Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

K DENGAN
POST PARTUM DENGAN RETENSIO
PLASENTA DI RUMAH SAKIT MASMITRA

Kelompok 4
Ika ernia
Mira novita sari
Rosinta ariani
Anggita f
PENGERTIAN RETENSIO PLASENTA
 Retensio plasenta yaitu suatu keadaan dimana plasenta
belum lahir dalam waktu setengah jam setelah
kelahiran bayi (Djuhadiah S,2012).

 Retensio plasenta adalah belum lepasnya plasenta


dengan melebihi waktu setengah jam. Keadaan ini
dapat diikuti perdarahan yang banyak, artinya hanya
sebagian plasenta yang telah lepas sehingga
memerlukan tindakan plasenta manual dengan segera.
Bila retensio plasenta tidak diikuti perdarahan maka
perlu diperhatikan ada kemungkinan terjadi plasenta
akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta. (Manuaba
(2006:176).
ETIOLOGI RETENSIO PLASENTA
MENURUT WIKNJOSASTRO (2007) SEBAB RETENSIO
PLASENTA DIBAGI MENJADI 2 GOLONGAN IALAH SEBAB
FUNGSIONAL DAN SEBAB PATOLOGI ANATOMIK.
Sebab fungsional  Sebab patologi anatomik

 His yang kurang kuat  Plasenta Akreta adalah implantasi


plasenta yang perlekatannya ke
(sebab utama) dinding uterus terlalu kuat, vilus/
 Plasenta yang sukar jonjot korion plasenta melekat ke
terlepas miometrium.
 Plasenta inkreta adalah implantasi
plasenta yang perlekatannya ke
dinding uterus terlalu kuat, vilus
plasenta benar-benar menginvasi
miometrium.
 Plasenta perkreta adalah
implantasi plasenta yang
perlekatannya ke dinding uterus
terlalu kuat, vilus plasenta
menembus miometrium.
MANIFESTASI KLINIS

 Keadaan umum lemah


 Peningkatan denyut nadi

 Tekanan darah menurun

 Pernafasan cepat

 Gangguan kesadaran (Syok)

 Pasien pusing dan gelisah

 Tampak sisa plasenta yang belum keluar


TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDADAN PADA NY. K DENGAN RETENSIO PLASENTA
DI RS MASMITRA
TAHUN 2019

 Ny. K, 36 tahun datang ke IGD RS Masmitra pukul 06:30


WIB, ibu melahirkan anak yang ketiga ditolong oleh
Bidan Virli pada tanggal 19 Oktober 2019 jam 03:30
WIB. Jenis kelamin perempuan, plasenta belum lahir,
perut mulas, nyeri, tali pusat di vagina, serta
perdarahan datang kerumah sakit dirujuk oleh bidan.

 Pengkajian
 Tanggal :19 Oktober 2019
 No. Register : 125521
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama ibu : Ny. K
Umur : 40 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : DAGANG
Alamat :
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. Y
Hubungan : suami
Agama : islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Alamat :
3. Riwayat Obstetri
A. Riwayat kehamilan sekarang
 Ibu mengatakan ini kehamilan anak k 3 dan tidak pernah keguguran sebelumnya

 Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 2 kali, yaitu pada kehamilan 3 bulan dan
8 bulan di Bidan tidak pernah merasakan keluhan yang berlebihan.
 Ibu hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan puskesmas dan tidak tidak

pernah minum jamu selama hamil.


B. Riwayat Menstruasi
Menarche :14 tahun
Siklus : 30 hari
Lamanya : 5 hari
Keluhan : tidak ada
Banyaknya : 3-4 kali ganti pembalut dalam sehari
4. Riwayat Ginekologi
 Ibu tidak mempunyai riwayat keputihan, tidak punya penyakit atau kelainan yang
berhubungan dengan organ reproduksi.
5. Riwayat kesehatan
 Ibu tidak pernah mengalami penyakit yang serius, tidak ada penyakit keturunan
dalam keluarga.
6. Riwayat Psikososial
 Ibu cemas dengan keadaanya.

