Anda di halaman 1dari 15

STERILISASI

ANGGOTA
1.
2.
3.
4. LEWI THERESIA 171501031
5.
6.
7.
8.
9
10
11.
12.
Definisi
Steralisasi adalah suatu cara untuk
membebaskan suatu benda dari semua, baik
bentuk vegetatif maupun bentuk spora.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
steralisasi di antaranya :
• Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan
masih berfungsi
• Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label
yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan
tanggal pelaksanaan  sterilisasi
• Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
• Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai
• Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang
steril
• Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka
pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
Prinsip kerja autoklaf
• Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan
tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit.

• Sumber panas dinyalakan → air dalam autoklaf  lama kelamaan


akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara
yang mengisi autoklaf → Katup uap atau udara ditutup → saat
tercapai tekanan dan suhu yang sesuai → proses sterilisasi
dimulai →  timer mulai menghitung waktu mundur.

• Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan →


tekanan dibiarkan turun.
Prinsip kerja autoklaf
• Cara mengetahui apakah Autoklaf  bekerja dengan
sempurna → dengan Bacillus stearothermophillus.

• Mikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk spore


strip → Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf
dan disterilkan → ditumbuhkan pada media

• Bila media tetap bening → autoklaf telah bekerja dengan


baik.
Zat Kimia pengendali Mikroorganisme

• Setiap zat kimia mempunyai keterbatasan dalam


keefektifannya. Bila digunakan dalam kondisi
praktis, keterbatasan-keterbatasan ini perlu
diamati. Lagi pula, tujuan yang dikehendaki dalam
pengendalian mikroorganisme tidak selalu sama.

• Dengan demikian pemilihan suatu bahan kimia


untuk penggunaan praktis dipengaruhi juga oleh
hasil antimikrobial yang diharapkan dari padanya.
Teknik sterilisasi

 Mekanik
 Fisika
 Kimiawi
1. Sterilisai Secara Mekanik (Filtrasi)
• Cara ini dipakai untuk sterilisasi yang tidak tahan pemanasan. Ex: urea
broth, untuk mensterilisasi vaksin, enzim, vitamin dan antibiotika

• Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron


atau 0.45 mikron).

• filter yang digunakan adalah filter berkefeld, filter chamberland, dan


filter seitz.

• Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan


melalui suatu bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil
untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu.
2. Sterilisasi Secara Fisik
Sterilisasi Fisika

PEMANASAN PENYINARAN

KERING BASAH • Jenis radiasi yang dapat


Cara ini dapat digunakan a. Dengan cara merebus digunakan misalnya sinar UV,
untuk sterilisasi alat-alat Sterilisasi dilakukan dengan sinar gamma, sinar X dan sinar
yang berupa logam (ose, cara mendidihkan alat selama katoda (electron berkecepatan
pinset dll) dan gelas 30-60 tinggi).
(ujung pipet, bibir tabung, b. Dengan uap air panas
mulut Erlenmeyer dll) Sterilisasi ini dikerjakan
• Sinar UV mempunyai panjang
pada penuangan media. dengan pemanasan 100oC
Alat yang digunakan selama 60’. gelombang 15-390 nm dan
adalah lampu spiritus / c. Dengan uap air yang paling tinggi daya
Bunsen. bertekanan bakterisidanya adalah UV
Sterilisasi dikerjakan dengan dengan panjang gelombang
autoklaf pada suhu 120oC 265 nm.
selama 10-20’.
3. Sterilisasi secara kimiawi
Proses yang menggunakan suatu bahan (kimia)yg dpt
membunuh mikroorganisme patogen kecuali spora
bakteri, virus & beberapa strain bakteri resisten.

Basanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan


senyawa desinfektan antara lain alkohol.

DESINFEKSI
Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada
kebutuhan daripada tujuan tertentu serta efek yang
dikehendaki.

Zat-zat kimia yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara


lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium),
alkohol,fenol,hidrogen feroksida,zat warna ungu
kristal, derivat akridin, rosanalin, detergen, logam
berat (hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll.
CIRI DESINFEKTAN YANG IDEAL
• Aktivitas antimicrobial : Memiliki aktivitas antimikrobial dengan
spektrum luas.
• Kelarutan : Dapat larut
• Tidak bersifat racun bagi manusia maupun hewan lain.
• Keserbasamaan (homogeneity).
• Tidak bergabung dengan bahan organic.
• Aktivitas antimikrobial pada suhu kamar atau suhu tubuh.
• Kemampuan untuk menembus.
• Tidak menimbulkan karat dan warna.
• Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap.
• Berkemampuan sebagai detergen.
• Ketersediaan dan biaya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memilih bahan antimikrobial kimiawi dengan
tujuan praktis :
• Sifat bahan yang akan diberi perlakuan
• Tipe mikroorganisme.
• Keadaan lingkungan.
Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak
bila disterilkan pada suhu yang tinggi dapat disterilkan secara
kimiawi dengan menggunakan gas. Bahan kimia yang sering
digunakan antara lain :
- Alkohol
- Chlor
- Yodium
- Formaldehid 8%
- Glutaraldehide
- Gas etilen oksida
- Na. Diklorosasioanurat
- Kloramina
- Klordioksida
- dll
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai