Anda di halaman 1dari 30

FALSAFAH PANCASILA

RAHMA FITRI, S.H.,M.H


Pengantar

• Filsafat merupakan satu bagian ilmu yang


senantiasa ada dan menyertai kehidupan
manusia
• Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu
sistem filsafat
• Ruang lingkup pembahasan
Sasaran Pembelajaran
• Menjelaskan pengertian filsafat
• Menjelaskan bidang-bidang kajian filsafat
• Menjelaskan pengertian Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat
• Menjelaskan karakteristik filsafat Pancasila
• Menjelaskan fungsi pokok Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa dan sebagai Dasar Negara Indonesia
• Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Uraian tentang Konsep dan Teori

1. Pengertian Filsafat:
a.Etimologis (Philosophia: Cinta Kebijaksanaan).
b.Historis (Pohon Ilmu).
c.Terminologi (Filsafat dan Falsafah).
2. Bidang kajian filsafat:
– Ontologi
– Epistemologi
– Aksiologi
ISTILAH dan PENGERTIAN FILSAFAT
 Istilah ‘filsafat’ secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan
philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani  (philosophia).
• Pengertian :
– Philosophia (Yunani) : cinta kebijaksanaan
– Philosophy (Inggris)
– Philosophie (Perancis)
– Falsafah (Arab)
– Love of wisdom
• Socrates (pencetus)
– Bijaksana : pengertian mendalam
– Bijaksana :Memiliki sikap hidup yang benar

 Kata philosophia merupakan kata majemuk yang terususun dari kata philos atau
philein yang berarti kekasih, sahabat, mencintai dan kata sophia yang berarti
kebijaksanaan, hikmat, kearifan, pengetahuan.
 Dengan demikian philosophia secara harafiah berarti mencintai kebijaksanaan,
mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan.
• Filsafat ilmu sebagai produk adalah pengetahuan ilmiah yg kebenarannya dapat diuji
secara ilmiah, yang mencakup:
• a. Jenis-jenis sasaran
• b. bentuk-bentuk pernyataan
• c. Ragam-ragam proposisi
• d. ciri-ciri pokok
• e. Pembagian secara sistematis

• Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian.


• 1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para
filsuf pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat
tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme dan lain sebagainya.
• 2. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan
yang bersumber pada akal manusia.
Lanjutan filsafat
• Filsafat : mencari /mengeksplorasi kebenaran
• Tiga Cabang utama :
– Ontologis
– Epistemologis
– aksiologis
• Ontologis : mempermasalahkan suatu yang ada
– Contoh : yang ada pada ilmu hukum : norma; yg
ada pd ilmu ekonomi adalah benda2 kebutuhan
manusia
 Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai
filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
 Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila
bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-
sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar
ontologis.
 Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah
manusia, yang memiliki hakikat mutlak yaitu
monopluralis, atau monodualis, karena itu juga
disebut sebagai dasar antropologis. Subyek
pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah
manusia.
2. Landasan Epistemologis Pancasila
 Epistemologis : pembahasan proses sbg usaha mencari
kebenaran (salah satunya : logika)
 Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki
asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu
pengetahuan.
 Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan
syarat terjadinya pengetahuan, batas dan validitas ilmu
pengetahuan.
 Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu atau teori
terjadinya ilmu atau science of science.
 Menurut Titus (1984:20) terdapat tiga persoalan yang
mendasar dalam epistemologi, yaitu:
1. Tentang sumber pengetahuan manusia;
2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia;
3. Tentang watak pengetahuan manusia.
Lanjutan filsafat…..
• Aksiologis : mempermasalahkan tentang NILAI
(sifat yang melekat,tdk terpisahkan)
– Contoh : baik/jahat :perbuatan manusia
– Indah /buruk : nilai seni
• Aksiologis : ETIKA
Manfaat filsafat :
• Untuk mencapai tujuan yang hakiki
– Contoh : manusia yang sadar dengan pikirannya,
tidak hanya ingin mengerti, tapi dikembangkan
mengerti untuk berbuat apa sehingg akan tercapai
tujuan yg diharapkan
• Filsafat untuk negara merupakan : way of life atw
suatu filsafat negara (ideologi)
• Ideologi : nilai dasar dalam keyakinan nasional, jiwa
& kepribadian bangsa, martabat nasional
Lanjutan manfaat filsafat
• Manfaat ideal :
– Pemahaman tentang eksistensi manusia dan
kemanusiaannya dalam dinamika kehidupan
• Manfaat praktis:
– Penggalian, pengolahan, pengkajian dan
pemanfaatan setiap potensi atw Sumber Daya yang
ada, dalma dirinya atau diluarnya, supaya lebih baik
• Manfaat riil :
– Dapat menerima kenyataan yang ada, keberadaan
pada masa kini
Lanjutan manfaat filsafat…
• Secara umum :
– Merasakan hidup yang lebih sadar sebagai
manusia
– Tidak jatuh pada sifat jasmaniah saja (kurang
berpikir)
– Membuat kita lebih cerdas dan tangkas dlm
berpikir dan tindakan
– Berlatih melihat pandangan yang luas
Pancasila sebagai sistem filsafat :
• Pancasila memenuhi persyaratan sebagai filsafat bangsa
• karena : pancasila mengkaji isi jiwa suatu bangsa, yaitu
bangsa Indonesia
• Pancasila : hasil perenungan tentang isi jiwa peradaban
bangsa Indonesia dan nilai-nilai asli yang hidup dalam
masyarakat Indonesia (sebelum merdeka), bahwa
masyarakat Indonesia sangat religius (berhubungan
dengan Tuhan nya), memiliki perikemanusiaan dan
hidup untuk bangsanya dengan penuh keadilan.
Lanjutan…..

