad
bonam)
3. Penyakit organik: tidak ada (ad bonam)
Prognosis
DISKUSI KASUS
• Depresi merupakan gangguan mental yang ditandai
dengan munculnya gejala penurunan mood,
kehilangan minat terhadap sesuatu, perasaan
bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan,
kehilangan energi atau penurunan konsentrasi.
Sedangkan berdasarkan Maramis, depresif adalah
suatu gangguan perasaan dengan ciri-ciri semangat
berkurang, rasa harga diri rendah, menyalahkan diri
sendiri, gangguan tidur dan makan.4
Definisi (WHO)
Gejala utama (Derajat ringan,
Gejala lainnya :
sedang, dan berat)
Konsentrasi dan perhatian
Afek depresif
berkurang
Kehilangan minat dan Harga diri dan kepercayaan diri
kegembiraan berkurang
Mudah lelah Rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan pesimis dan masa
depan suram
Niat membahayakan diri atau
bunuh diri
Tidur terganggu
Klasifikasi
atau kegiatan
pekerjaan, rumah Sosial, pekerjaan,
sosial
tangga rumah tangga
Teori Kasus
• Lebih sering dialami oleh • Pada kasus ini dialami oleh seorang
perempuan laki-laki dengan usia 36 tahun.
• Os sering mengkonsumsi alkohol
• Usia rata – rata 20 – 50
dan menyangkal penggunaan zat
tahun berbahaya
• Berhubungan erat dengan • Os memiliki masalah keluarga
meningkatnya penggunaan (bercerai dengan istri pertama,
alkohol dan penyalahgunaan diasingkan oleh orangtua dan
bermasalah dengan istri sekarang)
zat
• Os termasuk dalam keluarga
• Pada orang yang tidak dengan faktor sosio ekonomi
memiliki hub.interpersonal rendah.
yang erat atau pada mereka
yang bercerai.
• Faktor sosio ekonomi rendah
Epidemiologi
Teori Kasus
• Faktor Organobiologi • Pada kasus ini, etiologi yang
• Faktor Genetik paling mungkin adalah faktor
sosio-ekonomi. Os dalam
• Faktor Sosio-ekonomi
keadaan sedang dalam
• Sigmund Freud dan Karl
masalah dengan orangtua. Os
Abraham
juga sedang bermasalah
• Melanie Klein
dengan pekerjaan yang
• Edward Bibring
membawa masalah juga pada
• Formulasi lain keluarga inti.
• Os sebelumnya termasuk
orang dengan kepribadian
tidak membagikan perasaan
sedih kepada oranglain.
• Pada kasus ini, faktor genetik
dan formulasi yang lain dari
depresi juga ikut berperan
kecil.
Etiologi
Teori Kasus
• Trias depresi: • Pada kasus ini, Os memenuhi trias
• Depresi Mood dari depresi yaitu memiliki
• Depresi Energi
perasaan bersedih, kehilangan
minat atau kesenangan hampir
• Depresi Minat
pada semua kegiatan hampir
• Perasaan bersalah sepanjang waktu dan kehiangan
• Keinginan untuk bunuh diri energi atau letih sepanjang waktu.
• Os mengatakan merasa bersalah
• Insomnia
karena tidak bisa menafkahi
• Early Insomnia keluarga dan merasa bersalah
• Middle Insomnia kepada orangtua.
• Late Insomnia • Os mengalami gangguan tidur,
• Terminal Insomia sulit memulai, kadang terjaga
• Penurunan nafsu makan hingga pagi, kadang terbangun
saat malam hari dan tidak bisa
• Sulit untuk berkonsentrasi
tidur lagi, atau terlalu banyak tidur.
• Keluhan somatik • Os juga mengalami gangguan
nafsu makan, sulit konsentrasi dan
sudah timbul tindakan untuk bunuh
Teori Kasus
Pemeriksaan Interpretasi Pemeriksaan Interpretasi
psikomotor, tampak psikomotor, tampak
Deskripsi umum Deskripsi umum
sedih, dan letih sedih, dan letih
Mood dan afek Hipotimik, sempit Mood dan afek Hipotimik, sempit
jumlah, volume & jumlah, volume &
Suara Suara
kecepatan kecepatan
Gang. Persepsi -/+ (waham, halusinasi) Gang. Persepsi -
Rasa bersalah, Rasa bersalah,
Pikiran kehilangan, ingin bunuh Pikiran kehilangan, ingin bunuh
diri. diri.
- Orientasi baik - Orientasi baik
meskipun kurang meskipun kurang
Sensorium dan
Sensorium dan minat u/menjawab. minat u/menjawab.
kognitif
kognitif - Konsentrasi - Konsentrasi
terganggu dan terganggu
gampang lupa
Berniat ataupun bunuh
Kontrol impuls
- Berniat ataupun diri
bunuh diri
Tilikan (insight) Tilikan derajat 5
- Jika dengan waham:
Kontrol impuls
berniat ataupun Hal dapat
Dapat dipercaya
membunuh orang dipercaya
lain
Tergantung ± tanda
Tilikan (insight)
psikotik
Hal dapat Tergantung ± tanda
dipercaya psikotik
Teori Kasus
• Rawat inap • Pasien direncanakan untuk
dilakukan rawat inap akan
• Terapi psikososial tetapi pasien menolak.
• Terapi kognitif • Edukasi lain yang disampaikan
• Terapi interpersonal kepada pasien dan keluarga
• Terapi perilaku adalah terapi psikososial yang
dilakukan oleh keluarga, jika os
• Farmakoterapi menolak untuk berobat ke
• Acute depression with suicidality Sp.KJ.
• Low dose IV Bolus of Ketamine
• Antidepressant: • Os diberikan farmakoterapi
• Gol. SSRI berupa antidepressant
• Trisiklik golongan SSRI yaitu Tab.
fluoxetine 20 mg / 24 jam
• Elektrokonvulsif dan Fototerapi
• Pada Penderita depresi berat berulang
dan resistensi farmakoterapi.
Penatalaksanaan
The Zung Self Rating
Depression Scale
• Terdapat 10
pernyataan postif dan
10 pernyataan negatif
• Setiap pernyataan
bernilai 1 – 4
• Range skor 25 – 100
• 25 – 49 Normal
• 50 – 59 Mildly depressed
• 60 – 69 Moderate
depressed
• 70 and above severely
depressed
≥ 9 : Moderate depression