Anda di halaman 1dari 16

PENYAJIAN DATA

By
Tutut Pujianto, ST., M.Kes
Pendahuluan
Data yang telah terkumpul dan dianalisis tidak akan memiliki manfaat jika tidak
disajikan. Selain pertimbangan manfaat, penyajian data digunakan sebagai med
ia untuk memberikan apresiasi terhadap data yang kita miliki.
Perlu suatu cara dalam menyajikan data, sehingga data tidak menimbulkan per
sepsi yang berlainan pada penerima data. Untuk menyajikan data, perlu dipertim
bangkan beberapa hal, antara lain :
- Menimbulkan rasa ketertarikan
- Memberikan informasi yang jelas
- Mudah dimengerti
Cara Penyajian Data
1. Textular

Textular/tulisan merupakan penyajian data paling sederhana. Penyajian data dala


m bentuk tulisan memberikan banyak keterbatasan, karena tidak banyak deskripsi
statistik yang bisa disajikan. Sulit untuk mendapatkan gambaran-gambaran perban
dingan ataupun hubungan.
Contoh :
Rata-rata kejadian DBD di Kediri Tahun 2015 sebesar 12 kejadian/bulan. Angka ke
jadian tertinggi pada bulan Nopember sebesar 18 kejadian dan terendah pada bula
n Maret, yaitu sebesar 2 kejadian.
2. Tabular/Tabel

Tabel terbentuk oleh baris dan kolom, keadaan ini memberikan gambaran bahwa
penyajian data dengan tabel dapat memberikan informasi perbandingan maupun
hubungan antar data. Bentuk tabel akan lebih mudah dipahami dibandingkan pe
nyajian data dalam bentuk tulisan
Dalam membuat tabel hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut :
a. Nomor tabel : Nomor harus ditulis sesuai urutan/sesuai panduan penulisan
b. Judul tabel : harus singkat dan jelas, memuat apa yang disajikan, tempat da
n waktu kejadian
 c. Keterangan/catatan kaki : diperlukan jika kita tidak mungkin untuk menuliskan
isi tabel secara lengkap.
d. Sumber data : sumber data harus dicantumkan untuk menunjukkan dari mana
data berasal, terutama data yang didapatkan dengan cara men
cuplik dari orang/sumber lain
Contoh format tabel
Nomor Tabel
Judul Tabel

  Kepala Tabel  

  Isi tabel  

Keterangan :
Sumber :

Variabel dependent
Variabel independent
Contoh tabel dengan 2 vaiabel (cross tabulation)

Tabel 2
Tabulasi Silang Letak Container dengan Kejadian DBD
Di Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri Bulan Januari 2015

  Kejadian DBD

Letak Container Terjadi Tidak Terjadi

Di luar rumah 4 22

Di dalam rumah 8 20

Sumber : Laporan Dinas Kesehatan Kab.Kediri Tahun 2015


Contoh tabel distribusi frekuensi relatif untuk data besar
Nilai minimum

Tabel 3 Interval kelas


Distribusi Frekuensi Relatif Jumlah Ibu Hamil Menurut Usia
Di Puskesmas Wates Bulan Maret 2015

No. Usia Jumlah Ibu Hamil Prosentase

1 20 - 24 12 10,8
2 25 - 29 32 28,8

3 30 - 34 44 39,4
4 35 - 39 16 14,4

5 40 - 44 5 4,5
6 45 - 49 2 1,8
Sumber : BPPS Kab.Kediri Tahun 2015
Jumlah 111 100
Jumlah kelas Nilai maksimum
Batas atas kelas
Batas bawah kelas
Cara membuat tabel distribusi frekuensi relatif

a. Tetapkan nilai range (R)


b. R = nilai maksimum – nilai minimum
c. Tetapkan jumlah kelas (K) dengan pendekatan rumus Sturgess
K= 1+3,3 log n
n = jumlah data
d. Tetapkan besar interval kelas (IK)
IK = R/K
e. Masukkan data observasi ke dalam kelompok masing-masing
3. Grafik
a. Diagram Batang
Diagaram batang digunakan untuk menyajikan data dengan skala dis krit,or
dinal maupun nominal. Gambar balok dapat berbentuk vertikal maupun horisont
al dan dapat berbentuk single bar, multiple bar maup un subdivided bar (bar
komponen)
Contoh : Single bar