• Pancasila sebagai sistem filsafat :


– Merupakan lima sila peradaban yang saling
memberikan keseimbangan dalam satu kesatuan
yang utuh dan harmonis. Artinya kelima sila
tersebut saling berhubungan satu sama lain dan
tidak terpisahkan
• Dengan demikian Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki
ciri khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya,
seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme,
komunisme dan sebagainya.
• Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang
bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan
utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah
maka itu bukan Pancasila.
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan
utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut:
• Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;
• Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai
sila 3, 4 dan 5;
• Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan
menjiwai sila 4, 5;
• Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan
menjiwai sila 5;
• Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.
Karakteristik Filsafat Pancasila

• Hierarkhis Piramida
• Monotheis Religius
• Monodualis dan Monopluralis
1

5
• Inti sila-sila Pancasila meliputi:
 Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
 Manusia, yaitu makhluk individu dan
makhluk sosial
 Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian
sendiri
 Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus
bekerja sama dan gotong royong
 Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri
sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya.

19
5. Fungsi Pokok Pancasila

• Pandangan Hidup Bangsa

• Dasar Negara RI
6. Nilai-nilai Pancasila

Sila Ke 1: Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha


Esa
b. Toleransi antar umat beragama
c. Tidak memaksakan agama kita kepada orang
lain
Sila Ke 2:
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

a. Mengakui dan menjunjung tinggi kesamaan


harkat, derajat, dan martabat manusia sebagai
mahluk yang beradab.
b. Mengembangkan sikap saling mencintai
sesama manusia, tenggang rasa, dan tidak
semena-mena terhadap sesama manusia.
c. Berani membela kebenaran dan kejujuran
d. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
e. Tolong menolong sesama manusia
Sila Ke 3:
Persatuan Indonesia

a. Menempatkan kepentingan dan


keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan
b. Bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Berjiwa nasionalisme dan patriotisme
Sila Ke 4:
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan

a. Menjunjung tinggi azas musyawarah sebagai moral


kemanusiaan yang beradab.
b. Menghormati pendapat orang lain dalam
musyawarah
c. Melaksanakan hasil putusan musyawarah dengan
penuh tanggung jawab
d. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
e. Gotong royong (Tolong menolong)
Sila Ke 5:
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Bersikap adil
2. Menyeimbangkan antara hak dan
kewajiban
3. Tidak bergaya hidup mewah atau
hidup sederhana
4. Menciptakan ketertiban hidup
Permasalahan Terkait Dengan Nilai Pancasila Sila Ke I

1. Masalah Hubungan Negara Dengan


Agama
2. Masalah Kebebasan Beragama atau
Berkeyakinan
3. Masalah Hubungan Antar Umat
Beragama
Permasalahan Terkait Dengan Nilai Pancasila Sila Ke II

1. Masalah Hubungan Negara


Dengan Warga Negara
2. Masalah Hubungan Antar Warga
Negara
Permasalahan Terkait Dengan Nilai
Pancasila Sila Ke III

1. Memudarnya rasa kebangsaan


2. Ketidakpuasaan daerah terhadap pusat
3. Norma yang berpotensi mencederai
rasa kebangsaan (Perda bermasalah)
4. Menjamurnya parpol-parpol yang
berpotensi melunturkan semangat
persatuan.
Permasalahan Terkait Dengan Nilai
Pancasila Sila Ke IV

1. Peranan Rakyat dalam perumusan


kebijakan
2. Eksistensi Wakil Rakyat dalam Kaitan
dengan pengisian jabatan secara
langsung
3. Hubungan Rakyat dengan Wakil
Rakyat
Permasalahan Terkait Dengan Nilai Pancasila Sila Ke V

1. Kesejahteraan rakyat (kesehatan,


pendidikan, ekonomi)
2. Pengangguran
3. Kemiskinan
4. Kesenjangan antar penduduk, antar
wilayah.

Anda mungkin juga menyukai