BPH
BPH
Mulut dbn
Leher JVP tidak meningkat, limfonodi tidak teraba
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Ekstremitas
Inspeksi DP < DD, Distensi VU (+) jejas (-) WPK <2 detik
Auskultasi dbn
Rectal Toucher/ Digital Rectal Exam
Diagnosis Banding
• Benign Prostate Hyperplasia
• Prostitis
• Vesicolitiasis
• Striktur uretra
Tatalaksana awal
• Pasang kateter
• Ivfd RL 20 tpm
• Inj Anbacim 1 gr/8 jam
• Inj Ketorolac 1 amp/8 jam
• Inj Ranitidine 1 amp/12 jam
• Cek DR, GDS
Pemeriksaan Lab
Hematologi Hasil Interpretasi
Leukosit 14.000 H
Eritrosit 3.640.000 N
Hemoglobin 13.5 N
Hematokrit 34.3 N
Trombosit 347.000 N
Persarafan
Parasimpatis: Medulla spinalis
S2-S4
Simpatis: Medulla spinalis
T10-T12
Basuki Dasar – Dasar Urologi, 2003 ; Panduan Pentalaksanaan BPH di Indonesia, 2003
Tanda dan Gejala
Basuki Dasar – Dasar Urologi, 2003 ; Australian Family Physician Vol. 40 ,No. 10, 2011
International Prostate
Symptoms Score (IPSS)
Basuki Dasar – Dasar Urologi, 2003 ; Panduan Penatalaksanaan BPH di Indonesia, 2003
Pemeriksaan Penunjang
Imaging pemeriksaan imaging ginjal (IVP dan USG ginjal) dilakukan apabila
dicurigai ada komplikasi lebih lanjut dari BPH, riwayat batu sebelumnya, dan
riwayat operasi saluran kemih
USG prostat
– USG prostat bertujuan untuk menilai bentuk, besar, dan kemungkinan keganasan
– Bukan termasuk pemeriksaan rutin, kecuali pada pasien yang akan menjalani terapi medikamentosa
dan prostatektomi terbuka
Basuki Dasar – Dasar Urologi, 2003 ; Panduan Penatalaksanaan BPH di Indonesia, 2003
Diagnosis Banding
Terapi
Basuki Dasar – Dasar Urologi, 2003 ; Panduan Penatalaksanaan BPH di Indonesia, 2003
Watchful waiting
• Ditujukan pada pasien dengan skor IPSS rendah, <7
Basuki Dasar – Dasar Urologi, 2003 ; Panduan Penatalaksanaan BPH di Indonesia, 2003
Medikamentosa
Alpha blockers
• Pada prostat terdapat alpha-1
adrenoreceptor yang menghambat
kontraktilitas otot polos prostat
• Terdapat jenis alpha blocker non selektif
dan selektif (terhadap alpha-1 reseptor)
• Selektif efek samping lebih rendah
(Hipotensi orthostatik, dizziness, sakit
kepala)
Alpha reductase inhibitor
• Menghambat enzim 5 alpha reductase
menghambat perubahan testosteron DHT
• Efek samping: penurunan libido, impotensi,
dan penurunan volume ejakulat
Smith’s General Urology, 2008, American Urological Association Guideline: Management of BPH, 2010
TURP
• Syarat dilakukan TURP, ukuran prostat >40 gr - <80 gr
• Resiko TURP: hypervolemic, hyponatremic karena masuknya cairan
irigasi ke vasa (TUR Syndrome (1%))
– (Resiko meningkat jika durasi operasi >90 menit)
• Clinical manifestations: nausea, vomiting, confusion, hypertension,
bradycardia, and visual disturbances.
• Efek samping : retrograde ejaculation, impotensi, striktur
Smith’s General Urology, 2008, American Urological Association Guideline: Management of BPH, 2010
Open prostatectomy Closed prostatectomy
Smith’s General Urology, 2008, American Urological Association Guideline: Management of BPH, 2010
Tindakan Invasif Minimal
• Termoterapi: pemanasan >45'C sehingga menimbulkan nekrosis & koagulasi
jaringan prostat.
(1)TUMT (transurethral microwave thermotherapy)
(2)TUNA (transurethral needle ablation)
(3)HIFU (high intensity focused ultrasound) dan
(4)Laser
• Pemasangan stent: stent prostat dipasang pada uretra prostatika melebarkan
lumen
Smith’s General Urology, 2008, American Urological Association Guideline: Management of BPH, 2010
Komplikasi