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Des Jan Peb Mar April Mei Jun Jul Agut Sep Okt Nop

Gambar 1
Frekuensi Kejadian Demam Berdarah di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
(Sumber: Laporan P2M Dinkes Kab. Nganjuk Tahun 2014)
c. Histogram
Histogram digunakan untuk menyajikan data dengan skala kontinyu/hasil pen
gukuran, berbentuk seperti diagram batang tetapi batangnya saling ber impit.
Contoh :

12 11
10
8
8 7
6 5 5
4
2
2

0
6,5-10,5 10,5 - 15,5 16,5 - 20,5 21,5 - 25,5 26,5 - 30,5 31,5 - 35,5

Gambar 1
Perubahan Jumlah Sel Pada Biakan Agar Selama 35 Menit
(Sumber: Penelitian Lab. Mikro,Tahun 2014)
c. Frekuensi Poligon
Frekuensi poligon digunakan untuk menyajikan data dengan skala kontin
yu/hasil pengukuran, berbentuk seperti histogram yang nilai pun cak masing
-masing batang dihubungkan dengan sebuah garis.
 
Contoh :
12 11
10
8
8 7
6 5 5
4 6 - 10 11 - 15 16 -
2 20 21 - 25 26 - 30
2 31 - 35
0

Gambar 1
Jumlah Penderita DBD berdasarkelompok umur
(Sumber: Dinas,Tahun 2014)
d. Diagram Garis (Line Diagram)
Line Diagram digunakan untuk menyajikan data dengan skala diskrit/
hasil perhitungan atau skala nominal, yang digunakan untuk meng gamb
arkan perubahan dari waktu ke waktu (trend).
Contoh :

160

120

Kejadian DBD
80 Tahun 2010

40 Tahun 2011
Tahun 2012
0
i i t l i i i r r r r
u ar uar are pri Me Jun Jul stus be be be be
n r M A o
u em kt em em
Ja Peb Ag ept O op es
S N D

Gambar 1
Trend Kejadian Demam Berdarah di Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2012
(Sumber: Laporan P2M Dinkes Kab. Nganjuk Tahun 2014)
e. Diagram Pinca (Pie diagram)
Pie diagram digunakan untuk menyajikan data dengan skala diskrit/ha
sil perhitungan , skala nominal atau ordinal, yang bertujuan untuk me nunju
kkan perbandingan dalam satu variabel. Belahan pie dihitung berdasarka
n luas lingkaran 360°
Contoh :

21% 11% 6%
5%
Des Jan
Peb Mar
12% 9%
April Mei
Jun Jul
5%
17% Agut Sep
6%
Okt Nop
4%
5%

Gambar 1
Distribusi Kejadian Demam Berdarah di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
(Sumber: Laporan P2M Dinkes Kab. Nganjuk Tahun 2014)
f. Diagram tebar (Scatter diagram)
Scatter diagram digunakan untuk menyajikan dua buah variabel yang di dug
a memiliki hubungan. Dalam pembuatan scatter diagram harus telah ditentuka
n variabel independent dan dependentnya, variabel independent berada di sum
bu X sedangkan variabel independent beradan di sumbu Y
Contoh :

20

15

Kejadian DBD
10

0
0 2 4 6 8 10 12 14
Bulan

Gambar 1
Scatter Kejadian Demam Berdarah di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
(Sumber: Laporan P2M Dinkes Kab. Nganjuk Tahun 2014)
g. Pictogram
Penyajian data dengan menggunakan gambar yang menyerupai keadaan aslinya
Contoh :

http://www.mikirbae.com/2016/06/menyajikan-data-dalam-bentuk-piktogram.html
g. Mafgram

Penyajian data dengan menggunakan peta wilayah untuk menunjukkan sebuah


sebaran kejadian
Contoh :

https://slideplayer.info/slide/3117722/

Anda mungkin juga menyukai