7. Riwayat KB
 Sebelum hamil ibu menggunakan KB suntik 3 bulan selama 10 tahun diganti
dengan pil selama 3 bulan.
Pemeriksaan penunjang
 riwayat penyakit sekarang : tidak ada
 Riwayat penyakit terdahulu : tidak ada
 Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
 Riwayat alergi : tidak ada
 Pola nutrisi

Ibu makan bubur setengah porsi dan minum 1 gelas teh


manis
 Pola eliminasi

Ibu mengatakan sudah BAB 1 x sebelum melahirkan


kandung kemih kosong
 klinis
KU : ibu tampak lemas
Kes : CM
PPV : Aktif 400 ml
Tanda-tanda vital
 Ku : tampak lemas
 Kes : Compos mentis
 Tekanana darah : 90/60 mmhg
 Suhu : 36,50 C
 Nadi : 100 x/menit
 RR : 22 x/Menit
 PPV : 400 ml
Inpeksi
 Tali pusat terlihat didepan vagina dan Plasenta belum lahir
 Perdarahan aktif

Pembatasan gerak tidak ada, tidak ada oedema, varices tidak


ada, kelemahan tungkai tidak ada
Asuhan kebidanan
Diagnosa Waktu Implementasi Paraf
P3 A0 post Sabtu Pasien datang kiriman bidan virly. Post
partum dengan 19 0ktober 2019 partum di bidan jam 03. 30 wib, BB:
retensio 2900 gram, jk: perempuan, pb: 46 cm
plasenta Jam: 06.30 wib KU : sedang Kes : CM
TD : 90/60 mmHg
N : 100 x/m
Suhu : 36,5 ‘C
RR : 20 x/m
Terpasang infus D5% + 10 IU oxitocyn
20 TPM
Plasenta belum lepas
PPV : Aktif 100 ml

Jam 06.35 wib Telfon Dr, suharwan. SPOG a/i :


Pasang RL + 1 ampul synto 20 TPM
Taka : RL + 1 ampul synto 20 TPM

Jam 06. 40 wib TD : 80/50 mmHg


N : 105 x/m
S : 36,5 ‘C
RR : 22 x/m
Lapor ulang DR. Suharwan. SPOG a/i :
Alihkan ke dokter lain

Jam 06. 45 wib Telfon Dr. Rivany. SPOG a/i :


Beliau tidak bisa
Diagnosa waktu Implementasi Paraf

Jam 06.50 wib Telfon Dr. putra. SPOG a/i:


Pasang infus 2 line guyur RL
Dokter segera datang

Jam 06.50 wib Taki : guyur RL 500 ml

Jam 07.05 wib TD : 105/75


N : 82 x/m
RR : 20 x/m Bd. V
S : 36,5 ‘C

Jam 07.10 wib Operan dengan DP

( shift pagi ) Operan dengan Dinas Malam


07. 10 wib Ku: sedang TD :108/75 mmHg
N :82x/m RR : 36,5 C
PPV : 400ml
Terpasang infuse
Taka : RL+ 21amp oxy 20 tpm
Taki : RL guyur
Os terpasang monitor

Jam 07.30 wib dr. Putra, spOg datang os dilakukan


manual plasenta, os dilakukan
heating perineum.

Jam 08.00 wib Tindakan selesai


Diagnosa Waktu Implementasi Paraf
Ku: Sedang TD : 80/55mmHg N : 102x/m
Rr : 20x/m s: 36,5 ppv : 100ml, urin : 400ml
Instruksi dr. Putra, spOg
Guyur RL jika TD dibawah 90/60
Drip RL 2 amp oxy + 2 amp methergin
20tpm
Misoprostol 5 tab, rectal
Profenid supp extra
Rencana USG jam 11.00 wib
Jam 10.10 wib
dokter putra spOg visit a/i:
Os di USG
Cek PPV
Kateterisasi (urin 300ml)
KU: baik TD: 116/64mmHg , N : 80x/m,
RR : 20x/m, S: 36,5 C PPV : 50 ml
Instruksi dr. Putra,spOg :
Ciprofloxacin 2x1, asam mefenamat 3x1,
asam tranexamat 3x1, besok BLPL TUTD
control jumat
Jam 13. 20 wib
Aff infus Taki
jam 13.35 wib
ganti infus taka (RL+ 2 amp oxy+2 amp
methergin 20tpm)
Jam 13.40 wib
Pendokumentasian
Jam 14.00 wib Bd. i
Operan dengan DS
Diagnosa Waktu Implementasi Paraf

Jam 14.00 wib operan dengan Dinas Pagi


Obs KU : baik Kes: CM
Obs TTV : TD : 90/70 mmHg, N : 80x/m, PPV :
10 ml , Kont.uterus : kuat ,
TFU : 2 jari bawah pusat

Jam 15.00 wib memberikan therapy

Jam 16.00 wib TD : 100/70 mmHg, N : 79x/m, Rr : 20x/m

Jam 19.00 wib TD : 108/70mmHg, N : 76x/m, TFU : 2 jari


bawah pusat
PPV : 20 ml, BAK spontan + , Kont. Uterus :
kuat

Jam 19. 15 wib lapor dr.putra,SpOg a/i :


Boleh naik rawat inap
Besok BLPL TUTD
Lepas monitor

Resiko perdarahan Jam 20.00 wib Os naik ranap Bd. M


brhubungan
dengan post Jam 20. 15 wib Ku : baik kes : CM TD: 100/70 mmHg
manual plasenta N : 76 x/m RR : 20 x/m S : 36,6 ‘C

Jam 20. 30 wib Monitor tetsan infus ( infus lancar)

Jam 20.40 wib pendokumentasian

Jam 21.00 wib Operan dengan DM Bd. d


Diagnosa Waktu Implementasi Paraf

Jam 21.00 wib Operan dengan DS


Menngganti cairan infus RL + 2 amp
synto + 2 amp methergin 20 TPM

Jam 22.00 wib Menyiapkan terapi oral

Jam 01.00 wib Monitoring cairan dan tetesan infus


( tetesan lancar )

Jam 05.00 wib KU : Baik, Kes : Cm


TD : 110/70mmHg, Kon. Uterus :
kuat ,PPV: 15ml, TFU : 2 jari bawah
pusat
Aff infus
Jam 06.00 wib
Memberikan therapy oral

Pendokumentasian
Jam 07.00 wib Bd. F
Overan dengan DP
Diagnosa Waktu Implementasi Paraf

20 oktober 2019 Operan dengan DM


Jam 07.00 wib

Jam 08.00 wib KU: baik Kes : CM TD : 120/90


mmHg, N : 80x/m, Rr : 22x/m, PPV :
kurang lebih 5-10ml, kont.uterus :
kuat,
TFU : 2 jari bawah pusat
Jam 09.00 wib
menyiapkan therapy dan dokumen
pulang
Jam 09.45 wib
memulangkan pasien
Jam 10.00 wib
pendokumentasian
EVALUASI AKHIR

S : Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan


0 : KU : baik
Kes : CM
TD : 122/90 mmHg
N : 80x/m Rr: 20x/m S: 36,8’ C
PPV : 5ml – 10ml Kont.uterus : kuat
TFU : 2 jari bawah pusat
A: Masalah teratasi
P: Acc pulang oleh DPJP
PENUTUP

 kesimpulan
Retensio plasenta  mempunyai arti klinis
yang besar karena dapat menyebabkan
perdarahan hebat, perforasi uterus dan
infeksi yang berakibat pada morbiditas
bahkan mortalitas pada ibu.
 Saran

1. Dalam melakukan plasenta manual perlu


diperhatikan prosedurnya agar tidak
terjadi komplikasi
2. Perlunya pengawasan pada ibu pasca
tindakan karena merupakan periode kritis
bagi ibu

Anda mungkin juga menyukai